Anda di halaman 1dari 18

2019

FILSAFAT ILMU
1
PERTAMA
Proses Pembentukan Hukum Mengenai
Transaksi Bisnis Yang Paradigmatic Dalam
Sistem Nasional.
Analisa Sketimasi dari
PERTAMA
Syahril Sofyan, alumni USU Medan
Bertolak dari paradigma filosofis yuridis
konstitusional, politis, konsep negara hukum dan Skema 4
aspirasi hukum masyarakat, kemudia
memperhitungkan potensi berupa sistem hokum
yang eksis, termasuk kesadaran dan budaya hokum
masyarakat, serta sarana dan prasarana penegakan
hukum, juga meninjau situasi dan kondisi system
hukum, tuntutan reformasi hukum serta pergaulan
pada skala nasional, regional dan global, khusus
dalam bidang transaksi dan hukum bisnis, yang
dalam prosesnya terinteraksi lalu mengabstraksi
wawasan politik serta kebijakan politik hukum,
regulasi dan realisasi penegakan hukum di bidang
hukum bisnis.
Akhirnya saudara Syahril Sofyan sampai kepada
visi yang menjadi harapan lima tahun kedepan
dalam bidang ilmu hukum bisnis.
2
KEDUA
Kerangka Pemikiran Perlindungan Hukum
Kasus-kasus Pertahanan
Analisa Sketimasi dari
KEDUA
Ediwarman, Alumni USU Medan
Bertolak dari Pancasila dan UUD 1945 sebagai konsep dasar strategis perlindungan hukum kasus-kasus
pertahanan yang kesemuannya itu merupakan platform dan paradigma filosofis dan konstitusional,
saudara edirwarman kemudian mencatat factor alam, manusia, dunia usaha dan pihak pemerintah
sebagai factor potensi.
Faktor-factor yang termasuk situasi dan kondisi menurut edirwarman ialah kasus-kasus pertahanan
sebagai akibat devident behavior dan disintegrasi rule of law, kasus-kasus ganti rugi tanah yang
dipengaruhi faktor-factor politik, ekonomi, sosbud, kamtib dalam skala (nasional, regional dan global).
Hasil interaksi dari factor platform, potensi dan situasi kondisi itu, menurut ediwarman melahirkan
wawasan dan paradigma kebijakan pertahanan, dan wawasan inilah yang akan mendasari perumusan
garis politik kebijakan pertahanan dalam GBHN, yang selanjutnya mendasari perumusan perundang-
undangan tentang pertahanan dalam program legislative nasional sesuai dengan program pembagunan
nasional.
Analisa Sketimasi dari
KEDUA
Ediwarman, Alumni USU Medan
Semua konsep-konsep kebijakan ini direalisir,
berupa tindakan perlindungan hukum bagi korban Skema 5
ganti-rugi, baik itu pemilik tanah maupun pihak
yang berkepentingan dalam pengadaan
lahan/tanah.
Akhirnya visi dan tujuan menurut edirwarman
ialah terkondisinya PHKT yang berprinsip
akomodatif bagi kepentingan hukum dan
kesejahteraan masyarakat di bidang pertahanan.
Selanjutnya feedback sebagai hasil monitoring dan
evakuasi PHKT itu menjadi inputan bagi factor
potensi dan situasi kondisi selanjutnya
3
PERTAMA
Konsistensi Tindakan Aparatur Pemerintah
Di Propinsi Sumatera Utara Dalam
Pelaksanaan Putusan Pengadilan TUN Di
Medan
Analisa Sketimasi dari
KETIGA
Supandi, Hakim Agung di MA RI Jakarta

