Anda di halaman 1dari 21

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur,
tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas diantaranya matematika,


fisika, kima, biologi, geologi, lingkunga, dan computer yang memiliki peran masing-
masing.

Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam
dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain:
perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan,
terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan
kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa,
perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan konsep finansial dari
proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan
ilmu teknik sipil.

Perbedaan dengan rarsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah
proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan
pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada
staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Pada tahapan ini, ahli
teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi
dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain
2

itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas
hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.

Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek
bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika,
memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD
(aplikasiAutocad), pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting
di negara maju sebagai tolok ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital
yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir
atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan
tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor
ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran
ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah
selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.

Teknik sipil mempunyai banyak cabang ilmu, di antaranya Hidrologi.


Hidrologi , cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan
kualitas air di seluruh bumi, termaksud siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang
yang ahli dalam bidang hidrologi adalah hidrolog , bekerja dalam bidang ilmu bumi
dan ilmu lingkugan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa Hidrologi adalah ilmu yang menyangkut
masalah Kuantitas dan Kualitas air di bumi, Ilmu ini dapat dikategorikan menjadi 2
bagian yaitu Hidrologi Pemeliharaan/Operational Hydrologie Menyangkut
pemasangan alat-alat ukur berikut penentuan jaringan stasiun pengamatannya,
pengumpulan data hidrologi (termasuk kegiatan pengamatan elemenelemen
hidrologi), pengolahan data mentah dan publikasi data. Dan Hidrologi
Terapan/Applied Hydrology Ilmu terapan adalah ilmu yang langsung berhubungan
dengan penggunaan hokum-hukum yang berlaku menurut ilmu-ilmu murni/pure
3

science pada kejadian praktek dalam kehidupan. Hidrologi terapan menyangkut


analisa hidrologi pada lingkungan.

Dalam Hydrology Ilmu terapan ada yang di sebut dengan Orifice Discharge
yaitu salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum atau massa
fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan. Alat
ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari
gagang orifice adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan
penggantian. Orifice termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran
(Obstruction Device). Karena geometrinya sederhana, biayanya rendah dan mudah
dipasang atau diganti.

Pada dasarnya air yang mengalir secara vertical karena dipengaruhi oleh
tekanan hidrostatik. Dalam orifice discharge apparatus fitur yang dihitung adalah
besarnya kerugian dalam pelepasan vertical tangki. Perlu juga kita ketahui bahwa
ketelitian alat yang kita gunakan disini hstat , hpitot, volume, dan lain-lain perlu
dilakukan dengan tingkat ketelitian yang akurat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari percobaan Orifice Discharge adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara menentukan laju aliran
2. Bagaimana cara membandingan antara hasil percobaan dan perhitungan
3. Bagaimana cara menentukan koefisien laju aliran
4

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan Orifice Discharge adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara menentukan laju aliran


2. Untuk mengetahui cara membandingan antara hasil percobaan dan perhitungan
3. Untuk mengetahui cara menentukan koefisien laju aliran

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan Orifice Discharge adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui cara menentukan laju aliran
2. Dapat mengetahui cara membandingan antara hasil percobaan dan perhitungan
3. Dapat mengetahui cara menentukan koefisien laju aliran
5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Hidrolika
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran yaitu aliran saluran
tertutup dan aliran saluran terbuka.Dua macam aliran tersebut dalam banyak hal
mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan penting. Perbedaan
tersebut adalah pada keberadaan permukaan bebas, aliran saluran terbuka mempunyai
permukaan bebas, sedangkan aliran saluran tertutup tidak mempunyai permukaan
bebas karena air mengisi seluruh penampang saluran.

