Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

TEACHING PROJECT
PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING

KOMPETENSI KEAHLIAN

OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

NURAISYAH FARADILLA. T, S.Pd

SEKOLAH : SMK NEGERI 1 TABULAHAN

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


VOKASI
BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, RISET DAN
TEKNOLOGI
2022

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan YME karena hanya atas
karunia-Nya. Program Upskilling d a n Reskilling Guru Kejuruan SMK Berstandar
Industri telah dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Program Upskilling dan
Reskilling G u r u SMK B e r s t a n d a r I n d u s t r i merupakan salah satu program
prioritas dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi, Kementerian Pe ndi di kan dan Ke buda ya a n yang be rt ujua n
untuk m e ni ngka t ka n kompetensi bagi guru kejuruan SMK sesuai dengan
standar Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA).
Program ini dirancang melalui tiga tahap kegiatan, yakni pembelajaran daring,
pembelajaran luring di industri serta Uji Kompetensi Keahlian. Laporan ini
merupakan rangkuman hasil pelaksanaan pembelajaran daring,
pembelajaran luring di industri dan UKK yang bertujuan untuk
menginformasikan h a l - h a l y a n g b e r k a i t a n d e n g a n p e l a k s a n a a n kegiatan,
ketercapaian sasaran, dan out put yang dihasilkan. Penghargaan dan ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada semua pihak ya ng t elah be rkont ri busi serta be rperan
aktif dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Besar harapan kami, semoga yang berkepenti ngan dapat
menggunakan laporan ini sebagai bahan evaluasi program dalam mengukur
ketercapaian mutu dan sasaran kegiatan, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai
salah satu komponen kajian dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat
sesuai dengan harapan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Bandung, 27 September 2022

Nuraisyah Faradilla. T, S.Pd


NIP. 19970723 202012 2 020

iii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................1
B. Dasar Pelaksanaan .......................................................................................................................3
C. Tujuan Magang Industri ...............................................................................................................3
BAB II PERUSAHAAN / INDUSTRI ....................................................................................................5
1. Profil Industri dan Struktur Organisasi ........................................................................................5
2. Materi yang diperolah saat Magang Industri ...............................................................................8
3. Kegiatan yang dilakukan selama Magang Industri ......................................................................9
BAB III TEACHING PROJECT ........................................................................................................... 11
A. Refleksi Kegiatan Magang Industri ........................................................................................... 11
B. Penyelarasan Kompetensi Keahlian di Industri dengan Kurikulum dan Kewirausahaan ........... 12
C. Rencana Tindak Lanjut dan Desiminasi .................................................................................... 22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................ 32
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 32
B. Saran ......................................................................................................................................... 32
LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 33

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan. Demi
terselenggaranya pendidikan yang baik, guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu memiliki
kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang StandarKualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dalam membentuk siswa
agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah menuntaskan
pendidikan di SMK, siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan
teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan
dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan guru
akan sesuai dengan kebutuhan, tren, dan prediksi masa depan.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia
Indonesia, dan arahan Presiden, Percepatan Pembangunan SDM unggul 2020-2024 adalah
“memperbaiki piramida kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja
yang terlatih, terampil sehingga terserap semuanya ke dalam industri-industri. Pendidikan
Tinggi, Pendidikan Kejuruan SMK di daerah-daerah, dihubungkan dengan industri- industri
agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.
Melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni,
Presiden berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan
terjadi pada 2030. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan reformasi
di sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.
"Tetapi sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, pelatihan harus betul-betul
menghasilkan SDM yang kelihatan ter-up grade betul skill-nya sehingga anggaran yang kita
keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," tambahnya.
Pembentukan SDM unggul tidak cukup berdasarkan perkembangan ilmu yang
dibentuk berdasarkan tren masa lalu. “Tetapi tren masa depan. Untuk itu presiden meminta
untuk melakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil

1
mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan.
Seperti Australia untuk pendidikan anak usia dini. Finlandia untuk pendidikan dasar dan
menengah, Jerman untuk pendidikan vokasi dan Korea untuk perguruan tinggi.
Presiden meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter dan
berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan
Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat
penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.
Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam
dunia industri, para guru SMK perlu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan
metode ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Untuk itu, upaya pembaruan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dan
kependidikan perlu disiapkan, maka Pemerintah Indonesia secara khusus mengalokasikan
investasi pada pelatihan baik bersifat up skilling maupun re skiling untuk tenaga pendidik
dan kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dan tanggung jawab
dalam membentuk siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan,
setelah menuntaskan pendidikan di SMK, siswa diharapkan siap untuk bekerja. Perubahan
teknologi dan penerapan kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu
yg urgen untuk dilakukan dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi
pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai dengan kebutuhan industri, tren, dan
prediksi masa depan.
Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan
Pariwisata telah melakukan kegiatan pelatihan kompetensi guru SMK (Smart Training)
pada bidang keahlian Bisnis dan Pariwisata. Salah satu tindak lanjut yang merupakan
rangkaian kegiatan Smart Training adalah Bantuan Magang Indutrsi bagi peserta Smart
Training. Magang industry pada guru SMK yang merupakan implementasi daripengetahuan
dan keterampilan yang ditetapkan di industry secara nyata dan diperlukan oleh guru SMK
dalam meyiapkan siswanya terserap di industry dan dapat berwirausaha sesuai bidang
keahliannya
Pada tahun 2022, BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata menyelenggarakan kegiatan
Bantuan Magang Industri bagi Guru SMK Bisnis dan Pariwisata sesuai dengan kompetensi
keahlian masing-masing.

2
B. Dasar Pelaksanaan
Landasan Hukum Pelaksanaan Magang Industri bagi guru SMK adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan lembaran Negara RI Nomor
4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP nomor 74 Tahun
2008 Tentang Pengembangan Profesionalitas Guru yang diarahkan untuk
mengembangkan kompetensinya.
3. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI
Tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586)
4. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
6. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
8. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya.
9. Permenperin No 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan
Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan
industry.
10. Perdirjen Diksi No 16 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi.
11. DIPA BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Tahun 2022.

