1.1. Pendahuluan
1.3. Peralatan
Cover plate
Thank stand
Dye injector
tube
Out flow
‘
Gambar 1.1 Gambaran umum Osborne Reynolds Apparatus
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
1.4. Teori Dasar dan Rumus
1.4.1 Debit Air
Perhitungan besarnya debit yang mengalir
adalah dengan menggunakaan gelas ukur, dalam
selang waktu tertentu:
V
Q=
t
Keterangan:
Q = debit aliran (mm3/dtk)
V = volume air (mm3)
t = waktu pengukuran (dtk)
V.L
Re =
v
Keterangan:
v = kecepatan (mm/dtk)
v = viskositas kinematik (mm2/dtk)
Raden Arhanda Mika K SND
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
L = panjang karakteristik (mm)
Untuk aliran dalam pipa diambil kecepatan rata-
rata, sebagai kecepatan karakteristik Reynolds dan
garis tengah pipa D sebagai panjang karakteristik pipa,
sehingga didapat hubungan:
V.D
Re =
v
Keterangan:
Re = bilangan Reynolds
v = kecepatan aliran (mm/dtk)
D = diameter pipa (mm)
v = viskositas kinematik (mm2/dtk)
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
yang sangat tidak menentu, dimana pertukaran
momentum dalam arah melintang menjadi besar
sebagai akibat difusi turbulen. Sifat pokok aliran yakni
sifat laminer, turbulen serta posisi relatifnya pada
skala yang menunjukkan pentingnya secara relatif
kecenderungan turbulen terhadap kecenderungan
laminer ditunjukkan oleh bilangan Reynolds. Dengan
klasifikasi nilai sebagai berikut:
Re > 4000 Sifat aliran turbulen
2000 ≤ Re ≤ 4000 Sifat aliran transisi
Re < 2000 Sifat aliran laminer
L v2
hf = f
D2 g
Keterangan:
hf = kehilangan tinggi tekan (mm)
f = faktor gesekan
L = panjang pipa (mm)
D = diameter pipa (mm)
Raden Arhanda Mika K SND
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
v = kecepatan aliran (mm/dtk)
g = percepatan gravitasi (mm/dtk2)
Harga faktor gesekan (f) berbeda-beda untuk
setiap jenis aliran yaitu:
a. Untuk aliran laminer menurut Hagen-
Poiseulle dan Darcy-Weisbach:
64
f=
ℜ
f = 0,316 Re-0,25
1.4.4. Viskositas
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
mendasari diberikannya tahanan terhadap tegangan
geser oleh fluida tersebut.
Viskositas Kinematik
Viskositas () seringkali disebut dengan
viskositas mutlak atau viskositas dinamik agar tidak
rancu pengertiannya dengan viskositas kinematik (v),
yang merupakan perbandingan viskositas terhadap
kerapatan massa.
v =/
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Tabel 1.1 Kerapatan Massa
T -10 0 4 10 20 40 50 100 °C
T 0 5 10 20 25 30 40 100 °C
x10-6
v 1,794 1,519 1,31 1,01 0,897 0,804 0,659 0,3
m2/detik
1.5. Prosedur Percobaan
1. Air dialirkan dengan debit tertentu (Q),
2. Amati profil pada pipa kaca alat Osborne Reynolds
Apparatus, dengan cara mengamati bentuk gerakan dari
zat warna (tinta). Atur bukaan kran sehingga diperoleh
jenis aliran laminer, aliran transisi dan aliran turbulen,
3. Hitung debit air yang mengalir dari alat Osborne Reynolds
Apparatus. Dengan cara mengukur volume air di dalam
gelas ukur pada selang waktu tertentu,
4. Percobaan diulang minimal 15 kali hingga diperoleh data
untuk masing-masing sifat aliran,
a. Aliran Laminer 5 kali
b. Aliran Transisi 5 kali
c. Aliran Turbulen 5 kali
5. Membaca suhu air dalam alat Osborne Reynolds Apparatus.
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
2. Hitung kecepatan aliran (v),
3. Hitung besarnya bilangan Reynolds (Re),
4. Hitung faktor gesekan untuk jenis aliran tersebut,
5. Bandingkan hasil klasifikasi berdasarkan pengamatan
Dan teori.
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Bilangan Reynolds (Re) pada aliran turbulen
dan aliran transisi.
d. Pada aliran laminer, kemiringan grafik
terhadap y sangat besar. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor gesekannya besar yang
berkurang seiring bertambahnya nilai Bilangan
Reynolds
e. Pada aliran transisi, kemiringan grafiknya lebih
kecil dibandingkan dengan grafik aliran
laminer. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
faktor gesekan aliran transisi lebih kecil
daripada faktor gesekan aliran laminer.
f. Pada aliran turbulen, bentuk grafik cenderung
landai atau sejajar dengan sumbu x. Hal ini
berarti faktor gesekan aliran turbulen kecil.
2. Grafik log Faktor Gesekan (f) vs log Bilangan
Reynolds (Re)
a. Grafik pada aliran laminer, transisi, dan
turbulen berbentuk garis lurus atau linear.
b. Nilai log Faktor Gesekan (f) pada aliran
laminer, aliran transisi, dan aliran turbulen
semakin ke kanan semakin kecil, yang artinya
nilai log Bilangan Reynolds (Re) berbanding
terbalik dengan log Faktor Gesekan (f).
Semakin besar nilai log Bilangan Reynolds (Re)
1810921044
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
maka nilai log Faktor Gesekan (f) akan semakin
kecil.
c. Nilai pada log Bilangan Reynolds (Re) aliran
laminer lebih kecil daripada nilai log Bilangan
Reynolds (Re) aliran transisi dan aliran
turbulen; tapi nilai log f dari aliran laminar
lebih besar daripada nilai log f aliran transisi
dan turbulen.
d. Nilai pada log Bilangan Reynolds (Re) aliran
turbulen adalah yang paling besar.
1810921044