Bab 1 Pendahuluan
Transpor fluida: PAM, pipa minyak, perpipaan gas alam, kimia pertanian dan pabrik zat
kimia.
Penghasil energi: turbin uap, turbin gas, pembangkit listrik, kincir angin
o Teknik tanah dan air: Saluran irigasi, tanggul dan bendungan, pompa, irigasi sprinkler,
aliran permukaan
Sedikit ahli teknik yang dapat berfungsi efektif tanpa pengetahuan sederhana (paling tidak)
tentang mekanika fluida. Sebagian besar ahli teknik (engineering) berurusan dengan proses, alat-
alat, dan sistem yang membuat ilmu mekanika fluida penting untuk merancang, mengevaluasi,
memelihara, atau membuat keputusan. Anda mungkin belum dapat melihat apa masalah
sebenarnya anda akan disuruh untuk menyelesaikan dalam karir profesional anda, oleh karena itu
akan bijaksana untuk mendapatkan pegangan yang kuat dari dasar-dasar mekanika fluida.
1-1
Pendahuluan
Jika kita pertahankan gaya ini dan periksa benda padat kemudian, kita temukan bahwa deformasi
adalah sama, yaitu 2 = 1. Pada pemberian gaya geser, benda padat dianggap berubah bentuk dan
tetap mempertahankan bentuk tersebut sepanjang gaya diberikan. Untuk sebagian besar benda
padat, besarnya deformasi sebanding dengan besarnya gaya dan benda padat akan kembali ke
bentuk semula sebelum deformasi jika gaya tidak diberikan lagi, paling tidak jika besar dari gaya
geser dan deformasi di bawah batas tertentu.
Perhatikan respons dari fluida terhadap gaya geser yang diberikan. Sebentar sesudah
pemberian gaya , fluida dianggap berubah bentuk seperti yang ditunjukkan oleh sudut ’1.
Beberapa saat kemudian deformasi lebih besar ’2 > ’1, pada kenyataannya deformasi terus
berlangsung selama gaya diberikan. Jika gaya tidak diberikan fluida tidak akan kembali ke
bentuk sebelum deformasi tetapi akan mempertahankan apapun bentuknya ketika gaya tidak
diberikan.
Fluida adalah benda yg berubah bentuk secara kontinu dibawah aksi gaya atau tegangan
geser yg diberikan.
Proses deformasi kontinu disebut mengalir. Fluida adalah benda yang dapat mengalir.
Karena fluida akan selalu mengalir jika gaya geser diberikan, tidak mungkin menganalisa
atau mendiskusikan tingkah laku fluida menurut tegangan dan deformasi sebagaimana dilakukan
dalam mekanika benda padat (solid). Adalah perlu untuk melihat hubungan antara tegangan dan
*
Perhatikan bahwa adalah mudah untuk membayangkan melakukan percobaan untuk benda padat seperti besi atau karet tetapi adalah tidak
mungkin untuk meletakkan sebongkah air pada meja dan melaksanakan percobaan, karena air akan mengalir ke seluruh meja. Fenomena inilah
yang menjadi sifat fluida yang ingin kita definisikan.
1-2
Pendahuluan
laju dari deformasi. Fluida berubah bentuk pada laju yang berhubungan dengan gaya yang
diberikan. Fluida mencapai keadaan keseimbangan dinamis (dynamic equilibrium) dimana
tegangan yang diberikan diseimbangkan oleh tegangan yang berlawanan. Sehingga definisi lain
dari fluida adalah:
Pada prinsipnya adalah mungkin untuk mendeskripsikan sebuah sampel fluida menurut
dinamika dari masing-masing molekul; dalam kenyataannya adalah tidak mungkin karena sangat
besar jumlah molekul yang terlibat. Untuk kebanyakan kasus yang menarik perhatian adalah
mungkin untuk mengabaikan keadaan molekular dari benda dan menganggap benda tersebut
kontinu atau suatu kesatuan yang utuh. Asumsi ini yang disebut model kontinum dan dapat
diterapkan pada benda padat dan fluida. Model kontinum mengasumsikan bahwa struktur
molekul relatif sangat kecil dibandingkan dimensi yang dilibatkan dalam persoalan-persoalan
yang menjadi perhatian sehingga kita bisa mengabaikannya.