Skema 6

Berangkat dari paradigma di dokumen UUD dan


GBHN, seraya memperhitungkan potensi, berupa
sistem hukum, UU peradilan, kedudukan hakim, dan
prinsip clean government dan juga memperlihatkan
situasi kondisi, dikaitkannya pula dengan kondisi
hukum masyarakat dan perilaku para hakim serta
pengaruh kekuasaan terhadap Lembaga peradilan.
Akhirnya saudara supandi membahasa perihal
hubungan wawasan dan kebijakan penegakan
hukum tentang konsistensi sikap apart pemerintah
dalam pelaksanaan putusan pengadilan TUN,
sekarang dan harapan untuk masa depan.
4
Ke Empat
Peranan Lembaga Peradilan Agama Dalam
Perspektif Pembaharuan Hukum Islam dari
Dimensi Perundang-Undangan dan
Putusan di Lingkungan Peradilan Agama.
Analisa Sketimasi dari
KE EMPAT
Abdul Mannan, alumni USU Medan
Bermula dari hal paradigma-paradigma, baik filofis,
maupun yuridis dan politis, saudara Abdul Mannan
menghitung potensi masyarakat Islam, juga
lembaga-lembaga peradilan, perangkat peraturan
kesadaran hukum dan dukungan politis dari
pemerintah, seraya mengamati berlakunya syariat
Islam disertai fasilitas oleh Pemerintah, selanjutnya
saudara Abdul Mannan sampai kepada perihal
wawasan dan penetapan garis politik hukum dan
peranan peraturan hukum yang baru dan peranan
peraturan agama bagi umat Islam untuk masa kini
dan selanjutnya.

Akhirnya saudara Abdul Mannan sampai kepada


visi ke depan, yakni terbentuknya “Perangkai
Islam” yang sesuai dengan kebutuhan masyarakt
Islam, sebagai bagian dari Sistem Hukum Nasional.
5
Ke Lima
Sistem Pelayanan Piutang Negara Macet
yang Efisien dan Efektif (Kajian Yuridis
terhadap Pengurusan Piutang Negara)
KE LIMA

Analisa Sketimasi dari


Mantayborbir Soleman, alumni USU Medan
Bertitik tolak dari peraturan perundang-undangan
sebagai paradigma dan memperhatikan situasi
meningkatnya piutang negara yang macet, dikaitkan
dengan jasa lelang, dan jasa apraisal, Harta
Kekayaan Negara.

Akhirnya saudara Mantayborbir Soleman menarik


feedback (umpan balik) untuk menjadi bahan
kebijakan (policy) berikutnya.
6
Ke Enam
Kebijakan Penanggulangan Kejahatan
dengan Pengembangan Konsep Diversi dan
Restorative Justice dalam Sistem Peradilan
Pidana Anak
Analisa Sketimasi dari
KE ENAM
Marlina, alumni USU Medan
Dari paradigma berupa nilai-nilai keadilan dan
kemanusiaan, kemudian menghitung potensi berupa
aparat penegak hukum, kesadaran hukum masyarakat
dan aparat penegak hukum dan tanggung jawan
orang tua terhadap anak, seterusnya memperhitung-
kan situasi dan kondisi anak terlantar, kenakalan dan
kemiskinan, pengangguran, seterusnya pengaruh
pertemanan dan benturan budaya kota dan desa, dsb,
berlanjut kepada wawasan dan kebijakan politik
hukum pidana terhadap Perlindungan Anak Pelaku
Pidana dan tentang Program Legislasi dan Law
Enforcement.

Akhirnya saudara sampai kepada visi terciptanya


hukum yang memberikan perlindungan anak pelaku
tindak pidana, dan seterusnya menarik feedback
untuk revisi politik hukum pidana.
7
Ke Tujuh
Kebijakan Penanggulangan Kekerasan di
Kota Palembang
KE TUJUH

Bertitik tolak dari paradigma kemanusiaan, dan


kearifan lokal masyarakat Palembang, lalu
memperhitungkan potensi berupa profesionalitas
dan integritas “aparat penegak hukum (APH)” serta
kesadaran dan religiostis masyarakt Palembang dan
juga setelah memperhatikan sikap kekerasan aparat
APH dalam penegakan hukum pidana, bersambut
dengan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
aparat ini, serta budaya kekerasan yang selalu
mencuat dalam menyelesaikan persoalan, dan
faktor-faktor sosiologi lainnya.
KE TUJUH

Analisa Sketimasi dari


Mahmud Mulyadi, alumni USU Medan
Melalui penelurusan wawasan yang paradigmatik tentang Criminal policydi kota Palembang, lalu beranjak
kepada pendekatan terpada antara “non penal policy” dan “penal policy” dalam penanggulangan kejahatan
kekerasan yang dimaksud seraya menghubunkannya dengan misi Propegda non penal policy dan penal policy
daerah setempat, seterusnya keterpaduan APH dan juga bagaimanakah peningkatan kesadaran masyarakat
Palembang dalam penanggulangan kejahatan.

Akhirnya saudara Mulyadi sampai kepada visi yang diharapkan yakni terciptanya nonpenal dan penal policy
yang menjamin perlindungan dan kesejahteraan masyarakat di kota Palembang.
2019
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai