Anda di halaman 1dari 82

DRAINASE

TAMBANG
NONI BANUNAEK
DRAINAGE / PENIRISAN TAMBANG

 Saluran terbuka
Penyaluran
 Saluran tertutup
 Pompa Tekanan, head
 Bendung Mengalihkan aliran
 Sump
 Bendungan Penampungan
 Embung
Saluran
 Air mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain menggunakan
struktur pembawa alami atau pun buatan.
 Struktur ini mempunyai tampang lintang yang bagian atasnya
terbuka (open channel / saluran terbuka) atau pun tertutup
(closed conduits / saluran tertutup / dalam pipa).
 Aliran di open channel atau closed conduits dengan muka bebas
dikenal sebagai aliran muka bebas (free-surface flow) atau
aliran saluran terbuka (open-channel flow).
 Jika tidak terdapat muka bebas di aliran dalam closed conduits
maka alirannya disebut sebagai aliran pipa atau saluran tertutup
atau aliran bertekanan (ingat akifer tertekan)
Saluran tertutup dan terbuka
 Perbedaan energy pada saluran tertutup dan terbuka

Saluran tertutup Saluran terbuka


Garis energi Garis energi
hf hf
Gradient v2 /2g Muka air v2 /2g
hidrolik

y y
Batas pipa Dasar saluran

1 2 1 2
z z
Saluran Terbuka
 Aliran saluran terbuka atau aliran permukaan bebas, terdapat 2
kondisi yaitu:
 Saluran terbuka
 Saluran tertutup tapi permukaan bebas
Tanpak memanjang Tanpak melintang
Alamiah Buatan

b
1. Saluran Terbuka
Contoh pada terowongan Contoh dalam pipa

2. Saluran tertutup dengan permukaan bebas = termasuk saluran terbuka


Saluran Tertutup
 Aliran saluran tertutup atau aliran pipa atau
aliran bertekanan
Tanpak memanjang Tanpak melintang

Contoh pada terowongan Contoh dalam pipa

Saluran tertutup / bertekanan


Kondisi Khusus
 Aliran dalam suatu bagian bisa merupakan
aliran saluran terbuka, dan di bagian lain bisa
merupakan aliran saluran tertutup.
Tanpak memanjang Tanpak melintang
Contoh pada terowongan Contoh dalam pipa
a - a’
a b

a’ b’

Kondisi khusus, gabungan


b - b’
Saluran terbuka
 Aliran dengan permukaan bebas
 Mengalir karena gaya gravitasi dan tekanan udara atmosfir.
 Mengalir karena adanya slope muka air
 Jenis Saluran berdasar Pembuatannya:
 Saluran alam / natural channel
 Saluran buatan / artificial channel
Tanpak melintang
Alamiah Buatan

b
Jenis saluran terbuka

Buatan
Alamiah
Contoh saluran terbuka tambang
Jenis saluran terbuka
 Jenis Saluran berdasar Pembuatannya:
 Saluran alam / natural channel
 Geometri saluran tidak teratur
 Material saluran bervariasi – kekasaran berubah-ubah
 Sulit memperoleh dilakukan analisis.
 Lebih kompleks karena adanya erosi dan sedimentasi
 Saluran buatan / artificial channel
 Dibuat oleh manusia, contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran pelimpah,
selokan, gorong-gorong.
 Umumnya memiliki geometri saluran yang tetap
 Dibangun tanpa atau menggunakan beton, semen, besi
 Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan
 Lebih mudah dianalisis saluran
Jenis saluran terbuka
 Saluran terbuka dapat berupa:
 Saluran alamiah atau buatan,
 Galian tanah dengan atau tanpa lapisan penahan,
 Terbuat dari pipa, beton, batu, bata, atau material lain,
 Dapat berbentuk persegi, segitiga, trapesium, lingkaran, tapal kuda, atau
tidak beraturan
Klasifikasi Aliran

 Kecepatan aliran di suatu titik yang ditinjau berubah terhadap waktu :


aliran unsteady
 Kecepatan aliran di suatu titik yang ditinjau tidak berubah terhadap
waktu : aliran steady
 Kecepatan aliran pada suatu waktu tidak berubah sepanjang saluran:
aliran uniform/seragam
 Kecepatan aliran pada suatu waktu berubah sepanjang saluran: aliran
varied/berubah
 Tergantung kepada laju perubahannya aliran berubah dapat
dikelompokkan ke dalam gradually varied flow (aliran berubah lambat
laun) dan rapidly varied flow (aliran berubah cepat)

dan atau dan atau


Klasifikasi Aliran
GVF = Gradual Varied Flow
RVF = Rapid Varied Flow
ke ce pat an
Aliran Laminer dan Turbulen
 Aliran laminar, jika partikel cairan bergerak secara teratur
seperti gerakan lapisan-lapisan tipis satu di atas yang lain.
 Aliran turbulen, partikel cairan bergerak secara tidak teratur
baik terhadap waktu atau pun ruang.
 Besaran perbandingan relatif antara gaya viscous dan inersia
menentukan aliran bersifat laminar atau turbulen: aliran laminar
jika gaya viscous lebih dominan, dan turbulen jika gaya inersia
lebih dominan.
 Ratio antara gaya viscous dan inersia dinyatakan sebagai
bilangan Reynolds
VD Dimana Re = bilangan Reynolds;

