DISUSUN OLEH :
Kelompok VI
Kelas B
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak membentuk
aliran, dimana aliran dalam fluida terbagi atas 3 yaitu laminar, transisi dan turbulen.
Dalam mempelajari suatu aliran fluida kita pasti akan menemukan istilah head loss dan
friction loss. Headloss adalah suatu nilai untuk mengetahui seberapa besarnya reduksi
tekanan total (total head) yang diakibatkan oleh fluida saat melewati sistem pengaliran.
Total head, seperti ini merupakan kombinasi dari elevation head (tekanan karena
ketinggian suatu fluida), Velocity head, (tekanan karena kecepatan alir suatu fluida) dan
pressure head (tekanan normal dari fluida itu sendiri) . Percobaan bertujuan untuk
mempelajari head loss dan friction loss aliran fluida pada elbow 900 kasar dan 450.
Percobaan ini menggunakan serangkaian alat yang secara skematik yaitu ‘’general
Arrangement of Apparatus” dan “Manometer Connection Diagram”. Percobaan
dilakukan dengan memvariasikan bukaan yaitu pada bukaan 25% , 50%, 75% dan 100%
dan volume 4, 8, 12, 16, 20, dan 24 liter. Head loss terbesar cenderung pada bukaan
100% yaitu pada elbow 45º sebesar 1,141732283 inHg; dan pada elbow 90º kasar
sebesar 0,433070866 inHg. Friction loss dan bilangan NRe terbesar cenderung pada
bukaan 100% yaitu pada elbow 45º sebesar 1247,109848 ft/lbm (4,68644 x 10-5); pada
elbow 90º kasar sebesar 1239,172203 ft/lbm (4,62697 x 10-5). Dari percobaan dapat
disimpulkan bahwa aliran yang terbentuk adalah laminer. Hal ini ditandai dengan
bilangan reynold yang diperoleh Nre < 2100.
Kata kunci : aliran fluida, bilangan reynold, friction loss, head loss, pipa
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.3 Viskositas
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk. viskositas dipengaruhi oleh temperatur,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat
cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur hal ini
disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami
penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang
menyebabkan berturunya viskositas dari zat cair tersebut.
1.2.6 Valve
Valve atau katup adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengatur aliran
suatu fluida dalam bentuk cairan maupun gas. Jenis valve beraneka ragam antara
lain: globe valve, gate valve, ball valve, check valve, dll. Berdasarkan fungsinya,
valve dapat dikategorikan menjadi 3 macam, diantaranya :
1. Stop valves. Penggunaan stop valves pada suatu sistem perpipaan
umumnya digunakan untuk membukan atau menutup aliran. Jenis stop
valves : globe valve, gate valve, ball valve, butterfly valve, dll.
2. Regulating valves. Penggunaan regulating valves pada umumnya
digunakan untuk mengatur laju debit aliran. Jenis regulating valves : non
return valve atau check valve, pressure reducing valve.
3. Safety valves. Penggunaan safety valves pada umumnya digunakan untuk
mengatur tekanan jika berlebihan atau berkurang. Biasanya hal ini terkait
dengan nilai ambang batas maksimum atau minimum pada suatu sistem.
Jenis safety valves : relief valve, dan back pressure valve.
1.2.7 Elbow
Elbow atau belokan merupakan suatu piranti yang seringkali digunakan
pada suatu sistem perpipaan. Dalam perencanaan suatu sistem aliran, sulit
dihindari adanya suatu belokan/elbow. Adanya elbow dalam suatu sistem dapat
menyebabkan terjadinya kerugian pada aliran. Hal ini disebabkan karena adanya
perubahan arah aliran fluida yang melalui saluran/pipa tersebut. Besar kecilnya
kerugian aliran yang terjadi pada elbow dipengaruhi oleh besarnya jari-jari
kelengkungan dan sudut belok dari elbow itu sendiri.
(a) (b)
(a) (b)
Gambar 1.2 Flange Elbow 90o (a), dan Threaded elbow 90º(b)
Sesuai standar yang ada dipasaran, elbow tersedia dalam ukuran sudut 450
dan 900 dengan pilihan flanged serta ulir sesuai dengan kebutuhan yang akan
digunakan. Kerugian atau losses pada suatu elbow dapat dikurangi dengan cara
menggunakan elbow dengan jari-jari kelengkungan lebih besar.
f L.V 2 ……………………………...(1.3)
F .