C. Tujuan Magang Industri


Magang Industri bagi Guru SMK bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman nyata pola bekerja di Industri untuk dapat membekali
siswanya terserap di Industri atau dapat berwirausaha di bidangnya.

3
2. Memberikan Bantuan Magang Industri Peserta Smart Training dimana komponennya
adalah bantuan transport, biaya hidup, dan biaya penginapan.
3. Mempersiapkan rancangan program pembelajaran bagi peserta didik sesuai kebutuhan
industri.

4
BAB II
PERUSAHAAN / INDUSTRI

1. Profil Industri dan Struktur Organisasi


a. Latar Belakang Berdirinya BPBD Provinsi Jawa Barat
Begitu besarnya dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi 2 September 2009
membuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat memahami bahwa penanganan bencana – terutama
yang berskala besar, tidak mungkin lagi ditangani dengan pola dan kelembagaan Satuan
Koordinasidan Pelaksanaan Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB). Kesiapsiagaan
seluruh lapisan di pemerintahan menjadi penting terkait dengan penanggulangan bencana itu.
Apalagi, penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dan
memang kerap kali dilakukan secara lintas lembaga dan lintas wilayah. Koordinasi
antarinstansi terkait pun menjadi penting.
Dari beberapa kejadian dan fakta yang ada bahwa bencana yang terjadi di Jawa Barat
sangat beragam jenis dan skalanya. Jenis bencana yang berpotensi di Jawa Barat dapat
dikelompokkan secara umum ada tiga jenis ,yaitu bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial. Setiap bencana mengakibatkan dan berdampak terhadap kehilangan jiwa
manusia, harta benda, sarana prasarana, serta psikologis korban bencana. Sebagaimana
dijelaskan pada Pasal 5 Undang‐ Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, posisi pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Karena menyadari kebutuhan‐kebutuhan itulah, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat pun dibentuk pada tahun 2009. Tak dimungkiri,kejadian
gempa bumi yang terjadi 2 September 2009 itu mempercepat langkah pembentukan BPBD
Provinsi Jawa Barat. Sejak saat itu, keberadaan BPBD Jawa Barat memiliki arti strategis
terkait dengan penanggulangan bencana. Lembaga baru dilingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat ini diharapkan bisa selalu siap siaga untuk menyelamatkan lebih banyak orang
dan menekan kerugian harta dan benda para korban saat terjadi bencana.

b. Visi, Misi dan Tujuan BPBD Provinsi Jawa Barat


(1) Visi BPBD Provinsi Jawa Barat
- Menjadi Penggerak Utama Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Jawa
Barat tahun 2013 – 2018

5
(2) Misi BPBD Provinsi Jawa Barat
- Meningkatkan upaya preventif, edukatif, dan implementatif penanggulangan
bencana pada saat terjadi dan pasca bencana
- Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat
(3) Tujuan BPBD Provinsi Jawa Barat
Tujuan dibentuknya BPBD Provinsi adalah untuk menjamin terselenggaranya
penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dalam
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, resiko dan dampak
bencana.

c. Tugas dan Fungsi Badan Penaggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat
Tugas dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa
Barat adalah organisasi perangkat daerah provinsi yang dibentuk dalam rangka
melaksanakan tugas dan fungsi untuk melaksanakan penanggulangan bencana. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat berkedudukan di wilayah
provinsi dan dipimpin oleh kepala yang secara ex‐officio dijabat oleh sekretaris daerah
serta dibantu oleh unsur pengarah dan unsur pelaksana dan bertanggung jawab kepada
gubernur, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan penanggulangan bencana di Jawa Barat.
Tugas BPBD Provinsi Jawa Barat menetapkan pedoman dan pengarahan,
standardisasi, dan prosedur tetap Menyusun dan menetapkan serta mengelola sistem data
dan informasi kebencanaan Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang serta
barang, mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran baik yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber daya lainnya yang sah, serta
melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Fungsi BPBD Provinsi Jawa Barat adalah Penyelenggaraan perumusan, penetapan
kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi Pengoordinasian
pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

6
d. Nama-Nama Pejabat Di Bpbd Provinsi Jawa Barat
(1) Nama : Dr. H. Dani Ramdan M.T. Jabatan : Kepala Pelaksana Harian Badan
Penanggulangan Bencana Pangkat : IV/c, Pembina Utama Muda Pendidikan Akhir :
S3-S3 TMT : 1 Maret 1989
(2) Nama : Ir. Budi Juanda M.M. Jabatan : Sekretaris Pangkat : IV/b, Pembina TK.I
Pendidikan Akhir : S3-S3 Pendidikan Akhir : S2-S2
(3) Nama : Drs. Edy Heryadi M.Si. Jabatan : Kepala Bidang Pencegahan Dan
Kesiapsiagaan Pangkat : IV/b, Pembina TK.I Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 Maret
1989
(4) Nama : Bambang Imanudin S.T., M.T Jabatan : Kepala Bidang Kedaruratan Dan
Logistik Pangkat : IV/a, Pembina Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 Februari 2005
(5) Nama : Dr. H Agus Bachtiar M.Pd. Jabatan : Kepala Bidang Rehabilitasi Dan
Rekonstruksi Pangkat : IV/b, Pembina TK.I Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1
Februari 2005
(6) Nama : Dani Noor Badriansyah S.T., M.T. Jabatan : Pranata Hubungan Masyarakat
Ahli Madya Pangkat : IV/b, Pembina TK.I Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 3 Juli
1991
(7) Nama : Raden Andang Kusnandar S.Sos., M.M. Jabatan : Analis Kepegawaian Ahli
Muda Pangkat : IV/a, Pembina Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 Maret 1998
(8) Nama : Andrie Setiawan S.I.P. Jabatan : Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda
Pangkat : III/d, Penata TK.I Pendidikan Akhir : S1 Non Profesi-S1 TMT : 1 April 2006
(9) Nama : Dani Saputra S.H Jabatan : Kepala Subbagian Keuangan Pangkat : III/d,
Penata TK.I Pendidikan Akhir : S1 Non Profesi-S1 TMT : 1 Januari 2009
(10) Nama : Raffy Asral Firdaus S.STP., M.A.P. Jabatan : Pranata Hubungan Masyarakat
Ahli Madya Pangkat : IV/b, Pembina TK.I Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 3 Juli
1991
(11) Nama : Budi Budiman Wahyu S.T., M.T Jabatan : Analis Kebencanaan Ahli Muda
Pangkat : IV/a, Pembina Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 Januari 1993
(12) Nama : Ebet Nugraha S.Kom., M.A. Jabatan : Analis Kebencanaan Ahli Muda
Pangkat : IV/a, Pembina Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 April 2006
(13) Nama : Usep Supdana S.Sos., M.Si. Jabatan : Analis Kebencanaan Ahli Muda Pangkat
: IV/a, Pembina Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 November 1992