Re  V = kecepatan aliran rata-rata;


D = garis tengah pipa; dan
v  = viskositas kinematik dari fluida.
Aliran Laminer dan Turbulen

Aliran Laminar

Bilangan
REYNOLDS Aliran Transisi

Aliran Turbulen

VD
Re 
v
V DV
Re  

D

Jenis saluran terbuka
Arti fisis bilangan Reynolds : Menunjukkan pentingnya hubungan antara
EFEK INERSIA dan EFEK VISKOS dalam GERAKAN FLUIDA.

V DV
Re   VD
Pada Pipa:   atau Re 
D v
Dimana V = kecepatan rata - rata dalam m/dtk
D = garis tengah pipa dalam m
ν(nu) = kekentalan kinematik fluida dalam m2/dtk
 = rapat massa fluida dalam kg/m3
 = kekentalan mutlak dalam Pa dtk

Pada Saluran: V.L


Re 
dengan

V = kecepatan aliran (m/det),
L = panjang karakteristik (m), pada saluran muka air bebas L = R,
R = Jari-jari hidraulik saluran,
 = kekentalan kinematik (m2/det).
Aliran Laminer dan Turbulen
 Berdasarkan pada percobaan aliran dalam pipa:
 Bilangan Reynold  2.000, gangguan aliran dapat diredam oleh
kekentalan zat cair, dan aliran pada kondisi tersebut adalah laminar.
 Aliran turbulen apabila angka Reynolds  4.000.
 Apabila angka Reynolds  2000 dan  4000 disebut transisi.
 Pada aliran bebas dipakai kedalaman hidraulik atau jari-jari hidraulik sebagai
panjang karakteristik.
 Kedalaman hidraulik didefinisikan sebagai luas penampang basah dibagi lebar
permukaan air, sedangkan jari-jari hidraulik didefinisikan sebagai luas
penampang basah dibagi keliling basah.
 Batas peralihan antara aliran laminer dan turbulen pada aliran bebas terjadi pada
bilangan Reynold, Re + 600, yang dihitung berdasarkan jari-jari hidraulik sebagai
panjang karakteristik.
Aliran Laminer dan Turbulen
 Pada aliran tertutup diameter pipa biasanya digunakan sebagai
panjang karakteristik.
 Pada aliran terbuka panjang karakteristik biasanya menggunakan
kedalaman hidraulik (luas aliran dibagi lebar muka air) dan jari-
jari hidraulik (luas aliran dibagi keliling basah).
 Transisi dari laminar ke turbulen dalam aliran terbuka
terjadi untuk Re sekitar 600, di mana Re didasarkan pada
jari-jari hidraulik sebagai panjang karakteristik.
 Dalam kehidupan sehari-hari, aliran laminer pada saluran
terbuka sangat jarang ditemui. Aliran jenis ini mungkin
dapat terjadi pada aliran dengan kedalaman sangat tipis di
atas permukaan gelas yang sangat halus dengan kecepatan
yang sangat kecil
Aliran subkritis, Superkritis, dan Kritis
 Aliran kritis jika kecepatan aliran sama dengan kecepatan
gelombang gravitasi beramplitudo kecil. Sebuah gelombang
gravitasi bisa dihasilkan dengan sebuah perubahan kedalaman
aliran.
 Aliran subkritis jika kecepatan aliran kurang dari kecepatan
kritis
 Aliran superkritis jika kecepatan aliran lebih besar dari
kecepatan kritis.
 Bilangan Froude, Fr adalah ratio antara gaya inersia dan gaya
gravitasi dan untuk saluran segiempat didefinisikan:
Dimana y = kedalaman aliran.
aliran subkritis
aliran kritis

aliran superkritis
Parameter dalam aliran
 Diameter Pipa (D) atau luas penampang basah (A)
 Kecepatan (V)
 Viskositas Fluida (µ)
 Masa Jenis Fluida ()
 Laju Aliran Massa (ṁ3/dtk)
 Prinsip Kekekalan Massa = persamaan kontinuitas Q = AV
 Prinsip Energi Kinetik = Suatu dasar untuk penurunan persamaan seperti:
 Persamaan Energi yaitu Persamaan BERNOULI
 Persamaan Energi Kinetik yaitu HEAD KECEPATAN
 Prinsip Momentum, yaitu menentukan gaya-gaya Dinamik Fluida
 Ingat:
P   =  F  /  A   =  Ah g /A=  g h
ρ   =  m  /  V
Geometri saluran terbuka
T B

h
A d
z
B
P
Garis referensi
Potongan B - B

Keterangan :
h = kedalaman aliran vertical antara titik terendah dasar saluran dan permukaan air (m)
d = kedalaman air normal, diukur tegak lurus terhadap garis aliran (m)
Z = adalah elevasi muka air (m)
T = lebar potongan melintang pada permukaan air (m)
A = luas penampang basah yang diukur tegak lurus arah aliran (m 2),
P = keliling basah, yaitu panjang garis persinggungan antara air dan dinding
R = jari-jari hidraulik, R = A/P (m),
D = kedalaman hidraulik, D = A/T (m).
Parameter dalam aliran terbuka
 Prinsip Kekekalan Massa = persamaan kontinuitas Q = AV
T

