Anda di halaman 1dari 196

Pertemuan

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


Topik Pembahasan:

ALIRAN SERAGAM
8.1 Kualifikasi Aliran Seragam
8.2 Terjadinya Aliran Seragam
8.3 Persamaan Kecepatan Aliran Seragam
8.4 Persamaan/Rumus Chezy
8.1. Kualifikasi Aliran Seragam
Kualifikasi Aliran Seragam

• Aliran seragam merupakan aliran yang tidak berubah


menurut tempat;
• Konsep aliran seragam dan aliran kritis sangat
diperlukan dalam peninjauan aliran berubah dengan
cepat atau berubah lambat laun.
• Perhitungan kedalaman kritis dan kedalaman normal
sangat penting untuk menentukan perubahan
permukaan aliran akibat gangguan pada aliran
• Aliran seragam merupakan aliran yang tidak berubah
menurut tempat.
dQ dv dy dA
= 0, = 0, = 0, =0
dt dx dx dx
• Terdapat dua kriteria utama untuk aliran seragam yaitu:
1. Kedalaman, luas basah, kecepatan dan debit pada
setiap penampang pada bagian saluran yang lurus
adalah konstan
2. Garis energi, muka air dan dasar saluran saling
sejajar/sama. ( Sf = Sw = So = S )
1 2
Ruang tilik V2/2g
V12/2g
Sf

Sw
y1 V22/2g
V
P1
A y
Ff P2 y2

So
q

Gambar 4.1 Penampang Saluran Aliran Seragam


Aliran Seragam Ditinjau Terhadap
Perubahan Waktu

 Aliran Seragam Tunak (Steady flow)

 Aliran seragam Tak Tunak (Unsteady flow)

(Dalam kenyataan aliran seragam tak tunak/


tidak tetap tidak pernah ada).
8.2. Terjadinya Aliran Seragam
Terjadinya Aliran Seragam

• Apabila aliran terjadi di dalam suatu saluran,


hambatan akan menghadang aliran air dari
hulu ke hilir. Hambatan tersebut berlawanan
dengan komponen gaya gravitasi di arah
aliran
• Aliran seragam terbentuk apabila hambatan
diimbangi oleh gaya gravitasi
Keseimbangan gaya-gaya dalam aliran seragam
Terjadinya aliran seragam pada saluran yang berbeda kemiringannya
Pada bagian hulu dimana terjadi percepatan
disebut zona transisi
8.3. Persamaan Kecepatan Aliran Seragam
Persamaan Kecepatan Aliran Seragam
Persamaan tersebut dikembangkan melalui penelitian di
lapangan.
8.4. Persamaan/Rumus Chezy
Rumus Chezy

Dimana:
TERIMA KASIH…!!
Pertemuan
9

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


Topik Pembahasan:

ALIRAN SERAGAM (Lanjutan)

9.1 Persamaan/Rumus Manning


9.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kekasaran Manning
9.3 Perhitungan Aliran Seragam
9.1. Persamaan/Rumus Manning
Persamaan/Rumus Manning

Atau

Dimana:
Penentuan Koefisien Kekasaran Manning
9.2. Faktor Yang mempengaruhi
Kekasaran Manning
Faktor Yang Mempengaruhi Kekasaran Manning
Faktor Yang Mempengaruhi Kekasaran Manning
Faktor Yang Mempengaruhi Kekasaran Manning
Persamaan Manning
Terms dalam persamaan Manning :
V = Kecepatan rata-rata tampang
A = luas tampang aliran
P = Keliling basah
R = Jari-jari hidraulik = A/P
S = kemiringan dasar saluran (ft/ft atau m/m)
n = koefisien kekasaran Manning
hn = Kedalaman aliran seragam (Normal depth)

Area hn
Z

X
Keliling basah
S = Z/X
hn

Untuk tampang segi empat


Luas = A = B x hn
Keliling Basah = P = B + 2hn
Jari-jari hidraulik = A/P = R = Bhn/(B+2hn)
Bilamana diketahui nilai debit Q pada suatu saluran, dengan
berdasarkan persamaan Manning dapat dihitung kedalaman aliran hn,
dan sebaliknya; hn → Q.
Persamaan Manning memberikan prediksi cukup baik untuk saluran
seragam (prismatis), seperti saluran buatan. Untuk saluran non
prismatis (sungai alami), persamaan hanya memberikan nilai
pendekatan saja.
Nilai-nilai koefisien kekasaran Manning

n = 0.055

n = 0.03
Nilai-nilai koefisien untuk perhitungan koefisien kekasaran Manning (Chow, 1959)

Channel Conditions Values


Material Involved Earth 0.020
Rock Cut 0.025
no
Fine Gravel 0.024
Coarse Gravel 0.027
Degree of irregularity Smooth 0.000
Minor 0.005
n1
Moderate 0.010
Severe 0.020
Variations of Channel
Gradual 0.000
Cross Section
Alternating
n2 0.005
Occasionally
Alternating
0.010-0.015
Frequently
Relative Effect of
Negligible n3 0.000
Obstructions
Minor 0.010-0.015

Appreciable 0.020-0.030

Severe 0.040-0.060
Vegetation Low n4 0.005-0.010
Medium 0.010-0.025

High 0.025-0.050

Very High 0.050-0.100


Degree of
Minor m5 1.000
Meandering
Appreciable 1.150

Severe 1.300

n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4 ) m5
Keadaan Saluran Harga n
Material dasar tanah 0.020
batu pecah n₀ 0.025
kerikil halus 0.024
kerikil kasar 0.028
Tingkat ketidak seragaman saluran sangat kecil 0.000
sedikit n₁ 0.005
sedang 0.010
besar 0.020
Variasi penampang melintang saluran lambat laun 0.000
kadang berubah n₂ 0.005
sering berubah 0.010-0.015
Pengaruh adanya bangunan dan diabaikan 0.000
penyempitan penampang melintang agak berpengaruh 0.015
cukup berpengaruh n₃ 0.020-0.030
sangat berpengaruh 0.040-0.080
Tanaman atau tumbuhan rendah 0.005-0.010
Sedang n₄ 0.010-0.025
Tinggi 0.025-0.050
Sangat tinggi 0.050-0.100
Tingkat meander kecil 1.000
sedang n₅ 1.150
banyak/besar 1,300

n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4 ) m5
9.3. Perhitungan Aliran Seragam
Perhitungan Aliran Seragam

Permasalahan aliran seragam dapat diselesaikan dengan


memakai 2 persamaan, yaitu persamaan kontinuitas dan
rumus pengaliran aliran seragam. Bila dipakai rumus
Manning, perhitungannya akan meliputi 6 variabel sebagai
berikut:

1. Debit normal (Q)


2. Kecepatan aliran rata-rata (V)
3. Kedalaman aliran (y)
4. 4.Koefisien kekasaran (n)
5. Kemiringan saluran (S0)
6. Unsur-unsur geometrik yang bergantung
pada bentuk penampang saluran
Perhitungan Aliran Seragam
Perhitungan Aliran Seragam
Perhitungan Aliran Seragam
Perhitungan Aliran Seragam

Soal (2)
Saluran berpenampang segitiga dengan sudut apit kedua
dindingnya 75o , mengalirkan debit Q = 1,2 m3 /detik pada
saat y = 0,8 m. Hitung koefisien kekasaran n, bila kemiringan
dasar saluran So = 0,009 ?
Perhitungan Aliran Seragam
Jawab:
LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menentukan penggal sungai yang akan diukur debitnya dengan
syarat penggal sungai harus lurus dan idealnya memiliki panjang
20 m – 50 m.
3. Menandai penggal sungai.
4. Mengukur lebar dan kedalaman saluran sungai.
5. Mengisi selang plastik dengan air, membentangkan sepanjang
penggal sungai yang akan diukur.
6. Meletakkan selang sama tingginya dengan air sungai di
permukaan (pada bagian hulu).
LANGKAH KERJA

7. Menentukan besarnya gradien hidraulik (S) dengan rumus:

selisih antara selang dengan air


S=
panjang sungai

8. Mengukur luas penampang (A) dan keliling basah (area yang terkena
air) (P) atau lebar bagian sungai yang dialiri air. Dengan rumus:
A = lebar sungai × kedalaman sungai
P = A + (2 × kedalaman sungai)
9. Menentukan radius hidrologi (R) dengan rumus:
A
R=
P
LANGKAH KERJA
10. Memperhatikan kondisi saluran untuk menentukan nilai manning (n)
dengan melihat tabel yang telah disediakan. Rumusnya:
n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4) m5
n0 = material dasar saluran tersebut tanah
n1 = tingkat ketidakseragaman
n2 = variasi penampang melintang aliran
n3 = pengaruh bangunan
n4 = banyak tanaman
m5 = meander
11. Menghitung kecepatan aliran sungai dengan rumus Manning yaitu:
V = 1/n R 2/3 S1/2
12. Menghitung debit aliran dengan rumus:
Q=V×A
Perhitungan Aliran Seragam
Dik. Data Sungai:
1.Panjang penggal sungai 25 m.
2.Kedalaman sungai 1 m.
3.Lebar sungai 4 m.
4.Selisih antara selang dengan air 3 cm.
5.Kriteria sungainya berada di dataran rendah,
bermeander di daerah pertanian dengan tanaman akan
dipanen, material dasar tanah, ketidakseragaman
sedang dan sering berubah, meander sedang, serta
tanpa bangunan.
Perhitungan Aliran Seragam
Jawab:

Gradien hidraulik:
selisih antara selang dengan air
S=
panjang sungai

3
S= ; S = 0,0012
2500

Luas penampang:
A = lebar sungai × kedalaman sungai
A=4m×1m
A = 4 m2
Perhitungan Aliran Seragam
Keliling basah:
P = A + (2 × kedalaman sungai)
P = 4 + (2 × 1)
P=4+2
P = 6 m2

Radius hidraulik:
A
R=
P
4
R=
6

R = 0,67
Perhitungan Aliran Seragam
Nilai (n):
n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4) m5
n = (0,020 + 0,010 + 0,015 + 0,00 + 0,010) 1,15
n = (0,055) 1,15
n = 0,06325 --- 0,06

Rumus manning: Debit aliran:


V = 1/n × R2/3 × S1/2 Q=V×A
V = 1/0,06 × 0,672/3 × 0,00121/2 Q = 0,51 × 4
V = 1/0,06 × 0,670,67 × 0,00120,5 Q = 2,04 m3/s
V = 1/0,06 × 0,77 × 0,04
V = 16,67 × 0,77 × 0,04
V = 0,513436 --- 0,51 m/s
TERIMA KASIH…!!
Pertemuan
10

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


Topik Pembahasan:

ALIRAN SERAGAM (Lanjutan)

10.2 Penampang gabungan/Majemuk


10.1. Penampang Gabungan/Majemuk
Aliran Dalam Suatu Penampang Dengan
Kekasaran Komposit
Di dalam praktek sering dijumpai kondisi dimana kekasaran
dinding tidak sama di sepanjang keliling basah, misalnya
saluran terbuka yang dasarnya dari tanah asli sedang
dindingnya dari pasangan batu atau saluran berbentuk
persegi empat yang dasarnya dari pelat beton sedang
dindingnya dari kayu.
Aliran Dalam Suatu Penampang Dengan
Kekasaran Komposit
Untuk saluran yang mempunyai penampang sederhana
dengan perbedaan kekasaran tersebut perhitungan
kecepatan rata – ratanya tidak perlu harus membagi luas
penampang menurut harga “n” yang berbeda–beda
tersebut. Dalam menerapkan Persamaan Manning untuk
saluran seperti tersebut diatas perlu dihitung harga “n”
ekivalen untuk seluruh keliling basah, Ada beberapa cara
untuk menghitung harga “n” ekivalen tersebut.
Aliran Dalam Suatu Penampang Dengan
Kekasaran Komposit
Horton dan Einstein Untuk mencari harga n diambil asumsi
tiap bagian luas mempunyai kecepatan rata–rata sama,
berarti V1 = V2 ; …= V2 = V.
Dengan dasar asumsi ini harga n ekuivalen dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Aliran Dalam Suatu Penampang Dengan
Kekasaran Komposit
Parlovskii dan Miill Lofer dan Einstein serta Banks
Mengambil asumsi bahwa gaya yang menghambat aliran
sama dengan jumlah gaya – gaya yang menghambat aliran
yang terbentuk dalam bagian – bagian penampang saluran.
Dengan asumsi tersebut angka n ekivalen dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
Saluran Majemuk
Untuk menanggulangi musim kemarau yang berkepanjangan
umumnya di daerah tersebut dibuat saluran yang mempunyai
fungsi ganda, atau lebih dikenal dengan saluran majemuk
yakni sebuah saluran yang dibuat dengan dua penampang
sekaligus. Penampang besar akan berfungsi maksimal jika
debit air yang dialirkanpun besar, sedangkan penampang
yang kedua yang biasanya terletak di dasar akan berfungsi
maksimal pada saat musim kemarau dimana debit air yang
dialirkan kecil.
Saluran Majemuk
Saluran Majemuk
Dalam merancang sebuah saluran, kita perlu memperhatikan
beberapa hal:

• Letak saluran yang akan dibuat


• Dimensi saluran
• Fungsi saluran
• Faktor ekonomis
• Berapa lama saluran tersebut bisa berfungsi sesuai yang
diinginkan
Penampang Gabungan/Majemuk
Suatu penampang saluran majemuk dapat terdiri dari
beberapa bagian yang mempunyai angka kekasaran yang
berbeda–beda. Sebagai contoh yang paling mudah dikenali
adalah saluran banjir. Saluran tersebut pada umumnya
terdiri saluran utama dan saluran samping sebagai
penampang debit banjir. Penampang tersebut adalah
sebagai berikut :
Penampang Gabungan/Majemuk
Suatu penampang saluran dengan kekasaran yang berbeda
– beda, pada umumnya harga (n) di penampang samping
lebih besar daripada di penampang utama.

Untuk menghitung debit aliran penampang tersebut dibagi


menjadi beberapa bagian penampang menurut jenis
kekasarannya.

