Anda di halaman 1dari 76

Aliran Fluida pada

Saluran Terbuka
Mekanika Fluida - TL UB

Referensi : Ali Masduqi – ftsp ITS


Pendahuluan

• Aliran saluran terbuka (open-channel flow) adalah aliran di open channel


atau closed conduits dengan muka bebas dan dikenal sebagai aliran muka
bebas (free-surface flow)
• Aliran ini mempunyai permukaan yang berkontak dengan udara bebas
Saluran Terbuka vs. Saluran Tertutup

Aliran saluran terbuka atau aliran permukaan bebas

Aliran saluran tertutup atau aliran pipa atau aliran bertekanan


Energy Line dan Hydraulic Grade Line

a adalah tinggi kecepatan (velocity head)


b adalah tinggi piezometris (elevation + pressure head)
Klasifikasi Aliran
Sifat Aliran

• aliran steady dan unsteady


• aliran uniform dan non-uniform
• aliran laminar dan turbulen
• aliran subkritis, superkritis, dan kritis
Aliran Steady dan Unsteady

• Aliran Steady: Kecepatan aliran di suatu titik yang ditinjau tidak berubah
terhadap waktu

• Aliran Unsteady: Kecepatan aliran di suatu titik yang ditinjau berubah


terhadap waktu
Aliran Uniform dan Non-Uniform

• Aliran Uniform: Kecepatan aliran pada suatu waktu tidak berubah


sepanjang saluran

• Aliran Non-uniform: Kecepatan aliran pada suatu waktu berubah


sepanjang saluran

dan atau dan atau


Aliran Kritis, Subkritis dan Superkritis

• Aliran kritis → jika kecepatan aliran adalah sama dengan kecepatan


gelombang gravitasi beramplitudo kecil
• Aliran subkritis → jika kecepatan aliran kurang dari kecepatan kritis
• Aliran superkritis → jika kecepatan aliran lebih besar dari kecepatan kritis

Sebuah gelombang gravitasi bisa dihasilkan dengan sebuah


perubahan kedalaman aliran
Aliran Kritis, Subkritis dan Superkritis

• Aliran subkritis, superkritis, dan kritis dapat diidentifikasi berdasarkan nilai


bilangan Froude (Fr), yaitu ratio antara gaya inersia dan gaya gravitasi.

y = kedalaman aliran.

→ aliran subkritis

→ aliran kritis

→ aliran superkritis
Aliran Laminar dan Turbulen

• Aliran Laminar → Aliran disebut laminar jika partikel cairan terlihat


bergerak secara teratur seperti gerakan lapisan-lapisan tipis satu di atas
yang lain
• Aliran Turbulen → dalam aliran turbulen, partikel cairan bergerak secara
tidak teratur baik terhadap waktu atau pun ruang
Aliran Laminar dan Turbulen

• Aliran laminar dan turbulen diidentifikasi berdasarkan nilai bilangan


Reynold (Re)
V * R* 
Bilangan Reynolds (Re ) =
V*R
atau
 
V : kecepatan rata-rata, m/det
R : Jari-jari hidrolik, m, R = A/P
 : viskositas kinematik fluida, m2/det
 : rapat massa fluida, kg/m3
• Laminer → Re < 500  : viskositas mutlak, Pa det

• Turbulen → Re > 1000


Formula pada Open Channel

(Steady-Uniform flow)

Q = VA
Luas penampang
(m2)
Kecepatan aliran
rata-rata (m/s)
Debit (m3/s)
Formula pada Open Channel

(Resistance (Velocity) Equations

1. Manning’s Equation
2. Darcy-Weisbach Equation
Distribusi Kecepatan dalam Saluran
Distribusi Kecepatan dalam Saluran

Kecepatan rata-rata terjadi


pada kedalaman sama dengan
0,4 kali kedalaman total
Formula pada Open Channel

Manning Equations

1 23 12
V= R S
n

✓ v = kecepatan aliran (m/detik)


✓ n = koefisien kekasaran Manning
✓R = jari-jari hidrolik (m) = A/P = luas penampang per keliling
basah
✓S = slope (kemiringan) dasar saluran = Δh/L
Formula pada Open Channel