Ketika menggunakan model kontinum kita deskripsikan fluida menurut propertinya yang
menunjukkan karakteristik rata-rata dari struktur molekulnya. Sebagai contoh kita menggunakan
massa per satuan volume atau densitas bukan jumlah molekul dan massa molekul. Jika benda
benar-benar kontinum, properti merupakan fungsi kontinu dari waktu dan ruang. Kecepatan dari
sebuah fluida yang bergerak didefinisikan sebagai kecepatan dari pusat massa dari kumpulan
molekul-molekul disekitar titik yang dimaksud. Karena properti fluida dan kecepatan adalah
fungsi kontinu, kita dapat menggunakan kalkulus untuk menganalisa kontinum bukan
menerapkan matematika diskrit terhadap tiap molekul.
Agar model kontinum valid (berlaku), sampel terkecil dari benda yang menjadi perhatian
kita harus mengandung sejumlah besar molekul sehingga rata-rata yang berarti dapat dihitung.
Untuk udara 10-9 mm3 mengandung 3 x 107 molekul. Dalam kebanyakan persoalan teknik,
1-3
Pendahuluan
volume 10-9 mm3 adalah sangat kecil, sehingga model kontinum valid. Namun demikian, untuk
kasus tertentu, seperti di tempat yang sangat tinggi, jarak antar molekul menjadi sangat besar
sehingga sebuah volume kecil mengandung hanya beberapa molekul, dan model kontinum tidak
berlaku.
m
Densitas rata-rata ini tergantung pada ukuran dan letak volume yang dipilih. Contohnya,
lihat gelas yang setengahnya berisi air. Jika volume yang dipilih berimpit tepat dengan volume air
di setengah gelas bagian bawah, kita akan memperoleh nilai densitas rata-rata sekitar 1000 kg/m 3
(62.4 lbm/ft3); namun, jika volume yang dipilih adalah keseluruh gelas, maka densitas rata-rata
hanya akan bernilai setengah karena bagian atas gelas tidak mengandung air. Definisi densitas
yang tepat harus melibatkan sebuah limit (batas). Kita cenderung akan mengambil limit dari
ketika V mendekati nol; jika kita lakukan, V akan menjadi kecil sehingga struktur molekul
fluida akan menjadi jelas dan densitas akan berubah seperti yang ditunjukkan dalam Gbr.1.2.
Ketidakteraturan pada nilai V yang sangat kecil disebabkan oleh struktur molekular. Ketika
V menjadi lebih besar, densitas berubah secara kontinu karena jumlah molekul yang lebih
besar dimasukkan dalam V . Volume terkecil V untuk perubahan densitas yang mulus
adalah limit dari hipotesis kontinum. Kita harus mendefinisikan densitas fluida dengan:
lim m
V V V
1-4
sekitar 1000 kg/m3 (62.4 lbm/ft3), dan densitas air raksa (mercury) sekitar 13500 kg/m3 (846
lbm/ft3). Untuk suatu fluida, densitas berubah menurut temperatur dan tekanan. Perubahan ini
cukup kuat untuk gas tapi agak lemah untuk cairan. Jika perubahan densitas bisa diabaikan, fluida
disebut inkompresibel. Nilai-nilai numerik densitas dari beberapa fluida yang umum dapat dilihat
dalam Appendix A, Tabel A.3-A.6.
Beberapa properti fluida lain berhubungan langsung dengan densitas, volume spesifik ( ),
1
didefinisikan sebagai v yang sering digunakan dalam thermodinamika tetapi jarang dipakai
Berat spesifik () adalah berat dari fluida per satuan volume; jadi g dimana g adalah
percepatan gravitasi lokal.
Gravitasi spesifik dari fluida adalah rasio dari densitas fluida terhadap densitas fluida
ρ
referensi. Persamaannya adalah S
ρREF
Untuk cairan, fluida referensi adalah air murni pada temperatur 4 dan 101330 N/m2 , REF
= 1000 kg/m3. Gravitasi spesifik dari gas biasanya didasarkan pada udara kering sebagai fluida
referensi.
Karena volume spesifik, berat spesifik, dan gravitasi spesifik semuanya berhubungan
langsung dengan densitas, maka semuanya akan tetap jika densitas tetap.
1.3.2 Tekanan
Tekanan adalah properti fluida yang sangat penting. Kebanyakan soal mekanika fluida
melibatkan perhitungan tekanan fluida atau dengan pengaruh gabungan tekanan pada beberapa
permukaan atau permukaan yang bersentuhan dengan fluida. Tidak seperti densitas, yang
biasanya merupakan satu dari kuantitas “yang diketahui” dalam soal mekanika fluida, tekanan
biasanya merupakan satu dari kuantitas “yang tidak diketahui” yang akan dicari dengan analisis
atau percobaan. Kita definisikan tekanan sebagai berikut:
Tekanan adalah gaya tekan (compresiv) normal per satuan luas yang bekerja pada
permukaan sebenarnya (real) atau imajiner dalam fluida.