Dengan demikian aliran saluran terbuka mempunyai permukaan yang


berhubungan dengan atmosfer, sedang aliran saluran tertutup tidak mempunyai
hubungan langsung dengan tekanan atmosfer. Seperti yang telah kita ketahui, air
mengalir dai hulu ke hilir (kecuali ada gaya yang menyebabkan aliran kearah
sebaliknya) sampai mencapai suatu elevasi permukaan air tertentu, misalnya :

1. Permukaan air di danau


2. Permukaan air di laut
3. Saluran irigasi
4. Pipa
5. Gorong –gorong
6. Saluran buatan yang lain atau kanal

Walau pada umunya perencanaan saluran ditunjukkan untuk karakteristik saluran


buatan, namun konsep hidraulikanya dapat juga diterapkan sama baiknya pada
saluran alam. Apabila saluran terbuka terhadap atmosfer, seperti sungai, kanal,
6

gorong-gorong, maka alirannya disebut aliran saluran terbuka atau aliran permukaan
bebas. Apabila aliran mempunyai penampang penuh seperti aliran melalui suatu pipa,
disebut aliran saluran tertutup atau aliran penuh.

2.2 Fluida
Fluida dapat disebut juga sebagai zat alir.Atau lebih lengkapnya disebut zat yang
dapat mengalir.Kita ketahui bahwa zat atau benda terbagi menjadi tiga jenis yakni
padat, cair dan gas. Fluida digolongkan menjadi dua jenis yaitu: Fluida Statis dan
Fluida Dinamis. Dimana Fluida statik adalah fluida dalam keadaan diam sedangkan
fluida dinamis adalah fluida dalama keadaan bergerak.

Ada beberapa jenis aliran fluida.Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang sedang
bergerak disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida yaitu :

1. Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang
bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus. Pada aliran partikel fluida
mengikuti lintasan yang mulus dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran
laminer diatur oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser ke laju
perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali kekentalan zat cair dan gradien kecepatan
atauKekentalan zat cair tersebut dominan dan oleh karenanya mencegah setiap
kecendurungan menuju ke kondisi turbulen. Aliran laminer dijumpai pada air
yang dialirkan melalui pipa atau selang.

2. Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan adamnya lingkaran-lingkaran tak
menentu dan menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai disungai-sungai
dan selokan-selokan.
7

2.3 Aliran
Zat cair dapat diangkut dari suatu tempat ke tempat lain melalui bangunan
pembawa alamiah ataupun buatan manusia. Bangunan pembawa ini dapat terbuka
maupun tertutup bagian atasnya.Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam
aliran yaitu aliran saluran terbuka dan aliran saluran tertutup.Dua macam aliran
tersebut dalam banyak hal mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan
penting.

Saluran terbuka mempunyai tekanan sama dengan tekanan atmosfir. Jika pada
aliran tidak terdapat permukaan bebas dan aliran dalam saluran penuh, aliran yang
terjadi disebut saluran tertutup. Selain itu permukaan bebas pada aliran saluran
terbuka dipengaruhi oleh tekanan udara sedangkan pada aliran pipa yang alirannya
terkurung di pipa tidak langsung dipengaruhi tekanan udara kecuali tekanan hidrolik
(Dila Yurianti, 2015).

Aliran permukaan bebas dapat diklasifikasikan menjadi berbagai tipe tergantung


kriteria yang digunakan. Berdasarkan perubahan kedalaman dan/atau kecepatan
mengikuti fungsi waktu, aliran dibedakan menjadi aliran permanen (steady) dan tidak
permanen (unsteady), sedangkan berdasarkan fungsi ruang, aliran dibedakan menjadi
aliran seragam (uniform) dan tidak seragam (non-uniform).
8

2.4 Debit
Debit aliran adalah jumlah volum fluida yang mengalir per satuan waktu. Apabila
kecepatan dan tampang aliran diketahui, maka debit aliran dapat dihitung. Biasanya
debit aliran ditentukan oleh kebutuhan air yang diperlukan oleh suatu proyek
(kebutuhan air minum suatu kota atau untuk irigasi, debit pebangkitan tenaga listrik,
dan sebagainya) atau debit yang terjadi pada proyek tersebut (debit aliran
melaluisungai). Dengan demikian besarnya debit aliran adalah sudah tertentu (Jefri
Harjawinata, 2014). Dimana rumus debit ialah