7
(14) Nama : Hadi Rahmat Hardjasasmita S.Sos., M.M. Jabatan : Analis KebencanaanAhli
Muda Pangkat : III/d, Penata TK.I Pendidikan Akhir : S2-S2 TMT : 1 Januari 2010
(15) Nama : Ir. Rudi Jabatan : Analis Kebencanaan Ahli Muda Pangkat : III/d, Penata TK.I
Pendidikan Akhir : S1 Non Profesi-S1 TMT : 1 Maret 1994
(16) Nama : Adwin Singarimbun S.T. Jabatan : Analis Kebencanaan Ahli Muda Pangkat
: II/d, Penata TK.I Pendidikan Akhir : S1 Non Profesi-S1 TMT : 1 Januari 2009

e. Struktur Organisasi BPBD Provinsi Jawa Barat

2. Materi yang diperolah saat Magang Industri


Materi yang diperoleh saat magang industri di BPBD Provinsi Jawa Barat yaitu mengenai:
- Sejarah BPBD Prov. Jabar
- Visi BPBD Prov. Jabar
- Struktur Organisasi Prov. Jabar

8
- Budaya Perusahaan
- Jabatan Prov. Jabar
- Mempelajari SOP Industri
- Pengelolaan Rapat
- Pengarahan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana)
- Distribusi barang
- Administrasi dalam Bidang Kedaruratan dan Logistik
- Kegiatan uji alat kebencanaan
- Koordinasi kegiatan uji alat kebencanaan
- Input Data kepegawaian
- Penggandaan dokumen
- Koordinasi dan monitoring
- Komunikasi di tempat kerja

3. Kegiatan yang dilakukan selama Magang Industri


Selama melaksanakan magang industri, peserta (Guru SMK) dianggap sama seperti para
pegawai dalam hal melakukan aktivitas kegiatan di beberapa bagian. Aktivitas yang
dilakukan selama magang di industri, kami di tempatkan pada 5 bagian berbeda secara
bergantian, yaitu Bagian Kepegawaian Umum, Bagian Keuangan, Bagian Kedarurtan dan
Logistik, Bagian Rehabilitasi dan Rekontruksi, serta Bagian Perencanaan Dukungan selama
3 minggu dengan jam kerja dari hari Senin sampai Jumat mulai pukul 07.30 s.d.
16.00 WIB.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peserta magang di BPBD Provinsi Jawa Barat sebagai
berikut :
a. Bagian Kepegawaian umum

Adapun kegiatan di bagian kepegawaian umum yaitu:


1. Melakukan penggandaan dokumen
2. Melakukan pengagendaan surat masuk dan keluar
3. Melakukan input data kepegawaian
4. Melakukan input data secara elektronik
b. Bagian Perencanaan Keuangan

9
Adapun kegiatan di bagian keuangan yaitu:
1. Memasukan data keuangan secara elektronik
2. Melakukan pemeriksaan keuangan maupun anggaran
3. Melakukan pendokumentasian bukti transaksi keuangan
4. Melakukan pembuatan laporan keuangan

c. Bagian Kedaruratan dan Logistik

Adapun kegiatan di Bagian Kedaruratan dan Logistik yaitu:


1. Melakukan koordinasi terkait uji alat kebencanaan
2. Menyalurkan bantuan kepada daerah yang terkena bencana
3. Melakukan tanggap bencana pada lokasi bencana bekerjasama denagan URC (Unit
Reaksi Cepat)
4. Menyediakan dapur umum bagi korban bencana

d. Bagian Rehabilitasi dan Rekontruksi


Adapun kegiatan yang dilakukan pada bidang rehabilitasi dan rekontruksi yaitu:
1. Melakukan analisis pasca bencana
2. Melakukan perbaikan dan identifikasi pasca bencana
3. Mengakaji tindak lanjut yang akan dilakukan pasca bencana
4. Melakukan penyusunan administrasi pasca bencana

e. Bagian Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada bidang perencanaan yaitu:
1. Melakukan kajian perencanaan untuk menanggulangi bencana
2. Melakukan perencanaan untuk kebutuhan penanggulangan bencana
3. Melakukan perencaan untuk menghadapi adanya bencana
4. Melakukan identifikasi daerah rawan bencana

