GROUP II
EKSPERIMEN 13
OSBORNE REYNOLDS
1.
2.
3.
TUJUAN PERCOBAAN
a.
b.
c.
d.
PERALATAN
a.
Air
b.
Gelas Ukur
c.
d.
e.
Termometer
f.
Tinta
DASAR TEORI
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
3.2.
GROUP II
Q = A .v
dimana:
Q = laju aliran volume (m/s)
A = luas penampang aliran (m)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Laju aliran berat fluida (W) dirumuskan sebagai:
W= .A .v
dimana:
W = laju aliran berat fluida (N/s)
= berat jenis fluida (N/m3)
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
3.3.
a.
lapisan, atau laminar-laminar dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran
laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan terjadinya gerakan relative
antara lapisan.
b.
Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
c.
Aliran turbulen
Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-
partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel
antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian
fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang
terjadi mengakibatkan tegangan geser yang merata di seluruh fluida sehingga menghasilkan
kerugian-kerugian aliran.
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
dengan adalah rapat massa zat cair (kg/m3). Kekentalan kinematik besarnya dipengaruhi
oleh temperatur (T ), pada temperatur yang tinggi kekentalan kenematik zat cair akan relatif
kecil dan dapat diabaikan.
3.5.
dinyatakan dalam massa persatuan volume; sifat ini ditentukan dengan cara menghitung
nisbah ( ratio ) massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap volume
bagian tersebut. Hubunganya dapat dinyatakan sebagai berikut:
=d dm ( kg/m3 )
dimana : m adalah masa fluida ( kg)
adalah volume fluida (m3)
Nilai density dapat dipengaruhi oleh temperatur semakin tinggi temperatur maka kerapatan
suatu fluida semakin berkurang karena disebabkan gaya kohesi dari molekul molekul fluida
semakin berkurang.
3.6.
Bilangan Reynolds
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs)
terhadap gaya viskos (/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan
suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran
yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds
(18421912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting
dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain,
untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula,
memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan
dinamis.
Rumus bilangan Reynolds dapat dituliskan sebagai berikut :
Re =
Dimana :
V = Kecepatan rata-rata dari objek relative terhadap cairan (S1 unit : m/s)
v = Viskositas kenematika ( v
) (m2/s)
hasil
yang rasio
Signifikansi
Re =
Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa, jika penampang
pipa bulat, atau diameter hidraulik, untuk penampang tak bulat.
3.7. Reynolds Transportasi Teorema
Teorema Transport (juga dikenal sebagai Leibniz-Reynolds Teorema Transport) atau
dalam Teorema Reynolds singkat, adalah generalisasi tiga dimensi dari aturan Leibniz
terpisahkan yang juga dikenal sebagai diferensiasi bawah tanda integral.
Teorema ini dinamai Osborne Reynolds (1842-1912). Hal ini digunakan untuk
menysusn kembali turunan jumlah terintegrasi dan berguna dalam merumuskan persamaan
dasar mekanika kontinum.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Dimana :
Perhatikan bahwa integral di sisi kiri adalah semata-mata fungsi waktu, sehingga
derivative total telah digunakan.
Data eksperimental untuk aliran gas yang setuju dengan persamaan di atas kira-kira
menurut Schmit dan Prandtl jumlahnya hampi 1,0 dan hanya gesekan kulit hadir dalam aliran
melewati pelat datar atau di dalam pipa. Ketika cairan yang hadir dan atau bentuk tarik hadir,
analogi ini dikenal konvensional telah valid.
Pada tahun 2008, bentuk kualitatif validitas analogi Reynolds itu kembali untuk aliran
laminer dari fluida mampat dengan viskositas dinamis variabel (). Hal ini menunjukkan
bahwa ketergantungan kebalikan dari bilangan Reynolds dan koefisien gesekan kulit (Cf)
adalah dasar bagi keabsahan analogi Reynolds, dalam aliran laminer konvektif dengan
konstan dan vaiabel.