Q = Av. . . . (2.1)

Keterangan :

Q = debit (m3/s)

V= volume (m3)

A= luas penampang (m2)

Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling penting bagi
pengelola sumber daya air. Debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang
bangunan pengendali banjir. Sementara data debit aliran kecil diperlukan untuk
perencanaan alokasi (pemanfaatan) air untuk berbagai macam keperluan, terutama
pada musim kemarau panjang. Debit aliran rata-rata tahunan dapat memberikan
gambaran potensi sumebr daya air yang dapat dimanfaatkan dari suatu daerah aliran
sungai.

Dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk


hidrograf aliran. Hidrografi aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respons adanya
perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya
kegiatan pengelolaan DAS) dan/atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau
9

tahunan) iklim lokal. Cara pengukuran debit aliran akan dibedakan menjadi dua, yaitu
pengukuran debit untuk sungai-sungai yang berukuran kecil hingga sedang dan untuk
sungai-sungai besar yang banyak dijumpai di pulau-pulau diluar Jawa (Chay Asdak,
2010).

2.5Orifice Meter
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran volum
atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda
tekanan. Alat ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa.
Fungsi dari gagang orifice adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan
penggantian.Orifice termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan.Selain
menggunakan orifice, untuk mengukur laju aliran dengan metode rintangan aliran
dapat juga menggunakan nozel dan venture( Intan Halim, 2019).

Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai
komponen utamadalam pengukuran natural gas.Orifice Plate dapat di definisikan
sebagai logam berbentuk lempengan tipis dengan lubang sirkular yang konsentrik
dengan internal diameter dari meter tube ketika terpasang.

Orifice Meter adalah alat yang menentukan jumlah (berat atau volume) per
waktu yang melalui suatu penampang tertentu.Meteran laju mencakup antara lain
orifice, nose, meteran venture, rootometer dan bendung.

Orifice meter adalah satu set alat yang diletakan di suatu pipa untuk
menghambat aliran fluida dan menimbulkan pressure drop. Pengukuran laju aliran
(flow rate) didapat dari perbedaan tekanan karena adanya pressure drop tersebut.
Metode pengukuran ini disebut inferential atau rate meter.Jadi tidak langsung
mengukur quantity fluida.
10

Orifice meter dapat digunakan dalam berbagai pengukuran, baik yang berkaitan
dengan proses maupun bukan proses. Orifice meter merupakan salah satu alat yang
banyak digunakan dalam industri minyak dan gas (migas).Orifice dikelompokkan
kedalam kelas flowmeter yang biasa disebut dengan differential pressure meter atau
biasa juga disebut dengan “head meter”.
Orifice di dalam pipa ditunjukkan dengan manometer untuk mengukur
penurunan tekanan differensial dari fluida yang dihasilkan oleh orifice.

Gambar 2.1 Pelat Orifice

Sumber : Herusantoso,2014

Gambar 2.2 Prinsip orifice

Sumber : Herusantoso,2014
11

Jenis orifice meter yang banyak dipakai dan sudah ada standardnya, adalah
concentric, square edge, flange tap orifice meter. Selain orifice plate, Flow nozzle
dan venturi tube juga masuk kedalam jenis flow meter ini.Agar dapat dipakai untuk
pengukuran, alat ini perlu di kalibrasi secara empiris.Yaitu dengan mengalirkan
sejumlah volume tertentu fluida dan mencatat pembacaannya untuk mendapatkan
quantity standard bagi pengukuran fluida lainnya.

