Anda di halaman 1dari 28

LABORATORIUM HIDROLIKA

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

BAB I

AMBANG LEBAR

1.1. Maksud dan Tujuan

 Menentukan koefisien debit (Cd)

 Mengamati profil muka air peluapan diatas ambang lebar

 Menetukan hubungan Cd vs Hw/L dan Cw vsHw/P

 Menentukan batas modular bendung / ambang (y3 – P) / Hw

1.2. Alat yang digunakan

 Satu set model saluran terbuka

 Model ambang lebar

 Mistar

 Gelas ukur

 Ember

 Plastisin

 Stopwatch

KELOMPOK I I-1
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.3. Teori dasar

Pada gambar diatas ditunjukkan profil aliran pada ambang lebar

yang digunakan pada saluran terbuka untuk mengendalikan tinggi muka

air di bagian hulu dan untuk mengukur debet air.

Alat ukur ambang lebar adalah bangunan yang berfungsi untuk

mengukur debit yang dipakai di saluran dimana kehilangan tinggi energi

merupakan hal pokok yang menjadi bahan pertimbangan. Bangunan ini

biasanya ditempatkan di awal saluran primer, pada titik cabang saluran

besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier.

(sumber : KP Irigasi 04)

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ambang lebar :

 Bentuk hidrolis luwes dan sederhana

 Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal

KELOMPOK I I-2
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

 Benda-benda hanyut bisa dilewatkan dengan mudah

 Eksploitasi mudah

Kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh ambang lebar :

 Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur

saja

 Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam

Pada saat debit besar (banjir) dan muka air hilir

menenggelamkan ambang, maka ambang tersebut tidak lagi berfungsi

sebagai alat ukur debit. Batas tinggi aliran diatas mercu yang tidak lagi

memiliki kondisi energi minimum ditentukan oleh perbandingan tinggi

muka air hilir dan hulu, diukur dari bidang datum yang melalui mercu

tersebut. Perbandingan ini dikenal sebagai batas modular bendung.

Bila suatu ambang bermercu lebar bekerja sebagai suatu

pengendali, maka debit yang lewat tersebut dapat diperkirakan

berdasar keadaan pengaliran kritis dengan garis aliran sejajar sebagai

berikut :

Dengan anggapan bahwa kehilangan energi akibat turbulensi

dan viskositas fluida diabaikan maka persamaan Bernoulli dapat

berlaku, sehingga :

KELOMPOK I I-3
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Dalam praktek asumsi garis aliran sejajar dan distribusi tekanan

hidrostatik tidak berlaku, kedalaman air diatas ambang tidak sama

dengan kedalaman kritis walaupun terjadi kondisi energi minimum.

Selain itu terjadi pula kehilangan energi akibat turbulensi dan viskositas

fluidanya. Dengan memasukkan faktor-faktor tersebut kedalam

koefisien Cw, maka persamaan (1.2) menjadi :

Koefisien Cw merupakan fungsi dari Hw, bentuk ambang hulu

dan kekerasan mercu ambang.

𝐻𝑤
Untuk 0,2 < < 0,6 maka nilai Cw berkisar antara 0.93 – 1.0
𝐿

dQ
Dalam kondisi Emin maka 𝑑ℎ𝑤 = 0

KELOMPOK I I-4
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.4. Prosedur percobaan

1. Mengukur dimensi sekat ambang lebar.

2. Pada model saluran terbuka pasanglah sekat ambang lebar dan

tempelkan plastisin pada bagian samping sekat.

3. Memutar katup pompa dengan jumlah putaran yang ditetapkan

asisesten. Kemudian pompa air dihidupkan sehingga air mengalir

kedalam saluran.

4. Menunggu sampai keadaan air menjadi stabil, kemudian mengukur

tinggi muka air sebelum ambang (YO), tinggi muka air di atas

ambang (hw) pada bagian hulu saluran dengan menggunakan point

gauge. Kemudian ukur tinggi muka air sebelum ambang pada

setiap jarak 5 cm sampai pada keadaan stabil.

KELOMPOK I I-5
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

5. Mengukur jarak dari depan ambang hingga sebelum loncatan (L1)

dan jarak antara sebelum loncatan dan setelah loncatan (L2).