1-5
Pendahuluan
Nilai limit δA menyatakan batas bawah dari asumsi kontinum, δA ≈ V ⅔. Tekanan bisa
berubah dari satu titik ke titik lain dalam fluida. Secara mikro, tekanan menyatakan momentum
molekuler dan gaya intermolekular dalam fluida. Tekanan adalah positif untuk kompresi.
Kita nyatakan tekanan dalam satuan gaya per satuan luas dan mengukurnya terhadap satu
dari dua datum. Tekanan diukur relatif terhadap tekanan atmosfer lokal disebut tekanan ukur
(gage pressure). Tekanan diukur (didefinisikan) relatif terhadap tekanan nol disebut tekanan
absolut (absolut pressure). Tekanan ukur dan tekanan absolut berhubungan sebagai berikut:
= – tekanan ukur
Gunakan subscript “g” dan “a” dengan satuan tekanan menunjukkan apakah tekanan ukur
atau tekanan absolut. Jadi 10 psig berarti “sepuluh pounds per inchi kuadrat, ukur “dan 10 psia
berarti” sepuluh pounds per inchi kuadrat, absolut”. Subscript “abs” dan “ukur” juga digunakan
untuk tujuan yang sama.
Untuk mengubah (konversi) tekanan ukur menjadi tekanan absolut, anda harus mengetahui
tekanan atmosfer pada waktu dan tempat pengukuran. Informasi ini sering tidak tersedia. Seperti
dalam hal seperti itu, kita menggunakan nilai “standar” 101,330 Pa (14.696 lb/in 2, abs; 29.92 in.
Hg, abs) untuk tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer yang sebenarnya bisa diukur dengan
barometer; oleh karena itu tekanan atmosfer kadang-kadang disebut tekanan barometrik.
Dalam banyak situasi yang ada di mekanika fluida, kita akan lebih menaruh perhatian pada
perbedaan tekanan daripada tingkat tekanan. Perbedaan tekanan akan sama walaupun tekanan
yang dilihat ukur atau absolut, sepanjang semua tekanan berdasarkan pada sebuah datum umum.
Perbedaan tekanan (umpamakan, antara dua lokasi dalam sebuah pipa lurus) tidak dinyatakan
dalam satuan “ukur” atau “absolut”; penunjukkan ini dipakai hanya untuk tingkat tekanan.
1-6
Pendahuluan
definisikan temperatur fluida sebagai ukuran dari (tidak “sama dengan”) energi yang terkandung
dalam gerakan-gerakan molekular dari fluida.
Kita bisa menyatakan nilai-nilai numerik temperatur dengan menurut bermacam skala.
Beberapa skala adalah absolut (temperatur dinyatakan sebagai nilai relatif pada temperatur yang
paling rendah, “nol absolut”), beberapa skala tidak absolut (temperatur dinyatakan relatif suatu
datum sembarang). Skala temperatur non absolut yang paling umum adalah skala Fahrenheit dan
Celcius. Skala absolut yang sesuai (yaitu sama kecuali untuk pemilihan datum) adalah skala
Rankine dan Kelvin. Hubungan antara skala-skala ini adalah:
Energi Internal (U) menunjukkan energi yg dikandung dalam gerakan-gerakan molekular acak
~ ) adalah energi internal per satuan
dan gaya-gaya intermolekular. Energi internal spesifik ( u
massa. Untuk fluida-fluida berfase tunggal (cair atau gas), energi internal adalah terutama fungsi
dari temperatur.
~
Properti yang berhubungan dekat dengan energi internal adalah, enthalpy spesifik ( h ),
~ p
didefinisikan oleh h u~ u~ pv
Enthalpy adalah properti penting dalam analisa dari fluida kompresibel karena penggabungan
antara bentuk mekanik dan thermal dari energi.
Kita menyatakan hubungan antara energi internal atau enthalphy dari fluida dan
temperaturnya menurut panas spesifik. Panas spesifik yang penting adalah panas spesifik pada
volume tetap (cv) dan panas spesifik pada tekanan tetap (cp) yang didefinisikan oleh:
~ ~
u h
cv dan c p T
T v p
Untuk fluida inkompresibel semua proses adalah volume spesifik tetap dan
( pv ) v
0,
T p T p
1-7
Pendahuluan
Pada tekanan rendah dan temperatur tinggi sifat-sifat gas dapat didekati dengan hukum gas
ideal,
p RT (1.1)
p : tekanan
: densitas
Ro 8314
R N m / kg K
BM. BM.
