Anda di halaman 1dari 7

TEKNOLOGI

Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik dan Sains


Volume 13. No 1 April 2016

Daftar Isi

Analisis Getaran Pada Roller Cam Dual Tangensial Benjamin G. Tentua 2124-2130
Pompa Injeksi Bahan Bakar Motor Diesel Dengan Apriandi Pulu
Variasi Putaran.

Laser Semikonduktor Gaas Jenis Double Heterojunction Samy J. Litiloly 2131-2137


Sebagai Sumber Cahaya Dalam Komunikasi Optik

Design Dan Asesmen Karakteristik Model Francis Wulfilla M. Rumaherang 2138-2144


Turbin Kecepatan Rendah J. Louhenapessy
A.I. Laboki
Studi Numerik Pengaruh Variasi Bilangan Reynolds Dan Cendy S.E Tupamahu 2145-2149
Bilangan Prandlt Terhadap Karakteristik Aliran Fluida
Dan Perpindahan Panas Melintasi Silinder Sirkular
Tunggal

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keterlambatan Felix Taihuttu 2151-2155


Waktu Christy G. Buyang
Persediaan Material Pada Proyek Konstruksi Jalan Di
Maluku

Pengaruh Sifat Mekanis Kekuatan Tarik Fraksi Volume Arthur Y Leiwakabessy 2156-2159
Komposit Serat Ijuk Aren Dengan Matriks Polyester
STUDI NUMERIK PENGARUH VARIASI BILANGAN
REYNOLDS DAN BILANGAN PRANDLT TERHADAP
KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA DAN PERPINDAHAN
PANAS MELINTASI SILINDER SIRKULAR TUNGGAL

Cendy S.E Tupamahu

Universitas Pattimura, Fakultas Teknik-Teknik Mesin, Ambon, 97233, Indonesia


e-mail: tupamahucendy@gmail.com

Abstrak
Silinder sirkular merupakan bentuk yang sering digunakan dalam berbagai cabang teknologi modern saat ini.
Bentuk yang melengkung serta aliran yang melintasi silinder merupakan konsep dasar yang digunakan dalam alat
penukar panas. Selain pada alat penukar panas aplikasi silinder sirkular dapat ditemukan pada air conditioning,
cooling tower, cryogenic, refrigeration, dll. Pada penelitian ini dikaji pengaruh bilangan Reynolds dan bilangan
Prandlt terhadap karateristik aliran dan perpindahan panas pada silinder sirkular tunggal. Variasi yang digunakan
untuk simulasi dengan menggunakan dengan 3 variasi Reynolds number (ReD) yaitu 2, 25 dan 150 dan Prandtl
number yakni udara (0.7). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi numerik, dengan menggunakan
CFD Fluent 6.3.26 untuk memperoleh data yang berhubungan dengan profile aliran dan distribusi temperatur.
Pada aliran yang melintasi silinder sirkular tunggal bilangan Reynolds berpengaruh terhadap terjadinya
separasi aliran dan memicu terbentuknya velocity boundary layer. Bilangan Prandtl berpengaruh terhadap thermal
boundary layer. Nilai perpindahan panas saat aliran melewati silinder sirkular tunggal ditunjukan dengan parameter
�����
Nusselt number lokal (𝑁𝑁𝑈𝑈θ ) dan Nusselt number rata-rata (𝑁𝑁𝑈𝑈𝑈𝑈 ) yang mana dipengaruhi oleh Prandtl number dan
Reynolds number.
Katakunci: Silinder sirkular tunggal, Reynolds number, Prandtl number, Nusselt number lokal (𝑵𝑵𝑼𝑼θ ), Nusselt number
������
rata-rata (𝑵𝑵 𝑼𝑼𝑼𝑼 ).

