Anda di halaman 1dari 62

Dinamika Fluida

Dosen : Helga Dwi Fahyuan, S.Si., M.Si.


Apa itu Fluida
Dinamik???

Dinamika fluida mempelajari


fluida yang sedang mengalir.
Contoh Fluida Dinamik
Perancangan teknologi yang menggunakan
hukum-hukum fluida dinamik
Mempelajari Fluida dinamik  mempelajari
Fluida yang mengalair/bergerak

Berhubungan dengan bentuk Aliran


Fluida  aliran fluida ada 2:

Aliran Laminar Aliran Turbulen


Lanjutan……
Aliran Laminar
Aliran Laminar  aliran yang mulus (smooth), dimana setiap
partikel fluida yang mengalir tidak saling berpotongan atau
Apa itu Aliran
lintasan-lintasan partikel yang berbeda tidak pernah memotong
lintasan partikel lain.
Laminar???
Contoh : aliran udara saat mobil melaju
Lanjutan……
Aliran Turbulen
Aliran Turbulen adalah aliran yang tidak beraturan dimana
lintasan partikel-partikel fluida saling berpotongan.

Angin puting beliung

Gas panas dari rokok dapat dilihat karena adanya


partikel asap. Asap awalnya bergerak dalam aliran
laminar, kemudian menjadi turbulen.
Garis Alir (Streamline)
Garis alir  Lintasan yang dilalui partikel fluida
Apa itu Garis Alir ???
saat mengalir . Dimana Kecepatan partikel selalu
menyinggung garis alir tersebut (tangensial).

• Sekelompok garis alir


disebut tabung alir

Note : Partikel fluida tidak dapat mengalir masuk ke atau ke luar dari
tabung ini. Jika ini terjadi maka garis alir akan saling potong.
Sifat-sifat Umum dari Aliran Fluida

1. Aliran fluida tunak (steady) dan aliran tak tunak (non-steady)


2.3. Aliran
Aliranfluida
fluidatermampatkan (Compressible)
Berotasi dan tak dan aliran tak
berotasi (irrotational)
4. termampatkan
a.Aliran
Fluidafluida (incompressible)
TunakKental (Viscous)
(Steady) dan Tak Kental
 jika kecepatan (Non Viscous)
setiap partikel di suatu
a. Fluida Berotasi  Fluida
titik selalu bergerak sambil berputar.
sama.
a.a.Fluida
FluidaTermampatkan (Compresible)
Kental  terjadinya gesekaninternal
Fluida antara
yang mengalir
lapisan
mengalami
b. Fluida
b. Fluida perubahan
tetangga
Tak
tak (sulit
berotasi
Tunak volume
untuk ketika
(Irrotational)
(Non-Steady) dimampatkan.
mengalir).

jikaFluida bergerak
kecepatan tapiditidak
fluida suatu
berputar.
titik yang sama selalu berubah.
b.b.Fluida
FluidaTak
TakTermampatkan  tidak Fluida
(Incompresible)
Kental (Non Viscous) yang
ada gesekan internal
mengalir tidak mengalami perubahan
antara lapisan volume (massa jenis)
bertetangga. ketika
dimampatkan / ditekan
Dalam Bab Dinamika Fluida ini  dianggap fluida
bersifat ideal.
Fluida ideal memenuhi sifat sebagai berikut:
 Steady: kecepatan partikel di suatu titik
selalu sama
 Incompressible: massa jenis tetap.
 Nonviscous: tidak ada gesekan internal
antara lapisan bertetangga.
 Irrotational: tidak ada rotasi partikel
terhadap pusat massa.
Besaran-besaran yang penting dalam
mempelajari Fluida Dinamik

1. Laju Aliran Fluida (v)

Laju aliran  adalah jarak yang ditempuh satu elemen dalam


fluida per satuan waktu.

 ∆𝑥
𝑣=
∆𝑡

Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
x = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
Lanjutan…..