6. Sedangkan pada bagian hilir ukur tinggi muka air sebelum loncatan

(Y1) dan sesudah loncatan (Y2), kemudian pada setiap jarak 5 cm

sebelum loncatan ukur tinggi muka air sampai keadaan tingginya

stabil dengan menggunakan level gauge

7. Menghitung volume air yang keluar dari saluran dengan

menggunakan gelas ukur sebanyak 3 kali dengan waktu yang

ditetapkan asisten.

8. Setelah itu, catat hasil volume air yang keluar dari saluran

9. Mengubah debit air dengan memutar katup pompa, kemudian

lakukan kembali point nomor 4 sampai point 8

KELOMPOK I I-6
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.5. Flow Chart Ambang Lebar

Mulai

Alat dan bahan yang digunakan:

1. Satu set model saluran terbuka


2. Model ambang lebar
3. Gelas ukur
4. Mistar/Penggaris
5. Ember
6. Plastisin
7. Stopwatch

Mengukur dimensi sekat ambang lebar

Memasang sekat ambang lebar dan


menempelkan plastisin pada bagian
samping sekat

Mengatur katup pompa dengan jumlah


putaran yang ditetapkan oleh asisten dan
menghidupkan pompa air sehingga air
mengalir ke dalam saluran

KELOMPOK I I-7
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Menunggu sampai keadaan air stabil


kemudian mengukur tinggi muka air sebelum
ambang (yo), tinggi muka air di atas ambang
(hw). Pada bagian hulu saluran (up-steam)
dengan menggunakan point gauge kemudian
mengukur tinggi muka air sebelum ambang
pada jarak tiap 5 cm sampai jarak 50 cm

Mengukur jarak dari depan ambang hingga


loncatan (L1) dan jarak antara sebelum
loncatan dan sesudah loncatan (L2) setiap
jarak 5 cm sampai dengan 50 cm

Mengukur tinggi muka air pada bagian hilir


sebelum loncatan (y1) dan sesudah loncatan
(y2) dengan menggunakan level gauge.
Kemudian mengukur tinggi muka air pada
bagian hilir (down stream) setelah titik y2
sampai jarak 5 cm sampai dengan 50 cm

Menghitung volume air yang keluar dari


saluran dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak tiga kali dengan waktu yang
ditentukan oleh asisten kemudian catat
hasilnya

KELOMPOK I I-8
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Rumus :
𝑃
Menghitug debit Q = v/t Mengitung BMB = 𝑦2 − 𝐻𝑤
𝑦
𝑄( 1 +1)0,5
𝑦𝑜
Menghitung luas penampang A = B.y Meghitung cv = 𝐵 𝑦 0,5
1 (2 𝑔 𝑦𝑜 )

Menghitung kecepatan V = Q/A


𝑄
Menghitung cw 𝑐𝑤 = 𝐵 ℎ𝑤 2 𝑔 (𝐻𝑤−ℎ𝑤)

Menghitung Hw/p dan hw/p Hw/p : hw/p


Keterangan :
Q = debit (cm3/detk) hw = tinggi muka air di atas ambang (cm)
V = volume (cm3) L = panjang ambang (cm)
t = waktu (detik) P = tinggi ambang (cm)
A = luas penampang (cm2) yo = tinggi muka air sebelum ambang (cm)
B = lebar penampang (cm) y1= tinggi muka air sebelum loncatan (cm)
y = tingi muka air y2= tinggi muka air setelah loncatan (cm)
V = kec. saat titik (cm/det) Cv = koefisien debit
Cw = koefisien debit g = percepatan gravitasi (cm/detik2)

Analisa

Hasil

Selesai

KELOMPOK I I-9
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.6. Tabel pengamatan percobaan ambang lebar

Volume Waktu Yo Y1 Y2 Hw hw L1 L2
Debit
Putaran ( cm3 /
cm3/det detik (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
det)
1110 3,21
Q1 15° 1390 4,18 6 1,1 2,6 1,7 1,5 4,5 10,3
1760 5,08
1700 3,04
Q2 30° 2180 4,11 6,8 0,9 2,7 1,9 1,7 6,2 17,3
2530 5,07

KELOMPOK I I - 10
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Tabel Pembacaan Tinggi Muka Air Pada Percobaan Ambang Lebar

Bukaan ( cm ) = 15°
Titik tinjauan Jarak dan Tinggi Muka Air (h)
Jarak
H Upstream 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
(cm)
(Yo - stabil) h (cm) 6,0 5,9 5,9 5,8 5,8 5,7 5,7 5,7 5,7 5,6
Jarak
H Downstream 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
(cm)
(Y1 - stabil) h (cm) 2,6 2,8 2,7 2,6 2,7 2,7 2,8 2,8 2,7 2,7

Bukaan ( cm ) = 30°
Titik tinjauan Jarak dan Tinggi Muka Air (h)
Jarak
H Upstream 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
(cm)
(Yo - stabil) h (cm) 6,4 6,5 6,4 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2 6,2
Jarak
H Downstream 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
(cm)
(Y1 - stabil) h (cm) 2,8 2,9 3,0 3,0 3,1 3,1 3,2 3,2 3,3 3,3

KELOMPOK I I - 11
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.7. Analisa Data Percobaan Ambang Lebar

Perhitungan untuk Putaran 15 ˚

Diketahui :

L = 14,80 cm t1 = 3,21 det


B = 7 cm t2 = 4,18 det
P = 15 cm t3 = 5,08 det
Hw = 1,70 cm V1 = 1110 ml
hw = 1,50 cm V2 = 1390 ml
yo = 6 cm V3 = 1760 ml
y1 = 1,10 cm g = 9,81 m/det²
y2 = 2,60 cm = 981 cm/det²

a. Menghitung Debit

V1 1110
Q1 = = = 345,79 cm3/det
t1 3,21

V2 1390 3
Q2 = = = 332,54 cm /det
t2 4,18

V3 1760
Q3 = = = 346,46 cm3/det
t3 5,08

1024,79
Qrata-rata = = 341,60 cm3/det
3
b. Menghitung luas penampang

Ao = B . yo = 7 x 6 = 42 cm2

2
A1 = B . y1 = 7 x 1,1 = 7,7 cm

2
A2 = B . y2 = 7 x 2,6 = 18,2 cm

KELOMPOK I I - 12
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

c. Menghitung kecepatan pada suatu titik

Q 341,60 3
V0 = = = 8,13 cm /det
A0 42

Q 341,60
V1 = = = 44,36 cm3/det
A1 7,7

Q 341,60
V2 = = = 18,77 cm3/det
A2 18,2

d. Menghitung Cw

Q
Cw =
B hw ( ( 𝑤 − 𝑤) )

341,60
=
10,5 19,81

= 1,64

e. Menghitung Hw/L dan hw/P

Hw 1,7
= = 0,11
L 14,8

hw 1,5
= = 0,10
P 15

f. Menghitung Batas Modulus Bendung ( BMB )

y2 - P
BMB =
Hw

2,6 - 15
=
1,7

= -7,29

KELOMPOK I I - 13
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

g. Menghitung Koefisien Cv
𝑦1
Q ( )
𝑦 +1
Cv =
B . y1 ( 𝑦 )

341,60 0,40
=
7,7 108,50

= 0,16

h. Menghitung Debit Rata - Rata Tiap Putaran

341,60
Q = cm3/det = 113,87 cmᶟ/det
3

i. Menghitung Debit Aliran tiap satuan lebar


Q 113,87 3 3
q = = cm /det = 16,27 cm /detik
B 7,00

j. Menghitung kedalaman kritis


hc = q2 1/3 =
16,27 2/3
= 3,00 cm
g 9,81

k. Menghitung Energi spesifik


Ec = 1, 5 .hc = 1,5 x 3,00 = 4,50 cm Hg

l. Menghitung Kecepatan Aliran Kritis


q 16,27
Vc = = = 5,42 cm/det
hc 3,00

m. Nilai Yc
2 2
Yc = Ec = 4,50 = 3,00
3 3

KELOMPOK I I - 14
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Perhitungan untuk Putaran 30 ˚

Diketahui :