Q
Q
x Q
Q A
x

x
Potongan 3 - 3
1 3 2

Q A Q = konstan atau
 0
x t Q1 = Q2  A1V1 = A2V2

Pada saluran tidak ada kebocoran, jika ada kebocoran atau pembagian air maka hal
itu harus dianalisa atau dihitung
Parameter dalam aliran terbuka
 Konservasi Energi (Persamaan Energi):
 Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah energi air dari setiap aliran
yang melalui suatu penampang saluran, dapat dinyatakan sebagai jumlah
fungsi air, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan
1 2
v2
v12 hf H  z  d cos  
2g
Garis
energi
2g
v 22
2g v12 v 22
h1 v1
Permukaan air bebas
z 1  d 1 cos   1  z 2  d 2 cos    2  hf
v2
g g
Dasar saluran
h2

z1 z2
Garis referensi

Untuk saluran yang kemiringannya kecil, maka   0


v12 v 22
z1  h 1   z2  h2   hf
g g
Parameter dalam aliran terbuka
 Konservasi Momentum (Persamaan Momentum)
 Menurut hukum Newton kedua tentang gerakan, menyatakan bahwa besarnya
perubahan momentum persatuan waktu pada suatu persamaan adalah sama
dengan besarnya resultante semua gaya-gaya yang bekerja pada saluran tersebut
 F  PQ  V.
Fa P = tekanan hidrostatis
W = berat volume pada lokasi
Wsin  (1)-(2)
P1 So = kemiringan dasar saluran
V1 V2 P2
Fa = tekanan udara pada muka
Ff air bebas
Ff = gaya geser yang terjadi
1 
 akibat kekasaran dasar
Wcos W 2

P1  P2  W sin   Ff  Fa  PQ V2  V1 
Persamaan momentum digunakan untuk menhitung kehilangan energy disuatu titik,
misal pada loncat air. Pada keadaan ini prinsip konservasi energi sudah tidak dapat
dipakai lagi
Aliran Permanen Seragam
Aliran Permanen Seragam (Steady uniform flow):
 Kecepatan konstan terhadap jarak, garis aliran lurus dan sejajar, dan
distribusi tekanan adalah hidrostatis.
 Kecepatan adalah konstan terhadap waktu.
 Percepatan sama dengan nol, dan gaya-gaya yang bekerja pada alur air
adalah dalam kondisi seimbang.
 Kemiringan dasar saluran (So), permukaan air (Sw), dan gradien energi, Sf,
adalah sama.
 Aliran Steady uniform adalah konsep ideal yang jarang ditemukan di alam
dan bahkan di Laboratorium sekalipun.
 Penampang saluran alami biasanya berbentuk tidak teratur sehingga debit
aliran tidak uniform. Namun untuk pemakaian praktis, jika alirannya steady
dan perubahan lebar, kedalaman air, dan arah saluran adalah kecil, maka
aliran dapat dianggap seragam
Aliran Permanen Seragam
Garis energi Hukum Kekekalan Energi
v12 Sf hf (Hukum Bernoulli):
2g
Permukaan air p1 v12 p 2 v 22
v 22 z1    z2    hf
Sw 2g  2g  2g
h1 v1
Dasar saluran v2
h2
A p1  h1Cos
So
z1 L z2
p 2  h 2Cos
Garis referensi

Saluran alamiah:  sangat kecil, sehingga yCos = h


v12 v 22  z1  z 2  Kemiringan dasar
z1  h 1   z2  h2   hf S o  Sin  saluran
2g 2g L
Sw
 z  h1    z 2  h 2 
 1
Kemiringan muka
air
L
 v12   v 22 
 z1  h 1     z 2  h 2  
hf  2g   2g  Gradient Energi
Sf 
L L
Distribusi Kecepatan
 Kecepatan aliran pada saluran sangat bervariasi dari titik ke titik lainnya, karena
adanya tegangan geser di dasar, dinding saluran dan permukaan bebas
 Kecepatan aliran dalam XYZ. Namun Z dan X biasanya kecil dan kadang
diabaikan. Sehingga, kadang kecepatan aliran searah arah aliran (Y) yang
diperhitungkan.
Penting untuk menghitung Q
2,0
1,5

