Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP-PRINSIP

BAK PENGENDAP

OLEH Ir. ARIANTO DIPL.SE, MT

1
DIFINISI :

Pengendapan adalah proses penjernihan air dengan memisahkan kotoran/


partikel yang terkandung dari dalam air dengan airnya. Partikel yang
memiliki berat jenis lebih besar dari berat jenis air akan tenggelam dan
mengendap didasar bak. Partikel yang memiliki berat jenis yang sama
dengan berat jenis air akan melayang. Sedangkan partikel yang memiliki
berat jenis lebih kecil dari berat jenis air akan mengambang

JENIS ALIRAN PROSES PENGENDAPAN :


Proses Pengendapan Dengan Aliran Horizontal
Proses Pengendapan Dengan Aliran Vertikal
JENIS PARTIKEL YANG DIENDAPKAN :

Discrete Partikel : Partikel yang pada proses pengendapan tidak mengalami


perubahan pada ukuran, bentuk dan berat
Flocculent Partikel : Partikel yang pada proses pengendapan mengalami
perubahan pada ukuran, bentuk dan berat akibat
penggabungan antara dua atau lebih jumlah partikel
sehingga memiliki kecepatan endap yang lebih besar 2
Aliran Horizontal Aliran Vertikal

T0 T1 T2 T0 T1 T2

PARTIKEL DISCRETE PARTIKEL FLOCCULENT

3
ZONA PADA BAK PENGENDAP DENGAN ALIRAN HORIZONTAL

Q
Vo B

ZONA L ZONA
INLET OUTLET
ZONA PENGENDAPAN
Q
Vo H

ZONA LUMPUR

ZONA INLET : BERFUNGSI UNTUK MEMBAGI ALIRAN MASUK MENJADI MERATA DISETIAP TEMPAT
ZONA PENGENDAP : BERFUNGSI UNTUK MENGENDAPKAN PARTIKEL YANG TERKANDUNG DI DALAM AIR
ZONA OUTLET : BERFUNGSI UNTUK MENGUMPULKAN AIR DENGAN ALIRAN YANG MERATADISETIAP TEMPAT.
ZONA LUMPUR : BERFUNGSI UNTUK TEMPAT MNEGUMPULKAN LUMPUR DENGAN MENIADAKAN BAHAYA
MELAYANG KEMBALI LUMPUR YANG SUDAH DIENDAPKAN

4
ZONA PADA BAK PENGENDAP DENGAN ALIRAN VERTIKAL

ZONA INLET
ZONA
OUTLET
Vo = Q/A

qo
ZONA
PENGENDAPAN
qo = Q / n

Vo n = jumlah lubang
H
qo
A
ZONA INLET
Q

ZONA OUTLET

ZONA LUMPUR H

V notch 90o, qo = 1,4 h 5/2


5
BAK PENGENDAP DENGAN ALIRAN HORIZONTAL

So = Q/BL = Q/A
S > So
H S Vo
Vo = Q/BH

So = Beban Permukaan (m/jam)


S = Kecept. Endap Partikel (m/jam)
Vo = Kecept. Aliran Air (m/jam)
Vo S = So
S Q = Kapasitas Aliran (m3/jam)
B = Lebar Bak (m)
H = Tinggi Bak (m)
L = Panjang Bak (m)

S Vo S < So

6
BAK PENGENDAP DENGAN ALIRAN VERTIKAL

Q (m/jam)
So = A

S
Q = Kapasitas Aliran (m3/jam)
A = Luas Permukaan (m2)
H
So
A So = KecepatanAliran Air/ Beban Permukaan
Q S = Kecepatan Endap Partikel (m/jam)
S > So Partikel Mengendap.
S = So Partikel melayang
S < So Partikel Mengambang

7
KEADAAN YANG DAPAT MENGURANGI EFISIENSI PROSES PENGENDAPAN
Aliran yang bergolak (turbulen) :
Mengukur turbulensi aliran dengan rumus Renold Number (Re)
Re = Vo R/ n , dimana : Vo = Kecept Aliran (m/jam),
R = jari-jari penampang basah = BH / (B+2H)
n = Kinematik viskositas (1,31 x 10-6 m2/dt)
Re > 2000 Aliran Turbulen

Aliran yang tidak stabil :


Mengukur kestabilan aliran dengan rumus Froude Number (Fr)
Fr = Vo2/ g R, dimana :
Vo = Kecept Aliran (m/jam)
g = Gravitasi (9,81 m/dt2)
R = jari-jari penampang basah = BH / (B+2H)
Fr < 10-5 Aliran tidak stabil

Aliran Short- Circuit :


yaitu akibat dari adanya hembusan angin atau aliran yang tidak merata di
zona inlet atau zona outlet

8
DIMENSI PRAKTIS BAK PENGENDAP ALIRAN HORIZONTAL

H = 1/12 x L0,8
B : L = 1 : 6 -10
B

9
KECEPATAN ENDAP PARTIKEL

DIAMETER PARTIKEL KECEPATAN ENDAP BERAT JENIS JENIS PARTIKEL

(mm) (cm/dt, 10o C) (m/jam) (ton/m3)

