PENDAHULUAN
3) Untuk Instansi
Dengan adanya praktikum ini, nantinya kita dapat dijadikan acuan untuk
praktikum atau pembanding dengan praktikum selanjutnya.
2.1 Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat
dimampatkan) jika diberikan tekanan. Zat yang termasuk dalam fluida adalah zat
cair dan gas, dimana terdapat perbedaan antara keduanya terletak pada
kemampatannya. Ditinjau dari keadaan fisiknya, fluida terdiri dari fluida statis atau
hidrostatis yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat cair yang diam (tidak
bergerak) dan fluida dinamis atau hidronamika yaitu ilmu yang mempelajari tentang
zat cair atau fluida yang bergerak (S. Poerboyo, 2018).
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan kita sehari-
hari. Setidaknya kita menghirupnya, meminumnya dan bahkan dapat terapung atau
tenggelam didalamnya. Air yang kita minum dan udara yang kita hirup juga
bersikulasi di dalam tubuh kita setiap saat sehingga kita juga kadang merasa tidak
sadar bahwa di dalam kehidupan kita sehari-hari banyak hal penting tentang
bagaimana proses fluida (S. Poerboyo, 2018).
b) Fluida Dinamis
Fluida adalah zat yang mengalir, fluida dinamis adalah fluida yang dalam
kondisi bergerak atau mengalir. Dari fluida dinamis ditemukan energi potensial
yang dapat dijadikan sumber energi listrik. Fluida dinamis ini merupakan aliran
zat cair yang bersifat dapat berubah-ubah atau bererak sesuai dengan media yang
dilewatinya.
V
Q=
t
… (2.1)
Jika dihubungkan dengan kecepatan aliran air dari luas penampang pipa dan
mulut keran, maka persamaan diatas dapat diubah menjadi (HYSH. Nugroho,
2015).
Q = A.V
… (2.2)
Keterangan :
Q = Debit air (m3/s)
V = Volume (m3)
t = Waktu (s)
v = Kecepatan aliran (m/s)
A = Luas penampang (m2)
2.4 Kecepatan
Kecepatan adalah besaran vektor yang telah menunjukan seberapa jauh benda
berpindah.Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan dalam
satuan meter per sekon (m/s). Kecepatan dirumuskan sebagai berikut (S. Poerboyo,
2018).
s
v= … (2.3)
t
Keterangan :
v = Kecepatan aliran (m/s)
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
2.5 Tekanan
Tekanan atau dalam bahasa inggris yang artinya pressure adalah gaya
persatuan luas bidang yang diberikan secara tegak lurus. Tekanan dirumuskan
sebagai berikut: (Bambang Triatmodjo, 1998).
F … (2.4)
P=
A
Keterangan :
P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m)
Fluida dinamis atau hidraulika yaitu ilmu yang mempelajari tentang zat cair
atau fluida yang bergerak tekanan dinamis adalah tekanan yang dialami akibat
pergerakan fluida akan mengakibatkan tekanan akan berbeda pada bagian –
bagiannya tergantung kecepatan pada fluidanya. Tekanan dinamis dirumuskan
sebagai berikut: (Bambang Triatmodjo, 1998).
𝑃. 𝑣 2 … (2.5)
P=ρ+( )
2
Keterangan :
P = Tekanan (Pa)
ρ = Massa Jenis (Kg/m3)
v = Kecepatan (m/s)
Jika suatu fluida dalam keadaan bergerak maka tekanan yang timbul pada
setiap kelilingnya akan tergantung pada pengerukannya, sehingga jika kita
mengukur besarnya suatu tekanan dan air.
P=ρ.g.h … (2.6)
Keterangan :
P = Tekanan (Pa)
ρ = Massa jenis (Kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Tinggi tekanan fluida (m)
Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimanfaatkan, fluida dapat
dihasilkan tekanan normal pada sebuah permukaan yang terkontak dengannya pada
keadaan diam (statis),tekanan tersebut bersiap stotate yaitu bekerja dengan besar
yang sama kesegala arah dan karakteristik iyu membuat fluida dapat langsung
mentransmisikan gaya sepanjang satuan pipa atau tabung,yaitu jika sebuah fluida
dalam sebuah pipa, maka yang tersebut akan secara langsung dapat ditransmisikan
hingga ujung. Oleh karena itu persamaan matematis dari tekanan total adalah
tekanan dinamis dijumlahkan dengan tekanan statis.untuk lebih jelasnya perhatikan
rumus berikut ini (A. Aribowo, 2010).
… (2.7)
P total = P dinamis + P statis
Keterangan :
Ptotal = Tekanan total (Pa)
Pdinamis = Tekanan dinamis (Pa)
Pstatis = Tekanan statis (Pa)
Ph = 𝜌 . g . h … (2.8)
Keterangan :
Ph = Tekanan (Pa)
ρ = Massa Jenis (Kg/m3)
g = Kecepatan (m/s2)
h = Tinggi tekanan fluida (m)
Karena sifatnnya yang tidak dapat dengan mudah dimampaatkan, fluida dapat
menghasilkan tekanna normal pada semua permukaan yang terkontak dengannya.
Pada keadaan diam (statis), tekanan tersebut bersifat isotok yaitu bekerja dengan
besar yang sama kesegala arah. Karakteristik itu membuat fluida dapat
mentransmisikan gaya-gaya disepanjang sebuah pipa atau tabung yaitu sebuah gaya
diberlakukan pada fluida dasar sebuah pipa maka gaya tersebut akan ditransmisikan
hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya yang di transmisikan maka fluida akan
bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan (Bambang Triatmodjo,
1998).
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di lakukan zat cair pada bidang
dasar, tampaknya gaya yang bekerja pada sebuah bejana tidak tergantung pada dasat
bentuk bejana, tetapi tergantung pada luas dasar bejana (A), tinggi (h) dan massa
jenis zat cair (ρ) di dalam bejana. Persamaannya adalah (Bambang Triatmodjo,
1998).
Pt = 𝑃𝑜 + 𝑃ℎ … (2.9)
Keterangan :
Pt = Tekanan total (Pa)
Po = Tekanan udara luar (Pa)
Ph = Tekanan hidrostatik (Pa)
Hukum utama hidrostatik menyatakan bahwa semua titik yang berada pada
bidang datar yang sama dalam fluida homogeny memiliki tekanan total yang sama
walaupun bentuk setiap tabung yang berbeda (Bambang Triatmodjo, 1998).
1 1
P1 + ρ v21 + ρ g h = P2 + ρ 𝑣22 + ρ g h
2 2
1 … (2.10)
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌 (𝑣22 − 𝑣12 )
2
Keterangan :
P1 dan P2 = Tekanan total (Pa)
v1 dan v2 = Tekanan udara luar (Pa)
ρ = Massa jenis (Kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian (m)
1. Zat cair adalah ideal, juga tidak mempunyai kekentalan (kehilangan energi
akibat gesekan adalah nol).
2. Zat cair adalah homogeny dan tidak termampatkan (rapat massa jenis zat cair
adalah konstan).
3. Aliran air adalah kontinu dan sepanjang garis lurus.
4. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu penampang.
5. Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan.
Persamaan Bernoulli untuk aliran menutup satu dimensi zat cair adalah ideal
dan tidak kompesibel. Persamaan ini merupakan bentuk matematis dari kekentalan
energy di dalam aliran zat cair (Bambang Triatmodjo, 1998).
𝑃 𝑣2
z+ + =c … (2.11)
𝛾 2𝑔
Keterangan :
z = Elevan atau tinggi tempat (m)
𝑃
= Tinggi tekanan (P𝑎)
𝛾
𝑣2
= Tinggi kecepatan (m/s)
2𝑔
Konstanta integrasi C adalah tinggi energi total yang merupakan jumlah dari
tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan yang berbeda dari garis arus yang
satu ke garis arus yang lain. Oleh karena itu, persamaan tersebut hanya berlaku
untuk titik-titik pada suatu garis arus (Bambang Triatmodjo, 1998).
