Anda di halaman 1dari 21

GAYA HIDROSTATIK PADA PERMUKAAN YANG TERENDAM

(Hydrostatic Force on the Immersed Bodies)

Informasi yang komplet mengenai resultan gaya yang bekerja pada permukaan yang
terendam meliputi:
- Besarnya gaya
- Arah gaya
- Garis kerja gaya

Gaya Hidrostatik Pada Permukaan


Permukaan Datar

Z
po

O
r
dA r θ
r dF h  Fluida dalam keadaan
FR X
Fluida dengan statis, sehingga tidak
densitas ρ Bidang XY ada shear stress (dalam
dy dx tampak atas
persamaan tidak ada
komponen viskositas µ);
dA
dA
O gaya bekerja pada arah
y’
Y normal terhadap
permukaan.
r x’  Luas elemen permukaan
Titik Kerja FR
r ∧
(Pusat tekanan) dA = dxdy k

Y
r ∧
dA = dxdy k
r r r
dF = −pdA → arah positif vektor dA sama dengan arah sumbu Z positif
r r
Resultan gaya: FR = ∫ − pdA → dp = ρ g dh
A
h
p-po = ρ g ∫ dh
0

p = po + ρ g h → h = y sin θ
p = po + ρ g y sin θ
r
Titik kerja resultan gaya FR adalah titik dimana momen akibat resultan gaya
terhadap suatu sumbu = Total momen akibat gaya-gaya yang terdistribusi terhadap
sumbu yang sama.
r r r r r r r
r ′xFR = ∫ rxdF = − ∫ rxpdA → r ′ : vektor posisi dari suatu pusat koordinat
A

sembarang yang dipilih terhadap titik kerja


r
resultan gaya FR

33
r ∧ ∧ r ∧
dimana r ′ = i x ′ + j y ′ dA = dA k
r ∧ ∧ r ∧
r = i x + jy FR = −FR k
r r
FR bekerja berlawanan arah dengan dA
Substitusikan ke persamaan sebelumnya:
 ∧ ′ ∧ ′  ∧
 ∧ ∧
 r ∧ ∧
 ∧
 i x + j y x − FR k  = ∫  i x + j y x dF = − ∫  i x + j y  x pdA k
      A 
∧ ∧ ∧ ∧ ∧ ∧ ∧ ∧
− i x ′ x FR k − j y′ x FR k = − i x x pdA k − j y x pdA k
Berdasarkan operasi hasil kali vektor:
∧ ∧ ∧ ∧ ∧ ∧
i xk = − j jx k = i
Sehingga diperoleh:
∧ ∧
∧ ∧

j x ′FR − i y′FR = ∫  j x p − i y p  dA
A 
Persamaan di atas merupakan persamaan vektor sehingga komponen-komponenya
sama, sebagai berikut:
y ′ FR = ∫ y p dA
A

x ′ FR = ∫ x p dA
A

Ringkasan: untuk permukaan data yang terendam berlaku:


r r
 Besarnya resultan gaya, FR = FR = ∫ pdA
A
r
 Arah FR normal terhadap permukaan
r
 Pada bidang XY garis kerja FR melalui pusat tekanan (x ′, y ′) dimana
y ′ FR = ∫ y p dA dan x ′ FR = ∫ x p dA
A A

Soal. Sebuah permukaan miring diengsel sepanjang sisi A dengan lebar w = 5 m.


r
Tentukan resultan gaya FR oleh air dan udara pada permukaan miring tersebut.

Z
h
D=2m
r
A
F
R A

L=4m
30o
Y
r r r ∧
Resultan gaya: FR = ∫ − pdA ; dp = ρ g dh ; dA = w dy k
A

34
r r ∧
 ∫
FR = − pdA = − pwdy k
A

A

 p = patm + ρgh → Pada sisi bawah permukaan juga bekerja tekanan atmosferik
sehingga patm dari permukaan dan bawah saling
meniadakan, atau bisa dihilangkan dari persamaan
p = ρgh → h = D + y sin 30o

r r L ∧
FR = − ∫ p dA = − ∫ ρ g  D + y sin 30o  w dy k
 
A 0
L
 y2  ∧  L2 ∧
= ρgw Dy + sin 30o  k = − ρgw DL + sin 30o  k
 2   2 
0
kg m  16 2 1  ∧
= 999 . 9.81 . 5m 2mx4m + m x k
3 2  2 2
m s
kg.m ∧ ∧
= − 588 x 103 k = − 588 kN k
2
s
r
FR bekerja sebesar 588 kN pada arah sumbu Z negatif !

r
Menentukan garis kerja FR ; A (0,0,0) ditentukan sebagai pusat sumbu.
y ′ FR = ∫ y p dA dan x ′ FR = ∫ x p dA
A A
L L
→ y’ ∫ ∫ ∫ y [ D + y sin 30 ] dy
1 1 ρgw o
= y p dA = y p w dy =
FR FR FR
A 0 0
L
ρgw  Dy2 y3  ρgw  DL2 L3 
=  + sin 30o  =  + sin 30o 
FR  2 3  FR  2 3 
 0

kg m 1  2 m . 16 m2 64 m3 1 
= 999 . 9.81 . 5m .  + . 
m3 s2 588.103 N  2 3 2

y’ = 2.22 m

→ x’ ∫ x p dA = x F ∫ p dA =
1 1 1 1
= x. .p.A = x . . FR = x  x = w/2
FR R FR FR
A A

(luas elemen konstan)

= w/2 = 5/2 = 2.5 m

r ∧ ∧ r
 r ′ = 2.5 i + 2.22 k Garis kerja FR berada pada arah sumbu
r
Z negatif dan melalui r ′ .

35
Gaya Hidrostatik Pada Permukaan Melengkung (Curved Surface)

Z r
Gaya pada elemen dA yang sangat kecil:
r r
dF = − p dA
dAx
Resultan gaya:
dA r r
FR = − ∫ p dA
A
dAy Y r ∧r ∧r ∧r
FR = i FR + j FR + k FR
x y z
dAz
r ∧ ∧ ∧
FR = FR. i = ∫ dF. i = − ∫ p dA . i = − ∫ p dAx = ∫ dFx
X x A Ax
r ∧ ∧ ∧
FR = FR. j = ∫ dF. j = − ∫ p dA . j = − ∫ p dA y = ∫ dFy
y A Ay
r ∧ ∧ ∧
FR = FR. k = ∫ dF. k = − ∫ p dA . k = − ∫ p dA z = ∫ dFz
z A Az

→ dFz = - p dAz
= - ρ g h dAz
= - ρ g dV
Fz = - ρ g V

 Garis kerja Fz melalui pusat gravitasi volume cairan antara permukaan


terendam dan permukaan bebas cairan.

 Untuk permukaan melengkung, resultan gaya TIDAK dinyatakan sebagai


SATU GAYA TUNGGAL, tapi da dalam komponen-
komponen-komponennya.

36
Soal. Y
Pintu air mempunyai lebar w = 5 m.
Persamaan permukaan lengkung
y2 h
pintu air tersebut x= ; kedalaman y2
4 x= D=4m
4
air D = 4 m. Hitung komponen
horisontal dan vertikal resultan gaya
akibat tekanan fluida dan garis X
kerjanya!

FRV = Komponen vertikal resultan gaya


FRH = Komponen horisontal resultan gaya FR V
FRH
Lihat gambar di samping ini. x’
y’

r r
 ∫
FR = − p dA ; dp = ρ g dh → p = ρ g h ; patm bekerja pada pintu air dan permukaan
bebas air, sehingga tak ada selisih tekanan
atmosferik.
D2
D 4

 FRH =

0
p w dy ; FR Y =
∫ p w dx
0
y2
 x = → y = 4x = 2 x
4
 Lihat gambar. Variasi kedalaman air bisa dinyatakan sebagai berikut:

h = D – y = D - 2Sx

Penyelesaian !
D D D D
 FRH =
∫ p w dy = ∫ ρ g h w dy = ρ g w ∫ h dy = ρ g w ∫ [D − y] dy
0 0 0 0
D

= ρ g w D y −

y2 
2 
 = ρ g w D2 − 1 D2 =
2
ρ g w D2
2
[ ]
0
kg m 16 2 m
= 999 . 9.81 . 5m . m = 392 . 103 kg.
3 2
m s 2 s2
Komponen
= 392 kN
horisontal gaya
D2
4
D2
4
D2
4
resultan
 FRV =

0
p w dx =

0
ρ g h w dx = ρ g w
∫ h dx
0
D2
D2

∫ [D − 2 x ] dx = ρ g w D x − 2 . 3 . x
4
 2 3  4
= ρg w 2

0
0

37
 D3 4 D3  ρ g w D3
= ρg w  − . 3  =
 4 3 4 2

12

kg m 1 kg.m
= 999 . 9.81 . 5 m . 64 m3 . = 261.34 x 103
m3 s2 12 s2
Komponen vertikal
= 261.34 kN
gaya resultan
 Garis kerja FRH
D D

∫ ∫ ∫ y ρ g h w dy
1 1 1
y′ = y p dA = y p w dy =
FRH FRH FRH
Ax 0 0
D D
ρgw  Dy2 y3 

ρgw
= y [D − y ] dy =  − 
FRH FRH  2 3 
0  0
3
ρgwD ρgwD 3 1 ρgwD 3 2 D 4
= = . = . = = m = 1.33 m
6FRH 6 FRH 6 ρgwD 2 3 3

 Garis kerja FRV


D2 D2
D2

∫0 [ ]
4 4
ρgw  D 2 4 52 
∫ ∫
4
1 1 ρgw
x′ = x p dA y = x ρ g h w dx = x D − 2 x dx = x − x 
FR V FR V FR V FR V  2 5 0
Ay 0

ρgwD 5 ρgwD 5 1 ρgwD 5 12 3D2 3x16


= = . = . = = = 1.2 m
160FR V 160 FR V 160 3 40 40
ρgwD

L a t i h a n Soal-
Soal

38
Gaya Apung [Bouyant Force]
- “Kalau suatu benda atau permukaan yang terendam dalam atmosfer maka gaya-gaya
akibat tekanan atmosfer akan bekerja padanya. Kalau suatu benda terendam dalam
air maka gaya hidrostatik akibat kedalaman air akan bekerja terhadap benda
tersebut.” Bagaimana dengan benda yang terapung? Bagaimana sebuah kapal
berukuran raksasa terbuat dari logam bisa terapung? Apakah kapal itu menerima
gaya hidrostatik dari air tempatnya mengapung?
- Gaya apung adalah resultan gaya yang bekerja terhadap suatu benda oleh fluida
statik tempat benda itu terendam atau terapung.
- Gaya apung beraksi vertikal ke atas.
- Pada benda yang terendam, gaya apung sama dengan beda antara komponen
vertikal gaya tekanan terhadap sisi bawah benda dan komponen vertikal gaya
tekanan terhadap sisi atas benda.
F E
Gaya ke atas = berat cairan ABCEFA

D Gaya ke bawah = berat cairan dalam


A
C
B
ADCEFA

Beda / selisih kedua gaya ersebut adalah


gaya vertikal ke atas yang disebabkan oleh berat fluida ABCD yang dipindahkan
oleh benda padat itu.
FB = V .γ FB = Gaya apung

V = Volume yang dipindahkan


p1 δA

γ = Berat jenis fluida


δA

δFB = [ p 2 − p1 ]δ A = γ .h.δ A = γ .δ V
h
O x

p2 δA
FB = γ ∫ dV = γ .V
V

1
V V∫
γ ∫ xdV = γVx atau x = xdV
V

_
x = Jarak dari titik acuan ke garis kerja gaya apung (pusat apung)

39
Diskusi. Bagaimana sebuah kapal induk seberat seratus ribu ton dapat
mengapung di atas air? Kita tahu bahwa jika benda itu terbuat dari baja padat ia
akan tenggelam, dan kapal induk tidak padat tapi berongga. Akan tetapi
bagaimana air yang berada di bawahnya tahu bahwa kapal induk itu berongga?
Harus seberapa ringankah sebuah benda agar dapat mengapung? Dengan
menggunakan konsep gaya apung di atas, jawab dengan detail dan diskusikan
pertanyaan berikut ini: .Mengapa kapal induk seberat itu bisa mengapung?
.Mengapa hanya sebagian badan kapal yang melesak ke dalam air?
.Bagaimana dengan kapal selam yang kadang-kadang tenggelam (menyelam)
dan kadang naik (mengapung) ke permukaan?

Penggunaan Asas Gaya Apung


- Menentukan berat / volume benda

F1 F2

F1 + V .γ 1 = W
Vγγ1 Vγγ2
F2 + V .γ 2 = W

F1 − F2
∴V =
γ 2 − γ1
W W
Fluida I Fluida II F1 .γ 2 − F2 .γ 1
∴W =
γ 2 − γ1

- Mengukur gravitasi jenis fluida

∆h
Voγ (Vo - ∆V)S.γγ Fluida I : S = 1.0
Vo.γ = W
Fluida II :

W
W (V 0 − ∆V )S .γ = W
Fluida I Fluida II
II

40
Buoyant Force
(GAYA APUNG)

Apa yang menyebabkan:

Zeppelin ini bisa


Kapal sebesar ini
mengudara?
bisa terapung?

Kapal selam ini


kadang naik, kadang
tenggelam ke dalam
air?

Penyebabnya adalah gaya


apung yang bekerja pada
benda-benda tersebut !

41
Bak berisi air dimasuki objek A dan B

A
B

V V
Mula-mula bak hanya berisi air; kemudian objek A
dimasukkan ke dalam bak. Sebagian air akan dipindahkan
ke bak kecil disampingnya (V).
Besarnya gaya apung yang diterima A adalah sebesar
berat air yang dipindahkan (V).
Berat A < berat V maka A akan mengapung. Seberapa
C dalam badan A terendam air, menunjukkan pada volume
V
itulah berat air yang dipindahkan sama persis dengan
berat A.

Berat B sama persis dengan berat volume air yang seukuran B. Gaya apung
yang diterima C sama dengan yang diterima B; tapi karena berat dan densitas
C jauh lebih besar maka C tenggelam sampai ke dasar.

Balon udara terbang berdasar prinsip: udara


yang lebih panas akan bergerak naik dalam
udara dingin. Udara panas lebih ringan dari
pada udara dingin.
1 ft3 udara = 28 gram. Jika udara dipanaskan
sampai 100oF, beratnya akan berkurang 7
gram.
Sehingga tiap 1 ft3 udara dapat mengangkat
benda 7 gram.
Untuk mengangkat benda seberat 1000 pound (= 450 kg) dibutuhkan udara
panas sebesar 65000 ft3 (= 1839.5 m3). Itulah sebabnya ukuran balon udara
harus sangat besar.
Udara dalam balon harus terus dipanaskan supaya baloon udara bisa
bertahan mengapung di udara.
Pemanasan udara tersebut harus dilakukan untuk melawan gaya gravitasi
yang bekerja pada balon tersebut

42
Sebenarnya tekanan udara juga menghasilkan gaya apung. Tekanan
atmosfer lebih besar pada permukaan bumi, sehingga udara
cenderung terdorong ke atas, tapi gaya apung akibat beda tekanan ini
sangat kecil jika dibandingkan gaya gravitasi. Sehingga supaya dapat
mengapung, udara dalam baloon harus dipanaskan.

Sebuah balon berisi udara panas harus 70oC


menahan beratnya sendiri plus satu orang D
penumpang. Diameter balon tersebut sebesar
11.8 meter. Udara lingkungan 25oC dan 1 atm.
25oC
Udara panas dalam balon 70oC dan 1 atm.
Abaikan ukuran saluran masuk udara panas.
Berapa berat yang mampu diangkat oleh W
balon tersebut?

Dalam kasus ini gaya apung disebabkan oleh perbedaan densitas


antara udara panas dan udara dingin.
p 101350 101350
ρ cold = atm = = 1.185 mkg3 ; ρ hot = = 1.030 mkg3
RTcold (287)(273 + 25) (287)(27370)
Gaya apung akibat beda densitas inilah yang harus mengangkat
beban W.
π
Fapung = W = ∆ρ g Volbalon = (1.185 – 1.030) x 9.81 x D 3
≈ 1300 N 6
(Jadi berat balon plus penumpang harus ≤ 1300 N (≈
≈ 132 kg)

43
Fluida Dalam Benda Rigid Yang Bergerak
Fluida yang berada didalam benda rigid (kaku) yang bergerak diklasifikasikan sebagai
fluida statis jika tidak terjadi (dianggap tidak terjadi) deformasi fluida akibat efek
viscous atau tidak ada perbedaan tegangan geser relatif antara lapisan – lapisan
fluidanya. Sehingga gaya yang bekerja adalah tekanan dan gravitasi.
gravitasi
Suatu elemen volume fluida yang padanya bekerja tekanan dan gaya gravitasi
mempunyai kesetimbangan gaya:

 ∂ ∂ ∂
dF = (− grad p + ρ.g )dV ∴ grad p =  i + j + k  p
 ∂x ∂y ∂z 

dF  ∂. p ∂. p ∂. p 
= − grad p + ρ.g = i + j +k 
dV  ∂.x ∂. y ∂.z 

Hukum Newton II : dF = a.dm = a.ρ .dV

dF
= a.ρ
dV
Sehingga: − grad p + ρ .g = ρ .a

pressure force body force mass x acceleration


Persamaan ini berlaku untuk masing – masing komponen koordinat:
∂p
arah x ; − + ρg x = ρ .a x
∂x
∂p
arah y ; − + ρg y = ρ .a x
∂y

∂p
arah z ; − + ρg z = ρ .a z
∂z
Kasus.
Kasus. Fluida dalam bejana yang diberi percepatan linier konstan
y
h0 = kedalaman awal cairan
a
∆h h1 = Kedalaman diatas h0 (setelah bergerak)
ax
h1 b = Lebar bejana rigid
ho

a = Percepatan linier
x
b

Pada masing – masing sumbu berlaku :


∂p
Sumbu z ; = 0 ; g z = 0 ; az = 0
∂z

44
Sumbu x ; gx = 0

Sumbu y ; g y = −g ; ay = 0

∂p ∂p
∴ = − ρ .a x ∴ = − ρ .g
∂x ∂y

Jadi untuk kasus di atas perubahan gaya – gaya yang bekerja merupakan fungsi
perubahan posisi x dan y nya.
∂p ∂p
dp = dx + dy
∂x ∂y

Permukaan bebas mempunyai nilai tekanan yang konstan; dp = 0


∂p ∂p
dp = dx + dy = 0
∂x ∂y

− ρ .a x .dx − ρ .g.dy = 0

dy a x
=  Merupakan nilai gradien garis permukaan cairan
dx g

(dalam keadaan bergerak).


Persamaan garis permukaan fluida menjadi sbb:

ax ax
dy = dx atau y = x
g g

Kasus.
Kasus. Fluida dalam bejana yang diberi percepatan linier konstan pada arah y (ay)
dp = − ρ .a x .dx − ρ ( g + a y )dy = 0

dy ax
=−
dx ay + g

Misalkan dianggap terjadi perubahan tekanan di permukaan ( dp ≠ 0 )

dp = − ρ .a x .dx − ρ ( g + a y )dy

p − p o = − ρ .a x .dx − ρ ( g + a y )dy

ax p − po
dy = − dx +
ay + g ρ (g + a y )

untuk yo = 0 dan xo = 0  Persamaan garis permukaan menjadi:

45
 ax  p0 − p
Y = − x +
 ay + g  ρ(g + a y )

Fluida Dalam Bejana Yang Diputar Dengan Kecepatan Sudut Konstan (ω)
z Kecepatan sudut = ω
- Percepatan, a = ω2.R
R
- Sistem koordinat polar (r,θ,z)
- p merupakan fungs r dan z ; p = p(r,z)
h1 ho
r Perubahan tekanan antara 2 titik (r,θ,z)dan (r+dr,θ,z + dz)
ω
dinyatakan sebagai berikut:
g
∂p  ∂p 
dp = dr + dz
∂r  z ∂z  r

Hukum Newton II untuk arah Z:


∂p 
− dz + ρ .g z = ρ .a z
∂z  r

Karena gz = -g dan az = 0 maka:


∂p 
− = − ρ .g → (I)
∂z  r

Perhatikan gambar perubahan elemen r fluida berikut ini:

p dr dz

dr
 ∂p ∂r   dr 
p+  r +  dθdz
 ∂r 2   2 
dθ/2 p

pdrdz sin
 ∂p dr  dr  2
p−  r − dθdz
 ∂r 2  2 
r

dθ/2p dr dz p dr dz
dθ/2

Hukum Newton II arah r

∑ dFr = ar .dm = ar .ρ.dV


= -ω2 r ρ dV
= - ω2 r ρ dθ dr dz → 

46
Dari gambar:

 ∂p dr   dr   ∂p dr   dr  dθ
∑ dF r = p −


∂r 2   r −  dθdz −  p +
2 

∂r 2   r +  dθdz + 2 pdrdz sin
2 2
≈ dθ/2

Perkalian antar suku diatas menghasilkan:

 dr ∂p dr ∂p  dr 
2
dr ∂p dr ∂p  dr 
2

∑ r
dF = dθdz  pr − p − r + 
∂r 2 ∂r  2 
 − pr − p − r − 
∂r 2 ∂r  2 
 + pdr 
 2 2 

 ∂p 
∑ dF r = dθdz − r dr  → 
 ∂r 

=
∂p
−r dr dθ dz = −ω 2 ρ r dr dθ dz
∂r
∂p
= ρω 2 r → (II)
∂r
Sebelumya, diketahui bahwa:
∂p  ∂p 
dp =  dz +  dr = (I) + (II)
∂z  r ∂r  z

dp = ρ ω 2 r dr − ρ g dz

Beda tekanan antara suatu titik acuan ( ro,zo ) dengan nilai tekanan po dan sembarang
titik (r,z) dengan tekanan p adalah:
p r z

∫d p = ρ.ω 2
∫ r.dr − ρ.g ∫ dz
p0 r0 z0

ρ.ω 2
p − p0 = (r 2
− r02 ) − ρ.g ( z − z 0 )
2
Titik referensi pada permukaan bebas sumbu silinder:
p0 = patm ; r0 = 0 ; z0 = h1
ρ.ω 2 .r 2
p − p atm = − ρ.g (z − h1 )
2
Karena pada permukaan bebas tekanannya konstan [p = patm], maka;

ρ.ω 2 .r 2
− ρ.g (z − h1 ) = 0
2
( ω.r ) 2
z = h1 + (Persamaan permukaan bebas!)
2.g
47
Sehingga ketinggian permukaan maksimum (pada sisi bejana);
z

Ro ω 2 .R02
z = h1 +
2.g
ω 2 Ro2
h1 ho
2g
r
ω

g
Persamaan diatas dapat dinyatakan sebagai fungsi ho (ketinggian fluida saat bejana diam
atau tidak berotasi).
Dalam kondisi diam V1 = π R2 ho
R z R
Dalam kondisi berputar V2 = ∫ ∫ 2π r dz dr = ∫ 2π r dr
0 0 0

R
R
 ω2r 2   r 2 ω2r 4 
= ∫ 2π h 1 +
 rdr = 2π h 1 +
0  2g   2 8g 0

 R 2 ω2R 4   ω2R 4 
= 2π h 1 + = π h 1 R +
2

 2 8g   4g 

V1 = V2

 ω 2R4 
πR 2 ho = π h1 R 2 + 
 4g 

h1 = ho −
(ω R )2
4g

( ωr) 2
z = h1 −
2g

( ωR ) 2 ( ωr) 2
= h0 − +
4g 2g

( ωR ) 2  1  r  2 
z = h0 −  −  
2g  2  R  

Soal
1. Sebuah tangki silinder terbuka, tinggi 6 ft, diameter 3 ft, berisi air setinggi 4.5ft ;
silinder tersebut kemudian diputar pada sumbu y.

48
 Berapa kecepatan sudut agar air tidak tumpah
 Berapa tekanan pada titik C dan D jika ω = 6 rad/sec.

Y
R π .D 2
a. Volume tangki yang tidak terisi air, V1 = ⋅ h0
ho=1.5’ S 4
Volume parabolid diputar = setengah volume yang
h1=4.5’
melingkupi

 π .D 2  1
ω V2 =  ⋅Y ⋅ V1 = V2
 4  2

π .D 2 π .D 2 Y
⋅ 1.5 = ⋅
4 4 2
Y = 3 ft
Y
S ω 2R2
Y=
2g

C ω 2 ⋅ 1.5 2
3 = ω = 9.26 rad / sec
ω
D 2 ⋅ 32.2

ω2
b. ω = 6 rad/sec Y1 = R 2 = 1.26
2g

Penurunan dari titik S = ½ Y = 0.63 ft


Ketinggian titik s dari dasar tangki : hC = 4.5 – 0.63 = 3.87 ft
Kedudukan tertinggi di bagian tepi : hD = 4.5 + 0.63 = 5.13 ft
pc = γ ⋅ hc = 62.4 ⋅ 3.87 = 242 psf
Y1
p D = γ ⋅ hD = 62.4 ⋅ 5.13 = 320 psf

ω = 6 rad/s

2. Soal seperti no.1 tapi silinder dalam keadaan tertutup. Tekanan dalam tangki 15.5
psia ; ω = 12 rad/sec. Berapa tekanan pada titik C dan D jika keadaan air dalam
tangki seperti gambar.

49
D2

Y1 π .D 2 1 π ⋅ D22
Y2 ∴ ⋅ h0 = ⋅ ⋅ Y2 (1)
4 2 4
S ω 2 R2 2
Y2 = (2)
2g
C D
Substitusikan Y2 ke persamaan 1
ω = 12 rad/s

R2 = 1.32 ft & Y2 = 3.89 ft


Yc = 6 – Y2 = 2.11 ft

ω2R2
12 2 ⋅ 1.5 2
YD = Yc + Y1 → Y1 = = = 5.02 ft
2g 2 ⋅ 32.2

= 2.11 + 5.02 = 7.13 ft


p c = 15.5 + γ ⋅ h
62.4 ⋅ 2.11
= 15.5 + = 16.4 psia
144
p D = 15.5 + γ ⋅ h
62.4 ⋅ 7.13
= 15.5 + = 18.6 psia
144
3. Soal seperti no.2 Keadaan air dalam tangki seperti pada gambar;
a. Berapa ω
b. Tekanan di titik D.

π .D 2 1 π ⋅ D22
a. ⋅ h0 = ⋅ ⋅ Y2
4 2 4
D2 = 2.25 ; R2 = 1.125 ft

ω 2 R2 2
R2 Y2 =
2g

Y2 ω 2 = 343

Y1 ω = 18.6 rad/sec

ω2R 2
18.6 2 ⋅ 1.5 2
b. Y1 = = = 12.1 ft
2g 2 ⋅ 32.2
ω
62.4 ⋅ 12.1
p D = 15.5 + = 20.7 psia
144
50
4. Sebuah kontainer D = 6m ; T = 1.8 m ; L = 2.1m Terisi air h = 0.9 m. Akselerasi linier
sepanjang tangki 2.45 m/s2. Hitung gaya yang bekerja pada sisi tangki dan selisih
gaya yang menyebabkan tetap adanya akselerasi.
dy ax
= tgθ =
dx g
= 0.25
3m
θ = 14 0
θ
Y 1.8 m
0.9 m Lihat gambar :
Y1
Y1 = 0.9 – Y = 0.9 – 3.tgθ
= 0.9 - 0.75 = 0.15 m
Y1 = ketinggian air pada sisi CD
Ketinggian air pada sisi AB = 0.9 + 0.75 = 1.65 m
FA− B = ρ.g .h. A = γ .h. A FC − D = γ .h. A
1.65 0.15
= 9810 N 3 ⋅ m ⋅ (1.65 ⋅ 2.1)m 2 = 9810 ⋅ ⋅ (0.15 ⋅ 2.1)
m 2 2
= 28000 N ( gaya pada sisi AB) = 230 N

9810 N ⋅ ( 6 ⋅ 2 .1 ⋅ 0 .9 ) m 3
m3
Gaya untuk akselerasi, F = m.a = ⋅ 2.45 m 2 = 28700 N
9.81 2m s
s
Atau, F = FA-B – FC-D = 28000 – 230 = 27770 N.

51
Sebuah balon berisi udara panas harus menahan beratnya 70oC
sendiri plus satu orang penumpang dengan berat total
D
1300 N. Material balon mempunyai massa 60 gram/m2.
Udara lingkungan 25oC dan 1 atm. Udara panas dalam
balon 70oC dan 1 atm. Berapa diameter bola balon yang 25oC

dibutuhkan untuk menahan berat tersebut? Abaikan


ukuran saluran masuk udara panas.
1300 N

Jika kubus 12 cm seperti dalam gambar direndam dalam etanol 20oC, akan diimbangi oleh
massa 2 kg. Berapa specific gravity kubus tersebut? γetanol = 7733 N/m3

2 kg Gaya pada beban = 2 x 9.81 = 19.62 N

F = 19.62 = Gaya berat kubus – Gaya oleh etanol


= (W – B)kubus = (γkubus - γetanol) (0.12 m)3
= (γkubus - 7733) (0.12 m)3
12 cm

γkubus = 7733 + 19.62/0.123 = 19100 N/m3

Sebuah bak ikan berukuran 16 inch x 27 inch dengan kedalaman 14 inch berada dalam
kendaraan yang bisa mengalami percepatan sampai 6 m/s2. Dengan mengasumsikan
gerakan benda rigid, perkirakan kedalaman air dalam bak untuk menghindari air tumpah.
Bagaimana posisi yang tepat bak tersebut terhadap arah gerakan kendaraan?
Posisi terbaik adalah dengan menempatkan sisi 16 inch
∆z sejajar dengan arah kendaraan.
θ
tg θmax = ax/g = 6/9.81 = 0.612
θ 14 inchi
h? ax ∆z = 16/2 tg θ = 4.9 inch

Isi bak ≤ 14 – 4.9 = 9.1 inch

Sebuah kincir air mengangkat air


dengan sudu setengah lingkaran
berdiameter 1 ft. Roda kincir tersebut
10 rpm
berputar dengan kecepatan 10 rpm.
Berapa sudut permukaan air pada titik θ
A yang ditunjukkan gambar? R = 6 ft
A

1 ft

Soal-
Soal-Soal MF 1 52
Silinder terbuka berdiameter 16 cm dan tinggi 27 cm
ω dipenuhi air. Estimasikan kecepatan putaran (a).Saat
sebagian air tumpah dan ketinggian air hanya sepertiga dari
18 cm ketinggian silinder; (b).Saat dasar silinder terbuka terhadap
atmosfer.
a

b 9 cm

Tangki air berdiameter 4 m tersusun dari 2 potong setengah-


setengah-silinder masing-
masing-
masing mempunyai berat 4.5 kN/m; dibaut secara bersamaan seperti tampak
dalam gambar. Jika sisi sirip penutup tempat baut dipasang diabaikan, hitung
gaya pada masing-
masing-masing baut.

2m

Wtank Wair
Air
Fbollt Fbollt

2m
Spasi baut 25 cm P1 A1

Tentukan (a) Gaya total hidrostatik terhadap B


air
kurva AB dalam gambar berikut ini serta (b)
garis kerjanya. Abaikan tekanan atmosfer dan Y = X3 1m
asumsikan lebar bidang lengkung tersebut Y
adalah 1 m. (Ingat gaya total FR2 = FV2 + FH2).
A X

Soal-
Soal-Soal MF 1 53

Anda mungkin juga menyukai