Pembagian penampang dapat dilakukan menurut garis –


garis vertikal (garis putus –putus seperti pada gambar
diatas) atau menurut garis yang sejajar dengan kemiringan
tebing (garis titik – titik seperti pada gambar).
Penampang Gabungan/Majemuk
Dengan menggunakan persamaan Manning debit aliran
melalui setiap bagian penampang tersebut dapat dihitung.
Debit total adalah penjumlahan dari debit di setiap bagian
penampang. Kemudian kecepatan rata – rata aliran dihitung
dari debit total aliran dibagi dengan luas seluruh
penampang.
Penampang Gabungan/Majemuk
Misalnya kecepatan rata – rata setiap bagian penampang
adalah : V1 , V2 , ….VN. Kemudian, apabila luas penampang
setiap bagian tersebut adalah ∆A1 , ∆A2 , …. ∆AN , maka :
Penampang Gabungan/Majemuk
Penampang Gabungan/Majemuk

Contoh Soal-1
Sebuah saluran trapesium dari tanah mempunyai nilai
kekasaran (n= 0,03). Dengan lebar 8 m, kemiringan tebing
3:1 (v:h). kemiringan dasar saluran-I = 0,0001 dan
kedalaman aliran adalah 3 m. Pada bagian bawah saluran
dibuat saluran kecil untuk mengalirkan air dengan debit
yang lebih kecil berbentuk ½ lingkaran dengan (r=1 m).
hitung debit saluran majemuk tersebut.
Penampang Gabungan/Majemuk
Jawab:

Luas Penampang Basah (A)

• Trapesium (A1) : (b+mh)xh


: (6+3x3)x 3
: 45 m2

• ½ LingkaranI (A2) : ½ π r2
: ½ 3,14 12
: 1,57 m2
• σ 𝐴 = 𝐴1 + 𝐴2 = 45 𝑚2 + 1,57 𝑚2 = 46,57 m2
Jawab:
Keliling Basah (P)

• Trapesium (P1) : (6-2)+2h√1+32


: 4+2x3(√10)
: 4+6(3,16) m
: 22,97 m
• ½ LingkaranI (P2) : π r
: 3,14 1
: 3,14 m
• σ 𝑃 = 𝑃1 + 𝑃2 = 22,97 𝑚 + 3,14 𝑚 = 26,11 m2
Jawab:

Jari-Jari Hidrolis (R)

𝐴 σ𝐴 46,57
• 𝑅= = σ𝑃
= = 1,78 𝑚
𝑃 26,11

Debit Air (Q)

1 2 1
• 𝑄 = 𝐴. 𝑉 = 𝐴. 𝑅 3 . 𝐼 2
𝑛
1 2 1
= ෍ 𝐴. 𝑅3 . 𝐼 2
𝑛
= 22,83 m3/dt
Penampang Gabungan/Majemuk

Contoh Soal
Suatu saluran berpenampang gabungan seperti pada
gambar terdiri dari saluran utama dan dua sisi saluran
samping untuk penampang banjir, apabila dasar
(longitudinal) ib = 0,0016 berapa besar kecepatam rata –
rata aliran di dalam saluran tersebut.
Penampang Gabungan/Majemuk
Jawab:
Penampang Gabungan/Majemuk
Contoh Soal
Jika sempadan dibuat untuk mengantisipasi terjadinya
banjir. Jika sempadan banjir memiliki lebar 10 m dengan
kemiringan saluran 1:3 dan nilai Manning pada bagian ini
(n=0,035). Tentukan :
a) Debit aliran bila ketinggian banjir 4 m
b) Kecepatan aliran
Jawab
Jawab
Jawab
TERIMA KASIH…!!
Pertemuan
11

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


Topik Pembahasan:
PERENCANAAN DIMENSI SALURAN

11.1 Perencanaan Dimensi Saluran Mudah Tererosi


11.2 Penampang Hidrolik Terbaik
11.1. Penentuan Dimensi Penampang
Saluran Tahan Erosi
Pengantar
❑ Perancangan saluran berarti menentukan dimensi saluran
dengan mempertimbangkan sifat-sifat bahan pembentuk
tubuh saluran serta kondisi medan sedemikian rupa sehingga
saluran tersebut mampu mengalirkan debit sesuai debit
rancangan tanpa menimbulkan pengendapan dan
penggerusan pada tubuh saluran.
• Agar tidak terjadi pengendapan:
Vrencana > Vminimum yang diizinkan

• Agar tidak terjadi penggerusan:


Vrencana < Vmaksimum yang diizinkan
Pengantar

❑ Berdasarkan prinsip tersebut, perancangan salu


ran dibagi 2 kategori:
(1) Perancangan Saluran Tahan Erosi (Non-erodible
Channel)
(2) Perancangan Saluran Peka Erosi (Erodible Channel)
Saluran Tahan Erosi
Saluran tahan erosi merupakan saluran buatan yang
diberi lapisan dari bahan tidak mudah tererosi. Karena
saluran tahan erosi merupakan saluran buatan maka
dimensi saluran direncanakan sedemikian agar
mampu mengalirkan air sebesar mungkin untuk suatu
luas penampang (A) dan kemiringan aliran (S) tertentu
Saluran Tahan Erosi
Saluran Tahan Erosi
Saluran Tahan Erosi
Saluran Tahan Erosi
Saluran Tahan Erosi
Saluran Tahan Erosi
11.2. Penampang Hidrolik Terbaik
Pendahuluan

• Di dalam praktek sering dijumpai perlunya


perencanaan saluran baik untuk jaringan irigasi
maupun jaringan drainase

• Sehubungan dengan keperluan tersebut maka


perencanaan saluran terbuka pada dasarnya
merupakan perencanaan penampang saluran yang
mampu mengalirkan debit dari suatu lokasi ke lokasi
yang lain dengan lancar, aman dan dengan biaya yang
memadai.
Pendahuluan

Dalam hal ini selain aspek hidrolik yang menjadi pertimbangan


utama, aspek-aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah:
✓ aspek ekonomi,
✓ aspek keamanan
✓ keamanan lingkungan, dan estetika

Penampang semacam ini disebut penampang terbaik (the best


hydraulic section) atau penampang paling efisien, atau
penampang paling ekomomis.
Pendahuluan
a) Dari sudut pandang hidrolika
• Penampang hidrolis terbaik adalah penampang terkecil
yang memiliki hantaran maksimum.
• Berdasarkan rumus Manning, hantaran penampang
dinyatakan dengan persamaan:
1
𝐾 = 𝐴. 𝑅2Τ3
𝑛
• Untuk luas penampang A tertentu, K meningkat jika jari-jari
hidrolis R membesar atau keliling basah P mengecil

b) Dari segi kepraktisan, penampang hidrolis terbaik adalah:


• penampang dengan luas basah A terkecil untuk Q tertentu
• mudah dilaksanakan
• mudah dalam operasi dan pemeliharaan
Pendahuluan
Penjelasan tentang tampang lintang ekonomis ini dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus debit aliran, yang
dalam hal ini misalnya digunakan rumus Manning.