BM = berat molekul
Cairan menunjukkan sedikit perubahan densitas menurut temperatur atau tekanan. Tidak
ada persamaan-persamaan yang pas yang tersedia untuk properti dari fluida. Untuk kebanyakan
maksud praktis, kita perlakukan cairan sebagai fluida inkompresibel.
Untuk gas ideal dan fluida inkompresibel, Energi internal hanya tergantung pada
temperatur. Sehingga:
~
~ T dan c du c T
~u
u v v
dT
Sering diasumsikan panas spesifik adalah tetap. Dalam buku ini kita asumsikan semua gas bisa di
modelkan dengan hukum gas ideal dan panas spesifik tetap.
Hitung densitas udara pada saat masuk ke kipas dan pada saat keluar dari kipas. Beri komentar
tentang kemungkinan penggunaan model fluida inkompresibel untuk aliran kipas.
Solusi
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian:
Karena tekanan udara dan temperatur pada saat masuk kipas diketahui maka kita dapat
menemukan densitas udara dari hukum gas ideal:
pin
in
RTin
dimana temperatur mesti dinyatakan dalam satuan absolut. Tekanan absolut adalah:
0,987 x105 N / m 2
ρin
(287 N .m / kg .K )(30.6 273.2) K
1,01x105 N / m 2
ρout
(287 N .m / kg.K )(35.6 273.2) K
1-9
Pendahuluan
, 113
114 ,
(%) x100% 0.88% ,
113
,
Bongkahan fluida
Sehingga model fluida inkompresibel seharusnya relatif akurat.
(a) pada waktu t dan
Diskusi:
Jika kita menggunakan model fluida inkompresibel untuk menghitung densitas udara keluar
sebagai 1,13 kg/m3 dan kemudian menggunakan tekanan udara keluar terukur untuk menghitung
temperatur keluar, kita dapat menghitung
pout 1,01x105 N / m 2
Tout
R (113, kg / m 3 )(287 N m / kg K )
Kesalahan temperatur sebesar 2,60C bisa cukup signifikan dalam perhitungan keseimbangan
energi. Namun demikian, kesalahan densitas sebesar 0,01 kg/m3 adalah tidak signifikan.
1.3.5 Viskositas
Anda pelajari sebelumnya bahwa fluida adalah zat yang mengalami deformasi kontinu ketika
dikenai tegangan geser (shear stress) dan tegangan geser tersebut adalah fungsi dari laju
deformasi. Untuk banyak fluida yang umum tegangan geser sebanding (proportional) terhadap
laju deformasi. Konstanta proporsionalitas, disebut viskositas, yang merupakan properti fluida.
Untuk membuat persamaan penentu untuk viskositas, kita mesti mendapatkan dulu ekspresi
untuk laju deformasi (laju regangan, strain geser) dari partikel fluida. Kita lakukan ini dengan
memperhatikan sebuah aliran yang kecepatannya menurut arah x dari fluida berubah menurut y,
seperti yang ditunjukkan dalam Gbr. 1.4.
Karena kita asumsikan bahwa fluida adalah kontinu, kecepatan adalah fungsi kontinu
(kurva melengkung). Kita ambil plot seperti dalam Gbr. 1.4 dengan kecepatan fluida pada nilai-
nilai y yang berbeda yang ditunjukkan
dengan tanda panah, yang ujungnya
dihubungkan oleh kurva lengkung, profil
kecepatan.
bawah, sehingga jika berbentuk segiempat pada waktu t, akan digeser pada waktu t + δt, seperti
yang ditunjukkan dalam Gbr.1.5. Kita ukur deformasi tegangan dengan sudut δ , yang bisa kita
hubungkan dengan kecepatan fluida seperti berikut. Karena bongkahan adalah kecil, kecepatan
bagian atas relatif terhadap bagian bawah adalah:
1-10
Pendahuluan
du du
urel u δy u δy.
dy dy
Jarak, δe, bagian atas bergerak relatif terhadap bagian bawah adalah:
du
δe urel δt δy δt .
dy
e du
δ ≈ tan (δØ) y dy t.
du
t dy
Jika tegangan geser (τ) dalam fluida adalah proporsional pada laju regangan, kita bisa tulis:
du
Tegangan geser: dy (1.2)
Koefisien adalah viskositas. Persamaan (1.2) disebut Hukum Newton dari viskositas
karena diusulkan oleh Sir Isaac Newton. Fluida yang mengikuti hukum ini dan generalisasinya
untuk aliran multi dimensional disebut fluida Newtonian.