Nilai Koefisien
Kekasaran Manning
Formula pada Open Channel

Nilai Koefisien
Kekasaran Manning
Formula pada Open Channel

Faktor yang
1. Kekasaran permukaan 5. Pengendapan dan
mempengaruhi saluran: penggerusan:
Nilai kekasaran • Butir kasar → n besar • Lumpur → n kecil
• Butir halus → n kecil • Kerikil → n besar
2. Jenis tumbuhan di saluran: 6. Hambatan:
• Belukar atau bakau → n besar • Hambatan kecil → n kecil
• Rerumputan → n kecil • Hambatan besar → n besar
3. Ketidakteraturan tampang 7. Ukuran dan bentuk saluran:
melintang: • Saluran kecil → n besar
• Saluran besar → n kecil
• Teratur → n kecil
• Tidak teratur → n besar 8. Level air dan debit:
• Air dangkal → n besar
4. Trace saluran: • Air dalam → n kecil
• Lurus → n kecil • Debit kecil → n besar
• Berbelok-belok → n besar • Debit besar → n kecil
Formula pada Open Channel

Penentuan Koefisien
Manning

𝑛 = (𝑛0 + 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + 𝑛4 ) 𝑚5
Channel Conditions Values
Material Involved Earth no 0.020
Rock Cut 0.025
Values for the Fine Gravel 0.024
computation of the Coarse Gravel 0.027
roughness coefficient Degree of irregularity Smooth n1 0.000
(Chow, 1959) Minor 0.005
Moderate 0.010
Severe 0.020
Variations of Channel Cross Section Gradual n2 0.000
Alternating Occasionally 0.005
Alternating Frequently 0.010-0.015
Relative Effect of Obstructions Negligible n3 0.000
Minor 0.010-0.015
Appreciable 0.020-0.030
Severe 0.040-0.060
Vegetation Low n4 0.005-0.010
Medium 0.010-0.025
High 0.025-0.050
Very High 0.050-0.100
Degree of Meandering Minor m5 1.000
Appreciable 1.150
Severe 1.300
Contoh Soal (1)

Saluran berpenampang segi empat dengan lebar 100 cm dan kedalaman 75


cm, kemiringan dasar saluran = 0,002 dan koefisien kekasaran Manning =
0,015. Hitung kecepatan aliran dan debitnya!
Contoh Soal (2)

Saluran berpenampang trapesium (kemiringan dinding adalah 1 : 2) dengan


lebar dasar 100 cm dan kedalaman 75 cm, kemiringan dasar saluran = 0,002
dan koefisien kekasaran Manning = 0,015. Hitung kecepatan aliran dan
debitnya!
Revisi : Kemiringan dinding 1:2 ➔
Dengan menggunakan perbandingan segitiga maka
1 𝑦
=
2 𝑥
1 0,75
=
2 𝑥
𝑥 = 1,5 𝑚
Formula pada Open Channel

Persamaan Drcy-Weisbach

8 gRS
V =
2

f
f is the Darcy-Weisbach resistance factor
and all dimensions are in SI units.
Formula pada Open Channel

Hey (1979) Estimate of “f”

• Hey’s version of the equation:

− 0.5  aR 
f = 2.03 

 3.5D84 

a is a function of the cross-section and all


dimensions are in SI units.
Formula pada Open Channel

Bathurst (1982) stimate of “a”

−0.314
 R 
a = 11.1 
dm 

dm is the maximum depth at the cross-section


provided the width to depth ratio is greater than 2.
Aliran pada Saluran Gabungan

Bathurst (1982) stimate of “a”

−0.314
 R 
a = 11.1 
dm 

dm is the maximum depth at the cross-section


provided the width to depth ratio is greater than 2.
Aliran pada Saluran Gabungan

23
1 1 / 2  Ai 
Vi = S  
ni  Pi 
n
Q =  Vi A i
i =1

In determining R only that part of the wetted perimeter in


contact with an actual channel boundary is used.
Aliran pada Saluran Gabungan
Aliran pada Saluran Gabungan
Headloss pada Saluran Terbuka

• Pers. Bernoulli:
P1 v12 P2 v22
z1 + + = z2 + + + hL
 2g  2g
v12 v22
z1 + 0 + = z2 + 0 + + hL
2g 2g
• Bila aliran steady-uniform:
v12 v22
=
2g 2g

hL = z1 − z 2 → Perbedaan elevasi
Headloss pada Saluran Terbuka

hL = h = S * L S=
hL
L
• Substitusi ke Pers. Manning:
12
1 2 3 1 2 1 2 3  hL 
V= R S = R  
n n  L
2
 nV 
hL =  2 3  L
R 
Dimensi Optimum pada Saluran Terbuka (Penampang Ekonomis)