Jadi Reynolds analogi berlaku untuk aliran yang dekat untuk dikembangkan, untuk
perubahan dalam gradient variabel lapangan (kecepatan dan suhu) di sepanjang aliran kecil.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
= Difusivitas magnetik
Gambar (13-4) Bola Yang Mengulir Melewati Arus [Gaya Tarik (Fd) & Gaya Gravitasi (Fg)]
Dimana viskositas secara alami tinggi, seperti setiap polimer mencair, aliran laminer
biasanya. Bilangan Reynolds sangat kecil, hukum Stokes dapat digunakan untuk mencari
viskositas dari fluida.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Sphere diperlakukan untuk jatuh melalui fluida dan mereka mencapai kecepatan
terminal dengan cepat dan viskositas fluida dapat ditentukan.
Aliran laminer solusi polimer dimanfaatkan oleh hewan seperti ikan dan lumba-lumba,
yang memancarkan solusi kental dari kulit . hal ini dapat membantu mempermudah tubuh
mereka untuk bergerak ketika berenang. Dalam keseharian kondisi ini telah dimanfaatkan
pada kapal, untuk mendapatkan kecepatan dengan memanfaatkan larutan polimer.
Dimana :
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
V = Kecepatan rata-rata dari objek relative terhadap cairan (S1 unit : m/s)
v = Viskositas kenematika ( v
) (m2/s)
Ketika fluida mengalir dalam pipa tersebut sejauh L, maka volume fluida yang ada
dalam pipa adalah V = A x L. Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang L fluida
menempuh selang waktu tertentu (t), maka bisa menyatakan bahwa besarnya debit fluida :
Q= =
Karena V = = , maka L = V x t, sehingga :
Q=
=VxA
Air yang mengalir melalui pipa berdiameter (D) dengan kecepatan V dapat memiliki
sifat-sifat yang bisa diamati melalui injeksi zat warna (tinta) seperti yang ditunjukkan oleh
gambar. Untuk laju aliran yang cukup kecil, garis guratan zat pewarna akan terlihat jelas
sebagai garis pada saat mengalir.
Untuk laju aliran sedang, garis guratan tidak stabil, terkadang berupa garis lurus dan
terkadang juga tidak beraturan. Sedangkan untuk laju aliran yang cukup besar, garis guratan
tidak beraturan dan menyebar keseluruh pipa dengan pola yang acak. Ketiga karakteristik ini
masing-masing disebut aliran laminer, transisi dan turbulen.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Laminer
Transisi
Turbulen
Gambar (13-2) Karakteristik Aliran Laminer, Transisi & Turbulen
Untuk nilai Re yang besar menunjukkan aliran yang sangat tidak beraturan (turbulen)
yaitu Re > 4000. Inilah bilangan Reynold kritis atas, sedangkan untuk Re yang nilai kecil
yaitu Re < 2000, menunjukkan bahwa sifat alirannya laminer yang disebut bilangan reynold
kritis bawah.
Partikelnya-partikelnya bergerak secara teratur dan mempunyai garis edar yang sejajar
untuk aliran peralihan antara turbulen dan laminer disebut aliran transisi yaitu 2000 < Re <
4000.
Bilangan Reynolds adalah bilangan yang tidak berdimensi yang menunjukkan sifat
suatu aliran sehingga besarnya tidak tergantung pada system yang dipakai. Bilangan Reynolds
juga dapat menyatakan antara efek inersia dan viskos dalam aliran. Menurut Reynolds, ada 4
fakta yang menentukan sifat suatu aliran yaitu karakteristik kecepatan (V), panjang (L), massa
jenis (), dan viskositas dinamik (). Hubungan dari parameter-parameter tersebut adalah :
Re =
Dimana :
V=
(viskositas kenematika)
GROUP II
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Sehingga
Re =
Pada pipa diambil kecepatan rata-rata (V) sebagai kecepatan karakteristik dan garis
tengah pipa (D) sebagai panjang karakteristik sehingga diperoleh :
Re =
Bilangan Reynolds adalah perbandingan gaya inersia terhadap gaya yang kekentalan
bekerja pada suatu cairan.
xA
Dimana :
= Kekentalan dinamis
= Gradien kecepatan
V = Kecepatan setempat
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
Ff = x
GROUP II
xL
=
=
Re =
3.17.