Tidak semua fluida mengikuti hubungan regangan-tegangan Newtonian. Fluida yang tidak
mengikuti hubungan Newtonian disebut non-Newtonian. Kita gambarkan beberapa
kemungkinan macam dari hubungan laju tegangan-regangan dalam Gbr. 1.6. Viskositas dari
fluida non-Newtonian adalah fungsi dari laju regangan.
Kita dapat tunjukkan mekanisme dari viskositas dan perubahannya dengan temperatur
dalam suatu gas dengan menunjukkan model sederhana dari tingkah laku molekul. Anggap
sembarang kecepatan yang digambarkan dalam Gbr 1.4
1-11
menyatakan suatu aliran gas. Kita kemudian memperbesar gambar ini di dalam Gbr 1.7 dan
menunjukkan dua molekul gas pada dua lokasi y yang berbeda. Di dalam Gbr 1.7 (a) setiap
molekul bergerak ke kanan dengan kecepatan fluida sesuai dengan lokasi tertentu dari molekul.
Bersamaan dengan kecepatan fluida, setiap molekul juga mempunyai kecepatan molekul acak dan
seringnya bertumbukan dengan molekul gas lain. Anggap bahwa kedua molekul bertukaran
tempat sebagai akibat dari tumbukan tersebut. Kita anggap bahwa segera setelah pertukaran
tempat setiap molekul mempertahankan kecepatan fluida sesuai dengan posisi asalnya. Gambar 1.7
(b) menggambarkan kondisi ini.
Hasil dari perubahan posisi ini adalah perubahan netto dari momentum pada kedua sisi dari
bidang A-A. Karena proses ini, seperti yang digambarkan untuk dua molekul, terjadi untuk semua
molekul gas, perubahan momentum kontinum yang penting merupakan hasil dari gerakan-
gerakan molekul acak di dalam gas. Jika kita ambil hipotesa kontinum, kita harus bayangkan
bahwa tegangan geser ada sepanjang bidang A-A di antara molekul-molekul. Menurut hukum
kedua Newton, tegangan geser ini (gaya per satuan area) harus sama dengan laju perubahan
momentum per satuan area. Perhatikan bahwa agar perubahan ini terjadi, dua aksi harus ada:
Molekul harus mempunyai kecepatan fluida yang berbeda pada lokasi y yang berbeda
Molekul-molekul harus dibawa melintasi bidang pemisah oleh gerakan molekuler acak.
Dalam hukum dari viskositas Pers.(1.2), gradien kecepatan, du/dy menyatakan perbedaan dari
kecepatan fluida, dan viskositas, μ , menyatakan proses perubahan molekuler. Karena agitasi
molekuler meningkat dengan tempertatur, kita akan mengharapkan viskositas dari gas meningkat
dengan temperatur, dan inilah yang sebenarnya terjadi!
Model perubahan momentum molekuler cukup teliti untuk gas, namun dia tidak dapat
menjelaskan viskositas dari cairan. Gaya-gaya intermolekular lebih berperan terhadap viskositas
cairan daripada perpindahan momentum molekular. Karena gaya-gaya intermolekular umumnya
menurun dengan temperatur viskositas dari kebanyakan cairan menurun dengan temperatur.
Viskositas memberikan cara untuk mengkuantifikasikan sifat kental dan cair yang
diberlakukan pada cairan. Cairan kental mempunyai viskositas yang tinggi dan tidak mudah
mengalir; sebaliknya berlaku untuk cairan yang bersifat cair. Densitas fluida kecil sekali
hubungannya dengan kekentalan. Oli motor biasanya dianggap cairan yang kental, terutama
ketika dingin tetapi kurang padat dibandingkan air (Soli ≈ 0.8).
Rasio dari viskositas terhadap densitas sering muncul dalam persamaan-persamaan yang
menjelaskan gerakan fluida. Ratio ini diberi nama viskositas kinematik dan biasanya dinyatakan
dengan simbol v.
μ
Viskositas kinematika: v ρ .
1-12
Pendahuluan
Viskositas kinematik diberi nama demikian karena hanya mengandung dimensi panjang dan
waktu. Ketika kita perlu untuk membedakan macam dari viskositas, kita sebut μ sebagai
viskositas dinamik atau viskositas absolut.