• Dimensi optimum adalah penentuan dimensi saluran dengan


penampang minimum, namun diperoleh debit yang maksimum.
• Berdasarkan persaman Manning, kecepatan makin besar bila R makin
besar. R berbanding lurus dengan A dan berbanding terbalik dengan P.
• Dimensi optimum diperoleh pada kondisi tertentu (lihat Tabel)
Contoh Soal

Suatu saluran dengan penampang trapesium akan direncanakan sebagai


penampang efisien, dengan data-data seperti berikut :
• Debit yang akan dialirkan Q = 12,74 m3/dt
• Kecepatan aliran maksimum yang diizinkan v = 0,92 m/dt.
• Koefisien kekasaran Manning n = 0,025
• Kemiringan dinding saluran 1 : 2 (vertikal =1; horisontal = 2)

a. Berapakah dimensi penampang saluran trapesium tersebut?


b. Berapakah kemiringan dasar saluran tersebut ?
Aliran Non-uniform
Critical Depth and Flow
• Saluran terbuka, dalam kondisi steady uniform, bila terhalang oleh
hambatan yang mengubah luas penampang melintangnya (non-
uniform), maka kedalaman air akan berubah dari kedalaman normal
(kedalaman steady uniform). Profil memanjang di hilir menjadi profil
Gradually Varied Flow (GVF)
Specific Energy

• Konsep energi spesifik (E) dikenalkan oleh Bakhmeteff 1912, yaitu tinggi tenaga pada sembarang tampang
diukur dari dasar saluran. Atau energi persatuan berat (Nm/N) relative terhadap dasar saluran.
𝑣2
• Energi spesifik terdiri dari dua komponen yaitu kedalaman (y) dan tinggi kecepatan
2𝑔
• Semakin tinggi niai y maka kecepatan akan semakin kecil atau nilai v aka menurun jika kedalaman
meningkat
𝑣2
𝐸 = 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 + ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑦 +
2𝑔
𝑞2
𝐸 =𝑦+ 𝑄 = 𝐴𝑉
2𝑔𝑦 2
2 𝑄 𝑄 𝑞
𝑞 𝑉= = = y
𝐸 − 𝑦 𝑦2 = 𝐴 𝑏. ℎ ℎ
2𝑔
𝐸𝑦 2 − 𝑦 3 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 ➔ 𝐸 − 𝑦 = 0, 𝐸 = 𝑦
𝑸
Dalam suku-suku laju aliran q per satuam lebar saluran b (yaitu 𝒒 = 𝒃 ) E
Untuk aliran non-uniform ➔ energi spesifik tidak tetap
Kedalaman Kritis

Kedalaman kritis (yc) untuk satuan tetap q dalam saluran segiempat terjadi bila energi spesficnya minimum

3 𝑞2 2 𝑉𝑐2
𝑦𝑐 = = 𝐸𝑐 =
𝑔 3 𝑔
3
𝐸𝑚𝑖𝑛 = 𝐸𝑐 = 𝑦𝑐
2

𝑉2 1 𝑉2
= 𝑦 ⇒ =1
2𝑔 2 𝑐 𝑔𝑦𝑐

𝑉
⇒ = 1 = 𝐹 ➔ Froud Number =1 adalah aliran kritis
𝑔𝑦𝑐
Latihan

• Sebuah saluran trapezoidal yang memiliki lebar saluran 6


meter dengan kemiringan sisi saluran1 : 1 mengalirkan 8
m3/det air. Hitunglah energi spesifik air jika kedalaman aliran
pada saluran 2 meter.
• b=6mx=1
• Q = 8 m3/det
• y=2m

• Luas penampang aliran A = (6+2) x 2 = 16 m2

• Kecepatan air
• V = Q/A = 8/16 = 0,5 m/det

• Dari

• E = 2 + 0,52 / (2 x 9,81) = 2,013 m


Contoh Soal
• Aliran seragam subkritis mempunyai kedalaman 5 m mengalir pada
saluran persegi dengan lebar 10 m. Angka kekasaran manning n=
0.015 dan kemiringan dasar saluran 1/1000
• A. hitung peningian dasar saluran supaya terjadi aliran kritis?
• B. hitung lebar maksimum supaya terjadi aliran kritis?
Aliran melalui ambang, tinjauan menggunakan energi
spesifik

Aliran di atas ambang dan grafik spesifik energi


Latihan
• Suatu saluran berbentuk persegi panjang dengan dasar yang datar. Lebar saluran 5 m dan
maksimum kedalaman 2 m memiliki aliran 10 m3/det. Kedalaman normal 1,25 m.
• Berapakah kedalaman aliran pada suatu ambang yang memiliki tebal 0,2 m sepanjang 1 m.
Asumsikan kehilangan energi akibat friksi tidak terjadi.
Diselesaikan melalu trial and error

Berarti pada bagian 2 kedalaman aliran adalah 0,96 m di


atas ambang 0,2 m. Berarti terdapat penurunan
kedalam aliran sebesar 1.25-(0.96+0.2) = 0.09 m = 9 cm
Kelandaian/ Kemiringan Kritis

Kelandaian Normal (Manning Eq.)