(Terbukti)
Faktor Gesekan
Dalam dinamika fluida, rumus faktor gesekan Darcy adalah persamaan yang
berdasarkan pada data eksperimen dan teori untuk faktor gesekan Darcy. Faktor gesekan
Darcy adalah satuan tak berdimensi yang digunakan dalam persamaan Darcy-Weisbach,
untuk mendeskripsikan kehilangan tekanan akibat gesekan dalam aliran pipa.
Rumus faktor gesekan Darcy dapat diaplikasikan pada berbagai jenis aliran seperti:
Aliran laminer
Faktor gesekan (F) merupakan salah satu variabel yang menentukan besarnya penurunan
tekanan pada aliran fluida dalam pipa. Untuk memperoleh nilai fakta gesekan ini dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Menggunakan Rumus
Aliran turbulen
f=
Aliran transisi
f=
Aliran laminer
f=
b. Menggunakan diagram Moody
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Sebelum menggunakan diagram moody, kita harus mengetahui nilai bilangan Reynolds
dan kekasaran relative dari pipa yang di lalui oleh airan terlebih dahulu.
Kekasaran Relatif =
Dimana :
= Kekasaran pipa
d = Diameter pipa
Tekanan turun dapat terlihat untuk aliran yang penuh cairan melalui pipa, dapat di
prediksi dengan menggunakan diagram moody.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Jumlah ditandai dengan keprihatinan m aliran sekitar model dan yang lain aliran yang
sebenarnya. Hal ini memungkinkan para insinyur untuk melakukan eksperimen dengan model
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
berkunang pada saluran air atau terowongan angin, dan mengkorelasikan data ke waktu aliran
yang sebenarnya, menghemat biaya selama eksperimen laboratorium dan tepat waktu.
Perhatikan bahwa keserupaan dinamis benar mungkin memerlukan pencocokan lainnya
berdimensi angka juga, seperti bilangan Mach yang digunakan dalam arus kompresibel atau
bilangan Fraude yang mengatur aliran saluran terbuka. Omset dari aliran turbulen 2,3 x 1035,0
3.25. Penurunan
Bilangan Reynolds dapat diperoleh ketika seseorang menggunakan nondimensional
bentuk mampat persamaan Navier-Stokes :
=(
) = - . + .2.v + f
Setiap istilah dalam persamaan diatas memiliki satuan gaya persatuan volume atau gaya
aklerasi kepadatan. Setiap jangka demikian tergantung pada pengukuran yang tepat dari
aliran.
Salah satu cara yang mungkin untuk mendapatkan persamaan nondimensional adalah
dengan memperbanyak persamaan keseluruhan oleh faktor berikut :
Dimana :
f = f x
=
;
;
GROUP II
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
= D
Kita dapat menulis ulang persamaan Navier-Stoke tanpa dimensi :
+ V x V = - + (
)+ f;
Dimana istilah :
+ V x V = ( )
Akhirnya menjatuhkan bilangan prima untuk memudahkan membaca :
+ V x V = - + (
)+ f;
Inilah sebabnya mengapa matematis semua mengalir dengan bilangan Reynolds yang
sebanding. Perhatikan juga dalam persamaan diatas, senagai Re istilah kental lenyap,
dengan demikian jumlah arus tinggi Reynolds sekitar invisud dalam aliran bebas.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
4.
GROUP II
PROSEDUR
a.
Atur alat hingga horizontal kedudukannya, lalu hubungkan semua pipa pemberi dan
pembuang
b.
Buka katup pemasukan dan biarkan air memasuki tangki penenang. Buang
kelebihan air melalui pipa pembuang bagian atas untuk mencapai muka air yang
konstan.
c.
