Anda di halaman 1dari 6

1.

Uraikan dan jelaskan sejarah lahirnya Pancasila dari zaman kerajaan kutai hingga proklamasi
kemerdekaan Indonesia!
Jawab :
Sejarah lahirnya pancasila pada tanggal 1 Juni1945 tidak dapat dibantah, dimana Ir.
Soekarno yang diakui sebagai tokoh nasional yang menggali pancasila. Nilai-nilai essensial
yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta
Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu kala sebelum mendirikan Negara. Sejarahnya pancasila terbentuk melalui suatu proses
yang panjang mulai dari zaman kerajaan kerjaan hinga datangnya masa penjajahan pada bangsa
Indonesi. Berikut adalah sejarah pancasila antara lain,
a. Zaman kerajaan Kutai
Pada tahun 400 M indonesia memasuki zaman sejarah (sudah dikenal tulisan), dimana
ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu). Raja Mulawarman menurut
prasasti tersebut merupakan keturunan dari raja Aswawarman yang membuka zaman
kerajaan pertama kali di Indonesia yaitu kerajaan kutai.
b. Zaman kerajaan Sriwijaya
Abad ke VII munculnya kerajaan Sriwijaya di Sumatra dibawah kekuasaan bangsa
Syailendra dimana kerajaan ini merupakan kerajaan maritim yang mengandalkan kekuatan
lautnya. Dalam Sistem pemerintahan terdapat pengurus pajak, harta benda, kerajaan
rokhaniawan yang menjadi teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci
sehingga pada saat itu tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan.
c. Zaman Sebelum Majapahit
Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai-
nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih
berganti. Kerjaan kerajaan tersebut adalah kerajaan kalinga, sanjaya yang membantu dalam
membangun candi kalasan yang didirikan dijawa tengah bersama dengan dinasti
syailendra. Selain kerajaan di Jawa Tengah tersebut di Jawa Timur juga muncul kerajaan
Isana, Damarwangsa dan juga kerajaan Airlanga. Diwilayah Kediri Jawa Timur berdiri
pula kerajaan Singasari yang kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinya
kerajaan Mahapahit.
d. Zaman Majapahit
Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1932 dimana kerajaan tersebut mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang
dibantu oleh Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara.
Wilayah kekuasan Majapahit saat itu terlentang luas dari semenanjung Melayu sampai irian
Barat dan pada saat itu agama Hindu dan Budha hidup secara berdampingan. Empu
Prapanca menulis buku Negarakertagama dimana dalam kitab tersebut terdapat istilah
Pancasila. Empu tantular mengarang buku Sutasoma, dan didalam buku itulah kita
jumpai semboyan persatuan nasional, yaitu Bhineka Tunggal Ika, yang bunyi lengkapnya
Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda , namun
satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki tuhan yang berbeda.
e. Zaman Penjajahan
Setelah kerajaan Majapahit runtuh maka berkembanglah agama islam yang secara
bersamaan berkembang juga kerajaan islam seperti kerajaan Demak. Bangsa asing seperti
Belanda mulai masuk ke Indonesia dengan cara berdagang, namun dalam praktiknya
Belanda malah menginginkan menguasai Indoensia. Hal tersebut menjadikan munculnya
pahlawan kedaerahan seperti pahlawan Imam Bonjol dari Maluku, Pangeran Diponegoro
dan masih banyak lainnya
f. Zaman Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa
yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri. Diantaranya
adalah Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo pada 20 Mei 1908.
kemudian Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1909 serta Partai Nasional Indonesia (PNI)
tahun 1927 yang didirikan oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono serta tokoh
lainnya. Pada tanggal 28 Oktober 1928 lahirlah Sumpah Pemuda sebagai penggerak
kebangkitan nasional yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa serta satu tanah air yaitu
Indonesia Raya.
g. Zaman Penjajahan Jepang
Pada tanggal 29 april 1945 Jepang dating ke Indonesia. Jepang memberikan janji kepada
bangsa Indonesia akan memberikan kemerdekaan, karena Jepang terdesak oleh tentara
sekutu. Kemudian Jepang menyarankan bangsa Indonesia untuk membentuk suatu badan
yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu
BPUPKI, yang diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat serta mengusulkan
bahwa agenda pada sidang BPUPKI adalah membahas tentang dasar negara.
h. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sidang BPUPKI Pertama (29-1 Juni 1945) merumuskan pancasila sebagai dasar negara
yang resmi, dalam perumusan tersebut terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan
oleh Muh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Dari ketiga usulan tersebut, Ir, Soekarno
mengusulkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang ada saat ini. Kemudian
pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral Terauchi membentuk PPKI yang diketuai oleh
Soekarno. Untuk menyatakan kemerdekaan suatu negara diperlukan proklamasi, namun
perjalanannya tidaklah mulus. Diawali oleh Sultan Syahrir yang mendengar bahwa kota
Nagasaki dan hirosima milij Jepang dibom atom dan jepang menyatakan kekalahannya.
Kemudian golongan muda memaksa golongan tua untuk tidak menyia-nyiakana
kesempatan ini dengan segera memproklamasikan kemerdekaan. Sampai dengan peristiwa
rengasdengklok agar Soekarno dan golongan tua lainnya menyetujui permintaan golongan
muda. Kemudian untuk mempersiapkan Proklamasi tersebut maka pada tengah malam,
Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard.
Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan timur 56 Jakarta,
tepat pada hari Jumat Legi, jam 10 pagi Waktu Indonesia Barat pembacaat teks proklamasi
dilaksanakan.
2. Jelaskan kenapa dipilih nama Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang diletakkan
di dada dan kaki burung garuda!
Jawab:
Nama Pancasila dari Bahasa Sanskerta terdiri dari kata paca berarti lima dan la berarti
prinsip, asas, atau dasar. Arti dari pancasila inilah yang kemudian melahirkannya sebagai
dasar negara. Jika dilihat isi dari pancasila menggambarkan cita-cita peradaban bangsa yang
ingin diciptakan kedepannya. Pola kehidupan yang harmonis, selaras, dan berlandaskan
agama yang sesuai dengan kelima sila tersebut merupakan bentuk tatanan masyarakat yang
diidamkan pemimpin kita terdahulu jika dilihat dari latar belakang budaya indonesia yang
ketimuran dan berasaskan kebersamaan dan gotong royong. Mungkin inilah yang
menyebabkan Pancasila menjadi representasi sebagai sebuah dasar negara, berawal dari
sebuah nama yang memberikan arti dasar dengan 5 butir sila-sila yang terkandung
didalamnya. Hingga eksistensi Pancasila sebagai dasar negara tidak tergantikan dewasa ini.

Bhineka Tunggal Ika jika diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam"
atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi
pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti
"itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang
bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Sesuai dengan arti dari bhineka tunggal ika karena di indonesia terdapat banyak
suku dan bangsa dengan ciri dan karakter yang berbeda sehingga indonesia ingin
mempersatukan tujuan mereka yaitu untuk terus maju oleh karena itu menggunakan semboyan
bhineka tunggal ika yg berarti berbeda beda tetapi tetap 1 jua
3. Uraikan pendapat dan penerapan Pancasila sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari
berbangsa dan bernegara dengan contoh-contoh kongkrit !
Jawab :
Sila pertama yaitu Ketuhanan Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita
sebagai umat beragama pada Tuhannya. Contoh penerapannya yaitu : Percaya dan takwa
kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing, Menjalankan
perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing, Saling menghormati antarumat
beragama, dan Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini berhubungan dengan
perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semuanya sama didunia ini. Contoh
penerapannya yaitu Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna
kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan, Menyadari bahwa kita diciptakan sama
oleh Tuhan, Membela kebenaran dan keadilan, Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan
kewajiban yang sama, dan Tidak melakukan diskriminatif
Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku
kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini.

Cinta pada tanah air dan bangsa


Menjaga nama baik bangsa dan Negara
Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri
Ikut serta dalam ketertiban dunia
Menjunjung tinggi persatuan bangsa
Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita untuk
selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan


masalah
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara
Menghormati hasil musyawarah
Ikut serta dalam pemilihan umum

Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila
ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan


Menghargai hasil karya orang lain
Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
Menghormati hak dan kewajiban orang lain

4. Pancasila dan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan (bersinergi).
Pancasila sebagai jiwanya dan UUD 1945 sebagai batang tubuhnya. Uraikan dan jelaskan
pendapat saudara dengan contoh-contoh konkrit !
Jawab :
undang-undang dasaar 1945 tidak lain di jiwai atau bersumber pada dasar filsaft negara
pancasila. Pancasila sendiri terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, hal ini
menjadi bukti bahwa Pancasila dan UUD 1945 memiliki hubungan yang tak terpisahkan.
Contoh konkritnya yaitu jika terdapat aturan atau pasal-pasal yang terdapat dalam batang
tubuh UUD 1945 maka pasal-pasal tersebut harus sesuai dan sejalan dnegan Pancasila yang
merupakan dasar negara kita. Dalam kehidupan yang kita jalani sebagai warga negara juga
begitu, bukan hanya harus sesuai dengan aturan-aturan dalam pasal-pasal yang ada dalam
UUD 1945 tapi juga disesuaikan dengan Pancasila. Dalam hal ini artinya bahwa Pancasila
adalah sebagai sumber dari segaal sumber hokum, sedangkan UUD 1945 adalah hokum
tertinggi dari NKRI.
5. Untuk menjaga tetap tegak dan teguhnya NKRI sebagai warga negara harus siap membela
pancasila dan mengamalkan sila-sila nya didalam prilaku kehidupan sehari-hari secara
berkesinambungan. Jelaskan pendapat saudara dan bagaimana implementasinya!
Jawab :

Mengamalkan pancasila merupakan salah satu cara yang daapt kita lakukan sebgai warga negara
dalam upaya membela negara, dengan mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari maka
tentu tujuan dan cita-cita bangsa indonesia dapat terwujud, selain itu tegak dan teguhnya bangsa
Indonesia juga tetap terjaga. Adapun cara mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari yaitu, Pada sila pertama, Pancasila menuntut umat beragama dan
berkepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda-beda keyakinannya. Sila kedua
mengamalkan dimana masyarakat harus mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sila ketiga
mengajarkan kita bagaimana cara kita agar tetap bersatu meskipun memiliki banyak
perbedaan yakni dengan Mengakui dan menghormati adanya perbedaan dalam
masyarakat Indonesia

b. Menjalin kerjasama yang erat dalam wujud kebersamaan dan kegotongroyongan


c. Kebulatan tekad bersama untuk mewujudkan persatuan bangsa
d. Mengutamakan kepentingan bersama diatas pribadi dan golongan

Secara umum dalam sila ke empat ini, jika dalam suatu masyarakat ada masalah maka harus
diselesaikan dengan cara mufakat atau musyawarah.
Implementasi didalam kehidupan bermasyarakat ialah :
a. Menerima kritik dan saran dengan baik dan tidak marah
b. Melaksanakan hasil musyawarah apapun dengan penuh tanggung jawab
c. Apabila terjadi suatu masalah maka dipecahkan melalui musyawarah mufakat
d. Menghargai pendapat,ide, kritik, dan sran dari orang lain saat sedang musyawarah
e. Saat berpendapat tidak memaksakan kehendak
f. Mengemukakan pendapat saat musyawarah dimuka umum,tidak setelah musyawarah selesai
g. Menaati apa yang telah disepakati dalam musyawarah dan tidak menentangnya
Dalam sila keempat ini terdapat nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita
kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam semangat
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip musyawarah-mufakat,
keputusan tidak didikte oleh golongan mayoritas (diktator mayoritas), melainkan dipimpin oleh
hikmat/kebijaksanaan yang memuliakan daya-daya rasionalitas dan kearifan setiap warga tanpa
pandang bulu.

3.1.5 Implementasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Secara umum nilai yang terkandung dalam sila kelima adalah kita harus berbuat adil kepada
setiap masyarakat di Indonesia. Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari ialah :
a. Menghargai hasil karya orang lain
b. Memberikan sesuatu pada orang lain sesuai haknya
c. Membayar pajak dengan tepat waktu
d. Saling meembantu pada masyarakat lain yang sedang membutuhkan
e. Bergotong royong saat membangun jalan dan sebagainya
f. Berlaku adil pada sesama masyarakat dan tidak membeda-bedakan
g. Masyarakat tidak bergaya hidup mewah
h. Bersama sama dengan masyarakat lain memajukan daerahnya dan berusaha untuk adil dalam
setiap hal.
Dalam mewujudkan keadilan sosial, masing-masing pelaku ekonomi diberi peran yang
secara keseluruhan mengembangkan semangat kekeluargaan. Peran individu (pasar)
diberdayakan, dengan tetap menempatkan negara dalam posisi penting dalam menyediakan
kerangka hukum dan regulasi, fasilitas, rekayasa sosial, serta penyediaan jaminan sosil

Anda mungkin juga menyukai