Anda di halaman 1dari 5

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No.

2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) A-83

Simulasi Numerik Aliran Fluida pada


Permukaan Peregangan dengan Kondisi Batas
Konveksi di Titik-Stagnasi
Ahlan Hamami, Chairul Imron
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: imron-its@matematika.its.ac.id

Abstrak—Simulasi numerik aliran fluida pada gaya yang bekerja pada fluida non-Newtonian maka
permukaan peregangan dengan kondisi batas konveksi di viskositas fluida ini akan berubah. Sehingga pada
titik-stagnasi dibahas dalam Penelitian. Persamaan penelitian ini menggunakan jenis fluida Newtonian yaitu
pembangun yang diperoleh dalam bentuk persamaan
dimensional, ditransformasikan menjadi persamaan fluida kental (viscous fluid).
similaritas menggunakan variabel similaritas dan stream Daftar Simbol
function. Persamaan similaritas yang berbentuk Persamaan
𝜌 Densitas Fluida
Diferensial Biasa (PDB) kemudian diselesaikan secara
numerik menggunakan metode Runge-Kutta-Fehlberg. 𝑎, 𝑏 Konstanta Positif
Berdasarkan simulasi numerik diperoleh bahwa pengaruh 𝑢 Komponen Kecepatan Pada Sumbu 𝑥
dari bilangan Prandtl dan parameter peregangan yang 𝑣 Komponen Kecepatan Pada Sumbu 𝑦
meningkat mengakibatkan menurunnya profil temperatur. 𝑢𝑤 (𝑥) Kecepatan Pada Permukaan Peregangan
Sebaliknya, semakin meningkatnya parameter konveksi 𝑢𝑒 (𝑥) Kecepatan diluar
mengakibatkan peningkatan juga pada profil temperatur. 𝑥, 𝑦 Koordinat Cartesian Sepanjang Permukaan
𝑇 Suhu Fluida
Kata Kunci—Titik-Stagnasi, Kondisi Batas Konveksi,
𝑇𝑓 Suhu Panas Fluida
Metode Runge-Kutta-Fehlberg.
𝑇∞ Suhu Ambient
I. PENDAHULUAN 𝜂 Viskositas Fluida
𝜇 Viskositas Dinamik
P erpindahan panas (HeaT Transfer) adalah ilmu untuk
memprediksi perpindahan energi yang terjadi akibat
perbedaan suhu pada benda atau meterial. Proses
𝜐
𝛾
Viskositas Kinematik
Parameter Konveksi
𝜀 Parameter Peregangan
perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu 𝑃𝑟 Bilangan Prandtl
perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan 𝑅𝑒𝑥 Bilangan Reynolds Local
radiasi. 𝜓 Fungsi aliran
Konveksi merupakan perpindahan panas secara 𝜃 Dimensi Suhu
konvektif dari satu tempat ke tempat lain yang 𝑓 Dimensi Fungsi aliran
disebabkan oleh pergerakan fluida. Pada umumnya 𝛼 Diffusivitas panas
bentuk konveksi dibagi menjadi dua, yakni konveksi ℎ𝑓 Koefisien Perpindahan Panas
bebas (free convection) dan konveksi paksa (forced 𝐾 Konduktivitas panas
convection). Konveksi bebas disebabkan oleh gaya apung
(buoyancy forces) yang dihasilkan dari perbedaan massa Pada penelitian ini, akan dilakukan penelitian
jenis, sesuai dengan variasi suhu fluida. Sedangkan mengenai masalah aliran fluida pada permukaan
konveksi paksa terjadi pada saat fluida dipaksa untuk peregangan dengan kondisi batas yang konveksi di titik
mengalir di atas permukaan oleh sumber eksternal stagnasi. Persamaan pembangun yang berbentuk
maupun internal. Sumber eksternal bekerja pada saat dimensional di bawa ke bentuk persamaan diferensial
biasa (PDB) menggunakan Stream Function. Selanjutnya
fluida mengalir tanpa batasan benda padat atau dengan
diselesaikan secara numerik menggunakan metode
kata lain fluida mengalir di atas permukaan bidang.
Runge-Kutta Fehlberg kemudian dilakukan simulasi
Sumber internal bekerja pada saat fluida mengalir di
menggunakan software MATLAB.
antara benda padat, misalnya mengalir melalui pipa [1].
Penelitian mengenai pengaruh konveksi campuran II. METODOLOGI PENELITIAN
banyak diteliti pada fluida Newtonian maupun fluida
non-Newtonian. Untuk fluida Newtonian, hal ini Pada metodologi penelitian ini menjelaskan tahapan
disebabkan fluida Newtonian merupakan fluida yang penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan
mempunyai hubungan linier antara besarnya tegangan permasalahan aliran fluida pada permukaan peregangan
geser yang diterapkan dan laju perubahan bentuk yang dengan kondisi batas konveksi di titik-stagnasi. Adapun
diakibatkan. Sedangkan pada fluida non-Newtonian, tahapan penelitian yang digunakan berdasarkan rumusan
fluida ini tidak akan terus mengalir ketika terdapat gaya masalah yang ada, penelitian ini terdiri atas tiga tahap
yang bekerja pada fluida yang disebabkan ketika terdapat yaitu:
A-84 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print)