Diamkan air selama 5 menit, kemudian ukur temperatur air dengan memasukkan
thermometer kedalamnya
d.
Buka katup pengontrol aliran perlahan-lahan, lalu atur katup jarum pengontrol zat
warna hingga tercapai aliran lambat dengan zat warna terlihat jelas.
e.
Tentukan besarnya debit yang lewat dengan cara menampung aliran melalui pipa
pembuangan selama selang waktu tertentu ke dalam gelas ukur.
f.
Ulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari kecil ke besar.
g.
Kerjakan kebalikan proses di atas untuk debit yang berubah-ubah dari besar ke
kecil.
h.
Amati profil kecepatan, dengan cara menurunkan injector zat warna ke dalam mulut
inlet, dan dalam keadaan tidak ada aliran buka katup jarum dari reservoir zat warna
kemudian teeteskan zat warna ke dalam air. Buka katup pengontrol aliran lalu amati
jenis aliran yang terjadi.
i.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
5.
GROUP II
Kecepatan
Aliran
(mm/s)
Bilangan
Reynolds
Tampak
Visual
Log Re
Log f
326.637
4,735.129
TURBULEN
0.038094
3.675332
-1.4191
330.825
4,795.835
TURBULEN
0.037973
3.680864
-1.4205
318.262
4,613.715
TURBULEN
0.038342
3.664051
-1.4163
330.825
4,795.835
TURBULEN
0.037973
3.680864
-1.4205
238.696
3,460.286
TRANSISI
0.040587
3.539112
-1.3916
241.209
3,496.710
TRANSISI
0.040518
3.54366
-1.3923
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
1
0
10
180
10
160
10
220
Jumlah
560
Harga Q rata - rata :
10
190
10
216
10
185
Jumlah
591
Harga Q rata - rata :
10
185
10
220
10
215
Jumlah
620
Harga Q rata - rata :
10
175
10
185
10
220
Jumlah
580
Harga Q rata - rata :
Temperatur
GROUP II
18.0
16.0
22.0
56.0
18.7
19.0
21.6
18.5
59.1
19.7
18.5
22
21.5
62
20.7
17.5
18.5
22
58
19.333
140.705
2,039.748
LAMINER
0.031376
3.309576
-1.5034
148.494
2,152.662
LAMINER
0.029731
3.332976
-1.5268
155.781
2,258.292
LAMINER
0.028340
3.35378
-1.5476
145.730
2,112.596
LAMINER
0.030294
3.324816
-1.5186
= 200C
Diameter Pipa = 13 mm
Jenis Pipa
= Pipa Gelas
Jenis Fluida
= Air
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Perhitungan :
Data (1)
1.
Viskositas (V)
V=
2.
= 0.896762247mm2/s
= 43.3 ml/s
5.
= 326.637 mm/s
= 4735.129
= 0,038094
6.
7.
Data (2)
1. Viskositas (V)
V=
2.
= 0.896762247mm2/s
= 43.9ml/s
= 330,825 mm/s
5.
= 4795,835
= 0,037973
6.
7.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data (3)
1. Viskositas (V)
V=
2.
= 0.896762247mm2/s
= 42,2 ml/s
5.
= 318,262 mm/s
= 4613.715
= 0,037902
6.
7.
Data (4)
1. Viskositas (V)
V=
= 0.896762247mm2/s
= 43.9 ml/s
= 330,825 mm/s
= 4795,835
= 0,037973
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data (5)
1. Viskositas (V)
V=
= 0.896762247mm2/s
= 31,7 ml/s
= 238,696 mm/s
= 3460,286
f=
= 0,040587
Data (6)
1. Viskositas (V)
V=
= 0.896762247mm2/s
= 32,0 ml/s
= 241,209 mm/s
5.
= 3496,710
f=
= 0,040518
6.
7.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data (7)
1. Viskositas (V)
V=
2.