10
BAB III
TEACHING PROJECT

A. Refleksi Kegiatan Magang Industri


Refleksi dari kegiatan Magang Industri ini adalah bahwa Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran sangat luas cakupan kegiatannya, dan semua jenis usaha memerlukan
pengaturan kegiatan administrasinya tersendiri. Seperti di BPBD Provinsi Jawa Barat, tiap
bidangnya memerlukan pengaturan administrasi mencakup pengelolaan pertemuan/rapat. Di
BPBD Provinsi Jawa Barat merupakan suatu instansi pemerintah yang banyak melakukan
kolaborasi baik dengan instansi pemerintah lainnya, Pejabat Daerah/Pusat, Komunitas
Relawan, Organisasi Kebencanaan Nirlaba, Wartawan berbagai media yang meliputi
kegiatan kebencanaan hingga Komunitas lain yang memiliki fokus yang sama terkait
kebencanaan. Salah satu komunitas yang berkerja sama dengan BPBD yaitu Cahaya Inspirasi
Foundation dengan program pelatihan Kebencanaan untuk penyandang disabilitas serta
pendampingnya. Dengan intensitas kolaborasi yang cukup tinggi, maka diperlukan
pengelolaan rapat serta dokumentasi informasi yang baik. Rapat dan koordinasi yang
dilakukan dilaksanakan baik online maupun offline. Selama kegaitan magang, daya ikut
beberapa rapat koordinasi secara langsung, dan rapat melalui teleconference.
Selanjutnya, tiap bidang di BPBD Provinsi Jawa Barat memiliki Aplikasi yang
dipergunakan untuk mengelola informasi. Untuk pelaksanaan pengadministrasian surat
digunakan Aplikasi SIDEBAR (Sistem Informasi Dokumen Elektronik Jawa Barat), dan
Aplikasi TRK (Tunjangan Remunerisasi Kinerja). Untuk di bidang Analisa terdapat Aplikasi
BARATA (Jawa Barat Tangguh bencana) dimana informasi/peringatan dini mengenai
kebencanaan tiap daerah akan dapat diakses dengan mudah di tiap daerah/kabupaten/kota
dalam Provinsi Jawa Barat.
Demikian pula dengan pengelolaan notulensi /rapat dikelola dengan baik dan kemudian
dirangkum menjadi suatu informasi dalam konten.
BPBD Provinsi Jawa Barat pun cukup sering menjadi pemateri baik di sekolah
maupun di perusahaan/instansi. Disayangkan kegiatan tersebut terakhir dilakukan pada
bulan Agustus mengenai pelatihan kebencanaan dan analisis K3 Perkantoran di PT. PJB UP
Cirata. Sedangkan bulan September, fokus BPBD adalah di Uji Alat Kebencanaans serta
Simulasi Penanganan Bencana. Selain itu, di bulan September terjadi beberapa bencana
sehingga sebagian personil ikut ke lapangan. Meskipun demikian, saya dapat melihat
bagaimana BPBD Provinsi Jawa Barat mengemas materi untuk presentasi dengan visual
yang baik dan informasi yang jelas serta lugas. Hal tersebut menjadi catatan tersendiri agar
siswa dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi presentasi sehingga bisa baik dan menarik.

11
B. Penyelarasan Kompetensi Keahlian di Industri dengan Kurikulum dan Kewirausahaan

ANALISIS KONTEN KLASTER KOMPETENSI, MAGANG INDUSTRI, KURIKULUM & KEWIRAUSAHAAN

BPBD PROVINSI JAWA BARAT

No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

1 Pelayanan Prima : ✔ Bentuk pelayanan prima diterapkan pada Capaian Pembelajaran pada elemen 4 : 1. Event Organizer
semua lini manajemen, seluruh Pada akhir fase E peserta didik mampu : (EO).
1) Menerapkan Kerjasama
dengan Kolega/ departemen, dan kepada semua pelanggan 1) Menjelaskan teknik pelayanan prima 2. Travel Agent &
Pelanggan baik pelanggan internal maupun pelanggan (excellence service), Guiding.
eksternal, termasuk mitra kerja sama
2) Menerapkan Etika Profesi 2) Layanan pelanggan (customer
seperti vendor, instansi pemerintah
service), serta
3) Menggunakan Peralatan maupun lembaga swasta lainnya.
Komunikasi 3) Prosedur dan instruksi kerja.
✔ Kompetensi “Melakukan komunikasi lisan
4) Melakukan Komunikasi dalam bahasa Inggris pada tingkat
melalui Telepon operasional menengah”, digunakan untuk
Capaian Pembelajaran pada elemen 2.
melayani tamu asing yang memiliki
5) Melakukan Komunikasi
kepentingan di BPBD Prov Jabar Pada akhir fase E peserta didik mampu :
Lisan dengan Kolega/
Pelanggan 1) Menjelaskan perkembangan
manajemen perkantoran modern,

12
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

6) Memenuhi Kebutuhan 2) Otomatisasi kantor,


Pelanggan
3) Perkembangan revolusi industri 4.0di
7) Mengelola Layanan bidang perkantoran dan layanan
Pelanggan Berkualitas bisnis, budaya kerja, dan

8) Memberikan Layanan 4) Eco-green (ramah lingkungan).


kepada Pelanggan

9) Memproses Keluhan
Dalam capaian pembelajaran elemen ke
Pelanggan
4, tidak lagi memuat materi
10) Menangani Konflik pembelajaran stenografi (menulis pesan
singkat), karena tidak lagi relevan
11) Menulis Pesan Singkat
dengan perkembangan teknologi
dalam Bahasa Inggris
perkantoran.
12) Melakukan Komunikasi
Lisan dalam Bahasa
Inggris pada Tingkat
Operasional Menengah

2 Produksi Dokumen : ✔ Dalam operasional di BPBD Prov Jabar, Capaiaan Pembelajaran pada elemen 5. Layanan bisnis
teridentifikasi implementasi kompetensi Pada akhir fase E peserta didik mampu : percetakan dan
1) Menerapkan Kerjasama