Dengan mengikuti konstruksi mekanis yang standard, tidak diperlukan kalibrasi


kembali.Sebuah orifice plate yang terpasang di line, ditunjukan gambar dibawah ini.
Area jet yang mengecil sesaat fluida melalui lubang orifice (orifice bore) disebut
“vena contracta”

Gambar 2.3 Orifice Plate

Sumber : Herusantoso,2014

Sistematika kerja meter orifis adalah mengukur aliran gas di dalam pipa yang
dipersempit lubang alirannya dengan orifice (lubang kecil), akan terjadi gesekan dan
terjadi perbedaan tekanan antara sebelum orifice (upstream) dan setelah orifice
(downstream). Untuk menentukan beda tekanan tersebut digunakan alat ukur beda
tekanan dengan alat bellow atau merqury float (Heru Santoso,2014).
12

2.6 Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan tekanan
yang dihasilkan oleh orifice plate.Dengan adanya tekanan cekikan (throttle pressure)
oleh orifice plate sehingga menyebabkan kecepatan fluida yang melalui orifice
meningkat dan tekanannya berkurang.Pada mulanya aliran gas alam yang melewati
pipa kemudian melewati straightening vanes, yang berfungsi membuat putaran dari
aliran gas tersebut lebih beraturan yang kemudian menyebabkan aliran gas tersebut
membentur orifice sehingga terjadi perbedaan tekanan antara aliran sebelum melewati
orifice yang kita sebut dengan upstream dan setelah melewati orifice yang kita sebut
dengan downstream.

Ketika aliran fluida mendekati orifice, tekanan naik sedikit dan kemudian turun
mendadak begitu melewati lubang di orifice plate. Tekanan ini terus turun sampai
“vena contracta” tercapai, lalu perlahan lahan naik kembali sampai mendekati 5
sampai 8 diameter, tekanan tertinggi dicapai yang mana masih lebih rendah dari
tekanan sebelum fluida masuk ke orifice. Penurunan tekanan ketika fluida melewati
orifice sebagai akibat dari kenaikan velocity fluida sesudah melalui lubang orifice
plate.

Setelah velocity turun, tekanan cenderung naik kembali menuju tekanan


semula.Semua rugi tekanan (pressure loss) tidak dapat kembali karena adanya rugi
friksi dan turbulence di pipa. Tekanan jatuh di orificeakan naik sejalan dengan
kenaikan laju aliran (flow rate) fluida. Bila tidak ada aliran, maka tidak ada beda
tekanan. Beda tekanan proportional dengan kuadrat velocity, dengan demikian, bila
semua faktor tetap, maka beda tekanan proportional dengan kuadrat laju aliran.
13

Gambar 2.4System Orifice Meter


Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang dengan ukuran danpenempatan tertentu
sesuai standar pada meter tube/ holding device disebutdengan pressure taps dengan
fungsi sebagai letak sambungan device transmitteryang akan mengukur parameter
tertentu sesuai fungsi transmitter tersebut.

Transmitter akan mengkonversi besaran parameter tersebut kedalamsinyal analog


elektrik. Sinyal elektrik tersebut masuk ke flow computer kemudiandiolah kedalam
bentuk parameter volume rate Q dengan menggunakan persamaanyang sudah
terprogram didalam flow computer yang sesuai dengan standarperhitungan flow
dengan menggunakan orifice meter yang diatur dalam standarAmerican Gas
Association (AGA 3 dan AGA 8).

Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya ditengah). "Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice
akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice.Hal itu menyebabkan terjadinya
perubahan kecepatan dan tekanan.Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan
tekanan minimum disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan
dan tekanan akan mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan
pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran
massa dapat diperoleh dengan persamaan bernoulli. Skema prinsip kerja orifice dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
14

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Orifice

Keterangan :
P1 =Tekanan upstream
P2 =Tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = Tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah melewati vena contracta)
D = Diameter dalam pipa
d = Diameter orifice

2.7 Komponen Orifice Meter dan Fungsinya


Pada umumnya, suatu sistem pengukuran flow orifice meter terbagi atas tiga bagian
umum, yaitu antara lain primary element, secondary element dan tertiary element.