= 0.896762247mm2/s
= 18,7 ml/s
= 140,705 mm/s
= 2039.748
= 0,031376
Data (8)
1. Viskositas (V)
V=
= 0.896762247mm2/s
= 19,7 ml/s
= 148,494 mm/s
= 2152,62
= 0,029731
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data (9)
1. Viskositas (V)
V=
= 0.896762247mm2/s
= 62 ml/s
5.
= 155,781 mm/s
= 2258,292
f=
= 0,028340
6.
7.
Data (10)
1.
Viskositas (V)
V=
= 0.896762247mm2/s
= 19,33 ml/s
= 145,730 mm/s
5.
= 2112,596
f=
= 0,030294
6.
7.
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Re
No.
< 2000
> 4000
4735,129
Turbulen
Turbulen
4795,835
Turbulen
Turbulen
4613,715
Turbulen
Turbulen
4795,835
Turbulen
Turbulen
3460,286
Transisi
Transisi
3496,710
Transisi
Transisi
2039,748
Laminer
Transisi
2152,662
La miner
Transisi
2258,292
Laminer
Transisi
10
2112,296
Laminer
Transisi
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 1
1. Viskositas () = 0.896762247 mm2/s
2. Qrata-rata = 43,3 ml/s
3. V = 326,637 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 4735,129
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,038094
6. Log Re = 3,675332
7. Log f = -1,4191
4735,835
6794,884
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 2
1. Viskositas () = 0.896762247 mm2/s
2. Qrata-rata = 43,9 ml/s
3. V = 330,825 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 4795,835
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,037973
6. Log Re = 3,680864
7. Log f = -1,4205
4795,835
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 3
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 42,2 ml/s
3. V = 318,262 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 4613,715
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,038342
6. Log Re = 3,664051
7. Log f = -1,4163
4613,715
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 4
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 43,9 ml/s
3. V = 330,825 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 4795,835
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,037973
6. Log Re = 3,680864
7. Log f = -1,4205
4795,835
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 5
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 31,7 ml/s
3. V = 238,696 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 3460,286
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,040587
6. Log Re = 3,539112
7. Log f = -1,3916
3460,286
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 6
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 32,0 ml/s
3. V = 241,209 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 3496,710
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,040518
6. Log Re = 3,54366
7. Log f = -1,3923
3496,710
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 7
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 18,7 ml/s
3. V = 140,705 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 2039,478
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,031376
6. Log Re = 3,309576
7. Log f = -1,5034
2039,478
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 8
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 19,7 ml/s
3. V = 148,494 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 2152,662
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,029731
6. Log Re = 3,332976
7. Log f = -1,5268
2152,662
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 9
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 20,7 ml/s
3. V = 155,781 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 2258,292
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,028340
6. Log Re = 3,35378
7. Log f = -1,5476
2258,292
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
Data 10
1. Viskositas () = 0,865279 mm2/s
2. Qrata-rata = 19,33 ml/s
3. V = 145,730 mm/s
4. Bilangan Reynolds (Re) = 2112,596
5. Faktor gesekan dengan diagram Moody
f = 0,030294
6. Log Re = 3,324816
7. Log f = -1,5186
2112,596
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
6.
GROUP II
GRAFIK
35.0
34.0
33.0
31.0
30.0
debit
30.0
27.0
25.0
22.02221.6 22
21.5
20.0
19.0
18.5 18.5
18.018.5
16.0
15.0
2000.000 2200.000 2400.000 2600.000 2800.000 3000.000 3200.000 3400.000 3600.000
re
4613.715, 45.0
4613.715, 43.3
debit
40.0
4613.715, 38.3
4795.835, 50.0
4795.835, 48.3
4795.835, 45.0
4795.835, 41.7
4795.835, 40.0
4795.835, 38.3
30.0
20.0
10.0
0.0
4600.000
4650.000
4700.000
4750.000
4800.000
4850.000
re
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
5; 36.0
35.0
5; 34.0
5; 33.0
5; 31.0
5; 30.0
debit
30.0
5; 27.0
25.0
10;
22
21.6
10; 22.0
21.5
20.0
10;
19.0
10;
18.5
10;
10; 18.0
17.5
10; 16.0
15.0
10
12
50.0
3; 50.0
3; 48.3
3; 46.7
3; 45.0
3; 43.3
3; 41.7
3; 40.0
3; 38.3
debit
45.0
40.0
35.0
30.0
0
0.5
1.5
2.5
3.5
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
0.041000
3460.286, 0.040587
0.039000
3496.710, 0.040518
0.037000
0.035000
0.033000
2039.748, 0.031376
2112.596, 0.030294
2152.662, 0.029731
0.031000
0.029000
2258.292, 0.028340
0.027000
1500.000
2000.000
2500.000
3000.000
3500.000
4000.000
re
4613.715; 0.038342
0.038300
0.038250
f
0.038200
0.038150
0.038100
4735.129; 0.038094
0.038050
0.038000
0.037950
4600.000
4795.835; 0.037973
4650.000
4700.000
4750.000
4800.000
4850.000
re
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
7.