Tahap Analisa Permasalahan 1. Simulasi numerik diselesaikan menggunakan


Permasalahan aliran fluida pada permukaan software MATLAB.
peregangan dengan kondisi batas konveksi di titik- 2. Dilakukan variasi pada bilangan Prandtl, parameter
stagnasi diilustrasikan pada Gambar 2.1 peregangan, dan parameter konveksi. Hal ini untuk
mengetahui pengaruh parameter tersebut terhadap
profil kecepatan dan temperatur.
3. Analisa hasil dari simulasi numerik yang
dipengaruhi oleh parameter terhadap karakteristik
fluida. Adapun parameter - parameter berhubungan
dengan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Bilangan Prandtl
𝜐
𝑃𝑟 =
𝛼
b. Parameter Peregangan
𝑏
𝜀=
𝑎
c. Parameter Konveksi
𝜐 1⁄2
𝛾 = ℎ𝑓 ( ) 𝐾 −1
Gambar 2.1 Model Fisik dan Sistem Koordinat 𝑎
Berdasarkan Gambar 2.1, aliran fluida dari III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
permasalahan ini bergerak dari atas ke bawah melewati
Persamaan Dimensional
sebuah pelat datar yang permukaanya meregang yang
diletakkan secara vertikal dalam keadaan diam pada Diberikan persamaan pembangun untuk Aliran
fluida kental (viscous) dengan kondisi tunak (steady) dan Fluida pada permukaan peregangan dengan kondisi batas
bersifat tak mampu mampat (incompressible). Gerakan konveksi di titik-stagnasi, dengan aliran fluida bersifat
fluida ini dipengaruhi oleh konveksi paksa. Penelitian ini aliran laminar, incompressible, dan steady:
mengasumsikan bahwa konstanta fluks panas dari pelat Persamaan kontinuitas
datar adalah konstan, temperatur dinding (𝑇𝑓 ), dengan 𝜕𝑢 𝜕𝑣
+ =0 (3.1)
asumsi kecepatan aliran bebas dan temperatur aliran 𝜕𝑥 𝜕𝑦
fluida sebelum melewati pelat datar masing-masing Persamaan momentum
adalah (𝑈∞ ) dan (𝑇∞ )
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas dan untuk 𝜕𝑢 𝜕𝑢 𝑑𝑢𝑒 𝜕2𝑢
𝑢 +𝑣 = 𝑢𝑒 +𝜐 2 (3.2)
menjawab perumusan masalah yang ada, maka dilakukan 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑥 𝜕𝑦
langkah - langkah analisa permasalahan sebagai berikut : Persamaan energi
1. Mendapatkan model matematika untuk aliran 𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝜕2𝑇
fluida pada permukaan peregangan dengan 𝑢 +𝑣 =𝛼 2 (3.3)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦
kondisi batas konveksi di titik-stagnasi yaitu
persamaan kontinuitas, momentumdan energi dengan kondisi batas sebagai berikut [2] dan [3]:
dalam bentuk persamaan berdimensi. 𝑢 = 𝑢𝑤 (𝑥), 𝑣 = 0
2. Menentukan kondisi batas dari model matematika 𝜕𝑇
aliran fluida pada permukaan peregangan dengan −𝑘 (𝑥, 0) = ℎ𝑓 (𝑇𝑓 − 𝑇(𝑥, 0)) , 𝑦 = 0 (3.4)
𝜕𝑦
kondisi batas konveksi di titik-stagnasi.
𝑢 = 𝑢𝑒 (𝑥), 𝑇 → 𝑇∞ ketika 𝑦 → ∞
Tahap Implementasi
Persamaan Similaritas
Pada tahap ini, dilakukan implementasi metode Runge-
Kutta-Fehlberg yang digunakan untuk menyelesaikan Persamaan Similiritas dalam bentuk Persamaan
permasalahan ini. Persamaan yang diselesaikan secara Diferensial Biasa (PDB) didapatkan dengan
numerik oleh metode ini adalah persamaan similaritas, mentransformasikan persamaan pembangun
dimana persamaan similaritas dari model ini didapatkan mengguanakan subtitusi variabel similaritas dan fungsi
dengan melakukan penyederhanakan dan transformasi aliran (stream function). Pada persamasalahan ini,
persamaan pembangun berdimensi ke dalam bentuk digunakan variabel similaritas sebagai berikut [2]:
persamaan similaritas dengan menggunakan variabel 𝑢𝑒 1⁄2
𝜂 = ( ) 𝑦, 𝜓 = (𝑣𝑥𝑢𝑒 )1⁄2 𝑓(𝜂)
similaritas dan fungsi alir (Stream Function). 𝑣𝑥
Implementasi metode Runge-Kutta-Fehlberg dilakukan 𝑇 − 𝑇∞
terlebih dahulu dengan mengubah ke dalam bentuk 𝜃(𝜂) = , 𝜃(𝜂) = 𝜃, 𝑓(𝜂) = 𝑓, 𝑢𝑒 (𝑥) = 𝑎𝑥 (3.5)
𝑇𝑓 − 𝑇∞
persamaan diferensial orde pertama dengan
dengan 𝜓 adalah fungsi aliran (stream function) yang
menambahkan variabel baru.
digunakan untuk, dengan definisi:
Tahap Analisis Akhir 𝜕𝜓 𝜕𝜓
Pada tahap ini, akan dilakukan berbagai tahapan 𝑢= dan 𝑣 = − (3.6)
𝜕𝑦 𝜕𝑥
sebagai berikut:
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) A-85