Pengaruhnya yang biasanya berhubungan dengan viskositas fluida adalah kondisi tak
tergelincir. Ketika fluida bersentuhan dengan permukaan padat, kecepatan fluida pada permukaan
sama dengan kecepatan dari permukaan; yaitu fluida lekat
pada permukaan dan relatif tidak tergelincir terhadap
permukaan. Kondisi ini berlaku tanpa mengenal macam
fluida, macam permukaan, atau kekasaran permukaan
sepanjang hipotesis kontinum berlaku. Ketika fluida mengalir
pada permukaan variasi dari kecepatan fluida relatif terhadap
permukaan digambarkan seperti dalam Gbr.1.8. Gradien
kecepatan selalu terjadi dekat permukaan ketika fluida Gbr 1.8 Variasi dari hubungan kecepatan
fluida pada dinding; perhatikan urel = 0
mengalir pada permukaan, dan menurut hukum newton pada dinding.
tentang viskositas, tegangan geser selalu bekerja pada fluida di dalam daerah ini.
Persamaan dari gerakan untuk fluida mengalir menjadi sangat rumit jika tegangan geser
diikutkan. Untuk alasan ini, analisa yang disederhanakan kadang-kadang mengabaikan tegangan
geser. Cara yang mudah untuk memasukkan asumsi tegangan geser nol adalah membuat seakan-
akan fluida mempunyai viskositas nol. Menurut Pers. (1.2) μ = 0 dan τ = 0. Fluida dengan
viskositas nol disebut fluida inviscid. Walaupun tidak ada satu fluida pun mempunyai viskositas
nol, viskositas dari banyak fluida adalah nol, sehingga tegangan geser dalam fluida adalah kecil
jika du/dy tidak besar. Hubungan ini sering benar, kecuali di sekitar perbatasan padat (seperti
dalam Gbr 1.8), sehingga asumsi dari fluida inviscid sering berguna untuk menganalisa aliran
yang jauh dari perbatasan padat.
Fluida inkompresibel dan model fluida inviscid digabungkan dalam apa yang disebut dengan
fluida ideal. Fluida ideal mempunyai μ ≡ 0 kemudian dan ρ ≡ konstan. Ahli matematika dan ahli
teknik telah menemukan banyak solusi-solusi elegan dari persamaan gerak dari fluida ideal. Anda
harus hati-hati membedakan antara fluida ideal yang didefinisikan disini dan gas ideal yang di
diskusikan di Bagian 1.3.4
Contoh soal 1.2. Menggambarkan Perhitungan Tegangan Geser dari Sebuah Profil Kecepatan
y y 2
u ( y ) U 2 . Gbr E1.2 Selapis cairan yang
Y Y mengalir turun dalam sebuah
permukaan miring
1-13
Pendahuluan
dimana U tetap dan Y adalah lapisan ketebalan cairan. Hitung tegangan geser pada perbatasan
fluida padat (y = 0), pada y = Y/2, dan pada “permukaan bebas” (y = Y).
Solusi
y y 2
u ( y ) U 2 .
Y Y
Hitung:
Penyelesaian:
du
Untuk suatu fluida Newtonian: τ μ dy .
Substitusikan kecepatan u:
d y y
2
U y
τ μU 2 μ 2 2 .
dy Y Y Y Y
U
τ y 0 2 μ ; Jawaban.
Y
μU
τ y Y 2 ; Jawaban.
Y
τ y Y 0. Jawaban.
Diskusi
Tegangan geser bernilai nol pada “permukaan bebas” adalah batas kondisi umum untuk setiap
tipe fluida, karena udara di atas cairan memberikan gaya yang dapat diabaikan pada cairan.
Untuk bensin pada 1000F dengan Y = 0.05 in, dan U = 13.4 ft/sec, tegangan geser pada y = 0 akan
menjadi 0.0025 lb/in2.
Contoh soal 1.3. Menggambarkan Asumsi Umum Untuk Profil Kecepatan dalam
Kelonggaran Kecil dan Pengembangan Rumus Kerja
1-14
Pendahuluan
celah, h, sangat kecil dibandingkan dengan masing-masing jari-jari R1 atau R2. Karena celah
kecil, kita asumsikan bahwa kecepatan fluida, V, dalam arah tangensial berubah secara linear
melewati celah. Fluida adalah Newtonian. Kembangkan rumus untuk viskositas μ menurut torsi
T, kecepatan ω, dan parameter-parameter geometric dari viscometer.