13
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

dengan Kolega/ memproduksi dokumen. 1) Menjelaskan dasar - dasar prosedur stationery bisnis.
Pelanggan penanganan dokumen,
✔ Pembuatan dokumen surat, laporan,jadwal,
2) Menerapkan Etika Profesi rencana program, agenda, notula, surat 2) Menjelaslan Jenis peralatan
menyurat, e-mail, mencari informasi di pengelolaan dokumen, dan
3) Mengoperasikan Sistem
Informasi internet dan sebagainya dilakukan pada 3) Menjelaskan Prosedur penyimpanan
hampir semua departemen. dokumen berbasis digital sesuai
4) Mengembangkan Data
Penggunaan teknologi informasi sistem yang digunakan dunia kerja.
Informasi di Komputer
dalam implementasi produksi dokumen
(Database) juga teridentifikasi karena BPBD Prov Jabar
dalam operasional manajemennya tidak
5) Membuat Surat/ Capaian Pembelajaran pada elemen 6.
dapat terpisahkan dengan perkembangan
Dokumen Elektronik Pada akhir fase E peserta didik mampu :
teknologi, penggunaan system aplikasi
6) Menulis dalam Bahasa untuk mengelola operasional manajemen 1) Mengidentifikasi jenis peralatan
sangat dibutuhkan. Di BPBD Prov Jabar ada
Inggris pada Tingkat kantor,
beberapa aplikasi yang diciptakan sendiri
Operasional Dasar untuk mendukung jalannya administrasi 2) Penggunaan peralatan kantor,
perusahaan, seperti SIDEBAR (Sistem
7) Menulis dalam Bahasa
Informasi Dokumen Elektronik Jawa Barat), 3) Pemeliharaan peralatan kantor,
Inggris pada Tingkat dan Aplikasi TRK (Tunjangan Remunerisasi
Operasional Menengah Kinerja). Untukdi bidang Analisa terdapat 4) Aplikasi perangkat lunak,
Aplikasi BARATA (Jawa Barat Tangguh
8) Mengakses Informasi 5) Prosedur penggunaan aplikasi
bencana)

14
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

melalui Homepage dimana informasi/peringatan dini mengenai perangkat lunak, dan


kebencanaan tiap daerah akan dapat diakses
9) Membaca dalam Bahasa dengan mudah di tiap 6) Prosedur mencetak dokumen.
Inggris pada Tingkat daerah/kabupaten/kota dalam Provinsi Jawa
Operasional Menengah Barat.

10) Menyiapkan Dokumen


Bisnis

11) Membuat Laporan


Tertulis

12) Melakukan Komunikasi


Lisan dalam Bahasa
Inggris pada Tingkat
Operasional Menengah.

3 Pengelolaan Jadwal Kegiatan ✔ Kompetensi menyusun jadwal kegiatan Capaian Pembelajaran pada elemen 4. 1. Travel agent &
Pimpinan : pimpinan teridentifikasi secara dominan Pada akhir fase E peserta didik mampu Ticketing
dalam operasional industri.
1) Menyiapkan Dokumen 2. Event organizer.
1) Menjelaskan teknik pelayanan prima
Bisnis ✔ Unit kompetensi lainnya secara umum (excellence service),
2) Mempersiapkan teridentifikasi dan terjadi pada semua

15
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

Dokumen Perjalanan departemen. 2) Layanan pelanggan (customer


Dinas service), serta

3) Mengatur Akomodasi 3) Prosedur dan instruksi kerja.


dan Transportasi
Perjalanan Dinas
Capaian Pembelajaran pada elemen 5.
4) Mengelola Jadwal
Pada akhir fase E peserta didik mampu :
Kegiatan Pimpinan
1) menjelaskan dasar - dasar prosedur
5) Melakukan Komunikasi
penanganan dokumen,
Lisan dengan
Kolega/Pelanggan 2) jenis peralatan pengelolaandokumen,
dan
6) Membaca dalam Bahasa
Inggris pada Tingkat 3) prosedur penyimpanan dokumen

Operasional Menengah berbasis digital sesuai sistem yang


digunakan dunia kerja.
7) Menjalankan Instruksi
dan Pengarahan dalam
Bahasa Inggris Capaian Pembelajaran pada elemen 6.

8) Membuat Pada akhir fase E peserta didik mampu :

16
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

Surat/Dokumen 1) Mengidentifikasi jenis peralatan


Elektronik kantor,

9) Mengakses Informasi 2) Penggunaan peralatan kantor,


melalui Homepage
3) Pemeliharaan peralatan kantor,
10) Mengoperasikan Sistem
4) Aplikasi perangkat lunak,
Informasi
5) Prosedur penggunaan aplikasi
perangkat lunak, dan

6) Prosedur mencetak dokumen.

Capaian Pembelajaran pada elemen 7.


Pada akhir fase E peserta didik mampu :

1) Memahami jenis informasi/data,

2) Prosedur penggunaan menu home


page,

3) Dasar - dasar komunikasi lisan, tulis


dan komunikasi melalui media

17
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

elektronik, serta

4) Prosedur penggunaan media


komunikasi.

4 Pengelolaan Pertemuan/Rapat: Capaian Pembelajaran pada elemen 1. Event organizer


Pada akhir fase E peserta didik mampu : (EO)
1) Menyiapkan Dokumen
Bisnis 1) Menjelaskan proses bisnis di bidang
manajemen perkantoran dan layanan
2) Membuat Notulen Rapat
bisnis,
3) Membuat Materi
2) Tahapan fungsi manajemen
Presentasi
(perencanaan pengorganisasian,
4) Mengatur Akomodasidan pelaksanaan, dan pengendalian)
Transportasi Perjalanan dalam lingkup pekerjaan kantor, serta
Dinas
3) Pengenalan rantai pasok (supply
5) Mengatur chain) dalam layanan pengelolaan
Rapat/Pertemuan barang berbasis k3 industri dan 5r.
6) Melakukan Komunikasi Capaian Pembelajaran pada elemen 6.
Lisan dengan

18
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

Kolega/Pelanggan Pada akhir fase E peserta didik mampu :

7) Menerapkan Etika 1) Mengidentifikasi jenis peralatan


Profesi kantor,

8) Mengatur 2) Penggunaan peralatan kantor,


Teleconference
3) Pemeliharaan peralatan kantor,
9) Menerapkan Prosedur
4) Aplikasi perangkat lunak,
K3 Perkantoran
5) Prosedur penggunaan aplikasi
10) Mencatat Dikte
perangkat lunak, dan
11) Melakukan Komunikasi
6) Prosedur mencetak dokumen.
Lisan dalam Bahasa
Inggris pada Tingkat
Operasional Menengah.