sehingga didapat,
𝑢 = 𝑎𝑥𝑓 ′ (𝜂), 𝑣 = −(𝑎𝑣)1⁄2 𝑓(𝜂) (3.7) 1) Pengaruh Bilangan Prandtl (𝑃𝑟)
Pada simulasi ini bertujuan untuk mengetahui
Selanjutnya, dengan mensubtitusikan Persamaan pengaruh dari bilangan Prandtl (𝑃𝑟) terhadap profil
(3.5), (3,6), dan (3.7) kedalam Persamaan pembangun temperatur 𝜃(𝜂) pada fluida yang viscous. Pada simulasi
(3.1), (3.2), dan (3.3) diperoleh persamaan similaritas ini digunakan variasi bilangan Prandtl yaitu 𝑃𝑟 =
sebagai berikut: 0.72; 1; 7; 10; 100 dengan menggunakan parameter tetap
𝑓 ′′′ + 𝑓𝑓 ′′ + 1 − 𝑓 ′2 = 0 (3.8) yaitu parameter konveksi (𝛾) dan parameter peregangan
1 ′′ (𝜀) dengan nilai 𝛾 = 1 dan 𝜀 = 1. Pemilihan variasi
𝜃 + 𝑓𝜃 ′ = 0 (3.9) bilangan Prandtl dapat dilakukan untuk nilai 0.7 ≤ 𝑃𝑟 ≤
𝑃𝑟
dimana 𝑃𝑟 =
𝜐
adalah bilangan Prandtl. Sehingga 100 dimana 𝑃𝑟 = 0.7 yang berarti gas dan 𝑃𝑟 = 7 yang
𝛼 berarti air [4].
kondisi batas (3.5) menjadi:
Sedangkan pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa
𝑓(0) = 0, 𝑓 ′ (0) = 𝜀, 𝜃 ′ (0) = −𝛾[1 − 𝜃(0)] semakin meningkatnya bilangan Prandtl maka semakin
𝑓 ′ (𝜂) → 1, 𝜃(𝜂) → 0 ketika 𝜂 → ∞ (3.10) menurun temperatur fluida yang dihasilkan. Hal ini
dengan ′ menunjukkan turunan terhadap 𝜂, dimana 𝜀 = disebabkan karena semakin meningkatnya bilangan
𝑏 𝜐 1⁄2
Prandtl maka diffusivitas panas semakin kecil.
≥ 0 adalah parameter peregangan, 𝛾 = ℎ𝑓 ( ) 𝐾 −1 Diffusivitas panas yang semakin menurun ini yang
𝑎 𝑎
adalah parameter konveksi untuk kondisi batas konveksi. menyebabkan temperatur fluida juga menurun seiring
meningkatnya bilangan Prandtl karena panas akan
Penyelesaian Numerik
didifusikan dari permukaan benda lebih cepat
Berdasarkan bab sebelumnya sistem pada persamaan dibandingkan dengan fluida. Sehingga didapat untuk
similaritas (3.8) dan (3.9) di ubah ke bentuk persamaan fluida yang lebih kental atau rapat jenisnya semakin
diferensial orde satu dengan memisalkan variabel baru, besar maka temperatur pada fluida tersebut semakin
sehingga didapat: besar seperti fluida dengan kekentalan seperti minyak
𝑓′ = 𝑝 (3.11) memiliki temperatur lebih besar dari fluida dengan
𝑝′ = 𝑞 (3.12) kekentalan seperti cairan organik, kemudian fluida
′ dengan kekentalan seperti air dan gas.
