Anda di halaman 1dari 5

Jenis-Jenis Batuan Beku Yang

Terdapat Di Bumi

Jenis-Jenis Batuan Beku Yang Terdapat Di Bumi – Jenis-jenis paduan pada


litosfer terdapat tiga jenis batuan utama yakni Batuan beku, batuan Sedimen
dan batuan metamorf.

Kali ini kita akan membahas jenis batuan beku yang ada di muka bumi. Tapi
sebelumnya, batuan-batuan tersebut berasal dari mana sih? Ini penjelasannya.

Asal batuan Beku


Sebagian besar batuan berasal dari magma. Magma adalah elemen cair, panas,
pijar dengan suhu diatas 1000o Celcius.

Sementara, Lava adalah jenis magma yang sudah muncul kedalam permukaan
bumi. Dilain pihak, Lahar adalah lava yang sudah tercampur dengan gas, termasuk
material piroklastik, air, tanah dan juga tumbuhan.

Magma muncul dari dalam permukaan bumi lewat puncak gunung berapi. Gunung
berapi biasanya ada didaratan dan juga lautan.

Magma sendiri yang mampu mencapai permukaan bumi akan menjadi beku. Magma
yang beku ini kemudian menjadi batuan beku.

Dimana, batuan beku yang terdapat di muka bumi selama ribuan tahun lamanya bisa
hancur karena panas, hujan atau aktivitas tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga
manusia.
Selanjutnya, hancurnya batuan bisa disebabkan juga oleh air, angin atau hewan atau
bergeser ketempat lain dan mengalami pengendapan.

Hancuran batuan yang mengalami pengendapan terbagi menjadi dua bagian yakni
batuan endapan dan juga batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku bisa
berubah dalam kurun waktu yang sangat lama karena perubahan temperatur
maupun tekanan.

Batuan yang berubah tersebut disebut juga batuan malihan dan batuan metamorf.
Baca juga artikel sebelumnya tentang Jenis-Jenis Batuan Metamorf Yang
Terdapat Di Bumi.

Jenis-Jenis Batuan Beku


Batuan beku merupakan batuan cair pijar atau magma dari dalam permukaan bumi
yang sudah mengalami pembekuan.

Berdasarkan proses pembekuannya, batuan beku terbagi atas beberapa bagian


seperti dibawah ini:

 Batuan dalam adalah batuan yang membeku secara perlahan didalam perut bumi.
 Batuan korok adalah batuan yang membeku di daerah korok [lubang atau liang yang
memanjang].
 Batuan leleran ialah batuan yang mengalami pembekuan dengan tiba-tiba didalam
perut bumi.
Berdasarkan sifat kimianya, batuan beku kemudian dibedakan sebagai berikut:

 Batuan asam adalah batuan mengandung banyak sekali asam salisilat. Asam
salisilat sendiri adalah senyawa silikon dan oksida yang mengandung kwarsa yang
didominasi warna keputih-putihan
 Batuan basa adalah sebutan untuk batuan dengan tingkat kadar asam salisilatnya
yang rendah karena mengandung banyak magnesium serta besi. Batuan basa di
dominiasi oleh warna gelap atau hitam.
Berikut ini adalah contoh-contoh dari batuan beku:

1. Granit

Batu granit adalah batu yang bertentuk karena hasil pembekuan magma yang
terkomposisi dengan asam yang membeku dalam dapur magma. Batu granit adalah
batuan dengan jenis beku dalam. Massa jenis dari batu granit berkisar 2,2 – 2,3
gram/cm3.

Warna utama dari batu granit adalah warna putih, abu-abu atau campuran
keduanya. Batuan ini banyak ditemui di daerah pesisir atau pinggir pantai atau juga
di pinggiran sungai yang besar dan juga dasar sungai.

2. Gabro

Batu gabro adalah batu yang terbentuk karena proses magma yang membeku dari
didalam gunung. Batu gabro termasuk juga batuan dalam. Massa jenis dari batu
Gabro adalah 2,9 – 3,21 gram/cm3 dengan warna gelap hijau dan juga coklat putih.

3. Andersit

Batuan andersit terbentuk dari lelehan lava gunung merapi yang telah meletus. Batu
Andesit terbentuk melalui proses pembekuan saat temperatur lava yang meleleh
turun mulai dari 900 hingga 1,100 derajat Celsius.

Batu andesit termasuk dalam jenis batuan beku luar. Massa jenis dari batuan Andesit
adalah 2,8 – 3 gram/cm3dengan warna sedikit gelap atau berwarna abu-abu tua.

4. Diorit

Batu diorit terbentuk dari proses terobosan batuan beku (instruksi). Diorit terbentuk
karena peleburan lantai samudra dengan sifat mafic pada suatu subduction zone.

Batuan diorite biasanya diproduksi dalam busur lingkaran volkanis dan terbuat dari
gunung yang ada didalam cordilleran (subduction sepanjang tepi suatu benua seperti
pada deretan Pegunungan).
Batu diorit juga terdapat pada emplaces yang besar berupa batholiths (banyak
beribu-ribu mil-kwadrat) sehingga mengantarkan magma ke permukaan bumi untuk
menghasilkan gunung api gabungan dengan sifat lahar andesite.

Seperti andersit, batuan diorit termasuk dalam jenis batuan beku dalam. Batu diorir
memiliki massa jenis mulai dari 2,8–2,9 gram/cm3yang didominasi dengan
warna kelabu putih atau warna hitam bercampur putih.

5. Basalt

Batu Basal terbentukd dari awal proses dan hasil pembekuan magma dengan
kandungan basa didalam atau dekat perut bumi.

Batuan ini biasanya membentuk dari lempeng samudera yang terdapat dari seluruh
dunia. Ukuran batu Basalt serupa butir sehingga kadang kandungan mineralnya tidak
terlihat.

Batu Basalt memiliki massa jenis antara  2,7 – 3 gram/cm3dengan warna utama
Gelap.

6. Obsidian

Batu obsidian adalah batu yang terbentuk karena hasil erupsi gunung api dengan
susunan asam dan basa sehingga pembekuannya sangat cepat terjadi dan mula-
mula terbentuk berupa gelas dan kaca daripada kristal dominan.

Obsidian adalah jenis batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan
sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan juga kuarsa. Sementara, batuan obsidian
memiliki massa jenis antara 2,36 – 2,5 gram/cm3dengan warna utama bening seperti
kaca umumnya. Kadang-kadang warnanya hitam mulus, merah tua, hijau atau
kadang juga keabu-abuan.

7. Pumice
Batuan pumice kadang kala disebut juga batuan atum yang terbentuk dari hasil
material erupsi gunung api yang telah membeku walaupun didalamnya masih
terdapat udara sehingga sifat titik terlihat berongga-rongga.

Rongga ini tersebar dengan tidak merata. Kandungan utama batu apung adalah
silika tinggi. Batuan pumice termasuk jenis batuan beku luar dengan massa
jenis dibawah 1 gram/cm3. Batu Pumice di dominiasi oleh warna putih dan coklat
muda.

Anda mungkin juga menyukai