2. Debit Aliran Fluida (Q)

Debit aliran  adalah jumlah volum fluida yang


mengalir per satuan waktu.

∆𝑉  
𝑄=  
∆𝑡

𝐴  . 𝑣 . ∆ 𝑡
𝑄= Keterangan:
∆𝑡 Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume (m3)

𝑄=  𝐴 . 𝑣 A = luas permukaan (m2)


h = x = posisi (m)
v = kelajuan (m/s)
Contoh Soal

Air yang mengalir keluar dari keran ditampung dengan ember.


Setelah satu menit ternyata jumlah air yang tertampung adalah
20 L. Jika diameter penampang keran adalah 1 cm, berapakah
laju aliran fluida dalam pipa keran?

 
Jawab:
Diket :
t = 1 m = 60 s m 3/s
V = 20 L = 20 x 10-3 m3
D = 1 cm = 0,01 m  r = 0,005 m
−5
v = ??? 𝐴=𝜋𝑟2=3,14𝑥0,0052=7,85𝑥10
 

−4 
𝑄 3,33𝑥10  m3/s
𝑣= = −5
=4,25𝑚/𝑠
𝐴 7,85𝑥10
Persamaan Kontinuitas
{Penerapan kekekalan massa}

Jika pipa yang dialiri fluida tidak bocor  maka jumlah massa
fluida yang melewati setiap titik akan sama.
 
m1  m2
𝜌 1. 𝑉 1=  𝜌 2. 𝑉 2
1 A1v1t   2 A2v2 t Untuk fluida ideal, maka massa jenisnya
konstan  tak termampatkan
𝐴 1 . 𝑣 1=   𝐴2.𝑣 2
Lanjutan….
A1v1  A2v2
Persamaan Kontinuitas
Av  konstan

  menyatakan 
Persamaan Kontinuitas

Contoh:
• Aliran air sungai  Pada daerah sungai yang kecil, aliran air
akan lebih kencang dari pada sungai yang lebar.

• Air kran yang di tutup sebagian kecepatan air lebih besar


dibandingkan kran yang tidak di tutup.
Lanjutan….
Contoh
Air yang keluar dari keran memperlihatkan perubahan
luas penampang yang makin kecil pada posisi yang m
akin ke bawah.
 Akibat gravitasi, makin ke bawah, laju air makin
besar (v >>) sehingga luas penampang semakin
mekecil (A <<)

V1 A1
A2  A1 v2  v1
V2 A2
Persamaan Bernoulli
(Kekekalan Energi pada Gerak Fluida)

Prinsip Bernoulli  bahwa dimana kelajuan fluida tinggi, tekanan


fluida rendah dan sebaliknya jika kelajuan fluida
rendah maka tekanannya menjadi tinggi.

Bagaimana cara memperoleh


Persamaan  
Bernauli 

persamaan Bernoulli ???


1
𝑃+ 𝜌 . 𝑣 + 𝜌  𝑔h=𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
2
2 {Persamaan Bernoulli}
Lanjutan….
Fluida dianggap dalam keadaan ideal  laminar, tunak (steady),
tak termampatkan, tak berotasi dan tak kental.

Agar persamaan Bernoulli berlaku secara umum, kita


anggap fluida mengalir melalui tabung alir dengan luas
penampang yang berbeda dan ketinggian berbeda
F2
 

F1 Dari gambar :
Fg
A1 < A2 maka v1 > v2
Lanjutan…. F2
Berlaku Hukum Kerja Energi Mekanik

F1
F
𝑊=∆  𝐸𝑀
g
 

; V1 = V2
Sehingga

1   1
𝑃 1+ (
2
2
)
𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 = 𝑃 2+
2 ( 2
𝜌 . 𝑣 2 + 𝜌 . 𝑔 .h 2 )
{Persamaan Bernoulli} Lanjutan….