Penelitian mengenai aliran dan perpindahan


I. PENDAHULUAN
panas telah banyak dilakukan, Zukauskas dan J.
Silinder sirkular merupakan bentuk yang sering Ziugzda1, Reynolds number digunakan sebagai
digunakan dalam berbagai cabang teknologi modern parameter untuk menggambarkan regime dari suatu
saat ini. Bentuk yang melengkung serta aliran yang aliran. Re < 1 aliran yang terjadi didominasi oleh
melintasi silinder merupakan konsep dasar yang gaya viskos dan boundary layer pada dinding
digunakan dalam alat penukar panas. Selain pada alat silinder tidak terjadi separasi. Sehingga aliran pada
penukar panas aplikasi silinder sirkular dapat upstream dan downstream mendekati simetri dan
ditemukan pada air conditioning, cooling tower, tidak ada vortex shedding, 3 < Re < 5 terbentuk dua
cryogenic, refrigeration, dll. vortice, Re > 40 wake menjadi unstable dan terdapat
Profil aliran melintasi silinder sirkular memiliki vortex shedding yang diawali oleh terbentuknya
karakteristik aliran yang didominasi oleh pengaruh vorticity oleh adanya adverse pressure gradient dan
bilangan Reynolds (ReD=ρVD/µ). Penelitian ini gaya viskos. Pada 150 < Re < 300 periodic vortex
berkaitan dengan karakteristik aliran dan perpindahan flow dimana range aliran dari transisi menjadi aliran
panas pada silinder sirkular dengan range bilangan turbulen.
Reynolds 2, 25, dan 150. Dimana pada bilangan S. Sanitjait dan R.J. Goldstein2 meneliti
Reynolds tersebut akan terjadi fenomena yang dikenal perpindahan panas secara konveksi paksa dari
dengan Creeping Flow, attached Eddies, dan periodic silinder sirkular dengan bilangan Reynolds dan
vortex flow. bilangan Prandlr untuk udara dan fluida cair. Hasil
fenomena creeping flow, attached Eddies dan penelitiannya bahwa perpindahan panas terjadi pada
periodic vortex flow mengarah pada proses 3 daerah yaitu, laminar boundary layer, reattachment
perpindahan panas. Perpindahan panas panas pada of shear layer dan periodic vortex flow. Bilangan
slinder sirkular ditunjukkan pada naiknya nilai Nusselt bergantung pada Reynolds number dan
bilangan Nusselt yang merupakan parameter yang Prandlt number.
mengiindikasikan terjadinya proses perpindahan Pada penelitian ini akan diteliti secara numerik
panas. Nusselt number merupakan fungsi dari mengenai pengaruh bilangan Reynolds dan bilangan
Reynolds number dan Prandtl number. Prandtl terhadap karateristik aliran dan perpindahan
panas pada silinder tunggal yang menggunakan 3
Cendy S.E. Tupamahu, Studi Numerik Pengaruh Variasi Bilangan Reynolds Dan Bilangan 2146
Prandlt Terhadap Karakteristik Aliran Fluida Dan Perpindahan Panas Melintasi Silinder
Sirkular Tunggal

variasi bilangan Reynolds fluida kerja yang berbeda Pada aliran yang melintasi silinder sirkular
yaitu 2, 25 dan 150 dengan bilangan Prandtl untuk tunggal bilangan Reynolds berpengaruh terhadap
properties fluida udara (0.7). Dengan menggunakan terjadinya separasi aliran dan memicu terbentuknya
CFD Fluent 6.3.26. velocity boundary layer. Velocity boundary layer
terjadi akibat perbedaan antara kecepatan free
II. METODE PENELITIAN
stream dan kecepatan pada permukaan dinding
2.1 Konsep dan Persamaan Dasar silinder. Velocity boundary layer mempunyai
ketebalan yang disebut sebagai velocity boundary
Pada penelitian ini, aliran diasumsikan sebagai 2- layer thickness, yang ditulis dalam persamaan
D, fully developed, external flow, unsteady flow, sebagai berikut :
incompressible fluid dan viscous fluid. Persamaan
dasar aliran dan perpindahan panas : 𝛿𝛿 = √ν. 𝑡𝑡 2.6
Konservasi Massa
Bilangan Prandtl merupakan perbandingan dari
𝜕𝜕ρ viskositas kinematik terhadap termal difusi. Prandtl
+ ∇(ρ𝑢𝑢) = 0 2.1
𝜕𝜕𝜕𝜕
number merupakan ukuran efektifitas relative dari
Persamaan Continuitas momentum dan perpindahan energi secara difusi
Aliran incompressible sehingga : dengan kecepatan pada lapisan batas termal.
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 Besarnya Prandlt number dapat dihitung dengan
+ =0 2.2 persamaan sebagai berikut :
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
ν
Persaman Momentum Pr = 2.7
α
𝜕𝜕𝜕𝜕 1
+ (𝑢𝑢. ∇) 𝑢𝑢 = − ρ ∇ 𝑝𝑝 − 𝑔𝑔 + ν ∇2 𝑢𝑢 2.3 Bilangan Prandtl berpengaruh terhadap thermal
𝜕𝜕𝜕𝜕
boundary layer. Thermal boundary layer merupakan
Persamaan Energi hasil dari perbedaan antara temperatur free stream
𝜕𝜕𝜕𝜕 dan temperatur pada permukaan benda.
ρ 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝜕𝜕𝜕𝜕
+ ρ 𝐶𝐶𝑝𝑝 (𝑢𝑢. ∇) 𝑇𝑇 = 𝑘𝑘 ∇2 T 2.4 Nusselt number merupakan parameter
perpindahan panas konveksi yang terjadi di
Reynolds number merupakan rasio dari gaya
permukaan benda. Bilangan Nusselt untuk aliran
inersia dan gaya viskos dari fluida[3]. Reynolds number
pada silinder dapat dihitung dengan persamaan :
didasarkan pada diameter silinder dan kecepatan.
Reynolds number dapat ditulis dalam persamaan 𝑁𝑁𝑢𝑢 =
ℎ 𝑈𝑈
2.8
sebagai berikut : 𝑘𝑘