2.7.1 Primary Component


Primary component merupakan komponen-komponen yang berhubungan langsung
dengan aliran gas.Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi mengkondisikan
aliran sehingga bisa di ukur oleh secondary component.Primary element terdiri atas :

a. meter tube
b. holding device
15

c. orifice plate
d. pressure tap
e. straightening vanes.

Gambar 2.6Primary element pada Orifice Meter

a. Meter tube
Meter tube adalah suatu pipa lurus dengan panjang tertentu yangdigabungkan dengan
orifice sehingga menghasilkan aliran upstream dandownstream pada pipa tersebut
setelah dilalui aliranfluida.

b. Plate Holder
Plate holder adalah alat yang digunakan sebagai penahan dari posisi orifice plate.
Merupakan kesatuan alat yang terangkai bersama dengan meter tube untuk menahan
orifice plate agar posisinya tegak lurus dan konsentris terhadap aliran fluida.

c. Orifice Plates
Orifice plate merupakan tipe head flowmeter yang paling sederhana untuk
mendeteksi flow.Orifice plate adalah pelat datar dengan ketebalan sebesar 1/16 - 1/4
inci dengan lubang yang didesain dengan dimensi khusus yang membentuk
penghalang terhadap natural gas yang melalui meter tube sehingga menyebabkan
perbedaan tekanan antara tekanan sebelum dan sesudah melewati orifice
16

tersebut.Terdapat tiga jenis orifice yang digunakan, yaitu concentric orifice, eccentric
dan segmental.

Pemilihan jenis orifice sangat tergantung dari fluida yang akanmelewatinya.


Concentric orifice digunakan untuk fluida yang ideal, tidak mengandung fasa lain dan
untuk fluida seperti gas. Sedangkan eccentric dan segmental biasanya digunakan pada
fluida yang tercampur dengan massa aliran yang besar, biasanya digunakan pada
fluida yang tidak ideal.

Gambar 2.7 Jenis-jenis Orifice Plate

Orifice plate yang biasanya digunakan dan paling efisien dalam pengukuran gas
adalah jenis konsentris, karena ukuran dari meter tube-nya yang relative kecil.

d. Pressure Taps
Pressure taps merupakan suatu lubang dengan ukuran tertentu yang berada pada
dinding meter tube atau plate holder. Digunakan sebagai tempat untuk menempatkan
device seperti pressure transmitter pada bagian upstream/downstream pada meter
tube. Untuk orifice meter dengan menggunakan flange taps, lubang tap ditempatkan
pada bagian up steram dan down streamyang berada dengan jarak 1 inci dari orifice
17

plate. Diameter lubang pressure tap sebesar 2 inci dan untuk pipa yang berukuran
lebih besar memiliki diameter tidak kurang dari ¼ inci dan tidak boleh melebihi.

2.8 Aplikasi Orifice Meter


1. Orifice meter digunakan pada pengukuran flow berdasarkan beda tekan.Di dalam
duniaindustri pengukuran flow sangatlah penting dan kritikal.Pengukuran flow yang
paling banyak dijumpai antara lain: pengukuranflow steam, flow air, flow natural gas,
flow raw material, dll.
2. Orifice plate digunakan untuk pengukuran kontinyu cairan di dalam pipa.
3. Dalam lingkungan alat, orifice plate digunakan untuk mengontrol aliranbatuan
selanjutnya dalam bendungan banjir.
4. Orifice plate juga digunakan dalam beberapa sistem sungai-sungai keciluntuk
mengukur aliran sungai melewati gorong-gorong atau saluran.