1   2+ 1 𝜌 . 𝑣 22 + 𝜌 . 𝑔 .h 2
𝑃 1+ ( 2
2
)
𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 =𝑃
2 ( )
Secara umum dapat ditulis:

 
Persamaan Bernoulli pada aliran Fluida
yang ke tinggiannya sama
Persamaan Bernoulli pada Fluida Statis

  h 1=h
  2
Sehingga
= Sehingga:
 
Lanjutan….
Aplikasi Hukum Bernoulli

1. Asas Toricelli

Menentukan laju keluar air dari suatu keran


pada bak penampung yang sangat besar.

Bak yang penampangnya sangat besar diisi


dengan air (Bak dalam keadaan terbuka). Di
dasar bak dipasang sebuah keran yang
penampangnya jauh lebih kecil daripada
penampang bak. Berapa laju aliran air yang
keluar dari keran?
Lanjutan….
Gunakan persamaan Bernoulli

1   1
( 2
) 2
(
𝑃 1+ 𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 =𝑃 2+ 𝜌 . 𝑣 2 + 𝜌 . 𝑔 .h 2
2 2 )
Karena bak dalam keadaan
  terbuka, dan kran jika
terbuka, maka 

sehingga  

Maka:
 
= Massa jenis fluida sama

𝑣 2= √  2 𝑔 h
Contoh
1. Menara air yang terbuka memiliki luas penampang sangat
besar dengan ketinggian 20 m dari posisi keran. Jika diameter
lubang keran 1 cm, hitunglah: (a) laju air yang keluar dari
keran, (b) debit air yang keluar dari keran, dan (c) volume air
yang keluar dari keran selama 1 menit.
Diketahui :  
A1 = Luas penampang menara
v1 = laju air pada menara
A2 = Luas penampang keran
v2 = laju air pada keran
D2 =0,01 m

a. v2 = ?
b. Q2 = ?
c. V2 = ?
a. Laju air yang keluar dari keran (v2) Lanjutan….

Gunakan rumus Bernoulli :


1  1
( ) (
𝑃 1+ 𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 =𝑃 2+ 𝜌 . 𝑣 22 + 𝜌 . 𝑔 .h 2
2
2
2 )
Karena menara air dan  keran terbuka, maka
Karena
 
 

Massa jenis fluida sama


Lanjutan….
b. Debit air yang keluar dari keran (Q2)

𝑄 2= 𝐴  2 . 𝑣 2
  ) 2 𝑥 20=1,57 𝑥 10−3 𝑚3 / 𝑠
𝑄 2=𝜋 .𝑟 2 . 𝑣 2=3,14 𝑥 ( 0,005

c. Volume air yang keluar dari keran selama 1 menit (V2).

 
Contoh
2. Suatu tangki tertutup berisi air setinggi y
A1 , P1 (10 m). Tekanan pada permukaan atas
air dalam tangki (P1) adalah 4. 105
A2
N/m2 , dan luas penampang A1. Pada
y
d jarak d (8 m) dari dasar tangki terdapat
kran yang dapat dibuka-tutup dengan
luas penampang A2.

a) Tentukan tekanan pada posisi kran pada saat kran dalam keadaan tertutup.
b) Tentukan kecepatan keluarnya saat kran dibuka (diketahui A2 = 0,1 A1)
c) Hitunglah volume air yang keluar selama 30 s bila luas penampang kran 2 cm 2.
Jawab: Lanjutan….
a) Tekanan pada posisi kran pada saat kran dalam keadaan tertutup (P2)
Gunakan rumus Bernoulli :
1   1
( 2
) (
2
𝑃 1+ 𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 =𝑃 2+ 𝜌 . 𝑣 2 + 𝜌 . 𝑔 .h 2
2 2 )
Pada saat kran ditutup  belum ada kelajuan  v1 = v2 = 0
 