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tebal dan
menunjukkan jumlah dari tinggi, elevasi tinggi. Dan fungsi elevasi kecepatan
(Bambang Triatmodjo, 1998). Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik di
dalam medan aliran dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃𝐴 𝑣𝐴2 𝑃𝐵 𝑣𝐵2
Z + = 2B + + … (2.12)
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Keterangan :
z = Elevan atau tinggi tempat (m)
𝑃
= Tinggi tekanan (P𝑎)
𝛾
𝑣2
= Tinggi kecepatan (m/s)
2𝑔
𝑣𝑎2
h=t … (2.13)
2𝑔
𝑃1 𝑊2 𝑃2 𝑊22 … (2.15)
+ + + = Konstan
𝜌 2𝑔 𝜌 𝛾𝑔
𝑃1 𝑊2 𝑃2 𝑊22
+ + + = Konstan
𝜌 2𝑔 𝜌 𝛾𝑔
… (2.16)
Keterangan :
h1 = Head 1
h2 = Head 2
H.v = Head loss
W1 = v1 = Laju aliran pada section 1 (m/s)
𝑣2
P + ∫ 𝑅 dv + b = Konstan melewati garis arus … (2.17)
𝑅
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
R = Jarak antara Tekanan (m)
V = Kecepatan (m/s)
b = Lebar (m)
Keterangan :
A1 = 25 mm × 25 mm = 625 mm2
A2 = 22 mm × 25 mm = 550 mm2
A3 = 18 mm × 25 mm = 450 mm2
A4 = 14 mm × 25 mm = 350 mm2
A5 = 9 mm × 25 mm = 225 mm2
A6 = 8 mm × 25 mm = 200 mm2
A7 = 9 mm × 25 mm = 225 mm2
A8 = 13 mm × 25 mm = 325 mm2
A9 = 16 mm × 25 mm = 400 mm2
A10 = 20 mm × 25 mm = 500 mm2
A11 = 23 mm × 25 mm = 575 mm2
A12 = 25 mm × 25 mm = 625 mm2
Sedang nozzle adalah alat yang didesain khusus untuk membuat bentuk arah
serta memberi tekanan yang lebih tinggi dari aliran sebelumnya. Nozzle biasa
digunakan pada sebuah rangkaian yang di dalamnya terdapat aliran cairan, tekanan
angin, dan saluran gas. Dalam penggunaannya, nozzle terletak di bagian paling
ujung pada suau rangkaian pipa atau selang. Sehingga, nozzle ini juga dapat
dikatakan memiliki fungsi sebagai pintu keluar pada instrument perpipaan. Cara
kerja nozzle yaitu aliran yang melewatinya akan berubah tekananannya. Aliran yang
keluar dari nozzle akan mengalami perubahan bentuk dan arah.
Cerobong asap yang baik akan tersambung dengan ruang yang tertutup. Karna
ruangan itu tertutup, maka tidak ada udara yang berhembus, yang menyebabkan
tekanannya menjadi besar. Sehingga, secara tidak langsung asap akan “tertekan” naik
ke atas cerobong. Begitu juga pada bagian atas cerobong, karna deidesain terbuka,
maka angin di luar bangunan akan meniup bagian atas cerobong, sehingga tekanan
udara di sekitarnya menjadi kecil dan asap bisa terbuang keluar. Hal ini sejalan dengan
prinsip Bernoulli dimana tekanan berbanding terballik dengan kecepatan.
2.8.3 Mengendarai Sepeda Motor
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Percobaan Distribusi Tekanan
pada Venturi Nozzle adalah sebagai berikut:
a) HM150 (Basic Hydraulic Bench)
Digunakan sebagai tempat dudukan dan Sebagai sumber aliran fluida.
c) Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume air pancaran.
Gambar 3.4
Sumber: Kelompok 5 Teknik Sipil, 2020
e) Selang
Selang berfungsi untuk mengalirkan air.
g) Penggaris / Mistar
Penggaris digunakan untuk mengukur ketinggian air pada tabung venturi.
Gambar 3.8 Sketsa Alat Uji Distribusi Tekanan pada Venturi Nozzle
Sumber : Kelompok 5 Teknik Sipil, 2020
Keterangan A :
1) Pengatur volume air, berfungsi untuk mengatur besarnya volume air yang
digunakan
2) Tangki air inlet, berfungsi sebagai tempat penampungan air yang masuk
3) Nozzle, berfungsi sebagai pintu keluar pada instrument perpipaan
4) Selang, berfungsi untuk mengeluarkan udara dari manometer agar menjadi
konstan
5) Tabung manometer tubes, berfungsi untuk mengukur tekanan volume aliran
6) Skala volumetrik air outlet, berfungsi untuk mengukur besarnya volume air yang
berada pada tangki outlet
7) Pengatur volume air outlet, berfungsi sebagai tempat keluarnya air Water supply
8) Tangki outlet, berfungsi untuk menampung air yang akan keluar dari tangki
intlet
9) Venturimeter, berfungsi untuk mengukur kelajuan atau kecepatan zat cair
10) Water supply, berfungsi untuk tempat menyuplai air untuk menuju ke
manometer
Keterangan B:
a) Kotak saklar, berfungsi sebagai saklar menghidupkan alat Basic Hydraulic bench
b) Keran pengatur debit, berfungsi mengatur besarnya debit yang teralirkan
c) Sambungan suplai berfungsi sebagai penyambung pompa dan saluran air
d) Pipa penyambung, berfungsi sebagai penyambung pompa dan keran debit
e) Manometer atau tabung volume, berfungsi sebagai pengukur volume untuk
mengetahui besarnya volume pada tangki volumetric
f) Pompa, berfungsi untuk memompa air naik ke atas
g) Tangki penampung volumetrik, berfungsi sebagai tempat penampung air pada
suatu percobaan
h) Katup volume, berfungsi untuk saluran air dari tangki volumetrik ke
penampungan
i) Tangki penampung berfungsi sebagai tempat untuk penampungan air.
3.3 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan digunakan pada Percobaan Distribusi Tekanan pada
Venturi Nozzle adalah sebagai berikut:
1) Meletakkan HM150.32 (Distribusi Tekanan Pada Venturi Nozzle) keatas unit
Basic Hidraulic Bench (HM150).
2) Menyambungkan Selang Pada No 6 Pada Alat HM150.32 (Distribusi Tekanan
Pada Venturi Nozzle) dengan unit Basic Hidraulic Bench (HM150).
3) Menghidupkan unit Basic Hidraulic Bench (HM150) dan kemudian membuka
katup secara perlahan-lahan.
4) Mencatat Ketinggian Air Pada HM150.32 (Distribusi Tekanan Pada Venturi
Nozzle) pada pipa inlet (1 dan 7) disesuaikan dengan data pengamatan yang
dimintai (konstan).
5) Mencatat Ketinggian Air Pada HM150.32 (Distribusi Tekanan Pada Venturi
Nozzle) pada pipa Oulet (8) disesuaikan dengan data pengamatan yang dimintai
(konstan).
6) Mencatat Distribusi Tekanan pada Venturi Nozzle (5).
7) Mengukur volume air pada pipa outlet.
8) Mencatat waktu yang dibutuhkan pada saat mengukur volume air.
9) Mengulangi percobaan 4 sampai 8 sesuai banyaknya variasi yang dimintai.
10) Menonaktifkan unit Basic Hidraulic Bench (HM150).
11) Lepaskan Selang pada HM150.32 (Distribusi Tekanan Pada Venturi Nozzle).
12) Mengangkat HM150.32 (Distribusi Tekanan Pada Venturi Nozzle).
13) Membersihkan HM150.32 (Distribusi Tekanan Pada Venturi Nozzle) dan unit
Basic Hidraulic Bench (HM150).