Pengaliran pada saluran terbuka sangat tergantung pada bentuk saluran , besar volume air yang
mengalir berupa debit sebagai fungsi kecepatan . Perhitungan debit pada saluran terbuka umumnya
mengikuti sifat aliran steady sehingga pada perencanaan seperti kanal/ sungai , saluran drainase dan
irigasi memerlukan penyesuaian pada kondisi unsteady .
Beberapa Metode perhitungan debit aliran pada saluran terbuka yang digunakan untuk
perencanaan :
10.1 Metode Chezy’s
Q = F. c R.i
W
c = : Koefisien/ konstanta Chezy.
f
Garis Energi L
1
2 V2/2g
1
W 2 (
10.2 Metode Manning.
Metode ini digunakan apabila jenis aliran steady dan tidak seragam.
1 2/3 1/2
Q = F. .R . i
n
Q = F. k. R2/ 3 . i1/2
di mana ; Q : Debit aliran pada alur ( m3/det.)
F : Luas penampang basah saluran hasil estimasi ( m2 )
k : Koefisien/ konstanta Strickler.
R = F/O : Jari-jari hidrolis saluran. (m).
O : Keliling basah penampang.
i : Kemiringan dasar saluran.
0,00155 1
23
c = i m
0,00155 m
1 23
i R
m : Koefisien/ konstanta Kutter.
R = F/O : Jari-jari hidrolis saluran. (m).
O : Keliling basah penampang.
i : Kemiringan dasar saluran.
157,6
c =
K
1,81
R
K : Koefisien Bazin’s.
R = F/O : Jari-jari hidrolis saluran. (m).
O : Keliling basah penampang.
i : Kemiringan dasar saluran.
TABEL BEBERAPA KOEFISIEN KEKASARAN YANG BIASA DIGUNAKAN
V2/2g
H δh H δh
A Potongan A - A
Perhatikan penampang aliran pada pelimpah : A = B x H
Oleh karena pada saat pengaliran tinggi H tidak konstan maka ditinjau satu elemen penurunan
aliran (δh), sehingga Luas elemen tersebut : δA = B x δh
Kecepatan aliran yang terjadi pada elemen : V =√
Debit yang mengalir pada elemen : δq = Cd .( B x δh ) (√ .
√ ................ pers .1
Debit total yang melalui orifice akan diperoleh apabila integral persamaan 1 dengan batas dari
0 hingga setinggi H :
√ ∫ .............................. Pers . 2
√ [ ]
𝟐
𝐐 𝐂𝐝 𝐁 √𝟐𝐠 𝐇 𝟑 𝟐
𝟑
b. Pelimpah Segi Tiga
θ θ H
t es dan A t es x
B
𝑄 A√ … … … … … … pers 1
t √ [ ]
𝟖 𝛉
𝐐 𝐂𝐝 𝐭𝐚𝐧 √𝟐 𝐠 𝐇 𝟓 𝟐
𝟏𝟓 𝟐
c. Pelimpah Trapesium
Pelimpah Trapesium umumnya berbentuk Trapesium sama kaki, sehingga pada perhitungan debit
yang melalui pelimpah merupakan penggabungan debit berdasarkan pelimpah segi tiga dan segi
empat .
𝟖 𝛉 𝟐
𝐐
𝟏𝟓
𝐂𝐝 𝐭𝐚𝐧
𝟐
√𝟐 𝐠 𝐇 𝟓 𝟐
+ 𝟑
𝐂𝐝 𝐁 √𝟐𝐠 𝐇 𝟑 𝟐
11.2 Aliran Melalui Ambang
Ambang umumnya digunakan untuk mengatur debit aliran dan dibuat melintang pada saluran
terbuka atau sungai . Perbedaan antara pelimpah dan ambang adalah sebagai berikut :
a. Pelimpah umumnya ditempatkan pada sisi saluran sedangkan ambang melintang pada saluran.
b. Pelimpah hanya digunakan pada debit-debit yang kecil sedang ambang untuk debit yang besar.
c. Pelimpah mempunyai lebar dasar yang kecil dan tajam sedang ambang mempunyai dasar yang
lebar dan memanjang..
d. Pelimpah biasanya dibuat dari plat licinsedang amabang dibuat dari struktur seperti balok, beton
dan pasangan batu.
e. Pelimpah terdiri dari beberapa bentuk sedangkan ambang hanya persegi empat.