𝑄 2 𝑛2
𝑆= 4
2
𝐴 𝑅3

Kelandaian Kritis
𝑔𝑛2
𝑆𝑐 = 1
𝑦𝑐3
Alat Ukur Debit

• Pengukuran debit pada saluran terbuka:


• Menggunakan current meter (diperoleh kecepatan aliran air)
• Menggunakan pelimpah (weir)
Fungsi Weir

Dalam bidang teknik lingkungan, weir banyak digunakan :


• pada terjunan air
• pada outlet pada bak sedimentasi
• sebagai alat ukur debit
Bentuk Penampang

• Segi empat
(rectangular weir)

• Trapesium

• Segi tiga
(triangular weir)
Weir Segi Empat

2 3

Q = V.A Q = Cd . 2 g .b.h 2
b 3
V = Cd √(2 g h) 2
bila Cd . 2 g = c, maka :
dA = b . dh 3
dQ = Cd √(2 g h) . b . dh Q = c.b.h
3
2

∫dQ = Cd b√(2 g) . ∫ h1/2 dh


Q = 2/3 . Cd √(2 g) .b. h3/2
Nilai Cd pada Weir Segi Empat

Bentuk Ambang (tampak samping) Nilai Cd


Kepala lebar ambang 0,49 – 0,51
tajam
Kepala lebar ambang 0,50 – 0,55
tumpul
Ambang dihaluskan 0,65 – 0,73
sempurna
Ambang tumpul, satu sisi 0,73 – 0,75
miring
Bentuk atap, dihaluskan 0,75 – 0,79

Ambang tipis/tajam 0,64


Weir Trapesium (Cipolletti)
Weir Trapesium (Cipolletti)

H
Q =  2 gy b + 2.x.(H − y )dy
0

2 8
Q= 2 g bH + .x 2 g H 5 / 2
3/ 2

3 15
Weir Segitiga (V-Notch)

8 5 1
𝑄= 𝐶𝑑 . 2𝑔. ℎ2 . tan( 𝜃)
15 2

Q = V.A
V = Cd √(2 g x)
dA = b/h . (h – x) . dx
dQ = Cd √(2 g x) . b/h . (h – x) . dx
∫dQ = Cd b√(2 g) . b/h . ∫ (h-x). x1/2 dx
Q = 8/15 . Cd √(2 g) . h5/2 . tan (θ/2 )
V-notch 90o (Thomson)

8 5
Q = Cd . 2 g .h 2
15
Proportional Weir

𝑥 2 𝑧′
= 1 − arctan
𝑏 𝜋 𝑎
H
z’
𝑄 = 𝐶𝑑 . 𝑏. 2. 𝑔. 𝑎. (𝐻 − 𝑎ൗ3 )
a

b
Aliran Terbuka dalam pipa lingkaran : Aplikasi

• Gorong-gorong
• Saluran air limbah
Culvert (Gorong- gorong)
• ▶ Culvert/ gorong-gorong adalah sebuah conduit
yang diletakkan di bawah sebuah timbunan,
seperti misalnya timbunan jalan, dengan tujuan
untuk mengalirkan aliran air dari ujung hulu ke
ujung hilir dari sebuah timbunan
• ▶ Culvert didesain untukuntuk melewatkan
debit rencana tanpa terjadi overtopping pada
timbunan dan tanpa mengakibatkan erosi/
gerusan pada timbunan baik di hulu atau hilir
• ▶ Aliran di dalam culvert adalah fungsi dari
variabel geometris sebagai berikut: ukuran dan
bentuk tampang melintangnya (lingkaran, kotak,
atau bentuk busur), slope/ kemiringan, panjang/
length, kekasaran, dan desain masukan dan
keluaran sebuah culvert
• ▶ Aliran dalam culvert bisa berupa saluran
terbuka sepanjang panjangnya, bisa juga dalam
kondisi tertekan penuh, atau kombinasi dari
keduanya
Fenomena Hidrolik Pada Culvert

a. Bagian masuk dan keluar dalam kondisi


tenggelam
b. Bagian masuk dalam kondisi tenggelam dengan
aliran penuh, tetapi bagian
• keluar dalam kondisi bebas
c. Bagian masuk tenggelam dengan kondisi aliran
dalam pipa berubah-ubah
d. Bagian masuk tidak tenggelam
Fenomena Hidrolik Pada Culvert