𝑨
Dengan: 𝑅=
𝑷
Pendahuluan
Berdasarkan rumus tersebut akan dicari, untuk
kemiringan saluran I dan kekasaran dinding n, suatu
tampang lintang dengan luas yang sama A tetapi
memberikan debit maksimal. Untuk nilai A, n dan I
konstan, debit akan maksimum apabila R
maksimum
Pendahuluan
Beberapa rumus kecepatan aliran yang diberikan dalam
sub bab terdahulu menunjukkan bahwa untuk kemiringan
dan kekasaran saluran tertentu, kecepatan akan bertambah
dengan jari-jari hidraulis.

Sehingga untuk luas tampang basah tertentu, debit akan


maksimum apabila nilai R = A/P maksimum, atau apabila
keliling basah minimum. Dengan kata lain, untuk debit
aliran tertentu, luas tampang lintang saluran akan
minimum apabila saluran mempunyai nilai R maksimum
(atau P minimum). Tampang lintang saluran seperti ini
disebut tampang saluran ekonomis (efisien) untuk luas
tampang tertentu.
Penampang Hidrolik Terbaik

A. PENAMPANG PERSEGI EMPAT

Saluran terbuka berpenampang persegi empat pada


umumnya merupakan saluran buatan, terutama banyak
digunakan untuk saluran drainase di perkotaan atau
(Flume) talang untuk jaringan irigasi.

Saluran persegi empat cenderung dihindari karena


tebingnya yang tegak (Vertikal). Dinding tegak memerlukan
konstruksi yang lebih mahal dari dinding yang mengikuti
garis kemiringan lereng alam.
Penampang Hidrolik Terbaik

Untuk Keperluan Saluran Drainase Perkotaan, Bentuk


penampang persegi empat ini semakin dipertimbangkan
penggunaannya, karena 2 (dua) hal berikut ini:
1. Terbatasnya Lahan;
2. Estetika.
Penampang Hidrolik Terbaik

• Luas Penampang Basah (A) : A=b.y


• Keliling Basah(P) : P=b + 2y
𝐴
: 𝑃 = + 2𝑦
𝑦
𝑏.𝑦
• Jari-Jari Hidrolik : R= A/P =
𝑏+2𝑦
• Debit Aliran (Q):
1 2Τ3 1Τ2
𝑄 = 𝑅 .𝐼 (Manning)
𝑛

𝑄 = 𝐶. 𝐴 𝑅. 𝐼𝑓 (Chezy)
Penampang Hidrolik Terbaik

Debit aliran akan maksimum apabila jari-jari


hidraulis maksimum, dan ini dicapai apabila keliling
basah (P) minimum. Untuk mendapatkan (P)
minimum, diferensial (P) terhadap (y) adalah nol.

𝑑𝑃 𝐴
=− 2+2=0
𝑑𝑦 𝑦
𝐴 = 2𝑦 2
𝑏. 𝑦 = 2𝑦 2
𝑏 = 2𝑦
Penampang Hidrolik Terbaik

Jadi saluran dengan bentuk segi empat akan


memberikan luas tampang ekonomis apabila lebar
dasar sama dengan 2 kali kedalaman. Untuk saluran
segi empat ekonomis, didapat:

2
𝐴 = 2𝑦
𝑃 = 4𝑦
𝐴 𝑦
𝑅= =
𝑃 2
TERIMA KASIH…!!
Pertemuan
12

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


12.1. Penampang Hidrolik Terbaik
(Lanjutan)
Penampang Hidrolik Terbaik
B. PENAMPANG TRAPESIUM

Saluran terbuka yang mempunyai penampang


trapesium adalah adalah yang banyak digunakan di
dalam praktek. Hal ini karena kemiringan tebing
dapat disesuaikan dengan kemiringan lereng alam
pada tanah yang ditempati.

Untuk saluran buatan, faktor ekonomis juga menjadi


pertimbangan, oleh karena itu perlu juga dicari
penampang hidrolik terbaiknya dengan cara sebagai
berikut:
Penampang Hidrolik Terbaik

Untuk saluran tanah dengan bentuk trapesium


seperti yang ditunjukkan dalam Gambar, dengan
lebar dasar B, kedalaman y, dan kemiringan tebing
tg α = 1/m

Saluran ekomnomis bentuk trapezium (kemiringan m)


Penampang Hidrolik Terbaik

Nilai m = 1/tg α merupakan fungsi jenis tanah. Kemiringan


ini ditentukan oleh sudut longsor material tebing. Dengan
demikian hanya ada dua variabel yaitu lebar dasar B dan
kedalaman (y) untuk mendapatkan bentuk tampang basah
yang paling efisien. Luas tampang dan keliling basah adalah :

𝐴 = 𝑦(𝐵 + 𝑚𝑦) Pers.1

𝑃 = 𝐵 + 2𝑦 1 + 𝑚2 Pers.2

Sehingga:
𝐴 𝑦(𝐵 + 𝑚𝑦)
𝑅= =
𝑃 𝐵 + 2𝑦 1 + 𝑚2
Penampang Hidrolik Terbaik

Dalam hal ini (y) dan (B) adalah variabel. Apabila nilai (B)
dari pers. (1) disubstitusikan ke dalam pers. (2) maka akan
didapat :
𝐴 − 𝑚𝑦 2
𝑃= + 2𝑦 1 + 𝑚2
𝑦
a). Apabila (m) adalah konstan
Apabila m adalah konstan, nilai P akan minimum apabila
dP/dy=0, sehingga:
𝑑𝑃 𝑑 𝐴
= − 𝑚𝑦 + 2𝑦 1 + 𝑚2
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑦
𝐴
=− 2 − 𝑚 + 2 1 + 𝑚2
𝑦
Penampang Hidrolik Terbaik

Substitusi nilai (A) dari Persamaan (1) ke dalam persamaan


di atas dan kemudian disama-dengankan nol, maka :

−𝑦(𝐵 + 𝑚𝑦) 2 =0
− 𝑚 + 2 1 + 𝑚
𝑦2
−𝑏 − 2𝑚𝑦 + 2𝑦 1 + 𝑚2 = 0
𝑏 + 2𝑚𝑦 = 2𝑦 1 + 𝑚2 Pers. 3

Atau 𝑇 = 2𝑦 1 + 𝑚2

dengan T adalah: Lebar Muka Air


Penampang Hidrolik Terbaik

b). Apabila (m) adalah variabel


Apabila (y) dianggap konstan dan (P) dideferensialkan
terhadap (m), diperoleh:
𝑑𝑃 1 −1Τ2
= −𝑦 + 𝑥 2𝑦 1 + 𝑚2 𝑥 2𝑚 = 0
𝑑𝑚 2
2𝑚𝑦 2𝑚𝑦
=−𝑦 + = 0 Atau =1
1+𝑚2
1 + 𝑚2

Yang akhirnya didapat:


1
𝑚= Atau: α = 600
3
Penampang Hidrolik Terbaik

Jadi tampang basah paling ekonomis didapat apabila lebar


muka air adalah 2 kali panjang sisi miring (tebing) saluran.
Kondisi ini didapat apabila sudut kemiringan tebing saluran
terhadap horisontal adalah 60o.

