Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengolahan untuk memindahkan padatan dari satu tempat ke
berbagai macam modeling serta variasi propertis-propertis tempat lain. Dalam industri pembangkit listrik, fluidisasi
lainya. Upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini akan digunakan untuk proses pengeringan batubara.
dilakukan melalui study menggunakan metode simulasi Fluidized bed dryer memiliki aplikasi yang luas karena
berbasis Computational Fluid Dynamic (CFD) dan karakteristik perpindahan panasnya yang sangat baik. Dengan
dibandingkan dengan hasil eksperimen. demikian, partikel dan gas yang memasuki bed terfluidisasi
Simulasi berbasis CFD yang memperhitungkan pola alir segera mencapai suhu unggun dan partikel dalam bed bersifat
fluida secara simultan mampu menyajikan informasi isotermal pada semua situasi. Keadaan isotermal ini
terperinci tentang apa y ang terjadi di dalam fluidized bed disebabkan oleh pencampuran yang merata dan area kontak
dryer. Gambaran rinci mengenai profil distribusi partikel, yang luas antara gas dan partikel.
kecepatan aliran, konsentrasi di setiap titik di dalam fluidized Pada penelitian ini menggunakan metode simulasi numerik
bed dryer memberikan alternatif pemecahan masalah untuk berbasis Computational Fluid Dynamic (CFD) yang
mengetahui kondisi fluidisasi pada fluidized bed dryer. memungkinkan untuk mendapatkan kondisi optimum. Dengan
Geometri fluidized bed dryer yang digunakan berbentuk menggunakan simulasi berbasis CFD, penelitian ini dapat
tabung dengan panjang silinder fluidized bed dryer 1370 mm, dijalankan dengan biaya yang tidak besar dan peneliti dapat
diameter silinder 152 mm. Bahan yang digunakan pada mengamati pola aliran fluida serta karakteristik fluidisasi yang
penelitian ini berupa pulverized coal dengan jenis batubara terjadi di dalam fluidized bed dryer.
Buckheart dimana ukuran partikel di anggap monodispers Peneitian terkait dengan fluidisasi ini pernah diteliti oleh
dengan particle size sebesar 1.43 mm dengan kecepatan Wei (2007). Dalam peneitian yang berjudul “Laboratory
supervicial sebesar 0.38 m/s. Metodologi yang dilakukan investigation of drying rates of Illinois coals”. Dalam
meliputi beberapa tahapan diantaranya: membuat model penelitian Wei(2007), merancang alat eksperimen pengeringan
geometri dan gr id-nya, menentukan model, kondisi operasi, batubara secara fluidisasi. Dimana fluidized bed dryer ini
kondisi batas, parameter, dan hidrodinamika pada fluidized berdiameter 152 mm dengan panjang 1370 mm. Serta didalam
bed dryer. kolom terdapat internal heater.
Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan memvariasi
berbagai macam bentuk model persamaandiperoleh pola
II. TINJAUAN PUSTAKA
aliran partikel batubara dalam fluidized bed yang tidak jauh
berbeda dengan hasil model yang lain. Selain itu pola A. FLUIDISASI
hidrodinamika dan f enomena yang terjadi saat fluidisasi
Fluidisasi adalah metoda pengontakan butiran-butiran padat
dapat diprediksi dengan menggunakan simulasi di berbagai
dengan fluida baik cair maupun gas. Dengan metoda ini
macam bentuk model solver. Didapatkan pula korelasi antara
diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida
kecepatan superficial udara dengan bed expansion saat
dengan viskositas tinggi. Ketika laju alir kemudian dinaikkan,
terjadi fluidisasi.
akan sampai pada suatu keadaan di mana unggun padatan akan
tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya. Pada keadaan
Kata Kunci— batubara, CFD, internal heater, Fluidized bed
ini masing-masing butiran akan terpisahkan satu sama lain
sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah. Pada kondisi
I. PENDAHULUAN butiran yang dapat bergerak ini, sifat unggun akan menyerupai
interlock antar partikel, porositas unggun, distribusi aliran, CFD (Computational Fluid Dynamic)
distribusi bentuk ukuran partikel serta diameter kolom. CFD (Computational Fluid Dynamics) adalah teknik
Pressure Drop pada Fluidized bed dryer (Fluidized Bed) numerik untuk penyelesaian persamaan pengaturan aliran
Pada fluidized bed dryer biasanya digunakan adalah fluida di dalam aliran fluida tertentu. Aliran fluida dapat
persamaan Ergun, yaitu: digambarkan dengan menggunakan persamaan Navier’s stoke.
Persamaan ini diturunkan dengan mempertimbangkan
kesetimbangan massa, momentum, dan energi di dalam elemen
fluida, menghasilkan sejumlah penurunan persamaan parsial.
Persamaan ini dilengkapi dengan menambahkan persamaan
dimana ε f adalah porositas unggun pada keadaan aljabar lain dari termodinamika seperti persamaan keadaan
terfluidakan. Pada keadaan ini, dimana partikel-partikel z at untuk massa jenis dan persamaan pokok untuk menjelaskan
padat seolah-olah terapung didalam fluida sehingga terjadi reologi.
kesetimbangan antara berat partikel dengan gaya seret dan Kode CFD tersusun atas algoritma-algoritma numerik yang
gaya apung dari fluida di sekelilingnya dapat menyelesaikan permasalahan aliran fluida. Suatu kode
CFD terdiri dari tiga elemen utama yaitu pre-processor,
solver, dan post-processor (Versteeg, 2007). Pre-processing
meliputi masukan dari permasalahan aliran ke suatu program
CFD dan transformasi dari masukan tersebut ke bentuk yang
cocok digunakan oleh solver.
Kecepatan Minimum fluidisasi
Yang dimaksud dengan kecepatan minimum fluidisasi (dengan Persamaan Transport Senyawa
notasi U mf ) adalah kecepatan superfisial fluida minimum Model-model kekekalan massa, momentum dalam koordinat
dimana fluidisasi mulai terjadi. harganya diperoleh dengan kartesius adalah sebagai berikut :
mengombinasikan persaman Ergun dengan persamaan neraca
massa pada fluidized bed dryer, menjadi: a. Persamaan Kontinuitas (Hukum Kekekalan
Massa)
Persamaan kontinuitas untuk suatu fluida compresible pada
............(II.5) aliran steady state dalam notasi dapat ditulis sebagai berikut :