Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

HIDROLIKA

Dikerjakan oleh :

ADINDA AYUMAS PUTRI K.D.


I0119006

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh (Triatmojo
1996 : 25). Fluida yang di alirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas dan
tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di
dalam pipa tidak penuh maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka atau
karena tekanan di dalam pipa sama dengan tekanan atmosfer (zat cair di dalam
pipa tidak penuh), aliran temasuk dalam pengaliran terbuka. Karena mempunyai
permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan dalah zat cair.
Tekanan dipermukaan zat cair disepanjang saluran terbuka adalah tekanan
atmosfer. Perbedaan mendasar antara aliran pada saluran terbuka dan aliran pada
pipa adalah adanya permukaan yang bebas yang (hampir selalu) berupa udara
pada saluran terbuka. Jadi seandainya pada pipa alirannya tidak penuh sehingga
masih ada rongga yang berisi udara maka sifat dan karakteristik alirannya sama
dengan aliran pada saluran terbuka (Kodoatie, 2002: 215).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecepatan rerata aliran?
2. Apa yang dimaksud dengan tahanan gesek pipa?
3. Apa yang dimaksud dengan rumus-rumus empiris?
4. Apa yang dimaksud dengan pengaliran dalam pipa bukan lingkaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dan rumus dari kecepatan rerata suatu aliran
2. Mengetahui persamaan dan koefisien tahanan gesek pada pipa
3. Mengetahui beberapa rumus empiris dari pipa halus maupun pipa kasar
4. Mengetahui beberapa persamaan dari kasus pengaliran dalam pipa bukan
lingkaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kecepatan Rata-Rata
Besarnya kecepatan akan mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir dalam
suatu pipa. Jumlah dari aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume, berat atau
massa fluida dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju aliran volume
(m3 /s), laju aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).

Kapasitas aliran (Q) untuk fluida yang incompressible, yaitu :

Q=A.v

Dimana : Q = laju aliran fluida (m3 /s) A = luas penampang aliran (m2 ) v = kecepatan
rata-rata aliran fluida (m/s)

B. Persamaan Tahanan Gesek Pipa


Pada aliran laminer, kehilangan tenaga terutama disebabkan oleh adanya
kekentalan fluida dan tidak dipengaruhi oleh bidang batas atau kekasaran dinding,
seperti ditunjukkan oleh persamaan Poiseuille sebagai berikut :

32 vVL
hf = g D2
dengan, ν : kekentalan kinematik
V : kecepatan aliran;
L : panjang pipa;
g : percepatan gravitasi;
D : diameter pipa.

Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan Darcy-Weisback :

L V2 64
hf = f D 2 g dengan f= ℜ

1. Koefisien gesek pada pipa halus


Tahanan pipa halus, lebih kecil dibandingkan dengan pipa kasar. Apabila pipa
tersebut dalah pipa halus, parameter tersebut adalah kecepatan aliran, diameter pipa
dan kekentalan zat cair dalam bentuk angka Reynolds.

Rumus gesekan untuk pipa halus adalah :

0,316
f= ℜ0,25
untuk aliran turbulen 4000<Re<10
5

2. Koefisien gesek pada pipa kasar


Nilai f pada pipa kasar tidak hanya tergantung pada angka Reynolds. Tetapi juga
pada sifat-sifat dinding pipa yaitu kekasaran relative k/D, atau :

f = ∅ ℜ , k / D untuk aliren laminar, turbulensi dan transisi

dengan kesimpulan : gambaran f tergantung angka Reynolds (Re) dan kekasaran


relatif (k/D ). Grafik tersebut dikenal sebagai grafik Moody.

C. Rumus Rumus Empiris


1. Rumus Manning
1 2 1
V = n R 3 I 2 dengan,
V = Kecepatan rerata
R = jari-jari hidraulis (R=D/4 untuk pipa lingkaran)
n = koefisien kekasaran Manning (nilainya berbeda-beda untuk
tiap bahan pipa)
hf
I = Kemiringan pipa/ garis tenaga ( )
L

2. Rumus Chezy
V = C√ RI dengan,
V = kecepatan rerata
C = Koefisien Chezy tergantung pada kekasaran dinding
R = Jari-jari hidraulis
I = Kemiringan pipa/garis tenaga

D. Pengaliran Dalam Pipa Bukan Lingkaran


Penyelesaian aliran dalam pipa yang bukan lingkaran dilakukan dengan konsep jari-jari
hidraulis.
1. Kehilangan Energi
Koefisien kehilangan energi (f) dapat dicari menggunakan diagram moody (k/D)
diganti dengan (k/4R)

f L V 2
hf = 4 R 2g

2. Angka Reynold
4 RV
Re = v

Kedua persamaan diatas, memberikan hasil yang terbaik ada aliran turbulen,
karena pada aliran ini, koefisien gesekan besar pengaruhnya pada dinding saluran
tertutup yaitu tergantung pada keliling basah. Pada aliran laminar kurang baik
karena pada aliran ini, gesekan disebabkan oleh gaya kekentalan pada aliran zat
cair.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan dari pembahasan di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil :
1. Kecepatan rerata sangat dipengaruhi oleh laju aliran fluida dan luas
penampang aliran.
2. Setiap pipa memiliki tahanan gesek yang berbeda-beda antara pipa halus dan
pipa kasar karena dalam persamaannya terdapat k atau nilai kekasaran pipa
yang berbeda di setiap pipanya.
3. Dari rumus empiris yang telah diketahui, bahwa setiap aliran fluida memiliki
kecepatan yang berbeda-beda. Factor yang mempengaruhi perbedaan tersebut
adalah jari-jari hidraulis, kemiringan pipa, koefisien manning dan chezy yang
berbeda pada setiap pipa.
4. Penyelesaian aliran dalam pipa yang bukan lingkaran dilakukan dengan
konsep jari-jari hidraulis dengan menggunakan 2 persamaan yaitu kehilangan
energi dan angka Reynold.

Anda mungkin juga menyukai