Solusi
Gbr E1.3a Viscometer silinder
Diketahui:
Hitung: Rumus yang menghubungkan μ dengan penggunaan torsi T dan kecepatan ratasional ω.
Solusi:
du τ
τμ
dy
, jadi μ du dy .
Untuk memperoleh rumus yang diinginkan, kita harus menyatakan τ dan du/dy dalam bentuk
torsi T, kecepatan ω, dan kuantitas lain yang diketahui. Karena kita asumsikan bahwa kecepatan
berubah secara linear sepanjang celah h,
du V1 Rω
1 .
dy h h
Untuk menyatakan τ dalam bentuk T, kita perhatikan bahwa gaya F1 adalah tegangan geser pada
dinding bagian dalam sewaktu luas dinding 2πR1H. Yaitu:
F1
F1 2πR1 H τ y h , atau τ y h
2πR1 H .
Namun, gaya F1 pada jari-jari R1 sama dengan penggunaan torsi pada silinder bagian dalam:
T = F1R1
Substitusi menghasilkan:
T
y h .
2R12 H
τ y h T h
μ ;
du dy y h 2
2πR1 H R1ω
Gbr E1.3b. Pandangan yang diperbesar
Th dari bagian fluida dalam viscometer
μ . [Fluida Newtonian, viskositas tetap, silinder konsentris.
2πHωR13
Tekanan 1 N/m2 = 1 Pa
Berat, W = mg
1-16
Pendahuluan
Hidrolika: Cabang dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan aplikasi praktis
(sebagai penyaluran energi atau efek aliran) dari air yang bergerak
Hidrologi: Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sifat-sifat, distribusi dan sirkulasi
dari air pada permukaan tanah, dalam tanah, lapisan bumi dan atmosfer.
1.6.2 Pendekatan
Sistematis
Penyelesaian
Masalah
Anda dapat
meningkatkan
kemampuan
penyelesaian masalah dengan mengikuti pendekatan sistematis. Berikut ini adalah 6 tahapan
pendekatan untuk penyelesaian masalah.
1. Buat sketsa untuk membantu anda menggambarkan situasi fisik. Pada sketsa tunjukkan
informasi yang diketahui dengan cara deskriptif sehingga anda dapat mengenal yang anda
ketahui dari masalah. Sebagai contoh tunjukkan laju aliran dengan panah yang menunjukkan
arah aliran, dengan besaran di dekat tanda panah. Jangan pernah melewatkan tahapan ini.
2. Sebutkan secara spesifik kuantitas yang ingin anda cari. Tugas ini lebih sukar untuk masalah
desain karena memerlukan pengertian dari fenomena fisika yang terlibat.
3. Pilih hukum fisika utama atau hukum yang terpakai untuk masalah tertentu. Setelah anda
menunjukkan hukum-hukum primer, pilih rumus-rumus matematik yang tepat dari hukum-
hukum itu. Pastikan bahwa setiap asumsi atau batasan yang ditambahkan dalam pembuatan
persamaan-persamaan hanya berlaku untuk masalah-masalah tertentu.
4. Dalam banyak kasus, hukum utama dan persamaan tidak cukup untuk menentukan apa yang
anda perlu ketahui. Untuk kasus ini, diperlukan penambahan persamaan-persamaan sekunder
atau buat beberapa asumsi yang memenuhi persamaan untuk masalah. Persamaan-persamaan
1-17
Pendahuluan
sekunder dapat didasarkan pada hukum-hukum fisika lainnya atau pada kinematika atau
hubungan geometri. Seperti pada tahapan 3, pastikan bahwa setiap asumsi-asumsi dan
batasan-batasan yang dipakai dalam persamaan sekunder berlaku. Jika anda harus membuat
asumsi-asumsi, hati-hati bahwa anda tidak mengasumsikan jauh masalah. Ingat bahwa setiap
asumsi yang dibuat mungkin akan mempengaruhi ketelitian dari hasil anda. Anda juga harus
memperhatikan validitas asumsi-asumsi yg ditambahkan dan batasan-batasan.
Daftar Pertanyaan:
1-18
Pendahuluan
4. Apa yang dimaksud dan apa yang diasumsikan oleh model kontinum dan bagaimana model
kontinum bisa berlaku (valid) ?
6. Apa yang dimaksud dengan densitas, volume spesifik, berat spesifik dan gravitasi spesifiki?
7. Apa yang dimaksud dengan fluida inkompresibel dan hubungannya dengan temperatur dan
tekanan?