2 g c .D
Untuk aliran turbulen dengan NRe > 4000, berlaku persamaan:
3.1 Head Loss & Friction Loss di dalam elbow 45ºdan 90º kasar
Elbow merupakan suatu komponen perpipaan yang berfungsi untuk
membelokkan arah aliran, pada percobaan digunakan elbow dengan sudut yang
45º dan 90º. Elbow 45º terletak pada pipa 4, dan elbow 90º baik halus ataupun
kasar terletak pada pipa 4 dimana spesifikasi peralatan dapat dilihat pada
Lampiran B. Pada percobaan ini akan ditentukan besar laju aliran dan head loss
pada elbow 45º dan 90º kasar. Besarnya laju aliran fluida dan head loss yang
terjadi dipengaruhi oleh besar kecilnya elbow yang diberikan. Perhitungan rata-
rata pada elbow 45º dan 90º kasar dari data percobaan yang dilakukan serta
kecenderungan grafik yang terjadi, dapat dilihat pada grafik dibawah :
1.15
1.1
H (inHg)
1.05
Elbow 45º
1
0.2022784 0.2028276 0.2031968 0.2046244
V ( ft/det)
Gambar 3.1 Hubungan kecepatan (V) terhadap Head Loss (H) pada bukaan
25%, 50%, 75%, 100% pada elbow 45º
0.5
0.4
0.3
H (inHg)
0.2
Elbow 90º
0.1
0
0.1393852 0.1412824 0.1990172 0.203322
V ( ft/det)
Gambar 3.2 Hubungan kecepatan (V) terhadap Head Loss (H) pada bukaan
25%, 50%, 75%, 100% pada elbow 90º kasar
Berdasarkan Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 menunjukkan hubungan head
loss terhadap kecepatan. Head loss merupakan jumlah penurunan tekanan yang
biasanya dilambangkan dengan satuan panjang. Head loss ini diperoleh dari
selisih tekanan yang dinyatakan dalam satuan panjang dimana H = ha-hb. Pada
gambar 3.1 dan 3.2 terlihat bahwa semakin besar kecepatan fluida maka semakin
besar pula head loss yang dialaminya, hal ini karena head loss dan kecepatan
fluida berbanding lurus (Giles, 1986).
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh data bahwa head loss terkecil
pada elbow 45º yaitu 1,049868766 inHg bukaan 25% yang terjadi pada saat
kecepatan fluida 0,2022784 ft/det, dan head loss terbesarnya yaitu 1,14173228
inHg pada saat kecepatan fluida 0,2046244 ft/det. Sedangkan head loss terkecil
pada elbow 90º yaitu 0,275590551 inHg pada kecepatan 0,1393852 ft/det, dan
head loss terbesarnya yaitu 0,433070866 inHg pada kecepatan 0,203322 ft/det.
Dari Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 kita juga dapat membandingkan bahwa
nilai kecepatan pada elbow 45º lebih besar dari pada nilai kecepatan pada elbow
90º. Hal ini sesuai dengan literature bahwa kecepatan air berbanding terbalik
dengan sudut belokan pipa, semakin besar sudut belokan pipa maka kecepatan air
semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil sudut sambungan pipa maka
kecepatan air semakin besar (Haruo, 2000).
1.47
1.46
1.45
Log H
1.44
1.43
Elbow 45º
1.42
1.41
1.4
0.69405049 0.692872948 0.692083136 0.689042581
Log V
Gambar 3.3 Hubungan Log V terhadap Log H pada bukaan 25%, 50%, 75%,
100% elbow 45º
3
2.5
2
Elbow 90º
Log H
1.5
0.5
0
0.855783337 0.849911936 0.701109388 0.691815627
Log V
Gambar 3.4 Hubungan Log V terhadap Log H pada bukaan 25%, 50%,
75%, 100% elbow 90º Kasar
Berdasarkan Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 dapat terlihat hubungan logaritma
head loss dengan logaritma kecepatan fluida pada elbow 45º dan elbow 90º. Hal
ini dapat dilihat dari grafik 3.2 pada elbow 45º keadaan minimum dari log V
terhadap log H yaitu ketika log V 0,69405049 dan log H 1,425968732 serta
maksimum pada saat log V 0,689042581 dan log H 1,462397998. Pada elbow 90º
kasar keadaan minimum dari log V 0,691815627 dan log H 0,84509804 serta
maksimum pada saat log V 0,855783337 dan log H 1,041392685.