𝜌𝜌𝑉𝑉𝑈𝑈 𝑉𝑉𝑈𝑈 Berdasarkan korelasi empiris, Hilpert merumuskan


𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = = 2.5 bilangan Nusselt rata-rata sebagai fungsi dari
µ ν
bilanga Reynolds dan bilangan Prandlt.
Jhon. Liendhard[4] menunjukan karakteristik aliran
� .D
yang terjadi pada flow regimes aliran yang melintasi ���� =
Nu
h
= 𝐶𝐶 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚 𝑃𝑃𝑃𝑃1/3 2.9
silinder sirkular yang secara general dapat K

dikalsifikasikan sebagai berikut : Persamaan Hilpert digunakan untuk Pr ≥ 7. Dimana


konstanta C dan m dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Konstanta ReD, C dan m.[3]

Strouhal number merupakan parameter yang


menggambarkan terjadinya vortex shedding pada
wake region dalam suatu aliran. Persamaan bilangan
Strouhal dapat ditulis sebagai berikut :
𝑓𝑓𝑠𝑠.𝑈𝑈
𝑆𝑆𝑡𝑡 = 2.10
𝑉𝑉

2.2 Metode Numerik


Gambar 1. Karakteristik aliran melintasi silinder sirkular Proses pembuatan geometri dan meshing
dilakukan dengan menggunakan software Gambit
2147 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 13 Nomor 1 2016; 2145- 2149

2.4, kemudian dieksport ke Fluent 6.3.26 untuk III. HASIL DAN PEMBAHASAN
disimulasi. Ada beberapa tahapan yang harus
3.1 Pola Aliran
dilakukan sebelum proses iterasi dilakukan. Antara
lain : pemilihan model, identifikasi material, set up 3.1.1 Pengaruh Bilangan Reynolds
Boundary condition, pemilihan solusi. Hasil dari
Seperti yang telah ditunjukkan sebelumnya
simulasi menunjukan informasi penting terkait dengan
oleh Lienhard, pola aliran yang melintasi silinder
variasi bilangan Reynolds dan bilangan Prandlt.
dimana aliran berkembang seiring kenaikkan
bilangan Reynolds.
10 D 6D 30 D Out
Inlet Flow
6D

Gambar 2. Computaion domain

Gambar 2, merupakan visualisasi dari Gambar 4. Pola Aliran pada ReD < 5[4]
computation domain yang dibuat berdasarkan
geometri dimana aliran melintasi silinder sirkular pada Dari hasli simulasi untuk ReD 2 untuk fluida
sebuah channel yang mana aliran dikondisikan udara.Pola aliran yang tergambar pada streamline
mengalami konveksi paksa. menunjukkan pola yang sama dengan pola aliran
Pembuatan meshing (grid) pada model yang terlihat pada gambar 4. dimana aliran
merupakan aspek yang penting guna menentukan mengikuti kontur dari silinder dan tidak terjadi
keakurasian dan kemampuan konvergen pada saat post separasi pada permukaan silinder.
processing, maka digunakan jenis quadrilateral map
untuk permukaan tube jarak lebih rapat guna
mengamati perubahan properti fluida di daerah dekat
tube sedangkan jarak yang agak jauh dari permukaan
tube dibuat lebih renggang. Hasil dari pada meshing
pada model diperlihatkan dalam Gambar 3.