6 Pengelolaan Arsip : ✔ Kompetensi pengelolaan arsip Capaian Pembelajaran pada elemen 5. 1. Vendor
teridentifikasi diimplementasikan/ Pada akhir fase E peserta didik mampu : peralatan kantor
1) Menerapkan Etika Profesi
dilakukan dalam pengelolaan dokumen termasuk
1) Menjelaskan dasar - dasar prosedur
2) Mengakses Data di peralatan
yang diciptakan/diterima BPBD Prov

19
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

Komputer Jabar. penanganan dokumen, kearsipan

3) Membuat Surat/Dokumen ✔ Arsip dalam berbagai bentuk, baik yang 2) Jenis peralatan pengelolaan
Elektronik berbasis kertas maupun digital. dokumen, dan

4) Mengembangkan Data ✔ Disimpan menggunakan pola system yang 3) Prosedur penyimpanan dokumen
Informasi di Komputer sederhana, yaitu kronologis yang berbasis digital sesuai sistem yang
(Database) dikombinasi dengan subyek dan nomor. digunakan dunia kerja.

5) Mengoperasikan Sistem Prinsipnya mudah ditemukan. Capaian Pembelajaran pada elemen 7.


Informasi ✔ Penataan arsip pada tempat penyimpanan Pada akhir fase E peserta didik mampu :
6) Mengelola Arsip arsip berbeda antara satu divisi dengan 1) Memahami jenis informasi/data,
divisi lainnya. Pada divisi kendaraan
7) Mengelola Peralatan 2) Prosedur penggunaan menu home
khusus sudah sistematis dan rapi, tidak
Kantor page, dasar - dasar komunikasi lisan,
tercampur lagi antara dokumen satudengan
tulis dan komunikasi melalui media
8) Menerapkan Prosedur K3 dokumen lainnya, tapia ada di beberapa
elektronik, serta
Perkantoran divisi yang masih bercampur dengan
dokumen lain yang masih aktif/digunakan 3) Prosedur penggunaan media
9) Meminimalisir Pencurian
dan dokumen lain yang tidak digunakan. komunikasi.
Tetapi pada dasarnya sudah dilakukan
Capaian Pembelajaran pada elemen 6.
system pengarsipan yang
Pada akhir fase E peserta didik mampu

20
No. Klaster & Unit Kompetensi Kompetensi Industri Kompetensi Kurikulum Kewirausahaan

benar, sudah memisahkan arsip aktif dan 1) Mengidentifikasi jenis peralatan


inaktif. BPBD Prov Jabar sendiri memiliki kantor,
Gedung arsip sentral yang sangat besar,
2) Penggunaan peralatan kantor,
yang menampung arsip dari berbagai divisi
pemeliharaan peralatan kantor,
pada perusahaan.
3) Aplikasi perangkat lunak,

4) Prosedur penggunaan aplikasi


perangkat lunak, dan

5) Prosedur mencetak dokumen.

21
C. Rencana Tindak Lanjut dan Desiminasi

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Tahun Pelajaran 2022/2023
Nama Sekolah : SMKN 1 Tabulahan
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tatakelola Perkantoran
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tatakelola Humas dan RPP No 1
Keprotokolan
Kelas : XII Semester 1
Materi Pokok : Menerapkan notula pertemuan/rapat

KBM : 95
Alokasi Waktu : 15 x 45
Pertemuan ke : 1–2

A. Kompetensi Inti (KI)


K1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, (gotong royong,kerjasama, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K3: Memahami, menerapkan, menganalisis, danmengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi dirim sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
K4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutifdalamranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

22
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
B.1. Pengetahuan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.16 Menerapkan notula 3.16.1. Mengenalkan notula pertemuan/rapat


pertemuan/rapat 3.16.2. Mendiskusikan notula pertemuan/rapat
3.16.3. Mengimplementasikan notula
pertemuan/rapat

B.2. Keterampilan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4.16 Membuat notula 4.16.1. Melaksanakan sesuai standar membuat


pertemuan/rapat notula pertemuan/rapat.
4.16.2. Mendemonstrasikan membuat notula
pertemuan/rapat.

C. Tujuan Pembelajaran (TP)


Setelah mempelajari materi : Persiapan penyelenggaraan pertemuan/rapat
dengan metodeTeori dan praktek,Demosntasi, Project Basic Learning, Tanya
Jawab dapat:
C.1. Pengetahuan
3.16 Menerapkan notula pertemuan/rapat
3.16.1. Mengenalkan notula pertemuan/rapat
3.16.2. Mendiskusikan notula pertemuan/rapat
3.16.3. Mengimplementasikan notula pertemuan/rapat

C.2 Keterampilan
4.16 Membuat notula pertemuan/rapat
4.16.1. Melaksanakan sesuai standar membuat notula pertemuan/rapat.
4.16.2. Mendemonstrasikan membuat notula pertemuan/rapat.

