Anda di halaman 1dari 9

Konsep Aliran Zat Cair

Melalui (Dalam) Pipa


Oleh :
NADHILA FARASWATI R D111 15 311
A. MOHAMMAD HABIBI ZAIFULLAH D111 15 317

HIDROLIKA B
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
Konsep Aliran Melalui Pipa
Ada tiga persamaan dasar dalam Mekanika Fluida dan
Hidrolika yang berkaitan dengan pengaliran air dalam pipa
yaitu persamaan Kontinuitas, Momentum dan pers. Energi.
Untuk aliran mantap dan satu dimensi persamaan energi dapat
disederhanakan menjadi persamaan Bernoulli. Ketiga bentuk
persamaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pers. Konstinuitas Q A1.V1 A2 .V2 konstn
Dengan :
Q : debit aliran
A : luas tampang aliran
V : kecepatan rerata aliran pada tampang tersebut.
Indeks 1 dan 2 menunjukan nomor tampang aliran yang ditinjau
2. Pers. Momentum F .Q(V2 V1 )
Dengan :
F : gaya yang ditimbulkan oleh aliran zat cair
: rapat massa aliran
3. Pers. Bernoulli :
V12
p1 p2 V22
Z1 Z2 h f he
2g 2g
Dengan :
Z = tinggi elevasi

= tinggi kecepatan


= tinggi tekanan

hf = jumlah kehilangan tenaga primer (krn gesekan)
sepanjang pengaliran
he = jumlah kehilangan tenaga sekunder (perubahan tampang
aliran) sepanjang pengaliran
Ada dua jenis aliran dari fluida-fluida nyata, dan harus
dipahami dan diselidiki. Aliran-aliran itu disebut aliran
laminer dan aliran turbulen. Kedua jenis aliran tersebut diatur
oleh hukum-hukum yang berbeda.
1. Aliran Laminer. Dalam aliran laminer partikel-partikel
fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar
dalam lapisan-lapisan atau laminae. Besarnya kecepatan-
kecepatan dari laminae yang berdekatan tidak sama. Aliran
laminer diatur oleh hukum yang menghubungan tegangan
geser ke laju perubahan bentuk sudut, yaitu hasilkali
kekentalan dan gradien kecepatan.
2. Kecepatan kritis. Kecepatan kritis yang punya arti penting
adalah kecepatan di bawah mana semua turbulensi direndam
oleh kekentalan fluidanya. Telah ditemukan bahwa batas atas
aliran laminer yang punya arti penting dinyatakan oleh suatu
bilangan Reynolds sebesar kira-kira 2000.
3. Bilangan Reynolds. Bilangan Reynolds, yang tak berdemensi,
menyatakan perbandingan gaya-gaya inersia terhadap gaya-gaya
kental. Untuk pipa-pipa bundar yang mengalir penuh,
V .d .
Bilangan Re ynolds RE
Vd V (2r0 )
atau

Di mana :
V : kecepatan rata-rata dalam m/det
d : garis tengah pipa dalam m, r0:jari-jari pipa dalam m
: kekentalan kinematik fluida dalam m3/dtk
: rapat massa fluida dalam kg/m3
: kekentalan mutlak dalam Pa dtk
Untuk irisan penampang yang tak bundar, V (4 R)
perbandingan luas irisan penampang terhadap RE
keliling yang basah, disebut jari-jari hidrolik R
(dalam m), digunakan dalam bilangan
Reynolds. Pernyataan tersebut menjadi:
4. Aliran Turbulen. Dalam aliran turbulen partikel-partikel
fluidanya bergerak secara serampangan ke semua arah.
Tidaklah mungkin untuk menjejaki gerakan sebuah partikel
tersendiri. Tegangan geser untuk aliran turbulen dapat
dinyatakan sebagai.
Dimana :
: sebuah faktor yang tergantung pada rapat fluida dan
y
gerakan fluida, yang menyatakan efek dari gerak turbulen.
: faktor yang menyatakan efek-efek dari gerak kental
2 Tegangan geser dari Aliran Turbulen percobaan : Prandtl
d Menyatakan bahwa sebuah persamaan dalam aliran
pl
2

turbulen yaitu panjang campuran (l) dari sebuah fungsi y.
dy makin besar jarak y dari dinding pipa makin besar (l)
4
Tegangan geser dari Aliran Turbulen d
percobaan : Von Karman,
y dy
Menyatakan bilangan tak berdimensi 0 1 k 2
r 2
mendekati 0,40. integrasi dari rumus: 0 d 2
2
dy
5. TEGANGAN GESER pada DINDING PIPA.
Tegangan geser pada dinding pipa dinyatakan sebagai.
Dimana : f . .V 2
0
f : sebuah faktor yang tak berdimensi 8
Variasi geser pada suatu irisan p p wH L
penampang nya adalah : 1 2
r _ atau _ r
2L 2L
Dari persamaan Di peroleh
f . .V 2 0 f
0 0 V.
8 8
Distribusi kecepatan pada suatu irisan penampang akan
mengikuti hukum variasi parabolik untuk aliran
laminer. Kecepatan maksimum berada ditengah pipa
dan dua kali kecepatan rata-ratanya. Persamaan profil wh
kecepatan untuk aliran Laminer adalah: c L r 2
n Untuk aliran Turbulen dari Nikuradse 4L
y
c Dimana :
r0 n=1/7 utk tabung mulus Re =100.000
n=1/8 utk tabung mulus Re dari 100.000 400.000
Penurunan Head untuk aliran Laminer dinyatakan 32.L.V
hl
oleh persamaan Hagan-Poiseuille, .g.d 2
Dalam suku-suku kekentalan kinematik, karena 32.L.V
/w=/g, maka diperoleh hl
g.d 2
Rumus Darcy-Weisbach, merupakan dasar L.V 2
menghitung head turun untuk aliran fluida dalam hl f
2 g.d
pipa-pipa dan saluran-saluran.
FAKTOR GESEKAN
Faktor gesekan dapat diturunkan secara matematis untuk aliran
laminer, tetapi tak ada hubungan matematis yang sederhana untuk
variasi dengan bilangan Reynolds yang tersedia untuk aliran Turbulen.
Nikuradse menemukan kekasaran relatif pipa (perbandingan ukuran ke
tidak sempurnaan permukaan terhadap garis tengah dalam pipa)
Untuk aliran laminer disemua fluida harga adalah : 64/Re
.L.V 2 64 L V 2
hl 64
Vd 2 g.d R E d 2g
Faktor gesekan ()Untuk Aliran Turbulen
1. Untuk pipa mulus dan kasar
8 0 8V 2
f 2
V 2
V
2. Untuk pipa mulus dari Blasius, Re = 3.000 100.000
menganjuran
0,316 Untuk, Re sampai kira-kira 3.000.000, pers von
f 0, 25
RE Karman dari Prandtl 1
f

2 log RE f 0,8

3. Untuk pipa mulus dan kasar


1 2 log r0

f e.1,74
4. Untuk semua pipa, menghitung 1 e 2,51
2 log
dari Lembaga Hidrolika f 3.7 d RE f

Anda mungkin juga menyukai