Gambar 5. Streamline pada ReD 2 dengan menggunakan fluida


udara

Gambar 6, merupakan pola aliran pada regime 5-15


≤ ReD < 40, dimana terlihat sudah terjadi separasi
aliran untuk daerah yang dekat dengan dinding
belakang silinder. Hal ini ditandai dengan timbulnya
twin vortex (olakan yang sama pada sisi atas dan
bawah dari silinder).

Gambar 3. Model meshing ( quadrilateral map)

Tabel 2. Settingan
Settings Identifikasi
Solver 2-D, Unsteady, Gambar 6. Pola Aliran pada 5-15 ≤ ReD < 40[4]
Pressure based, 2nd-
order implicit
Turbulence model k-ω, SST
Gambar 7, merupakan visualisasi kontur
Pressure-velocity SIMPLEC streamline yang dilakukan pada fluida udara. Hasil
coupling simulasi mendapatkan kontur streamline yang sama
ressure 2nd order upwind dengan penelitian yang dilakukan oleh G. Biswas[5]
Momentum 2nd order upwind untuk bilangan Reynolds 25.
Turbulent kinetik 2nd order upwind
energi
Turbulent 2nd order upwind
dissipation rate
Specific dissipation 2nd order upwind
rate
Konvergensi 10-8 (untuk udara
dan air), 10-12
(untuk engine oil) (a) Streamline [5] (b) hasil simulasi
Cendy S.E. Tupamahu, Studi Numerik Pengaruh Variasi Bilangan Reynolds Dan Bilangan 2148
Prandlt Terhadap Karakteristik Aliran Fluida Dan Perpindahan Panas Melintasi Silinder
Sirkular Tunggal

Gambar 7. Streamline pada ReD 25

Pada ReD yang semakin meningkat, shedding Eddy


menjadi semakin panjang searah aliran dan
panjangnya meningkat secara linier terhadap Reynolds
number sampai aliran menjadi tidak stabil pada Re ∼
40. Sehingga pada bilangan Reynolds 150
terbentuklah Karman vortex street secara periodik.

Gambar 11. Kontur temperatur pada ReD 150

Gambar 9,10 dan 11 merupakan visualisasi


kontur temperatur pada ReD 2, ReD 25 dan ReD 150,
Gambar 8. Pola aliran pada regime 150 ≤ ReD < 300 untuk fluida udara (0.7). Dari visualisasi kontur
temperatur nampak fluida udara memiliki thermal
Gambar 8, merupakan visualisasi streamline
boundary layer yang lebih tebal.
pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
S.Singha [6] dan present studi. terlihat kontur 3.2 Karakteristik Perpindahan Panas
streamline yang sama dengan pola aliran yang telah
dikemukakan oleh Liendhard. Dimana pada ReD 150 3.2.1 Bilangan Nusselt Lokal
dengan adanya pressure gradient dan gaya viskos Bilangan Nusselt merupakan parameter yang
menyebabkan aliran terseparasi dan membentuk tak berdimensi yang mengindikasikan besarnya
vorticity pada wake region. Kemudian vorticity ini perpindahan panas. Bilangan Nusselt merupakan
akan melepas dan membentuk vortex shed yang terjadi fungsi dari bilangan Reynolds dan bilangan Prandtl.
secara periodik.
Bilangan Nusselt lokal dihitung dengan
menggunakan koefisien lokal perpindahan panas
berdasarkan heat flux lokal pada permukaan silinder
sirkular, temperatur lokal pada dinding silinder.

3.2.2 Pengaruh Bilangan Reynolds Tehadap


(a) Streamline [6]
(b) hasil simulasi
Bilangan Nusselt Lokal
Gambar 8. Streamline pada ReD 150
Distribusi Nusselt lokal Untuk ReD 2
3.1.2 Pengaruh Bilangan Prandtl
Bilangan Prandtl merupakan rasio antara 10

viskositas kinematik fluida dengan difusi thermal.