1,5
1,0 2,0

1,0
0,5
1,0 2,0
0,5 0,5
1,5

Saluran trapesium Saluran setengah lingkrana


Saluran segitiga

2,0 1,5 2,5

2,0
2,5

1,0
2,0
0,5

1,5
1,0 1,0
0,5 2,0
1,5 0,5

Saluran alamiah bentuk sembarang pipa Saluran persegi


sempit
Distribusi Kecepatan

1,0 2,0

1,5
0,5

2,5
1,0
0,5

2,0

1,5
Tegangan Geser & Distribusi Kecepatan
 Tegangan geser  : tegangan internal fluida yang melawan perubahan bentuk,
hanya pada fluida yang bergerak. Merupakan tegangan tangensial beda
dengan tekanan yang merupakan tegangan normal
 Tenganga geser mepengaruhi kecepatan aliran pada saluran
 Tegangan geser dapat terjadi pada aliran laminar dan turbulen.
 Aliran laminer jarang dijumpai pada kenyataan.
 Sedangkan untuk analisa tegangan geser aliran turbulen pada saluran sangat
dipengaruhi oleh kekasaran dasar dan dinding saluran yang kenyataannya
tidak sama, sehingga pada perhitungan saluran digunakan persamaan
empiris.
Tegangan Geser & Distribusi Kecepatan
2,0
1,5

1,5
1,0 2,0

1,0
0,5
1,0 2,0
0,5 0,5
1,5

Saluran trapesium Saluran setengah lingkrana


Saluran segitiga

2,0 1,5 2,5

2,0
2,5

1,0
2,0

0,5
1,5
1,0 1,0
0,5 2,0
1,5 0,5

Saluran alamiah bentuk sembarang pipa Saluran persegi


sempit

• Tegangan geser (akibat kekasaran) di dasar, dinding saluran


dan permukaan bebas mempengaruhi kecepatan aliran pada
saluran.
• Tegangan geser dihitung dengan pendekatan menggunakan rumus empiris.
• Tujuan pengunaan rumus empiris adalah untuk menghitung kecepatan rata-
rata pada saluran, debit aliran, atau perencanaan saluran dalam hal ini adalah
untuk menghitung kapasitas dan dimensi saluran.
Tegangan Geser
 Chezy (1769) merumuskan kecepatan aliran
seragam yang sangat terkenal yang masih banyak
dipakai sampai sekarang. Penurunan rumus Chezy,
digunakan asumsi:
 Aliran adalah permanen,
 Kemiringan dasar saluran adalah kecil (, cos()=1),
 Saluran adalah prismatik.
 = gaya geser tiap satuan luas
dinding/dasar saluran (N/m2)
  .R.So  = berat jenis air (N/m3)
R = jari-jari hidraulik = A/P (m)
A = luas penampang basah (m2)
P = keliling basah (m)
So = kemiringan dasar saluran, untuk
 kecil, So = Sin.

V = kecepatan rata-rata (m/detik),


V  C RSo So
C
=
=
kemiringan dasar saluran,
faktor tahanan aliran yang disebut koefisien
Chezy.
Tegangan Geser
 Beberapa rumus yang dikembangkan untuk menentukan koefisien
Chezy C, :
H. Bazin 1897 merumuskan persamaan untuk menghitung koefisien C 87
C
sebagai fungsi jari-jari hidraulis, R, dan koefisien kekasaran, , yang 
1
nilainya tergantung dari jenis bahan dinding saluran: R
Ganguillet dan Kuetter 1869, merumuskan persamaan untuk 0,00155 1
menghitung koefisien C sebagai fungsi kemiringan, S, jari-jari 23  
C  S m
hidraulik, R, dan koefisien kekasaran, m: m  0,00155 
Koefisien m dalam rumus dikenal dengan nilai m dari Kuetter 1  23  
R S 

dimana :
v = kecepatan (m/det)
C = koefisien chezy (m1/2/det)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan energi (-)
n = koefisien kekasaran Manning (det/m1/3)
m = koefisien kekasaran, harganya tergantung jenis bahan saluran (-)
 = kekentalan kinematik (m2/det).
Tegangan Geser
 Beberapa rumus yang dikembangkan untuk menentukan
koefisien Chezy C, :
Colebrook Jika:  12R 
  C  18 log 
 12 R  Hidraulik kasar k > 6  k 
C  18 log 
 42R 
 k  2  Jika: C  18 log 
 
 7  Hidraulik halus k < 3,5   

Darcy – Weisbach, (persamaan gesekan untuk pipa) L V2


hf  f
D 2g
Untuk saluran terbuka D = 4R dan hf
S
L Maka: 8gRS
dimana: V
hf = kehilangan energi akibat geseran (m) f
f = faktor geseran dari Darcy-Weisbach (-) 1
L = panjang pipa (m)  8g  2
D = diameter pipa (m) C 
V = kecepatan rata-rata (m/det)  f 
g = percepatan gravitasi (m/det2)
R = radius hidrolik (m)
S = kemiringan energi (-).
Tegangan Geser
 Robert Manning (1889) mengemukakan perbaikan rumus yang sangat
terkenal :
1 23 12 n = koefisien kekasaran Manning berdimensi TL-1/3.
V R S
n Koefisien Chezy dan koefisien Manning sebagai:
1