Sehingga
=
b. Kecepatan keluarnya saat kran dibuka (v2)
p1  12  v12   gy1  p2  12  v22   gy2

p2  patm y1  y2  10  8  2 m
A2
A1v1  A2 v2  v1  v2
A1
1
2  v  p1  p2  
2
2
1
2  
A2 2
A1 v22   g ( y1  y2 )

1
2  v [1 
2
2  
A2 2
A ]  p1  p2   g ( y1  y2 )

1
2  v [1 
2
2  
A2 2
A ]  p1  p2   g ( y1  y2 )

2( p1  p2   g ( y1  y2 )) 2[(4.105  1.105 )  (1000 10  2)]


v2  
[1    1000[1  0, 01]
2
A2
A ]
2[(4.105  1.105 )  (1000 10  2)] 2[3.105  2.10 4 ] 6, 4.105
v2     25, 42 m/s
1000[1  0, 01] 990 990

c). Hitunglah volume air yang keluar selama 30


s.
Vol  Qt  v2 A2t  (25,42 m/s)  (2.10 4 m 2 )  (30 s)

 0,152 m 3  152,52 cm 3
Lanjutan….
Aplikasi Hukum Bernoulli

2. Venturimeter

Apa itu Venturimeter ???


Venturimeter  alat yang digunakan untuk
mengukur laju aliran fluida dalam pipa
tertutup.

Contoh : Mengukur laju aliran minyak pada pipa-pipa penyelur minyak


dari tempat pengilangan ke kapal tangker di pelabuhan.
Lanjutan….

Karena minyak yang mengalir dalam pipa tidak dapat


dilihat, maka diperlukan teknik khusus untuk mengukur
laju alirannya tersebut.

Teknik yang dilakukan adalah 


• Memasang pipa yang penampangnya berbeda dengan penampang
pipa utama
• Kemudian mengukur tekanan fluida pada pipa utama dan pipa yang
dipasang.

Kelajuan berubah bila


diameter berubah. Hal
ini dapat digunakan
untuk mengukur
kelajuan aliran fluida.
Lanjutan….
Skema pengukuran aliran fluida dengan
Venturimeter

Gunakan rumus Bernoulli :


1   1
𝑃 1+
2( 2
)
𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 = 𝑃 2+
2 (
𝜌 . 𝑣 22 + 𝜌 . 𝑔 .h 2 )
Karena pipa posisinya mendatar, maka: h 1=h
  2

Sehingga:
  Gunakan Persamaan
  Kontinuitas:

𝐴  1
𝑣 2= .𝑣1
𝐴2
Lanjutan….
Sehingga:
 

 
3. Tabung Pitot

Tabung Pitot  Digunakan untuk mengukur


laju aliran udara.

Tabung Pitot  memiliki dua ujung pipa


 Ujung 1 memiliki lubang yang menghadap
aliran udara  udara yang masuk pada
pipa 1 akhirnya diam di dalam pipa
(v1 = 0)
 Ujung 2 memiliki lubang yang
menyinggung aliran udara  udara pada
ujung 2 memiliki laju yang sama dengan
laju udara luar (v2 = v)
Lanjutan….

Untuk mengetahui berapa kelajuan udara, Gunakan persamaan


Bernoulli :
1   1
𝑃 1+ (2
2
)
𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 = 𝑃 2+(2
𝜌 . 𝑣 22 + 𝜌 . 𝑔 .h 2 )
𝑠𝑢𝑑𝑎h𝑑𝑖𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎,𝑣1=0𝑑𝑎𝑛𝑣2=𝑣
 

 
Sehingga:
 

  ∆𝑃
2.
𝑣=
√𝜌
Tabung Pitot di gunakan pada pesawat terbang
4. Gaya Angkat Pada Pesawat Terbang