H δh
Apabila terjadi kontraksi aliran pada ambang maka dapat digunakan dua formula yaitu :
Ambang dengan tipe saluran trapesium biasa juga disebut ambang Cippoletti
H
√
B H/4
11.3 Aliran Melalui Bendung
Bendung adalah bangunan yang diletakkan melintang pada sebuah saluran atau sungai,
bentuk bendung umumnya mempunyai puncak (mercu) yang bulat dan disebut type Ogee .
Bendung digunakan untuk meninggikan muka air agar dapat mengairi lahan yang mempunyai
elevasi di atas muka air normal atau alami.
Bentuk puncak atau mercu Ogee sangat tergantung pada tinggi bendung (P), sehingga
muka air rencana (H) dapat ditentukan berdasarkan radius lengkungnya, seperti pada gambar
Rumus Bazin’s √ ,
H
h H
Tampungan
A Potongan A- A
Jika energi Kinetik dinyatakan V2 /2g di mana , dan untuk satu satuan berat
T y Energi kinetik
Energi
Spesifik (Es) kedalaman
Sub Kritis
n
yc 2/3 Es
Super Kritis
o
45
2
Emin V /2g Energi Spesifik (Es)
minimum (Ec Minimum). .yc = √ atau sama dengan 2/3 Es di mana Es = Vc2/2g
= 1 Aliran Kritis
√
. y
.ymaks
.y1
. Sub Kritis
Kedalaman
.yc 2/3 Es
Super Kritis
.y2
Q Q maks Debit
Hubungan Debit dengan Kedalaman
Tinjauan terhadap bentuk Saluran Persegi Empat :
Kedalaman kritis terjadi apabila Q tertentu dengan Es Minimum, dengan mengikuti persamaan
diffrensial dari energi diperoleh :
3
[ ] 1 , y √ … pers .2
Persamaan harus memenuhi syarat aliran kritis di mana ruas kanan sebagai fungsi kedalaman
(yc), dan ditentukan dengan cara coba-coba sehingga memenuhi persamaan 5, dengan membagi
y y ............................... pers. 9
Contoh Soal .
12.2 Loncatan Hidraulik (Loncat Air)
Apabila aliran berbah dari kondisi kritis menjadi aliran sub ktitis maka akan terjadi loncatan
hidraulik atau loncat air dan biasanya aliran berubah cepat.
Kritis
Gamabar Profil Aliran Kritis , Super Krits, Sub Kritis dan Loncat Air.
Jika diperhatikan maka kecepatan aliran berubah tiba-tiba dari V1 ke V2 sehingga aliran berubah dengan
cepat pada kedalaman yang bertambah dari yc ke y2 dan dapat di uraikan seperti pada gambar berikut;
Garis Energi
E
2
V /2g
.y2
F2
y2 .yc E
F1 . V2 .y1
.y1 V1 .yc
1 2 E1 E2
Melihat loncatan hidraulik sebelum dan sesudah loncat, muncul olakan air yang menyebabkan
kekurangan energi aliran. Setelah loncatan, kedalaman air bertambah dan aliran akan tenang , tetapi
kecepatan menjadi kecil. Oleh sebab itu perlu diperhitungkan jarak/panjang loncatan air (Lc) yang
terjadi dari kedalaman y1 sampai ke y2 dan di antaranya akan ditemukan kondisi kedalaman kitis atau
y y y y y y
y y , ........................................... .pers. 6
y y y y y y
y y √y
y y ( √ ) r bil rou e
√
y1 adalah kedalaman air di hulu ( sebelum loncatan ) dan diketahui, y2 dapat dihitung.
Kehilangan Energi pada loncat air adalah :
*y + *y +
q q
y y
y y
q
y y y y
y y
Dengan menggunakan persamaan 6 , maka dapat disederhanakan menjadi
, ........................ pers .8
Panjang/ jarak loncat air ( Lc) dapat diperoleh dengan percobaan (model test) di
laboratorium , umumnya untuk saluran persegi panjang dapat digunakan antara 5
samapai 7 kali tinggi loncat air ( y2 – y1 ) atau :
Lc = 5 sampai 7 x (y2 – y1 ) ............................... pers. 9.
Contoh Soal