R 6

C
n
Nilai koefisien n Manning
Tegangan Geser
Tipikal harga koefisien kekasaran Manning, n yang sering digunakan
Harga n
No. Tipe saluran dan jenis bahan
Minimum Normal Maksimum
1. Beton      
 Gorong-gorong lurus dan bebas dari kotoran 0,010  0,011 0,013 
 Gorong-gorong dengan lengkungan dan sedikit 0,011 0,013 0,014
kotoran/gangguan
 Beton dipoles 0,011 0,012 0,014
 Saluran pembuang dengan bak kontrol 0,013 0,015 0,017
2. Tanah, lurus dan seragam      
 Bersih baru 0,016 0,018 0,020
 Bersih telah melapuk 0,018 0,022 0,025
 Berkerikil 0,022 0,025 0,030
 Berumput pendek, sedikit tanaman pengganggu 0,022 0,027 0,033
3. Saluran alam      
 Bersih lurus 0,025 0,030 0,033
 Bersih, berkelok-kelok 0,033 0,040 0,045
 Banyak tanaman pengganggu 0,050 0,070 0,08
 Dataran banjir berumput pendek – tinggi 0,025 0,030 0,035
 Saluran di belukar 0,035 0,050 0,07

Daftar lengkap dapat dilihat dalam Open Channel Hydraulics (Ven Te Chow).
Tegangan Geser
Konstanta Manning Ekivalen
 Terkadang penampang melintang saluran mempunyai kekasaran
yang tidak sama sepanjang keliling basah. Misalnya saluran
yang dinding dan dasarnya terbuat dari material yang berbeda,
maka angka n Manning untuk dinding dan dasar saluran akan
berbeda.
 Maka perlu ditentukan harga n ekuivalen, ne, yang berlaku
untuk keseluruhan penampang basah. Kekasaran ekuivalen, luas
basah dibagi menjadi N sub bagian dengan keliling basah
masing-masing P1, P2, …, PN dan koefisien kekasaran n1, n2,
…., nN.
 Setiap bagian mempunyai kecepatan rata-rata sama dengan
kecepatan rata-rata untuk seluruh penampang, yakni V1= V2=
…= VN = V
Tegangan Geser
Konstanta Manning Ekivalen
 Maka kekasaran ekuivalen dapat dihitung dari persamaan:
2 3 3

R3 1 n 2V2
V S2 atau R  3
n S4 2
 N 3 3
  Pi i 
n2
Koefisien Manning ekuivalen, ne:  
n e   i 1 
 P 
 
  5
PR 3
Jumlah debit aliran sama dengan jumlah debit dari masing-masing ne 
 5 
bagian luas penampang, sehingga koefisien kekasaran ekuivalen adalah N P R3 
i i
  
i 1  n i 
 
Keterangan: ni angka kekasaran Manning ekuivalen, N jumlah bagian, Pi, Ri, dan ni
adalah masing- masing keliling basah, jari-jari hidrolis, dan angka kekasaran Manning
bagian i.
BENTUK SALURAN YANG UMUM
BENTUK SALURAN TER-EKONOMIS
B T

h
d A
z B
P
Garis referensi
Potongan B - B
Penampang memanjang (penampang melintang)

Debit aliran paling besar? Dan paling ekonomis ?


Keterangan :
h = kedalaman aliran vertical antara titik terendah dasar saluran dan permukaan air (m)
d = kedalaman air normal, diukur tegak lurus terhadap garis aliran (m)
Z = adalah elevasi muka air (m)
T = lebar potongan melintang pada permukaan air (m)
A = luas penampang basah yang diukur tegak lurus arah aliran (m 2),
P = keliling basah, yaitu panjang garis persinggungan antara air dan dinding
R = jari-jari hidraulik, R = A/P (m),
D = kedalaman hidraulik, D = A/T (m).
BENTUK SALURAN PERSEGI TER-EKONOMIS
Tanpak melintang Tampak memanjang
Garis energi
hf
Muka air v2 /2g

h
y
Dasar saluran
b
1 2
z

Debit aliran paling besar?