L = 11,75 cm t1 = 3,04 det


B = 7 cm t2 = 4,11 det
P = 15 cm t3 = 5,07 det
Hw = 1,90 cm V1 = 1700 ml
hw = 1,70 cm V2 = 2180 ml
yo = 6,80 cm V3 = 2530 ml
y1 = 0,90 cm g = 9,81 m/det²
y2 = 2,70 cm = 981 cm/det²

a. Menghitung Debit

V1 1700
Q1 = = = 559,21 cm3/det
t1 3,04

V2 2180 3
Q2 = = = 530,41 cm /det
t2 4,11

V3 2530
Q3 = = = 499,01 cm3/det
t3 5,07

1588,64
Qrata-rata = = 529,5 cm3/det
3

b. Menghitung luas penampang

2
Ao = B . yo = 7 x 6,8 = 47,6 cm

A1 = B . y1 = 7 x 0,9 = 6,3 cm2

A2 = B . y2 = 7 x 2,7 = 18,9 cm2

KELOMPOK I I - 15
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

c. Menghitung kecepatan pada suatu titik

Q 529,55 3
V0 = = = 11,12 cm /det
A0 47,60

Q 529,55
V1 = = = 84,05 cm3/det
A1 6,30

Q 529,55
V2 = = = 28,02 cm3/det
A2 18,90

d. Menghitung Cw

Q
Cw =
B hw ( ( 𝑤 − 𝑤) )

529,55
=
11,9 19,81

= 2,25

e. Menghitung Hw/L dan hw/P

Hw 1,9
= = 0,16
L 11,75

hw 1,7
= = 0,11
P 15

f. Menghitung Batas Modulus Bendung ( BMB )

y2 - P
BMB =
Hw

2,7 - 15
=
1,9

= -6,47

KELOMPOK I I - 16
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

g. Menghitung Koefisien Cv
𝑦1
Q ( )
𝑦 +1
Cv =
B . y1 ( 𝑦 )

529,55 0,34
=
6,3 115,51

= 0,25

h. Menghitung Debit Rata - Rata Tiap Putaran

529,55
Q = cm3/det = 176,52 cmᶟ/det
3

i. Menghitung Debit Aliran tiap satuan lebar


Q 176,52
q = = cm3/det = 25,22 cm3/detik
B 7,00

j. Menghitung kedalaman kritis

hc = q2 1/3 =
25,22 0,67
= 4,02 cm
g 9,81

k. Menghitung Energi spesifik


Ec = 1, 5 .hc = 1,5 x 4,02 = 6,03 cm Hg

l. Menghitung Kecepatan Aliran Kritis


q 25,22
Vc = = = 6,28 cm/det
hc 4,02

m. Nilai Yc
2 2
Yc = Ec = 6,03 = 4,02
3 3

KELOMPOK I I - 17
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.8. Tabel Rekapitulasi Perhitungan Percobaan Ambang Lebar

Tabel Percobaan Ambang Lebar

Volume Waktu Q Qr L B P y0 y1 y2 Hw hw A0 A1 V0 V1
Putaran Cw Hw / L hw / P BMB
(ml) (detik) (ml/dt) (ml/dt) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm2) (cm2) (ml/dt) (ml/dt)
1110 3,21 345,79
Q1 1390 4,18 332,54 341,6 14,8 7,0 15,0 6,00 1,10 2,60 1,7 1,5 42,00 7,7 8,13 44,36 1,64 0 0,10 -7,29
1760 5,08 346,46
1700 3,04 559,21
Q2 2180 4,11 530,41 529,5 11,8 7,0 15,0 6,80 0,90 2,70 1,90 1,7 47,6 6,3 11,12 84,05 2,25 0 0,11 -6,47
2530 5,07 499,01

Keterangan :

Cw = Koefisien Debit
Cv = Koefisien Kecepatan
BMB = Batas modular bendung

KELOMPOK I I - 18
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.9. Sketsa Open Channel Ambang Lebar

KELOMPOK I I - 19
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.10. Grafik Open Channel Ambang Lebar

Hubungan Antara Cw terhadap Hw/L


Persamaan Regresi : y = a x + b
dimana : n. Sxy - Sx. Sy Sy. Sx 2 - Sx. Sxy
a= d an b =
n. Sx 2 - ( Sx) 2 n. Sx 2 - ( Sx) 2

2 2
Data x = Hw / L y = Cw x y xy
Q1 0,115 0,0016 0,013 0,000003 0,00018
Q2 0,162 0,002 0,026 0,00001 0,00036
S 0,277 0,004 0,039 0,00001 0,001

diperoleh : a =0,014 dan b = -0,00002

Jadi persamaan regeresinya adalah :

Y = 0,0139 X - 0

KELOMPOK I I - 20
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Hubungan Antara Cw terhadap hw/P


Persamaan Regresi : y = ax+ b
dimana : n. Sxy - Sx. Sy Sy. Sx 2 - Sx. Sxy
a= d an b =
n. Sx 2 - ( Sx) 2 n. Sx 2 - ( Sx) 2

Data x = hw /P y = Cw x2 y2 xy
Q1 0,10 0,0016 0,010 0,000003 0,00016
Q2 0,11 0,002 0,013 0,000004 0,00023
S 0,21 0,004 0,023 0,000007 0,00039

diperoleh : a =0,015 dan b = 0

Jadi persamaan regeresinya adalah :

Y = 0,0150 X 0

KELOMPOK I I - 21
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Hubungan Antara V1 terhadap Q


Persamaan Regresi : y = ax+ b
dimana : n. Sxy - Sx. Sy Sy. Sx 2 - Sx. Sxy
a= d an b=
n. Sx 2 - ( Sx) 2 n. Sx 2 - ( Sx) 2
2 2
Data x=Q y = V1 x y xy
Q1 0,342 0,044 0,117 0,002 0,015
Q2 0,530 0,084 0,280 0,007 0,045
S 0,871 0,128 0,397 0,009 0,060

diperoleh : a =0,155 dan b = -0,002

Jadi persamaan regeresinya adalah :


Y = 0,1550 X - 0

KELOMPOK I I - 22
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Hubungan Antara V 0 terhadap Q


Persamaan Regresi : y = ax+ b
dimana : n. Sxy - Sx. Sy Sy. Sx 2 - Sx. Sxy
a= d an b=
n. Sx 2 - ( Sx) 2 n. Sx 2 - ( Sx) 2
2 2
Data x=Q y = V0 x y xy
Q1 0,342 0,008 0,117 0,00007 0,006
Q2 0,530 0,011 0,280 0,00012 0,006
S 0,871 0,019 0,397 0,00019 0,012

diperoleh : a =0,021 dan b = 0,0002

Jadi persamaan regeresinya adalah :

Y = 0,0210 X 0,0002

KELOMPOK I I - 23
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.11. Kesimpulan dan Saran

1.11.1 Kesimpulan

 Dari hasil percobaan diperoleh harga koefisien debit;

Cd = 1,64

Cd = 2,25

 Batas modular bendung pada ambang lebar yaitu antara -

6.47 sampai -7.29

 Data yang di peroleh dari laboratorium telah di koreksi atau

diperbaiki karena memenuhi nilai koefisien debit (Cw) yang

disyaratkan yaitu 0.93 - 1.0

1.11.2 Saran

 Dalam pengambilan data sebaiknya seluruh anggota

kelompok aktif agar ada pemerataan tugas serta perolehan

ilmu yang maksimal dalam pratikum.

 Pada saat menggambar grafik Energi Spesifik perhatikan

syarat Cc, Hw, hw, agar hasil penggambaran tidak salah.

 Perlunya penerapan kedisiplinan dan peraturan yang tegas

dalam laboratorium.

 Keaktifan dan pemahaman peserta sebaiknya menjadi point

tersediri dalam penilaian dan perhatian para asisten agar ada

keseriusan dalam praktikum.

KELOMPOK I I - 24
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

1.12. Dokumentasi Penelitian

Contoh Alat Ambang Lebar Pada Open Channel

Contoh Ambang Lebar Yang Terpasang Pada Contoh Saluran Terbuka

KELOMPOK I I - 25
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Proses Pengukuran Pada Pengujian Ambang Lebar

Proses Pengukuran Pada Pengujian Ambang Lebar

KELOMPOK I I - 26
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Proses Pengukuran Pada Pengujian Ambang Lebar

Proses Menghitung Volume Air Pada Ambang Lebar

KELOMPOK I I - 27
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

Proses Pengambilan Data Pada Ambang Lebar

KELOMPOK I I - 28

Anda mungkin juga menyukai