𝜃 =𝑟 (3.13)
Selanjutnya, subtitusikan Persamaan (3.11) dan (3.12) ke
Persamaan (3.8), dan juga subtisusikan Persamaan (3.13)
ke Persamaan (3.9), sehingga didapat:
𝑞′ + 𝑓𝑞 + 1 − 𝑝2 = 0
𝑞′ = 𝑝2 − 𝑓𝑞 − 1 (3.14)
𝑟′
+ 𝑓𝑟 = 0
𝑃𝑟
𝑟 ′ = −𝑓𝑟 𝑃𝑟 (3.15)
Sehingga kondisi awal menjadi:
𝑓(0) = 0, 𝑝(0) = 𝜀, 𝑞(0) = 𝛼1 , 𝜃(0) = 𝛼2
𝑟(0) = −𝛾[1 − 𝛼2 ] (3.16)
Penyelesaian persamaan pembangun pada Penelitian ini
diselesaikan dengan penyelesaian numerik. Metode
numerik yang digunakan adalah Runge-Kutta-Fehlberg. Gambar 4.1 Profil Temperatur Variasi Bilangn Prandtl
Metode Runge Kutta-Fehlberg adalah satu dari metode
yang banyak digunakan untuk menyelesaikan Persamaan 2) Pengaruh Parameter Peregangan (𝜀)
Differensial Biasa (PDB) orde satu. Pada simulasi ini bertujuan untuk mengetahui
Analisis Hasil Simulasi pengaruh dari parameter peregangan (𝜀) terhadap profil
kecepatan 𝑓′(𝜂) dan profil temperatur 𝜃(𝜂) pada fluida
Setelah dilakukan tahapan penyelesaian numerik viscous yang dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar
maka dilakukan simulasi dengan menggunakan Matlab. 4.3 Pada simulasi ini digunakan variasi parameter
Pada simulasi ini dilakukan percobaan variasi dari Peregangan 𝜀 = 0; 0.5; 1; 2; 3. Pemilihan variasi
beberapa parameter yang ada dan yang ditampilkan pada parameter peregangan dapat dilakukan untuk nilai 𝜀 =
bab ini beberapa yang mewakili dari percobaan simulasi 𝑏
≥ 0 karena 𝑎, 𝑏 adalah konstanta positif pada
yang dilakukan. Berdasarkan simulasi yang telah 𝑎
dilakukan, diperoleh hubungan antara bilangan Prandtl komponen kecepatan sumbu 𝑥.
(𝑃𝑟), parameter peregangan (𝜀), dan parameter konveksi Pada Gambar 4.2 menunjukkan grafik pengaruh
(𝛾) terhadap profil kecepatan (𝑓) dan profil temperatur parameter peregangan terhadap profil kecepatan. Pada
(𝜃). Simulasi ini menggunakan partisi 𝜂 sebanyak 7 grafik terlihat bahwa 𝑓 ′ (0) = 𝜀 dan 𝑓 ′ (𝜂) → 1 ketika
dengan Δ𝜂 = 0.02. Uraian dari masing-masing pengaruh 𝜂 → ∞. Ketika kecepatan pada permukaan plat lebih
parameter tersebut adalah sebagai berikut: besar daripada keceptan dari luar maka semakin menurun
A-86 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print)