9. Sebutkan apa yang dimaksud dengan tekanan ukur, tekanan vakum dan tekanan absolut?
10. Apa definisi dari temperatur, internal energi, enthalpy spesifik dan panas spesifik?
11. Sebutkan hukum gas ideal yang mengatur properti gas dan berlaku pada tekanan rendah serta
temperatur tinggi!
12. Apa yang dimaksud dengan viskositas, dan sebutkan hukum Newton tentang viskositas.
14. Apa yang dimaksud dengan kental dan cair dalam hubungannya dengan viskositas!
15. Apa yang dimaksud dengan viskositas kinematik, viskositas dinamik dan viskositas absolut?
17. Apa yang dimaksud dengan fluida inviscid dan fluida ideal?
Soal-soal:
1. Untuk udara pada temperatur 40C dan tekanan 101,330 N/m2 sebagai referensi, hitung
gravitasi spesifik dari hidrogen pada temperatur 250C (298K) dan 101,330 N/m2!
1-19
Pendahuluan
2. Anggur mempunyai gravitasi spesifik 1.15. Ahli kimia anggur memutuskan untuk
mengencerkan anggur dengan air untuk menghasilkan gravitasi spesifik 1.10. Berapa persen
air yang ditambahkan dari volume yang baru?
3. Temperatur 4C campuran dari air radiator mobil (50 % air dan 50 % ethylene glycol menurut
volume) mempunyai densitas 1064 kg/m3. Jika densitas air 1000 kg/m3 hitung densitas
ethylene glycol.
4. Empat liter susu pada temperatur 1C, beratnya 4,5 Newton. Hitung berat spesifiknya. Apa
tambahan informasi yang diperlukan untuk menghitung densitas susu?
5. Walaupun para gadis umumnya mempunyai berat yang lebih ringan dari pada para pemuda,
kenapa bekas tumit sepatu tinggi para gadis sering ditemukan pada lantai yang lunak daripada
bekas sepatu pemuda?
6. Tekanan ukur menunjukkan tekanan 278 kPa sedangkan tekanan atmosfer adalah 100 kPa.
Berapa tekanan absolutnya?
8. Gravitasi spesifik dari gas kadang-kadang didefinisikan sebagai rasio dari densitas gas
tersebut dengan densitas udara kering pada kondisi standar. Jika kondisi standar adalah pada
temperatur 4C dan 101 330 N/m2 absolut, hitung densitas relatif udara kering, carbon
monoxida dan hydrogen pada temperatur 20C dan tekanan standar!
9. Diasumsikan bahwa volume udara dalam ban mobil adalah tetap dan sama dengan volume
diantara 2 buah tabung silinder berpusat sama yang tingginya 13 cm dan berdiameter 33 cm
dan 52 cm. Udara dalam ban pada mulanya bertemperatur 25 C dengan tekanan 202 kPa.
Segera setelah udara dipompakan ke dalam ban, temperatur adalah 30C dan tekanan 303
kPa. Berapa massa udara yang ditambahkan ke dalam ban. Berapa tekanan udara apabila
temperatur diturunkan menjadi 0C?
10. Sebuah tanki mempunyai volume 0,10 m3 diisi dengan udara pada temperatur 25 C dan
tekanan 400 kPa absolut. Tanki dihubungkan dengan tabung di atasnya
yang mempunyai panjang L dan diameter dalamnya 6 cm seperti pada
gambar. Sebuah sumbat kayu bulat dimasukkan ke tabung dan klep yang
memisahkan tabung dengan tanki dibuka. Udara mengembang pada
temperatur tetap dan mendorong sumbat melalui tabung. Tentukan
panjang L sehingga tekanan udara turun menjadi 200 kPa absolut
sebelum sumbat keluar dari tabung!
11. Pengangkat hidrolik pada tempat servis mobil mempunyai 32,50 cm diameter ram yang
masuk ke dalam 32.52 cm silinder. Ruang antara diisi dengan minyak pelumas SAE 10 pada
1-20
Pendahuluan
temperatur 20C. Ram bergerak ke atas dengan kecepatan 0,10 m/dt. Hitung gaya gesek
ketika 3,0 m dari ram ada dalam silinder!
12. Kontainer tertutup diisi dengan air pada temperatur 15C. Hitung pertambahan tekanan jika
temperatur naik menjadi 45C!
13. Perhatikan 1 m3 dari air dan udara pada tekanan 101 kPa dan temperatur 20C. Berapa
perubahan tekanan (Pa) yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan volume yang sama
ketika temperatur berubah menjadi 40C.
1-21