Pesawat
Darimana bisagaya
naik atau
angkatturunitu
Kira-kira
jika
Tetapi
bukan
tekanan
Kenapa Penyebabnya
mengapa
karena
bagian
Pesawat
memiliki
bawah
Bisa
pesawat
mesin
sayap lebihberasal???
tinggi tentu akan
apa???
yangbisa
dapat
memberikanterbang???
naik dan
gayaturun?
mendorong angkatke atas
atau keuntuk
bawahpesawat
Apakah
Penyebabnya dari mesin
adalah
Apakah pesawat memilikistruktur
sayap Bahkan
pesawat pesawat
pesawat???
yang jet
dirancang
gaya angkat  sehingga
Mesin pesawat
komersial
sedemikian bisa
rupanaikhanya
hingga
sehingga
dapat terbang???
ketinggian diudara
menghasilkan
laju aliran atas 10 km
gaya
di dari
atas
Pesawat bisa terbang karena Hal tersebut dapat
dorong permukaan
sayapke arah
lebih laut. disaja
depan
besar
memanfaatkan hukum Bernoulli dibuktikan dengan
Iya
bandingkan di bawah sayap.
Tidak
persamaan Bernoulli
vatas >> vbawah maka Patas << Pbawah
Lanjutan….
Untuk memperlihatkan adanya gaya angkat  gunakan hukum
Bernoulli pada titik sisi atas dan sisi bawah sayap
1   2+ 1 𝜌 . 𝑣 22 + 𝜌 . 𝑔 .h 2
𝑃 1+ ( 2
2
)
𝜌 . 𝑣 1 + 𝜌 . 𝑔 .h 1 =𝑃
2( )
Anggap sayap pesawat tidak terlalu
  tebal sehingga

1 2   1 2
𝑃 1+ 𝜌 𝑣 1 =𝑃 2+ 𝜌 𝑣 2  
2 2
 

1   2 2
∆ 𝐹= 𝜌 𝑣 2 − 𝑣 1 ) . 𝐴𝑒𝑓
( Gaya angkat pesawat
2
Lanjutan….
1
∆ 𝐹= 𝜌 ( 𝑣 2  − 𝑣 1 ) . 𝐴𝑒𝑓
2 2
Gaya angkat pesawat
2

• Agar pesawat terangkat naik


   dari berat total
pesawat.
• Ini dapat tercapai jika laju (v) cukup tinggi  itu
sebabnya saat take off pesawat harus memiliki laju
yang cukup dulu sebelum meninggalkan landasan.
• Laju minimum yang diperlukan pesawat saat take
off bergantung pada berat pesawat.
• Pesawat besar memerlukan laju yang lebih besar.
• Laju dapat di capai dengan menempuh jarak
tertentu pada landasan  oleh karena itu pesawat
besar memerlukan landasan pacu yang lebih Jarak >>, maka
panjang. laju >>
5. Parfum Spray

Sehingga

Akibatnya cairan parfum terdesak ke atas


sepanjang selang

ketika mencapai ujung atas selang, cairan tersebut dibawa oleh


semburan udara sehingga keluar dalam bentuk semburan
droplet parfum.
Gesekan Udara

Gesekan udara akan menghambat laju


kendraan.
Besarnya gesekan udara pada benda yang bergerak memenuhi
persamaan :

Keterangan:  
Alat transportasi yang super cepat biasanya di rancang
sedemikian rupa sehingga gesekan udara kecil
Contoh: Tabung Venturi
Suatu tabung memiliki data-data: D1 = 6,0 cm, D2 =
4,0 cm. Perbedaan tekanan P1 – P2 = 3 atm. Massa
jenis minyak 800 kg/m3. Tentukan laju aliran dalam
cm3/menit.
1 2

Laju aliran Qv = A1V1 = A2V2


Solusi: Tabung Venturi
Kekekalan massa (Persamaan kontinuitas):
2

v1 A1  v2 A2 v1 A2  D2 
  
v2 A1  D1 
Solusi: Tabung Venturi
1 2
Persamaan Bernoulli
p1   v   gy1  p2   v   gy2
1
2
2
1
1
2
2
2

1   2 z1  z2 2  P1  P2 
v2 
  D 4 
P1  P2 1 2  1   2  
  v2  v12    D1  
 2

v 2  v1 
2
 2 
v2  D2  
4

 1      1  
2
   D22  2  P1  P2 
2   v2   2   D1   Qv  V2 A2   
 4    D 4 
 1   2  
  D1  
Contoh:
Air mengalir dalam sistem seperti di bawah. Hitung (a) Laju alir
Q air harus ditambahkan pada inlet untuk mempertahankan
ketinggian 16 ft (b) ketinggian h dalam feet dari tabung tekanan-
statis.
Solusi: Persamaan Bernoulli sepanjang garis alir
p1 V12 p2 V22 p3 V32 p4 V42
  gz1    gz2    gz3    gz4
 2  2  2  2
 p1  p4  patm ; p3  patm   gh

 z1  z3  16 ft , z1  z4  16 ft , z3  z 4
V  0
 1

V 42  V12  2 g ( z 1  z 4 )  2 g ( z 1  z 4 )
Antara titik
1 dan 4 V4  2 g( z 1  z 4 )  2( 32.2 ft / s 2 )( 16 ft )  32.1 ft / s
 Q  Q in  Qout  V 4 A4  ( 32.1 ft / s )(0.1 ft 2 )  3.21 ft 3 / s
Persamaan Bernoulli antara titik 3 dan 4
p1 V12 p 2 V 22 p 3 V 32 p 4 V 42
  gz 1    gz 2    gz 3    gz 4
 2  2  2  2
Q  V 3 A3  V4 A4
 A4   0.1 ft 2 
 V 3  V 4    ( 32.1 ft / s )   8.025 ft / s
2 
 A3   0.4 ft 
1

1
 
( p 3  p 4 )  gh  V 42  V 32  g( z 4  z 3 )
2

h 
1
2g

V4  V3 
2 2
 1
2( 32.2 ft / s ) 2
( 32 .1 ft / s ) 2
 ( 8 .025 ft / s) 2
 15.00 ft
Penerapan Persamaan Bernoulli
Venturi Meter
Kelajuan berubah bila di
ameter berubah. Hal ini
dapat digunakan untuk me
ngukur kelajuan aliran f
luida.
Penerapan Persamaan Bernoulli

Venturi Meter

p   v   gy  konstan
1
2
2

Ketinggian kedua posisi dalam hal ini sama ( y1 = y2), sehingga

1 2 1 2
p1   v1  p2   v2 2 P1  P2 
2 2 v2  A1
  A1  A2 
2 2

A2
v1 A1  v2 A2  v1  v2
A1
Tabung Pitot
 Digunakan untuk mengukur kelajuan ud
ara pada pesawat terbang.
 Dapat digunakan untuk mengukur aliran
air di dalam pipa.
Tabung Pitot

pa  12  va2   gya  pb  12  vb2   gyb

vb  0 yb  ya
1
2  v  pb  pa
2
a
2  ' gh
va 
pb  pa   ' gh 

1
2  va2   ' gh
Static, Stagnation, Dynamic, and Total Pressure: Bernoulli Equation

Static Dynamic Hydrostatic


Pressure Pressure Pressure

Static Pressure: moves along the fluid “static” to the motion.


p1   gh
Dynamic Pressure: due to the mean flow going to forced stagnation.

Hydrostatic Pressure: potential energy due to elevation changes.

Following a streamline:
1 1
p2  V2 2   gz 2  p1  V12   gz1 Follow a Streamline from point 1 to 2
2 2
0 0, no elevation 0, no elevation

1
V1
2
p2  p1  Note: p2   gH “Total Pressure = Dynamic Pressure + Static Pressure”
2
H>h

V1   g  H  h In this way we obtain a measurement of the centerline flow with piezometer tube.
Contoh: Fire Truck
Suatu mobil pemadam kebakaran dapat menyemprotkan air 1000
galon/menit dengan kelajuan di ujung selang 120 ft/s. Gedung tertinggi di
kota adalah 100 ft. Petugas memegang ujung slang dengan sudut 75o
terhadap tanah. Tentukan jarak minimum petugas berdiri dari gedung untuk
memadamkan api di atap gedung tanpa menggunakan tangga. Petugas
memegang slang 5ft di atas tanah. Anggap kecepatan air tidak berkurang
oleh gesekan.

1
Solusi: Fire Truck


V2 z1 = 5 ft , p1 = patm , V1 = 120 ft/s
2
z2 = 100 ft , p2 = patm , V2 = ?

V P1  12 V12   gz1  P2  12 V22   gz2
 V22  V12  2 g ( z2  z1 )
V2  (120 ft / s ) 2  2(32.2 ft / s 2 )(100  5) ft  91.0 ft / s

V1 u  V cos  u1  V1 cos  1 u 2  V 2 cos  2
   Di setiap titik
 v  V sin  v
 1  V 1 sin  1 v
 2  V 2 sin  2
1
u1 = u2 karena tidak ada gaya fluida pada arah-x
u 2  u1  V1 cos  1  (120 ft / s ) cos 75 o  31.06 ft / s
V2  u 22  v 22  v 2  (91.0 ) 2  ( 31.06 ) 2 ft / s  85.54 ft / s
Solusi: Fire Truck


V2 dx u V cos 
p1 = p = p2 = 0 2 Garis alir    cot 
dz v V sin 

V u  u1  V cos   V1 cos  1
 V 2  V12  2 g ( z  z 1 )  u 2  v 2  V12 cos 2  1  v 2
v  V 2  u 2  V12 sin 2  1  2 g ( z  z 1 )
dx u V1 cos  1
  
V1 dz v V12 sin 2  1  2 g ( z  z 1 )

1 x 
V1 cos  1
g

V1 sin  1  V12 sin 2  1  2 g ( z  z 1 ) 
x2 
32.2 ft / s 2

( 120 ft / s ) cos 75 o
120 sin 75 o
 ( 120 sin 75 o 2
)  2 ( 32 .2 )( 100  5 ) 
ft
s
 29.3 ft
Dalam mempelajari fluida dapat digunakan dua
pendekatan yaitu mendeskripsikan gerak setiap partikel
fluida sebagai fungsi waktu atau mendeskripsikan sifat-
sifat fluida pada setiap titik sebagai fungsi waktu. Pada
bab ini akan digunakan pendekatan yang kedua.

Karakteristik Aliran

Saat fluida bergerak, alirannya dapat dikelompokkan menjadi


dua tipe yaitu laminar dan turbulen.
Persamaan Kontinuitas
{Penerapan kekekalan massa}

Jika pipa yang dialiri fluida tidak bocor  maka jumlah massa
fluida yang melewati setiap titik akan sama.

m1  m2
1 A1v1t   2 A2v2 t
Kekekalan Energi pada Gerak Fluida F2

W  EK
WF1  WF2  WFg  EK F1
Fg
F1x1  F2 x2  Fg y  EK 2  EK1
1 2 1 2
p1 A1x1  p2 A2 x2  mg ( y2  y1 )  mv2  mv1
2 2
m   A1x1   A2 x2

p1   v   gy1  p2   v   gy2
1
2
2
1
1
2
2
2

p   v   gy  konstan
1
2
2
{Persamaan Bernoulli}
Lanjutan….

Perhatikan fluida yang bergerak dari suatu bagian pipa ke bagian pipa dengan luas penampang dan
ketinggian berbeda.

A1 : luas penampang pipa1 v1 : kealujaun fluida di titik1 y1 : ketinggian pipa1


A2 : luas penampang pipa2 v2 : kealujaun fluida di titik2 y2 : ketinggian pipa2

Anda mungkin juga menyukai