Saluran seperti apa yang paling ekonomis ?
BENTUK SALURAN PERSEGI TER-EKONOMIS
BENTUK SALURAN DI TEPI JALAN
BENTUK SALURAN TER-EKONOMIS
 Potongan melintang saluran yang paling ekonomis adalah
saluran yang dapat melewatkan debit maksimum untuk pada
penampang basah, kekasaran, dan kemiringan dasar
tertentu.
 Berdasarkan persamaan kontinuitas, untuk luas penampang
melintang tetap, debit maksimum jika kecepatan aliran
maksimum.
 Berdasarkan rumus Manning maupun Chezy, untuk kemiringan
dasar dan kekasaran tetap, kecepatan maksimum dicapai jika
jari-jari hidraulik R maksimum.
 Pada luas penampang tetap, jari-jari hidraulik maksimum
jika keliling basah P minimum.
Jika luas penampang, kekasaran dan kemiringan tetap maka
terekonomis pada R Maks dan P Minimum
BENTUK SALURAN TER-EKONOMIS
 Bentuk lingkaran adalah bentuk yang paling ekonomis.
 Bentuk lainnya akan dibandingkan dengan bentuk
lingkaran
Penampang bentuk Persegi yang Ekonomis
Penampang melintang saluran bentuk persegi dengan lebar dasar B, dan
kedalaman air h, luas penampang basah A, dan keliling basah P :
A  Bh A P  B  2h
B
h
A
h
P   2h
h
B

Luas penampang A konstan, dideferensialkan terhadap h dan dipersamakan dengan nol


guna memperoleh harga P minimum
dP A 2 B
 2  0 A  2h  Bh B  2h atau h
dh 2 2
h

A
R 
Bh 2h 2 h R Maks dan P Minimum
R  R = A/P (m)
P B  2h 2h  2h 2
Bentuk penampang melintang persegi yang paling ekonomis adalah jika kedalaman
air setengah dari lebar dasar saluran, atau jari-jari hidrauliknya setengah dari
kedalaman air
Penampang Berbentuk Trapesium yang Ekonomis
Luas penampang melintang A, dan keliling basah P, lebar dasar B,
kedalaman aliran h, dan kemiringan dinding l : m
A   B  mh  h B  P  2h m 2  1
P  B  2h m 2  1 m
1

1
3 3
1 h A  Ph  2h 2 m 2  1  mh 2
m 
8 2
mh B mh P  h 3  h 3  2h 3
3 3
4 2 2 1 
B  2h 3  h 3  h 3 A   h 3  h 3 h  h 2 3
3 3 3 3 

Dengan demikian, maka penampang trapesium yang paling efisien adalah


jika kemiringan dindingnya m = (1/√3), atau  = 60o. Trapesium yang
terbentuk berupa setengah segienam beraturan (heksagonal)
Penampang Berbentuk Segitiga yang Ekonomis
Kemiringan sisi terhadap garis vertikal , dan kedalaman air h,
penampang basah A, dan keliling basah P
A
2
A  h tan h
tan 
P   2h  sec
1 1
2 A
 sec
h
m
 
m P
tan 
 
dP
 2 A 
sec tan 

3
sec  
0 2 tan  sec 
d tan  3 
 2 tan  2   = 45o, atau m = 1

Dengan demikian, saluran berbentuk segitiga yang paling


ekonomis adalah jika kemiringan dindingnya membentuk sudut
45o dengan garis vertikal
KESIMPULAN
 Untuk menghitung kecepatan aliran dalam
perencanaan saluran digunakan persamaan Robert
Manning (1889) :
1 23 12 Nilai koefisien n Manning
V R S
n

 Sedangkan untuk menghitung debit aliran digunakan


Q= V.A
 A adalah luas penampang basah
 Setelah diketahui A barulah dilakukan perencanaan
saluran dengan Nilai n dan A yang diharapkan
CONTOH 1
Saluran drainase berbentuk trapesium mengalirkan debit sebesar
10 m3/det. Kemiringan dasar saluran 1:5.000. Dinding saluran
dilining dengan koefisien kekasaran n = 0,012. Tentukan dimensi
potongan melintang saluran yang paling ekonomis.
Catatan Kemiringan dasar saluran 1:5.000m artinya h:l = tinggi 1 m : panjang
5000 m, atau panjang saluran 5000 m, beda tinggi dasar salurannya 1 m.

Q = 10m3/det.
CONTOH 1
Bentuk trapesium yang paling ekonomis adalah setengah
heksagonal. Berdasarkan persamaan:
P
8 2
h 3 h 3  2h 3 P  2h 3  h
3 3  R 
2 2
A  h 3 
2 1 
A  h 3 h 3 h  h 2 3
3 3 
1 h
4 2
B  2h 3  h 3  h 3 m 

3 3 mh B mh

A = luas penampang basah yang diukur


tegak lurus arah aliran (m2),
A P = keliling basah, yaitu panjang garis
Luas penampang basah persinggungan antara air dan
dinding
P = kel. basah R = jari-jari hidraulik, R = A/P (m),
CONTOH 1
Debit : Q = A x V
Jika digabungkan dengan persamaan Manning: 1 23 12
V R S
1
2 n
2 1  h 3
Q  h 3 x   S2
n2
Diketahui: Q = 10 m3/det.; n = 0,012; S = 1/5000, maka:

2 1 8
2 1 h 3 1 2 h = 2,16 m
10  h 3 x    
0,012  2   5.000 
h3  7,78
2
B h 3 B = 2,49 m
3
CONTOH 1
Jadi dimensi saluran yang ekonomis adalah dengan lebar
dasar B = 2,49 m, dan tinggi air h = 2,16 m
m
1 h = 2,16m

B= 2,49 m

h = 2,16m

? B= 2,49 m ?
CONTOH 1
Karena m
1

1
3 3

Maka mh = 2,16 m x 1/√3 = 2,16 x 0.58 = 1,25 m


h = 2,16m

mh B= 2,49 m mh

h = 2,16m

1,25 B= 2,49 m 1,25


CONTOH 2
Saluran drainase utama berbentuk trapesium dengan kemiringan
dinding m = 2, mempunyai kedalaman air 2,5 meter, lebar dasar 5
meter, koefisien kekasaran Manning n = 0,025. Hitung kemiringan
dasar saluran jika debit yang mengalir sebesar 75 m3/det.

Untuk menjawab, kita gunakan Persamaan Manning dan Persamaan A, P

1 23 12 A   B  mh  h P  B  2h m 2  1
V R S
n A = (B+mh)h = (5+2x2) 2 = 18 m2
P = B+2h (m2+1)0,5 = 5+2x2(4+1)0,5 = 13,94 m
A 18 Q 75
R   1,291m V   4,17 m
P 13,94 A 18
2 1
1 S1/2 = 0,0879
4,17  x 1,291 3 x S 2
0,025 S = 0,0077
CONTOH 2
S = 0,0077 Berarti?
Jika panjang saluran 1 m maka beda tinggi dasar saluran =
0,0077m
Jika panjang saluran 100 m maka beda tinggi dasar saluran =
0,77m
Jika panjang saluran 1000 m maka beda tinggi dasar saluran =
7,7m
Beda tinggi dasar saluran 1 m, maka panjang saluran = ...... m
CONTOH 3
Saluran drainase terbuat dari buis beton dengan bentuk dan ukuran
seperti pada gambar. Jika kemiringan dasar saluran 1:2.500, dan
koefisien Chezy 60. Hitung debit yang dapat dialirkan?

1,50m

0,25m

0,75m
CONTOH 3
  x 0,752 
Luas penampang basah = A    1,5 x 0,25 = 1,258 m2
 2 

Panjang keliling basah = P   x 0,75  2 x 0,25 = 2,856 m


A 1,258
Jari-jari hidrolis = R   = 0,44 m
P 2,856

Rumus Chezy: Q  A x C RS

1
Q  1,258 x 60 2,856 x = 2,43 m3/det
2.500

Dengan demikian debit yang dapat mengalir melalui saluran


tersebut adalah 2,43 m3/det.
2 15

214

213
PERENCANAAN SALURAN

Debit aliran dari A ke B tetap


1. Apakah saluran dapat dibuat dengan dimensi sama ?
2. Apakah luas penampang basah dapat dibuat sama apabila kemiringan dasar
saluran berubah drastis?
3. Jika diharapkan aliran lambat agar terjadi pengendapan maka yang harus
dilakukan adalah
PERENCANAAN SALURAN

Apakah debit sepanjang saluran tetap?


Bagaimana menghitung perubahan debit aliran?
Jika direncanakan dengan dimensi saluran tetap maka apa yang harus
dilakukan?
Jika beda tinggi antara A dan B besar, dan ingin agar aliran diperlambat guna
menghindari erosi pada saluran maka apa yang harus dilakukan?
PERENCANAAN SALURAN

Kondisi kemiringan lereng besar, namun diinginkan saluran terbuka dengan


kecepatan aliran yang lambat guna menghindari erosi maka dilakukan CUT & FILL.
Sump untuk menampung sedimentasi, dimana aliran pada sump dirancang selambat
mungkin untuk dapat terjadi sedimentasi
Sump akan dilakukan pengurasan apabila sudah penuh sedimentasi
SUMP

Sump dibutuhkan untuk:


 Pengendapan hasil erosi
 Pengendapan mineral –mineral berat, sulfida, dll untuk dengan tujuan
pengolahan air sebelum dilepas ke sungai atau dimasukan kedalam tanah.
DIMANA YANG BUTUH TERJUNAN
PERENCANAAN SALURAN

Fill dibutuhkan untuk kondisi cekungan pada jalur / profile lereng saluran
Atau digungakan kombinasi dengan saluran tertutup namun harus diperhatikan
masalah erosi selain masalah debit maksimum
TUGAS 1
Hitung jari-jari hidrolis saluran dengan potongan melintang seperti
Gambar dibawah ini
TUGAS 2
Potongan melintang saluran irigasi seperti terlihat pada Gambar berikut:
a). Tentukan jari-jari hidrolis.
b). Tentukan kedalaman air rata-rata.
c). Berapa kesalahan yang terjadi dalam perhitungan debit dengan rumus
Chezy dan kedalaman rata-rata dibandingkan kalau memakai jari-jari
hidrolis.