0.000047
0.0000468
0.0000466
Fruction Loss
0.0000464
0.0000462 Elbow
45º
0.000046
0.0000458
0.0000456
0.0000454
0.0000452
1232.811848 1236.159018 1238.409156 1247.109848
Nre
Gambar 3.5 Hubungan Friction Loss terhadap bilangan reynold pada bukaan
valve 25%, 50%, 75% dan 100% pada elbow 45º
0.00005
0.00004
Fruction Loss
0.00003
Elbow
0.00002 90º
0.00001
0
849.5011134 861.063844 1212.936043 1239.172203
Nre
Gambar 3.5 dan Gambar 3.6 adalah hubungan antara Friction loss dengan
bilangan Reynold. Dari grafik ini kita dapat membandingkan friction loss dan
bilangan Reynold pada elbow 45º dan 90º. Dari literature dikatakan bahwa
kecepatan berbanding terbalik dengan besar sudut belokan pipa. Pada elbow 45º
maka kecepatan air mengalir lebih besar dari pada elbow 90º maka friction loss
(kerugian akibat gesekan fluida pada pipa) pada elbow 45º lebih besar dari pada
elbow 90º, karena pada elbow 45º kecepatan air yang mengalir pada dinding pipa
lebih besar akibatnya gesekan fluida dengan pipa semakin besar.
Friction loss pada elbow 45º lebih besar dari pada 90º maka bilangan
Reynold pada elbow 45º juga besar. Hal ini dapat dilihat bahwa Reynold
berbanding lurus dengan friction loss. Gambar 3.5 dan Gambar 3.6 menunjukkan
bahwa semakin besar friction loss maka semakin besar pula nilai Reynold
Number yang dialaminya. Dari grafik di atas juga tahu bahwa jenis aliran pada
elbow 450 dan elbow 900 adalah jenis aliran laminer, dimana NRe < 2100.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Nilai head loss berbanding lurus dengan kecepatan linier fluidanya.
2. Semakin besar bukaan yang diberikan, maka semakin besar head loss dan
friction loss yang diperoleh.
3. Pada percobaan ini aliran yang terjadi adalah aliran laminar.
4. Nilai friction loss dan head loss yang terjadi di elbow 45º lebih besar
daripada di elbow 90º.
4.2 Saran
Pratikan harus teliti dalam pembukaan dan penutupan katup, serta
pembacaan manometer. Kesalahan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
hasil perhitungan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN SEMENTARA
3. R. Laila Muharami
4. Sophia Anggraini
Ha Hb Head
Bukaan Volume Waktu Debit Q Q rerata
(mm (mm loss
valve (m3) ( detik) (m3/detik) (m3/detik)
Hg) Hg) (ha-hb)
0,004 7,4 0,000540541 478 454 24
0,008 14,9 0,000536913 479 453 26
0,012 23,1 0,000519481 479 453 26
25% 0,000505696
0,016 32,1 0,000498442 479 453 26
0,02 42,8 0,00046729 481 451 30
0,024 50,9 0,000471513 480 452 28
0,004 7,9 0,000506329 478 454 24
0,008 16 0,0005 480 450 30
0,012 23,3 0,000515021 479 452 27
50% 0,000507069
0,016 31,4 0,000509554 480 451 29
0,02 39,1 0,000511509 480 451 29
0,024 48 0,0005 481 450 31
0,004 8 0,0005 480 451 29
75% 0,000507992
0,008 16 0,0005 480 451 29
0,012 22,9 0,000524017 480 450 30
0,016 31,6 0,000506329 480 450 30
0,02 39,2 0,000510204 479 451 28
0,024 47,3 0,0005074 479 451 28