• Seperti yang dijelaskan sebelumnya ada


beberapa variabel yang mempengaruhi kondisi
hidrolik pada culvert.
• Selain karakteristik geometris, headwater dan
tailwater adalah faktor utama yang mengatur
apakah sebuah culvert dalam kondisi mengalir
sebagian atau tertekan penuh
• Headwater (HW) didefinisikan sebagai tinggi air
di hulu culvert
• Tailwater (TW) adalah kedalaman air di hilir
culvert
Perhitungan Gorong-gorong
(culvert) Menggunakan Persamaan
Manning

• Ø = Sudut yang mewakili seberapa


penuh aliran dalam saluran [radian].
Saluran dengan Ø=0 radians (0o) tidak
mengandung air, saluran dengan Ø=pi
radians (180o) adalah setengah penuh,
dan saluran dengan Ø=2 pi radians
(360o) saluran yang penuh.
Untuk saluran lingkaran
• Q maksimum dan V maksimum tidak terjadi ketika pipa penuh.
• Qmax terjadi ketika y/d = 0.938. Jika y/d lebih dari itu, Q menurun
karena friksi.
• Jika sebuah pipa dengan diameter d, kekasaran n, dan kemiringan S,
dan Qo adalah aliran ketika pipa dialiri aliran secara penuh (y/d=1).
Limpahan air sebanding dengan Qo ketika y/d=0,82.
• Jika aliran air yang masuk lebih besar dari Qo (tetapi lebih kecil dari
Qmax), akan ada dua jabatan untuk y/d, yang pertama antara 0,82
dan 0,938, dan yang kedua antara 0,938 dan 1.
Untuk saluran lingkaran
• Grafik berikut ini berlaku untuk setiap nilai kekasaran (n) dan slope (S): Qo=full pipe
discharge; Vo=full pipe velocity:

0.82 0.938 0.5 0.81


Untuk saluran lingkaran
• ▶ Hal yang sama dapat diterapkan untuk V, kecuali bahwa Vo
terjadi pada y/d= 0,5 dan Vmax terjadi pada y/d=0,81.
• ▶ Jika kecepatan aliran yang masuk lebih besar daripada Vo
tetapi lebih kecil daripada Vmax, akan terdapat dua
jawaban dari y/d, yang pertama antara 0,5 dan 0,81, dan
yang lain antara 0,81 dan 1.
Persamaan untuk saluran persegipanjang, trapezoidal, dan lingkaran

 dalam satuan radian


• Saluran berbentuk lingkaran dengan kemiringan dasar saluran 0,0001 dan
debit aliran 3 m3/det.. Apabila aliran di dalam pipa adalah 0,9 penuh,
berapakah diameter pipa yang digunakan bila koefisien Manning 0,014

A B C

q
O

D
Cara Pertama : Dengan Rumus
Cara Kedua : Geometri

cos q = OB/OC = 0,4 / 0,5 = 0,8 A B


q = cos -1 0,8 = 37o
q
luas ABCD O
R = A/P = ----------------
busur ADC
D
Luas ABCD = luas AOCD + luas AOC
= ¼ p D2 x 286o/360o + 2 x ½ x BC x OB
= ¼ p D2 x 286o/360o + 2 x ½ x ½Dsin 37 x ½D cos (37)
= 0,744 D2
Cara Kedua : Geometri

𝐵𝑢𝑠𝑢𝑟 𝐴𝐷𝐶 = p𝐷 𝑥 286𝑜/360𝑜


= 2,498 𝐷
𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑠
A B C
𝐴 0,744𝐷2
𝑅 = = = 0,298 𝐷
𝑃 2,498𝐷 q

O
𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔
1
𝑄 = 𝐴 . . 𝑅 2/3 𝑆 1/2
𝑛
2
3 = 0,744 𝐷 𝑥 1/0,014 𝑥 (0,298 𝐷) 2/3 𝑥 (0,0001)1/2 D

𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐷 = 2,59 𝑚
Latihan
• Air mengalir melalui pipa lingkaran berdiameter 2 m. Apabila
kemiringan dasar saluran 0,0025 hitung debit aliran apa bila
kedalaman aliran adalah 1, 0. Koefisien manning n = 0,015

Answer : 3,298 m3/det

Anda mungkin juga menyukai