profil kecepatan yang dihasilkan, sedangkan ketika


kecepatan pada permukaan plat lebih kecil daripada
keceptan dari luar semakin meningkat profil kecepatan
yang dihasilkan.
Untuk grafik pengaruh parameter peregangan terhadap
profil temperatur dapat dilihat pada Gambar 4.3 bahwa
semakin meningkatnya paramater peregangan maka
semakin menurun temperatur fluida yang dihasilkan. Hal
ini sama seperti grafik pada Gambar 4.1

Gambar 4.4 Profil Temperatur Variasi Parameter


Konveksi

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan
di bab - bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Profil Kecepatan Variasi Parameter 1. Model matematika aliran fluida pada permukaan
Peregangan peregangan dengan kondisi batas konveksi di titik-
stagnasi dibangun oleh tiga persamaan pembangun
yaitu persamaan kontinuitas, persamaan momentum
dan persamaan energi. Pendekatan Boussinesq
diterapkan pada persaman pembangun, kemudian
dilakukan transformasi ke dalam bentuk persamaan
similaritas untuk mendapatkan model akhir aliran
fluida pada permukaan peregangan dengan kondisi
batas konveksi di titik-stagnasi dalam bentuk
persamaan deferensial biasa (PDB) dengan
Persamaan:
𝑓 ′′′ + 𝑓𝑓 ′′ + 1 − 𝑓 ′2 = 0
1 ′′
𝜃 + 𝑓𝜃 ′ = 0
𝑃𝑟
2. Pengaruh dari bilangan Prandtl (𝑃𝑟), parameter
peregangan (𝜀), dan parameter konveksi (𝛾) terhadap
Gambar 4.3 Profil Temperatur Variasi Parameter
Peregangan profil temperatur (𝜃), berdasarkan grafik yang
didapatkan maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
3) Pengaruh Parameter Konveksi (𝛾)
(a) Pengaruh bilangan Prandtl terhadap profil
Pada simulasi ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dari parameter konveksi (𝛾) terhadap profil temperatur adalah semakin meningkatnya
temperatur 𝜃(𝜂) pada fluida viscous yang dapat dilihat bilangan Prandtl mengakibatan semakin menurun
pada Gambar 4.4 Pada simulasi ini digunakan variasi temperatur fluida yang dihasilkan. Hal ini
parameter Peregangan 𝛾 = 0.01; 0.1; 1; 5; 10 dengan disebabkan karena semakin meningkatnya
menggunakan parameter tetap yaitu parameter bilangan Prandtl maka difusitas panas semakin
peregangan (𝜀) dan bilangan Prandtl (𝑃𝑟) dengan nilai menurun. Difusitas panas yang semakin menurun
𝜀 = 1 dan 𝑃𝑟 = 100 karena fluida bersifat viscous yang ini yang menyebabkan temperatur fluida juga
memiliki kekentalan seperti minyak [4]. Pada Gambar menurun seiring meningkatnya bilangan Prandtl
4.4 bahwa semakin meningkatnya paramater konveksi karena panas akan didifusikan dari permukaan
maka semakin meningkat juga temperatur fluida yang
benda lebih cepat dibandingkan dengan fluida.
dihasilkan. Hal ini berdeda dengan hasil yang diberikan
Sehingga didapat untuk fluida yang lebih kental
pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.3 Variasi Bilangan
Prandtl dan Variasi Parameter Peregangan. atau rapat jenisnya semakin besar maka
temperatur pada fluida tersebut semakin besar
seperti fluida dengan kekentalan seperti minyak
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) A-87