3
2m

10m
TUGAS 3
Diketahui saluran pada Gambar dengan kemiringan dasar 1/4000
dan koefisien Chezy 60 m1/2/detik
a). Hitung pula debit yang terjadi.
b). Bearapa nila n yang sesuai dengan harga C diatas.
c). Hitung pula debitnya jika angka kekasaran Manning n = 0,025.
d). Hitung nilai C yang sesuai dengan harga n diatas.

3
2m

3m
TUGAS 4
Kedalaman air rata-rata pada saluran yang sangat lebar adalah 8 m
dan kecepatan airnya 3 m/dt. Tentukan angka kekasaran Chezy
jika kemiringan dasar saluran 0,0045
TUGAS 5
Saluran berbentuk trapesium mempunyai lebar dasar 5 m,
kemiringan dinding 1:2 dan kemiringan dasar saluran 0,0004.
Kekasaran Manning 0,014. Tentukan kedalaman air jika debit yang
lewat 75 m3/dt
TUGAS 6
Tentukan kedalaman air pada saluran yang mempunyai potongan
melintang seperti Gambar. Kekasaran Manning n = 0,015.
Kemiringan dasar 0,0004

3
Q=100m /det.

10m
TUGAS 7
Rencanakan saluran yang berbentuk trapesium dengan luas
penampang 60 m2, dan jari-jari hidrolis 2,0 m dengan kemiringan
dinding saluran 1:3
TUGAS 8
Saluran dari beton berbentuk trapesium mempunyai lebar dasar 3,5
m, kemiringan dinding 45o terhadap bidang horizontal, kemiringan
dasar saluran 1 m dalam 1000 m denga koefiesn Manning 0,015.
Hitung kedalaman air untuk aliran seragam dengan debit 20
m3/detik
TUGAS 9
Saluran berbentuk trapesium terbuat dari beton mempunyai lebar
dasar 3,5 m, kemiringan dasar 0,0005 dan kemiringan dinding 45o
terhadap garis horizontal. Angka kekasaran Manning 0,014.
Hitung kedalaman air untuk aliran seragam pada saat debit 36
m3/dt
TUGAS 10
Saluran berbentuk trapesium terdiri dari dinding beton dan dasar
pasir dengan angka kekasaran Manning masing-masing 0,014 dan
0,02, lebar dasar 3 m. Kemiringan dinding 1:1, sedangkan
keriringan dasar saluran 1: 1000. Hitung besarnya debit untuk
kedalaman air 2,0 m
TUGAS 11
Hitung dimensi saluran yang paling ekonomis yang dapat
mengalirkan air 20 m3/dt. Saluran tersebut berbentuk trapesium
dari beton (n = 0,012) dan kemiringan dasar saluran 1:1000
TUGAS 12
Akan dibangun saluran berbentuk persegi panjang dari beton yang
akan membawa debit maksimum 160 m3/dt ke instalasi
pembangkit listrik tenaga air. Kemiringan dasar saluran 1:5000
dan kekasaran Manning yang sesuai adalah 0,015. Tentukan
kedalaman dan lebar saluran yang paling ekonomis
TUGAS 13
Saluran dari beton berbentuk trapesium dengan kemiringan dasar
1:2000 direncanakan untuk membawa debit 75 m3/dt pada kondisi
aliran seragam. Kemiringan dinding saluran 45o dan kekasaran
Manning n = 0,014. Hitung kedalaman dan lebar saluran yang
paling ekonomis
TUGAS 14
Saluran irigasi berbentuk persegi-empat dengan lebr 3,0 m
membawa debit 23,5 m3/dt pada kedalaman aliran seragam 1,2 m.
Tentukan kemiringan dasar saluran jika angka kekasaran Manning
n = 0,022
TUGAS 15
Saluran berbentuk trapesium mempunyai lebar dasar 10 m dan
kemiringan dinding 1:2. Permukaan saluran dilapisi dengan
plesteran semen halus. Jika saluran dibuat pada laha dengan
kemiringan 0,0001 dan membawa debit seragam pada kedalaman
2 m, tentukan debitnya
TUGAS 16
Saluran berbentuk trapesium mempunyai lebar dasar 10 m dan
kemiringan dinding 1:2. Permukaan saluran dilapisi dengan
plesteran semen halus. Jika saluran dibuat pada lahan dengan
kemiringan 0,0001 dan membawa debit sebesar 40 m3/dt, berapa
kedalaman air normal
TUGAS 17
Potongan melintang saluran berbentuk seperti Gambar.
Kemiringan dinding saluran 1:2,5. Kemiringan dasar saluran
0,0002 dan angka Manning n = 0,025 untuk sungai utama dan
0,050 untuk bantaran (dangkal). Hitung debit yang mengalir
TUGAS 18 - 40

Kumpul minggu depan

Anda mungkin juga menyukai