Dengan demikian apabila dibuat suatu setengah lingkaran


dengan pusat pada muka air, setengah lingkaran tersebut
akan menyinggung kedua sisi tebing dan dasar saluran
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar berikut:
Penampang Hidrolik Terbaik

Saluran ekomnomis bentuk trapezium (kemiringan m)


Penampang Hidrolik Terbaik

Apabila nilai B dari Persamaan (3) disubstitusikan ke dalam


persamaan jari-jari hidraulis, akan didapat:

𝐴 𝑦 2𝑦 1 + 𝑚2 − 2𝑚𝑦 + 𝑚𝑦
𝑅= =
𝑃 2𝑦 1 + 𝑚2 − 2𝑚𝑦 + 2𝑦 1 + 𝑚2

𝑦 2𝑦 1 + 𝑚2 − 𝑚𝑦
𝑅=
4𝑦 1 + 𝑚2 − 2𝑚𝑦

Yang akhirnya didapat:


𝑦
𝑅=
2
Penampang Hidrolik Terbaik Trapesium

A (Luas Penampang) : 𝐴 = 𝒚𝟐 𝟑
𝐴
P (Keliling Basah) : 𝑃 = − 𝑧𝑦 + 2𝑦 1 + 𝑚2
𝑦

𝑦2 3 1 1 1 4
𝑃= − 3𝑦 + 2y 1 + = 𝑦 3 − y 3 + 2y
𝑦 3 3 3 3

1 4
𝑃 = 𝑦 3 − y 3 + y 3 = 𝟐𝒚 𝟑
3 3

𝐴 𝑦2 3 𝟏
R (Jari-Jari Hidrolik) : 𝑅= = = 𝒚
𝑃 2𝑦 3 𝟐
Penampang Hidrolik Terbaik
C. PENAMPANG SETENGAH LINGKARAN

Dari semua bentuk tampang lintang yang ada,


bentuk setengah lingkaran mempunyai keliling
basah terkecil untuk luas tampang tertentu.
Beberapa parameter aliran adalah:
Penampang Hidrolik Terbaik

𝟏
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ ∶ 𝐴 = 𝝅 𝒓𝟐
𝟐

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ ∶ 𝑃 =𝝅𝒓


1 2
𝐴 2 𝜋 𝑟 𝟏
𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝐽𝑎𝑟𝑖 𝐻𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘 ∶𝑅= = = 𝒓
𝑃 𝜋𝑟 𝟐
Penampang Hidrolik Terbaik

Jadi saluran dengan bentuk setengah lingkaran akan


dapat melewatkan debit aliran lebih besar dari
bentuk saluran yang lain, untuk luas tampang basah,
kemiringan dan kekasaran dinding yang sama
Dalam praktek, meskipun saluran setengah
lingkaran ini efisien, namun pembuatan saluran
tersebut jauh lebih sulit dari bentuk yang lainnya,
sehingga saluran setengah lingkaran jarang dipakai.
Jadi ada faktor-faktor lain selain tampang efisien
yang menentukan pemilihan tampang lintang
saluran.
Penampang Hidrolik Terbaik
D. PENAMPANG SEGI TIGA
Penampang Hidrolik Terbaik
Dimensi Ekonomis

Trapesium

Persegi

Segi Tiga
Setengah
Lingkaran
Contoh Soal-1:

Saluran drainase berbentuk trapesium mengalirkan debit


sebesar 10 m3 /det. Kemiringan dasar saluran 1:5000.
dinding saluran dilining dengan kekasaran 0,012. Tentukan
dimensi saluran yang paling ekonomis
Penyelesaian:
Contoh Soal-2:

Hitung dimensi saluran ekonomis berbentuk trapesium


dengan kemiringan tebing 1 (horizontal) : 2 (vertikal)
untuk melewatkan debit 50 m3/s dengan kecepatan rerata
1 m/s. Berapa kemiringan dasar saluran apabila koefisien
Chezy C = 50.
Penyelesaian:
Penyelesaian:

Menghitung kemiringan dasar saluran.


Untuk tampang ekonomis :
Contoh Soal-3:
Suatu saluran drainase terbuat dari buis beton dengan
bentuk dan ukurannya seperti pada gambar. Jika
Kemiringan dasar saluran 1: 2500, dan coefisien Chezy=60.
Hitung debit yang dapat ditampung:
Penyelesaian:
TERIMA KASIH…!!
Pertemuan
13

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


13.1. Profil Aliran Berubah Lambat Laun
Pendahuluan
Aliran berubah lambat laun banyak terjadi akibat
pasang surut di muara saluran atau akibat adanya
bangunan-bangunan air atau pasang surut air laut
terutama pada saat banjir akan berpengaruh sampai
kehulu dan atau kehilir.

Aliran berubah lambat laun yang terjadi akibat


perubahan elevasi permukaan air diujung hulu atau
ujung hilirnya ini sangat tergantung pada kedalaman
kritis dan kedalaman normal
Pendahuluan
• Dpt diartikan sbg perubahan kedalaman/tinggi air di sepanjang
saluran yg terjadi secara perlahan-lahan (tetapi tidak berubah
terhadap waktu).
• Perubahan kedalaman dpt berubah karena:
– Perubahan kemiringan dasar saluran
– Terdapat bangunan air
– Terdapat kondisi batas berupa tinggi muka air tertentu
(tinggi air pasang, tinggi air waduk, dsb)
– Perubahan jenis aliran (subkrits → superkritis atau sebalik
nya)
– Perubahan lebar saluran secara transisi (tidak dibahas)
Apa Beda Aliran Seragam & ABLL

Al. Berubah Lambat


Parameter Al. Seragam
Laun (ABLL)
Tetap sepanjang waktu Berubah thd ruang
Perubahan kedalaman
& ruang tetapi tetap thd waku
Kedalaman normal = kedalaman air ≠ kedalaman air
Profil aliran 1 jenis 12 jenis
Kemiringan saluran Tetap Berubah-ubah
Hambatan Tidak ada Ada

❑ ABLL lebih kompleks daripada Al. Seragam.


❑ ABLL lebih realistis, mendekati kondisi sebenarnya.
Persamaan Aliran Berubah Lambat Laun

• Kedalaman aliran di sepanjang saluran dapat dihitung


dengan menyelesaikan persamaan diferensial untuk
aliran berubah lambat laun.

dy I 0 − I f
y : kedalaman aliran
x : jarak
= 2
I0 : kemiringan dasar saluran
dx QT If : kemiringan garis energi
1− 3
Q : debit aliran
gA T : lebar bagian atas saluran
g : percepatan gravitasi
A : luas tampang saluran
Penyelesaian Persamaan

Ada beberapa metode untuk menyelesaikan


persamaan di atas, di antaranya:
1. Metode integrasi numerik
2. Metode integrasi grafis
3. Metode langkah langsung (direct step)
4. Metode langkah standar (standar step)
Metode Integrasi Numerik
Persamaan aliran berubah lambat laun dibawa ke
dalam bentuk sbb:
n 2Q 2
I0 − 2 4/3
dy AR
=
dx Q 2T
1− 3
gA