memiliki temperatur lebih besar dari fluida DAFTAR PUSTAKA


dengan kekentalan seperti cairan organik, [1] Kasim, A.R.M. (2014). Convective Boundary
kemudian fluida dengan kekentalan seperti air dan Layer Flow of Viscoelastic Fluid.
gas. [2] Salleh, M.Z., Nazar, R., dan Pop, I. (2010).
(b) Pengaruh parameter peregangan terhadap profil Boundary layer flow and heat transfer over a
kecepatan dibagi dua yaitu ketika kecepatan stretching sheet with Newtonian heating.
pada permukaan plat lebih besar daripada [3] Aziz, A. (2008). A similarity solution for laminar
thermal boundary layer over a flat plate with a
keceptan dari luar maka semakin menurun profil
convective surface boundary condition.
kecepatan yang dihasilkan, sedangkan ketika [4] Richardson, J. F. (1999). Chemical Engineering
kecepatan pada permukaan plat lebih kecil Volume 1 (6th ed.)
daripada keceptan dari luar semakin meningkat [5] Imron, C. (2013). Numerical Simulation of Fluid
profil kecepatan yang dihasilkan. Sedangakan Flow Around Circular and I-Shape Cylinder in a
pengaruh parameter peregangan terhadap profil Tandem Configuration
[6] Munson, B.R., Young, D.F., dan Okiishi, T.H.
temperatur adalah semakin meningkatnya
(2002). Fourth Edition Fundamentals of Fluid
parameter peregangan mengakibatan semakin Mechanics.
menurun temperatur fluida yang dihasilkan. [7] Potter, M.C., Wigget, D.C., dan Ramadan, B.H.
(c) Pengaruh parameter konveksi terhadap profil (2012). Mechanics of Fluids Fourth Edition.
temperatur adalah semakin meningkatnya [8] Potter, M.C., Wigget, D.C., dan Ramadan, B.H.
paramater konveksi maka semakin meningkat (2008). Schaum’s Outline Mekanika Fluida,
juga temperatur fluida yang dihasilkan. Hal ini Erlangga, Jakarta.
berdeda dengan hasil yang diberikan dari
Pengaruh bilangan Prandtl, dan parameter
peregangan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan penyelesaian
permasalahan Penelitian ini, saran diberikan untuk
pengembangan selanjutnya yaitu mengasumsikan aliran
fluida bersifat unsteady dan dapat digunakan flux panas
tidak konstan sehingga ada perpindahan panas dari fluida
ke benda.

Anda mungkin juga menyukai