Sehingga bilangan Prandtl sangat berpengaruh
Nu θ

terhadap thermal boundary layer. Pengaruh bilangan 1


0 30 60 90 120 150 180
Prandtl terhadap aliran ditunjukkan pada kontur
temperatur.
0,1
θ Deg
Pr = 0.7

Distribusi Nusselt lokal Untuk ReD 25

10

Gambar 9. Kontur temperatur pada ReD 2


Nu

1
0 30 60 90 120 150 180
Deg
Pr =0.7

Gambar 10. Kontur temperatur pada ReD 25


2149 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 13 Nomor 1 2016; 2145- 2149

Distribusi Nusselt lokal Untuk ReD 150 Distribusi Rerata Bilangan Nusselt
100
10

Nu = 𝐶𝐶 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑃𝑃𝑃𝑃1/3
Nu θ

10 Pr = 0.7

����
1
0 30 60 90 120 150 180 1
Pr =0.7 0 50 100 150
θ Deg
ReD
Gambar 12. Distribusi bilangan Nusselt lokal
Pada variasi ReD Gambar 14. Rerata bilangan Nusselt
Gambar 12 merupakan distribusi bilangan
Nusselt lokal pada variasi bilangan Reynolds. Pada 4. Kesimpulan
ReD dapat dilihat bahwa tidak terjadi separasi pada Dari hasil penelitian pengaruh Bilangan
permukaan silinder. Sehingga perpindahan panas pada Reynolds dan Bilangan Prandlt terhadap
ReD 2 tidak baik. Pada ReD 25, tampak terjadi separasi karakteristik aliran dan perpindahan panas pada
pada permukaan silinder. Pada ReD 150 dimulai pada silinder sirkular tunggal terdapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
titik stagnasi, Nuθ menurun seiring naiknya sudut θ
1) Pada aliran yang melintasi silinder sirkular
sebagai hasil berkembangnya laminar boundary layer.
tunggal bilangan Reynolds berpengaruh terhadap
Kemudian terjadi separasi pada sudut 130o. Kemudian
terjadinya separasi aliran dan memicu
Nuθ kembali meningkat dengan adanya mixing layer
terbentuknya velocity boundary layer.
yang berhubungan dengan terbentuknya vortex pada
2) Semakin tinggi bilangan Reynolds terjadi
wake region.
peningkatan bilangan Nusselt. Hal ini terjadi
karena, bilangan Nusselt merupakan fungsi dari
3.2.3 Pengaruh Bilangan Prandtl Terhadap
bilangan Reynolds dan bilangan Prandtl,
Bilangan Nusselt Lokal
sehingga naiknya bilangan Reynolds dan
bilangan Prandlt akan menaikkan nilai rerata
Distribusi Nusselt lokal Untuk Pr =0.7
Pada variasi ReD bilangan Nusselt.
15
5. Pustaka
12
9 [1] Zukauskas, A. Ziugzda J. (1985), Heat
Nu θ

6 Transfer Of a Cylinder in Crossflow.


3 Hemisphered Publishing Corporation.
0 [2] Sanitjait, S., Goldstein R.J., Forced convection
0 30 60 90 120 150 180 heat transfer from a circular cylinder in
θ Deg ReD 150
ReD 25
crossflow to air and liquids, International
ReD 2 Journal Of Heat and Mass Transfer 47 (2004)
4795-4805
Gambar 13. Distribusi bilangan Nusselt lokal [3] Incropera, P. Frank et al. (2007), Fundamentals
Pada bilangan Prandlt 0.7 Of Heat and Mass Transfer, 6th edition, Jhon
Wiley and Son, Inc.
3.3 Rerata Bilangan Nusselt
[4] Liendhard, Jhon H. (2003), A Heat Transfer
Rerata bilangan Nusselt didapat berdasarkan
Textbook, Phlogiston Press
korelasi empiris. Hilpert mendefinisikan Nusselt
[5] Biswas, G et al., Unsteady wake dynamics and
sebagai fungsi yang dipengaruhi oleh bilangan
heat transfer in forced and mixed convection
Reynolds dan bilangan Prandtl.
past a circular cylinder in crossflow for high
Gambar 14, merupakan distribusi rerata
Prandlt numbers, International Journal Of
bilangan nusselt dari variasi bilangan Reynolds dan
Heat and Mass Transfer 54 (2011) 3536-3551
bilangan Prandtl. Dimana seiring naiknya bilangan
[6] Sintu Singha, K.P. Sinhamahapatra., Flow past
Reynolds terjadi peningkatan bilangan Nusselt.
a circular cylinder between parallel walls at
Karena bilangan Nusselt merupakan fungsi dari
low Reynolds numbers, Ocean Engineering 37
bilangan Reynolds dan bilangan Prandtl, sehingga
(2010) 757-769.
naiknya bilangan Reynolds dan bilangan Prandlt akan
[7] Fox, R. W. Et al (2010), Introduction to Fluid
menaikkan nilai rerata bilangan Nusselt.
Mechanics, 7th edition, Jhon Wiley and Son,
Inc.

Anda mungkin juga menyukai