Abstrak
Bilangan Reynold merupakan parameter tak-berdimensi berupa kombinasi dari variabel-variabel yang dapat
digunakan sebagai suatu patokan untuk membedakan aliran laminar dengan aliran turbulen Tujuan Percobaan
ini adalah untuk menentukan jenis aliran, apa itu aliran laminer, transisi maupun turbulen serta faktor-faktor
yang mempengaruhi bilangan Reynold. Prosedur Percobaan ini pertama lakukan percobaan pada keadaan
diameter pipa dan jenis fluida tetap sedangkan variabel yang dipilih yaitu kecepatan alir fluida (air). Lalu
mengatur kecepatan alir fluida dengan cara mengatur debit fluida. Selanjutnya injeksikan larutan zat warna
yaitu KMnO4 melalui tabung kapiler ke aliran fluida didalam pipa. Amati setiap gerakan zat warna yaitu
KMnO4 0,1 N atau pola aliran zat yang mengalir pada setiap kecepatan fluida yang ditentukan. Setelah itu
tentukkan densitas dan viskositas fluida tiap bukaan valve. Terakhir, ulangi percobaan dengan variabel debit
x,y,z dst.
1.0 Pendahuluan
Bilangan Reynold merupakan parameter tak-berdimensi berupa kombinasi dari variabel-variabel
yang dapat digunakan sebagai suatu patokan untuk membedakan aliran laminar dengan aliran turbulen
[1].
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan fluida. Kita dapat melihat instalasi perpipaan dan juga
fenomena-fenomena pada fluida. Benturan air antara pipa ketika keran air ditutup secara tiba-tiba atau
pusaran air yang dapat kita lihat ketika air didalam bak mandi dikeluarkan melalui lubang embuangan.
Pada perkembangan dunia industri yang semakin pesat beriringan dengan memasuki era globalisasi,
sangat banyak sekali dilakukan penemuan yang dikembangkan dengan tujuan untuk mengetahui
bilangan Reynolds (Re) suatu fluida dari berbagai jenis pipa [2].
Percobaan bilangan Reynold sangat dibutuhkan untuk menentukan jenis aliran, apa itu aliran
laminer, transisi maupun turbulen serta faktor-faktor yang mempengaruhi bilangan Reynold.
DASAR TEORI
A. Bilangan Reynold [1]
Bilangan Reynold adalah ukuran dari suatu rasio gaya inersia pada suatu rasio gaya
inersia pada suatu elemen fluida terhadap gaya viskositas pada elemen. Dalam persoalan aliran
fluida akan didapati diameter dalam D dan kecepatan V, demikian juga fluida kerapatan ρ dan
viskositas μ. Dengan variabel tersebut, didapatkan rumus bilangan Reynold :
ρVD
Re =
μ
du
τ=μ
dy
Aliran laminer ini mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300.
b. Aliran Transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran
turbulen. Ketika kecepatan aliran itu bertambah atau viskositasnya berkurang (dapat disebabkan
temperatur meningkat) maka gangguan-gangguan akan terus teramati dan semakin membesar serta
kuat yang akhirnya suatu keadaan peralihan tercapai. Keadaan peralihan ini tergantung pada
Laporan
Mekanika Fluida dan Partikel
viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometri aliran dimana nilai bilangan
Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000.
c. Aliran Turbulen Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan
dari partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran
partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke
bagian fluida yang lain dalam skala yang besar di mana nilai bilangan Reynoldsnya lebih besar
dari 4000. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan
geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugiankerugian aliran.
Alat Percobaan
1. Gelas Beaker
2. Gelas Ukur
3. Stopwatch
4. Termometer
Bahan Percobaan
1. Aquades
2. Larutan KMnO4 0,1 N
2. Menetapkan sifat fisis fluida seperti densitas dan viskositas serta dimensi pipa.
3. Menuangkan larutan KMnO4 0,1 N pada tempatnya.
B. Tahap Percobaan
1. Melakukan percobaan pada keadaan diameter pipa dan jenis fluida tetap sedangkan variabel
yang dipilih yaitu kecepatan alir fluida (air).
2. Mengatur kecepatan alir fluida dengan cara mengatur debit fluida.
3. Menginjeksikan larutan zat warna yaitu KMnO4 melalui tabung kapiler ke aliran fluida
didalam
pipa.
4. Mengamati setiap gerakan zat warna yaitu KMnO4 0,1 N atau pola aliran zat yang mengalir
pada setiap kecepatan fluida yang ditentukan.
5. Menentukkan densitas dan viskositas fluida tiap bukaan valve.
6. Mengulangi percobaan dengan variabel debit x,y,z dst.
Daftar Pustaka
[1] B. Munson, Mekanika Fluida, Edisi Keempat., Jakarta: Erlangga, 2002.
[2] E. S. Priyanto, “Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Akrilik,” page 1
[3] G. V. R. diterjemahkan Herman Widodo Suemitro, MEKANIKA DAN HIDRAULIKA, Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga, 1996.
[4] S. V. L. ; W. B. E. diterjemahkan Arko Priyono, MEKANIKA FLUIDA, Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga, 1999.