polifenol
Kelompok I
Muh.agus salim
Mutiara sabila
Kausar
Retno iswari
a.s.nur endang sri astuty
Definisi FENOL
Uji FeCl3
Uji ini digunakan untuk mendeteksi senyawa fenol
yang sederhana. Uji ini dapat dilakukan dengan cara
menambahkan larutan FeCl3 1% yang sudah dilarutkan di
dalam air atau etanol kemudian diteteskan ke larutan
sampel. Hasil yang positifmenimbulkan warna hijau, ungu,
hitam, biru dan merah.(Harbone, 1987). Reaksi FeCl3 jika
ditambahkan etanol warna larutan tetap maka senyawa
tersebut adalah asam salisilat namun jika ditambah 3tts
etanol berubah menjadi ingu, senyawa terssebut adalah
fenol.
Folin-Ciocalteu Reagent (FCR)
Folin-Ciocalteu Reagen (FCR) merupakan reagen
yang digunakan untuk mendeteksi fenol, tetapi di
dalam FCR tidak berisikan fenol.Reagen ini bereaksi
dengan fenol membentuk kromogen yang dapat di
deteksi secara spektrofotometri. FCR juga dapat
digunakan sebagai penampak noda dalam metode
kromatografi lapis tipis
Alang-alang
Reaksi Loco millon
Pereaksi million adalah larutan merkuro dan merkuri
nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan protein akan menghasilkan
endapan putih yang dapat berubah menjadi warna
merah oleh pemanasan. Pereaksi yang digunakan
antara lain HNO3 dan Hg(NO3). Pada dasarnya reaksi
ini positif untuk fenol – fenol karena terbentuknya
senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang
berwarna.
IDENTIFIKASI SENYAWA FENOLIK
Maserasi
Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut
organik yang digunakan pada temperatur ruangan. Proses ini sangat
menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan
perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan
membran sel akibat perbedaan tekanan antara didalam dan diluar
sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan
terlarut dengan pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan
sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan.
Pemilihan pelarut untuk proses maserasi akan memberikan
efektifitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa
bahan alam pelarut tersebut. Secara umum pelarut metanol
merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses
isolasi senyawa organik bahan alam, karena dapat melarutkan
seluruh golongan metabolit sekunder.
2. Perkolasi
Merupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampel
sehingga pelarut akan membawa senyawa organik bersama-
sama pelarut. Tetapi efektifitas dari proses ini hanya akan lebih
besar untuk senyawa organik yang sangat mudah larut dalam
pelarut yang digunakan.
3. Solketasi
Solketasi menggunakan soklet dengan pemanasan dan pelarut
akan dapat di hemat karena terjadinya sirkulasi pelarut yang
selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik untuk senyawa
yang tidak terpengaruh oleh panas.
4. Destilasi uap
Proses destilasi lebih banyak digunakan untuk senyawa organik
yang tahan pada suhu yang cukup tinggi, yang lebih tinggi dari
titik didih pelarut yang digunakan. Pada umumnya lebih banyak
digunakan untuk minyak atsiri.
5. Pengempaan
Metode ini banyak digunakan dalam proses industri
seperti pada isolasi CPO dari buah kelapa sawit dab
isolasi katecin dari daun gambir. Dimana dalam proses
tidak menggunakan pelarut.
BIOESSAY SENYAWA FENOL DAN
POLIFENOL