Andesit
Andesit adalah nama salah satu jenis batuan beku luar (ekstrusif) yang
tersusun atas butiran mineral yang halus (fine-grained). Selain teksturnya
yang halus, ciri ciri batuan andesit yang lainnya adalah ringan dan berwarna
abu-abu, putih, hingga agak gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit
sering terlihat berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu
dilakukan pemeriksaan yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral
plagioklas, feldspar, dan biasanya mengandung biotit, piroksen atau
amphibole.
Mineral ubahan umumnya terbentuk sebagai hasil replacement dari mineral Mineral
ubahan umumnya terbentuk sebagai hasil replacement dari mineral plagioklas,
mineral hitam dan masa dasar pada semua batuan / litologi. Kondisi lingkungan
pembentukannya adalah pada fluida yang bersifat netral dengan temperatur
pembentukan relatif rendah hingga sedang. plagioklas, mineral hitam dan masa dasar
pada semua batuan / litologi. Kondisi lingkungan pembentukannya adalah pada fluida
yang bersifat netral dengan temperatur pembentukan relatif rendah hingga sedang.
Secara keseluruhan batuan dari permukaan hingga kedalaman 8 m tidak mengalami
ubahan hidrotermal, berfungsi sebagai tanah/lapisan penutup (OVERBURDEN).
Sedangkan dari kedalaman 8m hingga 250 m batuan terubah hidrotermal dengan
intensitas ubahan lemah hingga kuat (SM/TM = 10%-65%), dicirikan oleh proses
argilitisasi, karbonatisasi, piritisasi, oksidasi, silisifikasi/ devitrifikasi dengan/tanpa
anhidritisasi dan kloritisasi. Tipe ubahan termasuk tipe ARGILIK berfungsi sebagai
batuan penudung panas (CAP ROCK / CLAY CAP).
2. Gamping
Batu gamping merupakan salah satu jenis batuan sedimen yang tersusun oleh
kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia sendiri, batu
gamping juga sering disebut sebagai batu kapur atau limestone. Sebagian
besar batu gamping terbentuk dari akumulasi karang, cangkang, alga dan juga
pecahan sisa organisme. Namun tidak menutup kemungkinan batu gamping
terbentuk karena pengendapan kalsium karbonat dari air laut maupun air
danau.
Marmer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan
hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batu kapur.
Pengaruh temperature dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen akan
menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut membentuk
berbagai foliasi maupun non foliasi. Akibat rekristalisasi tersebut akan
menghilangkan struktur asal batuan tersebut tetapi akan membentuk tekstur
baru keteraturan butir.