23
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Faktual
Notula adalah catatan mengenai semua pembicaraan selama rapat
berlangsung. Dalam sebuah rapat biasanya notula dibuat oleh sekretaris
atau orang yang ditunjuk atau ditugasi secara khusus. Informasi yang ditulis
dalam notula adalah informasi yang penting saja, yaitu informasi yang perlu
diketahui oleh peserta rapat ddan undangan / anggota organisasi ysng tidak
menghadiri rapat.
2. Materi Konseptual
Menyajikan konseptual Notulen pertemuan/rapat. Menyajikan konseptual
penyelenggaraan rapat pengertian notulen,, fungsi notulen
3. Materi Prosedural
 Cara membuat notulen rapat
E. Pendekatan, Model dan Metode

Pendekatan Pembelajaran Saintifik


Model/Strategi Pembelajaran Discovery Based Learning
Metode Pembelajaran 1. Teori dan praktek
2. Demosntrasi
3. Project Basic Learning
4. Tanya Jawab

F. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu
Ppeenrdtahmualu:a5nJP  Siswa dan guru berdo’a sesuai dengan agama, presensi, 90 menit
apersepsi dan kepercayaan masing masing untuk
mengawali pelajaran melalui aplikasi WhatsApp Group
dan E Classroom(aplikasi milik sekolah berbasis web)
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui aplikasi E
Classroom
 Menyampaikan indikator Pencapaian kompetensi dan
kompetensi yang diharapkan melalui aplikasi E
Classroom

24
Inti Mengamati
 Guru meminta peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi pembelajaran mengenai materi notulen
rapat dalam Kegiatan Manajemen Administrasi
Perkantoran berbentuk PPT dan modul di E-Classroom
serta membaca buku Humas .
 Guru juga memberikan video terkait penyelenggaraan
rapat. Video tersebut berisikan membuat definisi notulen,
fungsi notulen, jenis notulen, .
Menanya
 Peserta didik diminta memberikan tanggapan terkait
materi yang disampaikan guru di E Classroom
 Peserta didik saling bertukar pendapat (collaboration)
untuk mengidentifikasi masalah utama yaitu notulen rapat.

Mengumpulkan dan mengolah data


 Guru memberikan assignment di classroom berupa
meresume atau meringkas serta mencari materi tambahan
kepada peserta didik dengan sistem kelompok. Satu kelas
dibagi oleh tiga kelompok
Kelompok 1 : definisi notulen rapat,
Kelompok 2 : jenis notulen,
Kelompok 3 : fungsi notulen rapat
 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru secara
berkelompok
Meresume Materi
 Siswa Mengupload hasil tugas pada Kolom Tugas di
aplikasi E Classrom dengan akunnya masing-masing
Penutup  Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan melalui Grub WA dan E
Classroom

 Guru menutup kelas dengan berdoa dan berterima kasih


telah mengikuti kelas kepada peserta didik

25
Pertemuan kedua : 5 JP

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Waktu


Pendahuluan  Siswa dan guru berdo’a sesuai dengan agama, presensi, 90 menit
apersepsi dan kepercayaan masing masing untuk
mengawali pelajaran melalui aplikasi WhatsApp Group
dan E Classroom(aplikasi milik sekolah berbasis web)
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui aplikasi E
Classroom
Inti Mengamati
 Guru memberitahukan kepada siswa bahwa materi pada
pertemuan hari ini adalah penyelenggaraan rapat
 Guru mendemonstrasikan melalui google meet cara
membuat notulen rapat.
 Peserta didik menyimak Video yang diberikan guru
Menanya
 Guru membuka sesi tanya jawab
 Peserta didik berperan aktif bertanya

Mengumpulkan dan mengolah data / eksperimen


 Guru memberikan assignment di E Classroom berisi tugas
praktik berkolaborasi bersama teman sekelas membuat
notulen rapat.
 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru
Mengkomunikasikan
 Guru memberikan tanggapan dan komentar kepada
beberapa hasil tugas siswa apakah tugas tersebut sudah
sesuai
Penutup  Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan melalui Grub WA dan E-
Classroom

 Guru menutup kelas dengan berdoa dan berterima kasih


telah mengikuti kelas kepada peserta didik

26
G. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Instrumen dan Teknik penilaian

Bentuk
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Soal

3.16 Menerapkan 3.16.1. Mengenalkan notula Peserta didik dapat :


notula pertemuan/rapat 1. Menjelaskan
pertemuan/rapat definisi notulen
3.16.2. Mendiskusikan rapat
notula pertemuan/rapat 2. Menjelaskan fungsi
notula rapat
3.16.3. 3. Menjelaskan jenis
Mengimplementasikan notula rapat
notula pertemuan/rapat

4.16.1. Melaksanakan sesuai

4.16 Membuat standar membuat notula


notula pertemuan/rapat.
pertemuan/rapat
4.16.2. Mendemonstrasikan
membuat notula
pertemuan/rapat.

Bentuk Soal :
1. Pilihan Ganda
2. Essay

Instrumen/Butir Soal Pengetahuan


No Soal Skor

1. Jelaskan definisi notula rapat

2. Jelaskan fungsi notula rapat?


3.
Jelaskan jenis notula rapat?

Kunci Jawaban
1. Notula adalah catatan mengenai semua pembicaraan selama rapat berlangsung. Dalam
sebuah rapat biasanya notula dibuat oleh sekretaris atau orang yang ditunjuk atau
ditugasi secara khusus. Informasi yang ditulis dalam notula adalah informasiyang
penting saja, yaitu informasi yang perlu diketahui oleh peserta rapat ddan undangan /
anggota organisasi ysng tidak menghadiri rapat. \
2. Fungsi Notula

27
a. Bahan bukti atau dokumen hitam di atas putih,
b. Sumber informasi bagi peserta yang tidak menghadiri rapat,
c. Acuan /landasan pertemuan berikutnya,
d. Alat pengingat para peserta rapat,
e. Bukti sejarah.