0.3 3.2 115.2 2.65

0.2 2.1 75.6 2.65

0.15 1.5 54 2.65 PASIR

0.1 0.8 28.8 2.65

0.08 0.6 21.6 2.65

0.02 0.02 0.72 1.03


1.03
0.018 0.015 0.54
FLOCK
1.03
0.015 0.012 0.43
1.03
0.01 0.01 0.36

0.0001 0.00001 0.00036 1.03 COLLOID

10
PLATE SETTLER
FUNGSI PLATE SETTLER ADALAH UNTUK MEMPERLUAS PERMUKAAN BAK
SEDIMENTASI, ATAU MENINGKATKAN BEBAN PERMUKAAN BAK SEDIMENTASI

q
C D

Vo = q/ w (m/jam)
Vo So = (q sin a) / ( w + t) (m/jam)

So = So ( w + t) / H cos a + W ) (m/jam)
H
Contoh :
So W = 0,05 m, t = 0,005 m, dan a = 60o
t
W Didapat : So = So x 11 , berarti : Beban
a permukaan dengan menggunakan plate settler
A menjadi 19,1 kali dari beban permukaan tanpa
plate settler
q

Jenis lain : Tube Settler


B
11
PROSES SLUDGE BLANKET :

V = Q/A, dimana :
Q = Kapasitas Aliran (m3/jam)
V = Kecept. Aliran Air (m/jam)
S
Sludge blanket atau beban Permukaan
A = Luas permukaan (m2)
V = Q/A S = Kecept. Endap Partikel (m/jam)
Karena Bak berbentuk krucut, maka
A makin keatas A dan V makin membesar
Q
Pada lokasi Sludge Blanket terbentuk, V = S ,
yaitu posisi sludge melayang, sehingga sludge
terkumpul dan membentuk sludge blanket
(selimut lumpur)
Manfaat Sludge Blanket : memperbesar ukuran Flocc yang terbentuk
dengan memperbanyak partikel yang dapat ditangkap dan dibentuk
menjadi flocc, sehingga air hasil olahan menjadi lebih jernih
12
GRIT CHAMBER

Fungsi : untuk mengendapkan partikel-partikel besar dan pasir yang terbawa


oleh aliran air dari unit pengambilan sumber air baku (air permukaan) menuju
unit pengolahan.
Grit chamber ditujukan untuk menangkap partikel besar dan pasir yang
memiliki diameter antara 0,08 0,3 mm dengan kecepatan endap sekitar 21,6
115,2 m/jam.

DESIGN KRITERIA :

1) Penempatan Grit chamber sebelum IPA, didekat intake


2) Bentuk bak grit chamber dibuat sedemikian rupa untuk dapat menciptakan aliran streamline yaitu
berbentuk segi empat memanjang dengan di bagian inflow menuju bak grit chamber dibentuk
membesar secara gradual dan di bagian menuju outflow mengecil secara gradual
3) Jumlah Bak minimal 2 buah, untuk keperluan pengurasan. Apabila jumlah bak hanya 1 buah maka
harus dilengkapi dengan saluran by pass
4) Lebar (B) : Panjang (L) = 1 : 3 s/d 1 : 8
5) Untuk menghitung panjang bak (L) menggunakan rumus : L = K ( H / U ) V

13
Dimana :
L = Panjang bak
H = Tinggi efektif bak
U = Kecepatan endap pasir (m/jam) (diameter pasir yang digunakan
antara 0,1 0,2 mm)
V = Kecepatan aliran air (m/jam)
K = Angka keamanan = 1,5 2

6) Waktu tinggal di bak = 10 20 menit


7) Kecepatan aliran air = 75 250 m/jam
8) Ambang bebas minimal 30 cm
9) Tinggi muka air di bak grit chamber di bawah muka air minimum intake
10) Kedalaman efektif bak (H) = 2 3 m
11) Ketebalan pasir yang diendapkan maksimum 0,5 1 m

GRIT CHAMBER
B

H GRIT

SALURAN PENGURAS
LUMPUR

14
OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Operasi dan pemeliharaan Bak Pengendap pada dasarnya memfungsikan


setiap Zona pada Bak Pengendap sesuai dengan persyaratannya

Zona Inlet : Memastikan setiap lubang yang akan diliwati aliran air masuk dalam
keadaan tidak tersumbat oleh kotoran, sehingga kapasitas aliran
masuk di setiap lubang dapat merata

Zona Outlet : Memastikan setiap lubang yang akan diliwati aliran air keluar dari
zona pengendap dalam keadaan tidak tersumbat oleh lumpur,
sehingga kapasitas aliran keluar di setiap lubang dapat merata
Zona Pengendapan : Memastikan tidak terjadi aliran short circuit, yaitu akibat
adanya hembusan angin diatas permukaan air, atau aliran
pada Zona Inlet atau Zona Outlet yang tidak merata
Zona Lumpur : Memastikan lumpur yang ditampung tidak melebihi daya
tampung Zona penampung lumpur yang akan mengakibatkan
terbawanya kembali lumpur yang telah terendapkan

15

Anda mungkin juga menyukai