Selanjutnya persamaan tersebut akan diselesaikan


secara numerik dan ditulis sbb:
n 2Q 2 f i − f i +1
I0 − 2 4/3 dan yi +1 = yi + xi
f = A R 2
Q 2T
1− dengan f = dy/dx
gA3
2 2
nQ
I0 − 2 4/3
f = A R ……………………..... (a)
2
QT
1− 3
gA

f i − f i +1
yi +1 = yi + xi ……………………..... (b)
2
Lambang I boleh diganti S
Lambang y boleh diganti h
Langkah-langkah Penyelesaian
1. Berdasarkan nilai yi awal yang diketahui, dihitung nilai
fi dari persamaan (a)
2. Pertama kali dianggap fi+1 = fi
3. Hitung nilai yi+1 dari persamaan (b) dengan menggun
akan nilai fi+1 yang diperoleh dalam langkah 2 atau
nilai fi+1 yang diperoleh dalam langkah 4
4. Hitung nilai baru yi+1 dengan menggunakan nilai fi+1
yang dihitung dari nilai yi+1 dari langkah 3
5. Apabila nilai yi+1 yang diperoleh dalam langkah 3 dan
4 masih berbeda jauh, maka langkah 3 dan 4 diulangi
lagi
6. Sesudah nilai yi+1 yang benar diperoleh, dihitung nilai
yi+2 yang berjarak x dari yi+1.
7. Prosedur di atas diulangi lagi sampai diperoleh nilai y
di sepanjang saluran
Contoh Hitungan
• Suatu saluran lebar dengan tampang segi empat dengan
debit tiap satuan lebar 2,5 m3/d/m. Kemiringan dasar
saluran 0,001 dan koefisien Manning n = 0,015. Pada
suatu titik diketahui kedalaman air adalah 2,75 m.
Berapakah kedalaman air pada jarak setiap interval 200
m dari titik tersebut ke arah hulu? Gunakan metode
integrasi numerik.
Penyelesaian

 n 2Q 2 
S 0 −  2 4 / 3 i
fi =  A R 
 Q 2T 
1 −  3 i
 gA 

Untuk saluran lebar R ≈ h sehingga:

 n2q2 
S 0 −  10 / 3 i
fi =  h 
 q2 
1 −  3 i
 gh 
Penyelesaian (lanjutan)
Kedalaman normal :

1 23 12 1 23 12
Q = An Rn S = Bhn Rn S
n n
1 23 12 1
q = hn Rn S
1
2,5 = hn
5/3
(0,001) 2

n 0,015

hn5/3 = 1,186 → hn = 1,1076 m


Kedalaman kritik :

q2 2,52
hc = 3 =3 = 0,8605 m
g 9,81

Karena hn > hc maka aliran adalah subkritis, dan hitungan profil


muka air dilakukan dari hilir ke hulu.
Kedalaman air pada jarak 200 m ke arah hulu.
Untuk i = 1 :
 0,015 2  2,5 2 
0,001 −  10 / 3

f1 =  2,75  = 0,0009818
 2,5 2 
1 −  3 

 9,81  2,75 
Pertama kali dianggap f2 = f1 sehingga dengan persamaan (b)
dapat dihitung h2 :
f i + f i +1
yi +1 = yi + xi Untuk aliran subkritis Δx bernilai negatif
2
f1 + f 2
h2 = h1 − x1
2
0,0009818 + 0,0009818
= 2,75 −  200 = 2,5536 m
2
Dihitung kemiringan profil muka air di titik i = 2 :

 0,015 2  2,5 2 
0,001 −  10 / 3 

f2 =  2,5536  = 0,0009755
 2,5 2 
1 −  3 

 9,81  2,5536 
Kedalaman air di titik i = 2 dengan memperhitungkan
kemiringan profil muka air di titik 1 dan 2, yaitu f1 dan f2,
adalah :

0,0009818 + 0,0009755
h2 = 2,75 −  200 = 2,5543 m
2
Kedalaman air pada jarak 400 m ke arah hulu.
Kemiringan profil muka air di titik i = 2, yaitu f2, dihitung
berdasarkan kedalaman h2, yaitu :

 0,015 2  2,5 2 
0,001 −  10 / 3 

f2 =  2,5543  = 0,0009756
 2,5 2 

1−  3 

 9,81  2,5543 
h3 = h2 – f2∆x2 = 2,5543 – 0,0009756 x 200 = 2,3592 m

Kemiringan profil muka air di titik i = 3 :

 0,015 2  2,5 2 
0,001 −  
 2,3592 10 / 3  = 0,0009664
f3 =
 2,5 2 

1−  3 

 9,81  2,3592 
f2 + f3
h3 = h2 − x 2
2
0,0009756 + 0,0009664
= 2,5543 −  200 = 2,3601 m
2

Hitungan selanjutnya dikerjakan dengan


langkah yang sama dan hasilnya diberikan
dalam tabel dan gambar berikut ini.
Tabel hasil hitungan profil muka air.

Jarak kumulatif
Titik i xi+1 – xi (m) hi (m)
(m)
1 0 2.7500
200
2 200 2.5543
200
3 400 2.3601
200
4 600 2.1681
200
5 800 1.9796
200
6 1000 1.7966
200
7 1200 1.6223
200
8 1400 1.4625
200
9 1600 1.3268
200
10 1800 1.2268
200
11 2000 1.1673
Sketsa profil muka air M1 (pembendungan)

M1

hn=1,1 GKN y2
hc=0,86
GKK y1=2,75

5 4
3
2 1

GKN : garis kedalaman normal


GKK : garis kedalaman kritik
Metode Integrasi Grafis
Persamaan semula
dy I 0 − I f
= ………………………. (a)
dx Q 2T
1−
gA3
Ditulis menjadi:

Q 2T
1− 3
dx gA
= ………………………. (b)
dy I 0 − I f

Ruas kanan persamaan di atas hanya merupakan fungsi dari


y untuk bentuk saluran tertentu, sehingga dapat ditulis
sebagai f (y) dan dapat ditulis menjadi:
dx = f(y) dy
Metode Integrasi Grafis
 dx 
y2
y
x =   dy
y1 
 dx  dy 
 
 dy 
y2
y1
 dx 
y2  
y1  dy  2
 dx   dx 
   
O  dy 
 dy 1
dy
y
O

Sketsa integrasi grafis


Metode Integrasi Grafis
Dari gambar di atas
• Dipandang suatu pias saluran yang dibatasi dua tampang lintan
g yang berjarak x1 dan x2 dari titik O yang mempunyai kedalam
an y1 dan y2.

x = x2 – x1
x2 y2 y2
dx
 dx = 
x1 y1
f ( y )dy =  dy
y1
dy
…………. (c)

Dengan menggunakan persamaan (b) untuk setiap nilai y


dapat dihitung nilai dx/dy dan selanjutnya dapat digambar
grafik hubungan antara dx/dy dan y seperti terlihat dalam
gambar. Nilai x adalah sama dengan luasan yang diarsir.
Dengan menghitung luasan tersebut maka dapat diperoleh
nilai x.
Contoh Hitungan
• Suatu saluran segiempat dengan lebar dasar B = 10 m.
Kedalaman air normal yn = 2,71 m dan kedalaman air
di batas hilir adalah 4,87 m. Kemiringan saluran Io = 0,0005.
Koefisien kekasaran Chezy C = 50 m2/d. Koefisien Coriolis
a = 1,11 dan percepatan gravitasi g = 9,81 m/d2. Hitung
profil muka air dengan metode integrasi grafis.
Penyelesaian Metode Integrasi Grafis
Menghitung debit aliran