GROUP II
APLIKASI
Bilangan Reynold dapat menetukan jenis aliran yang terjadi. Bilangan Reymold akan
membantu kita untuk mengetahui apakah aliran yang terjadi laminar atau turbulen. Aliran
laminar terjadi apabila sbb:
Re < 2000
= Aliran Laminer
= Aliran Turbulen
Batas Kritis bawah & atas adalah Re antara 2000 dan 4000
Aplikasi dari laminar adalah pada saat pengecoran (casting). Misalnya pada saat
pengecoran semen, jangan terlalu terburu-buru atau cepat-cepat karena nanti alirannya akan
sangat turbulen. Dalam pengecoran jika turbulen terjadi maka akan sangat dirugikan, yaitu
terdapat ruang (udara atau gas) kosong didalam cetakannya yang akan memperpendek umur
hasil pengecoran.
Aplikasi dari aliran turbulen adalah digunakan di pompa air, aliran udara di permukaan
sayap pesawat, aliran air di permukaan kapal selam, kincir angina atau kapal laut. Salah satu
kegunaan aliran turbulen adalah sebagai heat mixer yaitu sebagai pembawadan pencampur
panas yang digunakan pada turbin-turbin tenaga
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
8.
GROUP II
GAMBAR ALAT
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
9.
GROUP II
KESIMPULAN
1. Dari grafik hubungan antara debit (Q) dan bilangan Reynolds (Re) diketahui bahwa
besarnya debit berbanding lurus dengan bilangan Reynolds, ini berarti bahwa semakin
besar debit suatu aliran maka aliran akan berubah dari laminer ke turbulen.
2. Dari grafik hubungan antara debit (Q) dan waktu (t) diketahui bahwa besarnya debit
berbanding terbalik dengan waktu, ini berarti bahwa semakin besar waktu pengaliran
maka semakin kecil debit yang dihasilkan
3. Dari grafik hubungan antara bilangan Reynolds (Re) dan faktor gesekan (f) diketahui
bahwa f berbanding terbalik dengan Re berarti semakin besar nilai Re maka semakin
kecil nilai f.
4. Bilangan Reynolds (Re) digunakan untuk mengklasifikasikan jenis aliran, yaitu aliran
laminer, transisi dan turbulen
5. Dari rumus, didapatkan bilangan Reynols berbanding lurus dengan kecepatan aliran
dan berbanding terbalik dengan kekentalan fluida
6. Semakin besar kecepatan aliran, semakin besar pula bilangan Reynoldnya, sehingga
memungkinkan aliran menjadi turbulen.
10. REFERENSI
1. Modul Penuntun Praktikum Hidrolika, Laboratorium Hidrolika Deoartemen Teknik
Sipil, FT USU
2. Asisten Laboratorium Hidrolika FT USU
3. Laporan praktikan Hidrolika FT USU T.A 2015/2016
4. https://phucky.wordpress.com/
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)
OSBORNE REYNOLDS
GROUP II
GROUP II
BELLA VABIOLA SIREGAR
(7114090104)
(7114090019)