Jenis Aliran Fluida 1. Aliran Laminer Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton.
Ilustrasi aliran laminar
2. Aliran Turbulen Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
Ilustrasi aliran turbulent
3. Aliran transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. Secara umum aliran laminar dan turbulen dapat dibedakan sebagai berikut :
NO SIFAT LAMINAR TURBULEN
1 Gerakan fluida Mengikuti garis Tidak teratur lurus 2 Kecepatan fluida Rendah Relatif tinggi 3 Visikositas tinggi Rendah 4 Lintasan gerak fluida Teratur Tidak teratur Aliran laminar dapat terjadi karena gaya viskos lebih besar dari gaya inersia yang terjadi dalam suatu aliran. Dalam pipa, aliran laminar biasanya terjadi pada nilai bilangan Reynolds Re < 2100, aliran transisi terjadi pada nilai bilangan Reynolds 2100 < Re < 4000, dan aliran turbulen akan terjadi jika nilai bilangan Reynolds Re > 4000. Contoh Soal 2. Sebuah air minum dengan temperatur 10°C dihisap melalui sedotan dengan diameter 4mm dan panjan 0,25 m pada debit 4 cm3/s. Apakah keluaran pada sedotan tersebut aliran laminar. Apakah terus terjadi?, jelaskan!
kondisi pada teperatur 10°C (tabel B.2)
d = 4 mm = 4.10-3 m
3. Udara mengalir melalui jalur berdiameter 0,08 mm di dalam paru paru
manusia dengan Q=10-9 m/s. Apakah aliran tersebut turbulent atau laminer?, jelaskan dengan perhitungan !