Luas tampang basah: A = 10 x 2,71 = 27,1 m2

Keliling basah: P = 10 + 2x2,71 = 15,42 m

Jari-jari hidraulis: R=A/P = 1,76 m

Debit aliran: Q=AC√(RI) = 27,1 x 50 √(1,76 x 0,0005) = 40,2 m3/d

Menghitung profil muka air


x2 y2 y2
dx
 dx = 
x1 y1
f ( y )dy =  dy
y1
dy
Penyelesaian Metode Integrasi Grafis
Q 2T 1,11 40,2 2 10
1− 1−
gA3 9,81 A3
f ( y) = =
I0 − I f I0 − I f

1828,5
1− 3
f ( y) = A ………………………. (1)
0,0005 − I f

Dimana nilai If dapat dihitung dengan rumus Chezy:

Q = A C R1/2 If1/2
atau

If =
Q2
=
(40,2)
=
2
0,6464
2 2 2 2
RA C RA 50 RA2

Hitungan selanjutnya berdasarkan persamaan (1), dilakukan


dengan menggunakan tabel di bawah.
Penyelesaian Metode Integrasi Grafis

Tabel Hitungan profil muka air dengan metode integrasi grafis

Profil y B A P R If f(y)

(m) (m) (m2) (m) (m)

0 2,71 10 27,1 15,42 1,757 0,000501 ∞


I 3,00 10 30,0 16,00 1,875 0,000383 7972
II 3,50 10 35,0 17,00 2,059 0,000256 3928
III 4,00 10 40,0 18,00 2,222 0,000182 3053
IV 4,50 10 45,0 19,00 2,368 0,000135 2683
V 4,87 10 48,7 19,74 2,467 0,000110 2527

Nilai y pada kolom kedua dari tabel tersebut ditentukan secara


sembarang kecuali nilai pada batas hulu dan hilir yang telah diketahui.
Penyelesaian Metode Integrasi Grafis
f(y)

7972

3928

3053
2683
2527

y
2,71 3,0 3,5 4,0 4,5 4,87
0 I II III IV V
Penyelesaian Metode Integrasi Grafis
x0 - x1 = x01 = ( ∞ + 7972 ) ∙ 0,29/2 = ∞
x1 – x2 = x12 = (7972 + 3928 ) ∙ 0,50/2 = ….. m
x2 – x3 = x23 = (3928 + 3053) ∙ 0,50/2 = ….. m
x3 – x4 = x34 = (3053 + 2683 ) ∙ 0,50/2 = …… m
x4 – x5 = x45 = (2683 + 2527 ) ∙ 0,37/2 = ……. m

Jarak kumulatif:

xmax – x4 = ….. m
xmax – x3 = ….. m
xmax – x2 = ….. m
xmax – x1 = …... m

xmax – x0 = ∞
Penyelesaian Metode Integrasi Grafis

M1
yn=2,71 y1=3,0
y2=3,5 GKN
x1 1 y3=4,0
y4=4,5 y5=4,87
x2 2
x3 3
x4 4
xmax 5

Profil muka air hasil hitungan dengan metode integrasi grafis


TERIMA KASIH…!!
Pertemuan
14

HIDROLIKA
SALURAN TERBUKA

Dhian D. Prayuda, ST.,M.Eng


14. Profil Aliran Berubah Lambat Laun
(Lanjutan)
Metode Langkah Langsung
(Direct Step Method)

• Metode langkah langsung dilakukan dengan membagi


saluran menjadi sejumlah pias dengan panjang Dx. Mulai
dari ujung batas hilir di mana karakteristik hidraulis di
tampang tersebut diketahui, dihitung kedalaman air pada
tampang di sebelah hulu. Prosedur hitungan tersebut
diteruskan untuk tampang di hulu berikutnya, sampai
akhirnya didapat kedalaman air di sepanjang saluran.
Ketelitian tergantung panjang pias, semakin kecil Dx sema
kin teliti hasil yang diperoleh.
Metode Langkah Langsung
(Direct Step Method)

V1
2
hf = If ∆x
2g
2
V2
2g
y1

y2
∆z = Io ∆x

∆x

2 2
V1 V2 Persamaan energi
z1 + y1 + = z 2 + y2 + + hf (Persamaan Bernoulli)
2g 2g
Mengingat:
z1 – z2 = Io ∆x
dan
hf = If ∆x
maka:
2 2
V1 V2
z1 + y1 + = z 2 + y2 + + hf
2g 2g
2 2
V1 V
I o x + y1 + = y2 + 2 + I f x
2g 2g

 V2  
2
V1 
2
 y2 +  −  y1 +  Es 2 − Es1
    x =
x =    
2 g 2 g atau Io − I f
Io − I f
Es 2 − Es1
x =
Io − I f

Dengan mengetahui karakteristik aliran dan


kekasaran pada satu tampang maka kecepatan dan
kedalaman aliran di tampang yang lain dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan di atas.
Kemiringan garis energi If adalah nilai rerata di
tampang 1 dan 2, yang dapat didasarkan pada
persamaan Manning atau Chezy. Apabila
karakteristik aliran di kedua tampang diketahui
maka jarak antara tampang dapat dihitung dengan
rumus di atas.
Contoh Hitungan

• Suatu saluran segiempat dengan lebar B = 3


m mengalirkan air dengan debit Q = 3 m3/d.
Kedalaman air pada suatu titik yang berdekat
an adalah 1,3 m dan 1,2 m. Apabila koefisien
Manning n = 0,018 dan kemiringan dasar
saluran So = 0,0003, hitung jarak antara
kedua tampang tersebut. (Metode langkah
langsung)
Penyelesaian

Karakteristik aliran pada tampang 1.


Luas tampang basah : A1 = 3 x 1,3 = 3,9 m2
Keliling basah : P1 = 3 + 2 x 1,3 = 5,6 m
A 3,9
Jari-jari hidraulis : R = = = 0,696 m
P 5,6

Tinggi kecepatan :
V12 Q2 32
= = = 0,03016
2 g 2 gA12
2  9,81  3,9 2
Penyelesaian
Karakteristik aliran pada tampang 2.
Luas tampang basah : A2 = 3 x 1,2 = 3,6 m2
Keliling basah : P1 = 3 + 2 x 1,2 = 5,4 m
A 3,6
Jari-jari hidraulis : R = = = 0,667 m
P 5,4

V22 Q2 32
Tinggi kecepatan : = = = 0,0354
2 g 2 gA2 2  9,81  3,6 2
2

A1 + A2 3,9 + 3,6
Tampang basah rerata : Ar = = = 3,75 m2
2 2
R1 + R2 0,696 + 0,667
Jari-jari hidraulis rerata : Rr = = = 0,6815 m
2 2

Kemiringan garis energi dihitung dengan rumus Manning


berdasarkan nilai Ar dan Rr
Penyelesaian

n 2Q 2 0,018 2  3 2
S f = 2 4/3 = = 0,000345757
Ar Rr 3,75  0,6815
2 4/3

Jarak antara kedua tampang adalah :

 V22   V12 
 + h2  −  + h1 
x = 
2g   2g  = (0,03016 + 1,2) − (0,0354 + 1,3) = 2300 m
S −Sf 0,0003 − 0,000345757
Metode Tahapan Standar
(Standar Step Method)

• Metode ini dikembangkan dari persamaan


energi total dari aliran pada saluran terbuka.