0,004 7,6 0,000526316 479 450 29
0,008 15,7 0,000509554 480 450 30
0,012 23,1 0,000519481 480 450 30
0,000511561
0,016 31,9 0,000501567 479 450 29
100%
0,02 39,6 0,000505051 479 451 28
0,024 47,3 0,0005074 479 451 28
Ha Head
Bukaan Volume Waktu Debit Q Q rerata Hb
(mm loss
valve (m3) (detik) (m3/detik) (m3/detik) (mmHg)
Hg) (ha-hb)
0,004 11,8 0,00033898 471 461 10
0,008 23,4 0,00034188 470 460 10
0,012 33,2 0,00036145 469 462 7
25% 0,000348463
0,016 44,5 0,00035955 468 463 5
0,02 56,1 0,00035651 468 463 5
0,024 72,2 0,00033241 468 463 5
0,004 12,1 0,00033058 475 455 20
0,008 22,8 0,00035088 469 463 6
0,012 33,9 0,00035398 469 463 6
50% 0,000353206
0,016 44,5 0,00035955 468 464 4
0,02 54,8 0,00036496 468 463 5
0,024 66,8 0,00035928 467 464 3
0,004 8,5 0,00047059 470 462 8
0,008 16 0,0005 470 461 9
0,012 23,9 0,00050209 469 462 7
75% 0,000497543
0,016 31,8 0,00050314 469 462 7
0,02 39,1 0,00051151 469 462 7
0,024 48,2 0,00049793 469 462 7
0,004 7,1 0,00056338 484 446 38
0,008 15,4 0,00051948 466 464 2
0,012 23,5 0,00051064 467 463 4
100% 0,000508305
0,016 31,4 0,00050955 468 462 6
0,02 42 0,00047619 469 461 8
0,024 51 0,00047059 469 461 8
LAMPIRAN B
SPESIFIKASI PERALATAN
= 0,000540541 m3/s
V
Q2 = t
0,008
= 14,9
= 0,000536913 m3/s
V
Q3 = t
0.012
= 23,1
= 0,000519481 m3/s
V
Q4 = t
0.016
= 32,1
= 0,000498442 m3/s
V
Q5 = t
0.020
= 42,8
= 0,00046729 m3/s
V
Q6 = t
0.024
= 50,9
= 0,000471513 m3/s
0,000540541+0,000536913+0,000498442+0,000519481+0,00046729+0,000471513
Qrata= 6
3
= 0,000505696 ft /detik
1
A = 4 𝜋d2
1
A = 4 3,14 X (0,0656 𝑓𝑡)2
= 0,0025 ft2
Q
v=A
0,000505696 ft3 /detik
= 0,0025 ft2
= 0,2022784 ft/detik
= 1232,811848
Perhitungan bilangan Reynold untuk variasi sistem perpipaan lainnya
menggunakan cara yang sama.
C.3 Menghitung Friction Loss (F)
Bukaan 25%
Diameter elbow 45º = 0,0656 ft
ρair = 1 gr/cm3 = 62,43 lbm/ft3
v = 0,2022784 ft/detik
µ= 1cP = 6,7197 x 10-4 lb/ft.s
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.s2
L (panjang pipa) = 6,2335 ft
Penyelesaian:
32µ 𝐿 𝑉2
F= gc D2 ρ
lb
32×6,7197 x 10−4 ft .s×6,2335 ft×(0,2022784 ft/detik)𝟐
=
32,174 lbm.ft/lbf.s2×0,0656 ft2 ×62,43 lbm/ft3
= 1,26892 x 10-6
Untuk variasi bukaan dan volume yang lain menggunakan cara yang
sama.
LAMPIRAN D
TABEL PERHITUNGAN
4,60449 1,28275
50% 0,000507069 0,2028276 1,115485564 0,692872948 1,452297671 1236,159018
E-05 E-06
4,62127 1,29212
75% 0,000507992 0,2031968 1,141732283 0,692083136 1,462397998 1238,409156
E-05 E-06
4,68644 1,32881
100% 0,000511561 0,2046244 1,141732283 0,689042581 1,462397998 1247,109848
E-05 E-06
2,23411 3,01986
50% 0,000353206 0,1412824 0,288713911 0,849911936 0,865301426 861,063844
E-05 E-07
4,43312 1,18904
75% 0,000497543 0,1990172 0,295275591 0,701109388 0,875061263 1212,936043
E-05 E-06
4,62697 1,29531
100% 0,000508305 0,203322 0,433070866 0,691815627 1,041392685 1239,172203
E-05 E-06