2.9 Penerapan Orifice Discharge


1. Gas alam

Gambar 2.8 Gas Alam


Sumber : Ruana Sagita,2016

Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai
komponen utama dalam pengukuran gas alam.Dalam penggunaan orifice meter yang
18

difungsikan sebagai pengukuran maka sangatlah penting terlebih dahulu


mengkalibrasi secara empiris.Lempengan orifice sebagai standart pengukuran dan
kalibrasi yang ekstensif telah dilakukan sehingga telah diterima secara luas sebagai
standar pengukuran fluida.Sebuah orifice dalam pipa ditunjukkan dengan manometer
untuk mengukur penurunan dari perbedaan tekanan dari fluida yang dihasilkan oleh
orifice.

Prinsip Kerja Orifice Meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan tekanan
yang dihasilkan oleh orifice plate.Pada mulanya aliran gas alam yang melewati pipa
kemudian melewati straightening vanes, yang fungsinya adalah agar putaran dari
aliran gas tersebut lebih beraturan yang kemudian aliran gas tersebut membentur
orifice sehingga terjadi perbedaan tekanan antara aliran sebelum melewati orifice
yang kita sebut dengan up stream dan setelah melewati orifice yang kita sebut dengan
down stream. Pada proses pengukuran dibuat sebuah lubang yang disebut pressure
taps dengan ukuran dan penempatan terukur pada holding device di mana tekanan gas
dari kedua sisi antara sebelum dan sesudah melewati orifice disensor. Melalui
pressure taps inilah perbedaan tekanan antara tekanan pada up stream (high pressure)
dan down stream (low pressure) disensor oleh sebuah Differential Pressure
Transmitter (DPT) (Siska Agus Salim, 2017).
19

2. Bendungan

Gambar 2.9 Bendungan


Sumber : Ara Furu,2016

Orifice meter digunakan untuk mengontrol aliran bendungan banjir dalam


struktur sebuah bendungan, plat orifice ditempatkan diseberang sungai dalam operasi
normal, air mengalir melalui plat orifice sebagai lubang substansial besar dari aliran
normal cross. Ketika banjir naik, laju aliran banjir keluar dari plat orifice yang
kemudian hanya dapat melewatialiran yang ditentukan oleh dimensi fisik lubang
tersebut.Arus ini kemudian muncul kembali di belakang bendunganyang rendahdalam
resevoir sementara, yang perlahan dibuang melalui mulut orifice ketika banjir reda
(Liska Feby Fitriani, 2016).
20

3. Perpipaan

Gambar 2.10 Pipa


Sumber : Iqshala Huddin,2016

Orifice paling sering digunakan untuk pengukuran kontinyucairan di dalam


pipa.Mereka juga digunakan dalam beberapa sistem sungai kecil untuk mengukur
aliran di lokasi di mana sungai melewati gorong-gorong atau saluran.Hanya sebagian
kecil sungai sesuai untuk penggunaan teknologi sejak piring harus tetap sepenuhnya
terendam yaitu pendekatan pipa harus penuh, dan sungai harus secara substansial
bebas dari puing-puing.
21

4. Sistem Hidrolik

Gambar 2.11 Sistem Hidrolik


Sumber : Bima Sakti,2016

Berbicara masalah hidrolik, hal yang umum dipakai adalah istilah “Pump
Pressure” (Tekanan Pompa).Tetapi perlu diingat bahwa pompa tidak menghasilkan
pressure.Pompa hanya menghasilkan ‘Flow’ (aliran fluida/oli).Jika flow-nya
dihambat, maka akan timbul pressure. Orifice menimbulkan hambatan terhadap
pumpflow. Pada saat oli mengalir melalui sebuah orifice, maka akan timbul pressure
pada sisi up stream dari sebuah orifice (pressure yang diukur pada ruangan sebelum
orifice. Ada sebuah orifice di dalam pipa di antara kedua gauge.Tidak ada hambatan
pada oli untuk mengalir setelah orifice.Itu sebabnya gauge pada sisi down stream
(ruangan setelah orifice) menunjukan 0 (zero) kPa/psi.

Anda mungkin juga menyukai