3. Notula ada dua jenis, yaitu :


a. Notula Harafiah
Notula Harafiah adalah laporan mengenai sumbangan pendapat atau saran dari
setiappeserta rapat. Dalam kegiatan notula harafiah notulis tidak berhak atau tidak
boleh meniadakan suatu bagian. Pada umumnya laporan harafiah berbentuk catatan
stenografi atau penulisan kembali hasil rekaman atau perpaduan dari keduanya.
Contoh notula harafiah adalah laporan hasil siding DPRD Tk. II.
b. Notula Rangkuman
Notula Rangkuman adalah laporan ringkas / singkat tentang suatu
pembicaraan dalamrapat. Dalam pembuatan notula ini seorang notulis
harus pandai/mahir apa yang dikatakan oelh setiap peserta rapat.
3 Analisis Hasil penilaian
a. Soal Pilihan ganda
b. Soal Essay
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai
No. Soal 1 2 3 Total Skor Nilai
Skor 10 10 10 30 30
Rubrik Penskoran :
0 = tidak menjawab
1 = jawaban salah
3 = menyebutkan tidak lengkap
6 = menyebutkan lengkap
8 = menyebutkan dengan lengkap, penjelasan kurang lengkap
10 = menjawab dengan benar dan lengkap sesuai dengan perintah

PengolahanNilai
Skor
IPK No Soal Nilai
Penilaian
1,2 1 10
3 2 10 Nilai perolehan KD pengetahuan :
4 3 10 1) Soal Pilihan Ganda Skor :40 x 20/16 : 50
5 4 10 2) Soal Essay : 50 +
6 5 10 Total Nilai 100
Jumlah 50

28
b. Keterampilan
Kompetensi Jenis
Indikator Indikator Soal Soal
Dasar Soal
4.16 Membuat 4.16.1. Melaksanakan Secara mandiri Praktik Terlampir
notula sesuai standar peserta didik
pertemuan/rapat membuat notula diminta untuk
pertemuan/rapat. praktek membuat
desain tata ruang
4.16.2.
rapat
Mendemonstrasikan
membuat notula
pertemuan/rapat.

Soal Terlampir
Aspek yang dinilai
Skor
Aspek yang dinilai
4 3 2 1 0
1 Membuat notulen rapat
2. Kerapian file
Skor Maksimum 7

Nilai :

Rubrik Penilaian Ketrampilan


No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1. Membuat notulen Bisa membuat notulen rapat 6
rapat
2. Kerapian file File disajikan secara runtut dan sistematis 4
File disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis 3
File disajikan secara kurang runtut dan tidak 2
sistematis
File disajikan secara tidak runtut dan tidak 1
sistematis

29
c. Penilaian Sikap

Pertemuan
Nama Peserta Didik 1

% ketercapaian
Jml Skor

Pedikat
Nomor

Rasa ingi tahu

Nilai

Ketr.
Tanggung
Butir Sikap

Disiplin

Aktif
Skor maksimum setiap
pertemuan 2 2 2 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Rencana
Kompetensi Dasar Rencana Remidi
Pengayaan
3.16 Notulen 1. Menjelaskan ulang materi yang Memberi tugas
pertemuan/rapat belum paham. untuk membaca
2. Mengerjakan ulang No soal referensi untuk
yangbelum KKM
materi
untuksoalpengetahuan
4.16. Notulen 3. Melakukan tes ulang praktik
pertemuan/rapat sampai mencapai nilai KBM.
selanjutnya.

30
H. Media, Alat Bahan, danSumber Belajar
Media  E. Classroom
 Whatsapp Group
 Google Meets
 Youtube
Bahan Ajar  Modul
 Materi power point
 Video pembelajaran Youtube
Sumber Drs.H.AW. Widjaya, 2020, Otomatisasi dan tata kelola humas dan
belajar keprotokolan : Bumi Aksara

Lakahang, 28 September 2022


Mengesahkan,
Kepala SMKN 1 Tabulahan Guru Mata Pelajaran

Roberth Pabotak, S.Pd., M.M. Nuraisyah Faradilla. T, S.Pd


NIP. 19801122 200312 1 007 NIP. 19970723 202012 2 020

31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pelatihan Reskilling dan Upskilling merupakan upaya Dirjen Vokasi untuk mengawinkan
kurikulum pendidikan Vokasi dengan Industri dan dunia kerja.Program ini merupakan
terobosan untuk memajukan pendidikan vokasi di indonesia dengan Balai Besar
Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata sebagai
regulator dan Pusat Belajar SMKN 3 Bandung sebagai Pusat Belajar.
Pelatihan ini di harapkan menjadi pijakan bagi Kementrian Pendidikan melalui Dirjen
Vokasi dan pihak Industri,Dunia Kerja untuk merancang proses belajardi SMK kejuruan
yang link, and match dengan memasukan kurikulum industri ke kurikulum vokasi,
membangun kemitraan,proses belajar, magang dan penyaluran/penyerapan lulusan sekolah
vokasi dengan di tampung oleh pihak industri dan dunia kerja yang bekerja sama dalam
program ini. Harapannya dengan Re skilling dan Up Skilling Guru terstandarisasi Industri,
proses belajar dan output pendidikan terstandarisasi dan sesuai dengan harapan Industi dan
dunia kerja . Output lulusan lembaga pendidikan vokasi jenjang SMK yang
berkualitas,menurunnya angka pengangguran dan SDM bangsa Indonesia yang unggul.

B. Saran
Adapun saran yang hendak penulis sampaikan dari kegiatan upskilling dan reskilling yaitu:
1. Pihak Kementrian pendidikan melalui Dirjen Vokasi membuat nota kesepakatan dengan
Industri dan Dunia Kerja agar proses pelatihan sesuai dengan peminatan guru.
Melanjutkan pelatihan dengan memperbanyak peserta upskilling di kota /wilayah masing
masing.
2. Pihak BBPPMPV membuat regulasi berupa SOP yang jelas antara tugas Pusat belajar,
dan Industri terkait yang menjadi tempat pemagangan agar koordinasinya lebih terarah.
3. Pihak BBPPMPV dan MITRA DUDI membuat kesepakatan dengan Pihak Industri untuk
meneruskan kerjasama kelas Industri (Magang dan Pelatihan Guru dan murid) di sekolah
masing masing.

32
LAMPIRAN

1. Data Pendukung
2. Foto Kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan di tempat DU/DI
3. Sumber Dokumen, seperti contoh pekerjaan yang diselesaikan
4. Jurnal Harian Magang Industri

33
Lampiran 1 Data Pendukung

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai