Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai segala jenis zat cair
seperti minyak, alkohol, bensin dan jenis zat cair lainnya. Zat cair tersebut dalam
keadaan diam. Zat cair memiliki berat karena adanya gaya gravitasi sehingga
memberikan gaya kesegala arah. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu
wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat
cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan
zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut Tekanan Hidrostatis”
(Kanginan, 2006).
Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari tentang zat atau fluida diam.
Sedangkan fluida itu sendiri merupakan zat yang dapat mengalir. Tekanan yang
dihasilkan oleh fluida. Sedikit berbeda dengan tekanan pada zat padat, tekanan yang
dihasilkan oleh fluida menyebar ke segala arah, sementara pada zat padat hanya ke
arah bawah (jika pada zat padat tidak diberikan gaya luar lain, maka pada zat padat
hanya bekerja gaya gravitasi). Biasanya, tekanan yang dihasilkan oleh fluida ini
disebut tekanan hidrostatis.
Pembahasan fluida statis ini erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan sehari-
hari. Fluida statis membahas mengenai tekanan hidrostatis, hukum pascal, dan
hukum Archimedes. Dimana pada hukum pascal terdapat pengetahuan dasar
mengenai tekanan hidrostatis. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo membuktikan
bahwa peserta didik mengalami kesulitan memahami fenomena yang ada di
kehidupan sehari-hari yang merupakan fenomena fluida statis. Fluida adalah zat yang
dapat mengalir selama dipengaruhi oleh tegangan geser. Definisi lain dari fluida
adalah zat yang dapat mengalir yang mempunyai partikel mudah bergerak dan
berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan
oleh Prastiwi didapati bahwa pemahaman konsep peserta didik tergolong rendah.
Dari kedua penelitian ini menyebutkan bahwa peserta didik kesulitan memahami
prinsip dari tekanan hidrostatis (Zulfa et al., 2020).
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada
zat cair terhadap suatu luas bidang tekanan pada kedalaman tertentu. Secara
konseptual tekanan hidrostatis terjadi atas dasar hukum pascal. Konsep penting yang
perlu dipahami dalam materi fluida statis, khususnya tekanan hidrostatis ialah
tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh massa jenis wadah, melainkan dipengaruhi
oleh massa jenis zat cair, udara di sekeliling, percepatan gravitasi dan kedalaman dari
benda yang berada di dalam zat cair tersebut, konsep penting yang perlu dipahami
juga ialah prinsip-prinsip dari hukumm pascal (Zulfa et al., 2020).{Bibliography}
Pada saat kita menyelam, semakin masuk ke dalam air, telinga kita akan
semakin sakit. Hal itu disebabkan semakin dalam kita masuk ke dalam air, semakin
besar pula tekanan yang diberikan kepada tubuh kita yang bisa menimbulkan kepala
berat atau pusing dan telinga merasakan sakit. Semakin besar massa pada zat cair
atau fluida, semakin besar juga tekanan yang dihasilkan. Dari hal tersebut, bisa
disebutkan faktor-faktor yang mempengarungi tekanan hidrostatis antara lain massa
jenis pada zat cair, kedalaman zat cair, dan percepatan gravitasi.
Dalam teknik sipil tekanan hidrotatis digunakan dalam sistem drainase untuk
mengurangi tekanan hidrostatik dan meningkatkan stabilitas tanah. Retaining wall
merupakan istilah dibidang teknik sipil yang artinya dinding penahan. Berdasarkan
buku Sudarmanto, Ir., Msc., 1996, Konstruksi Beton dinyatakan bahwa, Dinding
penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah lepas
atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang
kemampatannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Faktor penting
dalam mendesain dan membangun dinding penahan tanah adalah mengusahakan agar
dinding penahan tanah tidak bergerak ataupun tanahnya longsor akibat gaya
gravitasi. Tekanan tanah lateral di belakang dinding penahan tanah bergantung pada
sudut geser dalam tanah dan kohesi. Tekanan tanah lateral meningkat dari atas
sampai ke bagian paling bawah pada dinding penahan tanah. Jika tidak direncanakan
dengan baik, tekanan tanah akan mendorong dinding penahan tanah sehingga
menyebabkan kegagalan konstruksi serta kelongsoran. Kegagalan juga disebabkan
oleh air tanah yang berada di belakang dinding penahan tanah yang tidak terantisipasi
oleh sistem drainase (Linda Tamaela, Suhudi, 2018).
Oleh karena itu kami dari kelompok VII (tujuh) melakukan salah satu dari
praktikum Hidrolika Dan Saluran Terbuka yaitu percobaan Tekanan Hidrostatis di
Laboratorium Keairan dan Teknik lingkungan Universitas Halu Oleo menggunakan
alat Hydrostatic Pressure Apparatus dengan tujuan agar dapat lebih memahami dan
mengetahui dalam menentukan pusat tekanan suatu zat cair yang diam, menentukan
resultan gaya yang terjadi, dan besar momen gaya yang terjadi, serta kita dapat
menerapkan atau menggunakannya dibidang Teknik Sipil.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada Percobaan Tekanan Hidrostatis ini yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara untuk menentukan pusat tekanan dari zat cair diam?
2. Bagaimana cara untuk menentukan resultan gaya yang terjadi pada zat
cair diam?
3. Bagaimana cara untuk menentukan besarnya momen?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan praktikum pada Percobaan Tekanan Hidrostatis ini yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk menentukan pusat tekanan dari zat cair diam.
2. Untuk menentukan resultan gaya yang terjadi pada zat cair diam.
3. Untuk menentukan besarnya momen.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat praktikum pada Percobaan Tekanan Hidrostatis adalah
sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat untuk Diri Sendiri
Manfaat dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka Percobaan Tekanan
Hidrostatis untuk diri sendiri adalah dapat mengetahui pusat dari zat cair diam, dapat
mengetahui resultan gaya yang terjadi pada zat cair diam dan dapat mengetahui
besarnya momen.
1.4.2 Ilmu Pengetahuan
Manfaat dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka Percobaan Tekanan
Hidrostatis untuk ilmu pengetahuan ialah menambah wawasan berpikir seputar
tekanan hidrostatis, unsur sarana penegembangan ilmu pengetahuan kedepannya
serta dapat dijadikan sebagai literatur percobaan tekanan hidrostatis ke depannya.

1.4.3 Untuk instansi


Manfaat dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka Percobaan Tekanan
Hidrostatis ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar dalam rangka penegembangan
kegiatan berbasis pengetahuan mengenai percobaan Tekanan Hidrostatis.

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan dari Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka
Percobaan Tekanan Hidrostatis ini yaitu sebagai berikut:
Bab I (satu) Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum, manfaat
praktikum, dan sistematika penulisan.
Bab II (dua) Tinjauan Pustaka
Terdiri dari teori-teori dasar yang berhubungan dengan praktikum. Hal ini
dimasukkan untuk memberikan landasan teoritis dalam menganalisis permasalahan.
Bab III (tiga) Metodologi Praktikum
Berisi tentang metodologi praktikum yang meliputi alat, bahan, variable, dan
tahap praktikum.
Bab IV (empat) Hasil Dan Pembahasan
Merupakan bab yang menguraikan tentang pembahasan yang menyangkut
pelaksanaan pengolahan data yang telah dilaksanakan dengan disertakan grafik-
grafik untuk memperjelas hasil praktikum.
Bab V (lima) Penutup
Bab ini berisi tantang kesimpulan hasil praktikum pada bab sebelumnya serta
saran yang diharapkan dapat memberikan masukan untuk praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, M. (2004). Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2006, Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga

Linda Tamaela, Suhudi, A. K. A. (2018). Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah


di Perumahan Pegawai Negeri Sipil Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal
Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil Dan Teknik Kimia, 2(2), 295–301.

Anda mungkin juga menyukai