2 2
V1 V2
z1 + y1 + = z 2 + y2 + + hf Persamaan energi
(Persamaan Bernoulli)
2g 2g

E1 E2

E1 = E2 + hf
Prinsip Metode Tahapan Standar
(Standar Step Method)

• Dicoba harga y (kedalaman air) sedemikian


hingga memenuhi persamaan:
E1 = E2 + hf

• Jika memenuhi persamaan tersebut maka


telah diselesaikan satu tahap perhitungan.
• Cara tersebut diulangi untuk titik-titik
selanjutnya.
Contoh
Suatu saluran berbentuk trapesium dengan kemiring
an dinding 1 : 1, lebar dasar 3,0 m dan kemiringan
dasar saluran 0,0015. Pemasangan bangunan pintu
pengontrol menyebabkan kenaikan kedalaman air di
hulu pintu menjadi 4,0 m pada debit 19,0 m3/d. Jika
angka kekasaran Manning n = 0,017, maka hitung dan
gambarkan profil muka air yang terjadi.
Penyelesaian

Mencari kedalaman normal dengan Rumus Manning


1 23 12
Q = A R S0
n 2

1  (b + my ) y  1
3

Q = (b + my) y    S0 2
n  b + 2  y 1 + m 2 

2

1  (3 + 1 y ) y 3

 0,0015 2
1
19 = (3 + 1 y ) y  
0,017  3 + 2  y 1 + 12 

Melalui metode coba-coba diperoleh y = 1,726 m
Penyelesaian
Mencari kedalaman air kritis

Q 2 ( B + 2 m yc ) 19 2 (3 + 2 1 yc )
yc = 3 =3
g ( B + m yc ) 3
9,81(3 + yc )

Harga yc didapat dengan cara coba-coba,


diperoleh yc = 0,546 m
y > yn > yc, maka profil aliran adalah M1
Selanjutnya dihitung profil muka air, dimulai dari
kedalaman yang sudah diketahui di hulu titik
kontrol, y = 4,0 m, bergerak ke arah hulu. Pada
titik kontrol ini diberi notasi x = 0.
Penyelesaian
Hasil perhitungan ditampilkan pada tabel berikut ini

X Z y A V V 2 /2g E1 R Sf Sf ΔX hf E2
(10-4) (10-4)
(m) (m) (m) (m2) (m/d) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
-1- -2- -3- -4- -5- -6- -7- -8- -9- - 10 - - 11 - - 12 - - 13 -

0 0,00 4,000 28,000 0,679 0,023 4,023 1,956 0,544


200 0,30 3,706 24,852 0,765 0,030 4,036 1,843 0,747 0,646 200 0,013 4,036
400 0,60 3,416 21,917 0,867 0,038 4,054 1,731 1,045 0,896 200 0,018 4,054
600 0,90 3,130 19,187 0,990 0,050 4,080 1,619 1,491 1,268 200 0,025 4,080
800 1,20 2,851 16,681 1,139 0,066 4,117 1,508 2,169 1,830 200 0,037 4,117
1000 1,50 2,582 14,413 1,318 0,089 4,171 1,399 3,210 2,689 200 0,054 4,171
1200 1,80 2,331 12,427 1,529 0,119 4,250 1,295 4,785 3,997 200 0,080 4,251
1400 2,10 2,110 10,782 1,762 0,158 4,368 1,202 7,020 5,902 200 0,118 4,368
1600 2,40 1,934 9,542 1,991 0,202 4,536 1,127 9,774 8,397 200 0,168 4,536
1800 2,70 1,817 8,752 2,171 0,240 4,757 1,075 12,362 11,068 200 0,221 4,757
2000 3,00 1,758 8,365 2,271 0,263 5,021 1,049 13,987 13,174 200 0,263 5,021
2200 3,30 1,737 8,228 2,309 0,272 5,309 1,040 14,628 14,307 200 0,286 5,307
2250 3,38 1,734 8,209 2,315 0,273 5,382 1,038 14,722 14,675 50 0,073 5,382
Keterangan

Kolom Simbol Keterangan


1 X Lokasi titik di mana kedalaman
airnya dihitung

2 z Elevasi dasar saluran, dihitung


berdasarkan elevasi dasar yang
diketahui (misalnya pada titik
kontrol diambil z1 = 0) dan
kemiringan dasar saluran, S0, z2 =
z1 + S0(X2-X1)
Keterangan

Kolom Simbol Keterangan


3 y Perkiraan kedalaman air

4 A Luas penampang basah yang


dihitung untuk kedalaman y pada
kolom 3

5 V Kecepatan aliran, V=Q/A, di mana


A luas penampang diambil dari
kolom 4
6 V2/2g Tinggi kecepatan
Kolom Simbol Keterangan
7 E1 Total tinggi energi, merupakan
penjumlahan ketinggian dasar
saluran, z, pada kolom 2, kedalaman
air , h, kolom 3, dan tinggi energi
V2/2g, kolom 6, atau E = z + y +
V2/2g
8 R Jari-jari hidrolis untuk kedalaman air
h adalah R=A/P, di mana A luas
penampang basah dari kolom 4, P
keliling basah
9 Sf Kemiringan garis energi yang
dihitung dengan persamaan di
bawah tabel ini
Kolom Simbol Keterangan
10 Sf Rata-rata Sf pada kedalaman yang
bersangkutan dan kedalaman
sebelumnya untuk jarak yang
ditentukan
11 ΔX Jarak antara titik yang dihitung
kedalaman airnya dan lokasi yang
telah dihitung kedalaman air
sebelumnya
12 hf Kehilangan tinggi energi
sepanjang ΔX dihitung dari
persamaan, hf = ΔX∙Sf, di mana Sf
diambil dari kolom 10 dan ΔX dari
kolom 11
Keterangan
Kolom Simbol Keterangan
13 E2 Merupakan tinggi energi total, yang
dihitung dari penambahan kehilangan
tinggi energi, hf, dengan tinggi energi
total (E1 di kolom 7) pada perhitungan
sebelumnya. Jika selisih E1 pada kolom
7 dan E2 pada kolom 13 berada pada
kisaran yang dapat diterima, maka
perkiraan kedalaman air y pada kolom 3
merupakan kedalaman air yang dicari
pada titik tersebut, dan perhitungan
dapat dilanjutkan pada titik berikutnya.
Sebaliknya, jika selisih masih jauh,
maka perlu diulang dengan harga y
yang baru.
Kemiringan Garis Energi

2 2
Q n
Sf = 4 (Manning)
2 3
AR
2
Q
Sf = 2 2 (Chezy)
C AR
Sketsa profil muka air M1 (pembendungan)

M1

hn=1,726 GKN y2
hc=0,546
GKK y1=4,0 m

5 4
3
2 1

GKN : garis kedalaman normal


GKK : garis kedalaman kritik
TERIMA KASIH…!!

Anda mungkin juga menyukai