Anda di halaman 1dari 24

PAPARAN KELOMPOK

SEDIMENT

1. Aep Saepuloh, A.Md (1)


2. Agustina Panjaitan, ST (2)
3. Anggi Satria Nugraha, ST (3)
4. Irmawan Rachman, ST (13)
5. Jessica Elisabeth Sitorus, ST (14)
6. Lahabuddin, ST (17)
7. Mahelga Levina Amran,ST.,MT (19)
8. Nicko Fermansyah, ST (21)
9. Sam'un, ST (24)
10. Yuyu Wahyudin, ST (27)
OUTLINE

01 02 03 04

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA


PEMBAHASAN PENUTUP
01 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

LOKASI:
Bendungan Way Sekampung yang terletak di Kabupaten
Pringsewu , Lampung. Bendungan ini dibangun pada
alur Sungai Sekampung di Banjarejo, Banyumas pringsewu

DATA TEKNIS:
Tipe Bendungan= Urugan Batu dengan Inti Tegak
Tinggi Bendungan = 47 m
Lebar Puncak Bendungan = 12 m
Panjang Puncak Bendungan = 365 m
Kapasitas tampung = 68 Juta
Luas genangan = 683 ha
MANFAAT:
Irigasi = 55.000 ha
Air baku = 2,48 /detik
Pembangkit tenaga listrik = 5,4 MW
Reduksi Banjir = 8,85% (3,548 /detik)
MAKSUD DAN TUJUAN

• Memberikan penjelasan terkait pelaksanaan pemantauan di Bendungan Way Sekampung dan


kaitannya dengan pedoman/aturan yang berlaku.
• Meningkatkan pemahaman peserta mengenai pemantauan di Bendungan Way Sekampung
selain teori yang sudah diperoleh dari Pengajar.
• Meningkatkan kompetensi peserta dalam menerapkan operasi, pemeliharaan, dan pemantauan
bendungan di unit kerjanya masing-masing.
02 TINJAUAN PUSTAKA
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air


2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 tentang OP Bendungan
4. Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2015 Tentang Bendungan
5. Kronologis dan Sejarah Regulasi Pengembangan Bendungan
6. Pola Pikir Proses Pengembangan Bendungan
LANDASAN TEORI

Kegiatan pemantaun bendungan dapat dikelompokkan menjadi:


1. 1. Kegiatan pengukuran dan pembacaan instrumentasi.
2. 2. Pemeriksaan atau inspeksi bendungan
 3. Uji peralatan yang berkaitan dengan keamanan bendungan.

Uji Peralatan
03 PEMBAHASAN
INSTRUMENTASI

Instrumentasi bendungan adalah segala jenis peralatan atau instrument yang


dipasang dalam tubuh dan atau pondasi bendungan, atau tempat-tempat lain
yang terutama dimaksudkan untuk melakukan pemantauan terhadap
perilaku bendungan.
DENAH INSTRUMENT
HAL YANG PERLU DIPANTAU
PELAKSANAAN PEMANTAUAN BENDUNGAN

Pelaksanaan Pemantauan Bendungan mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :


1. Melakukan monitoring alat instrument
• Pemantauan tekanan air pori
 Electric Piezometer / VW Piezometer

• Pemantau tekanan tanah total


• Pemantauan air tanah
 Bourdon Tube Gauge di gallery
 Observation Well
2. Membuat laporan data instrument pada bendungan yang terpasang
3. Melaporkan hasil laporan pembacaan alat instrument
4. Menjaga dan merawat alat-alat instrumen
CONTOH FORMAT LAPORAN PEMANTAUAN
HASIL SURVEY LAPANGAN

- Pengambilan data inclinometer dilakukan 1 minggu sekali pada hari


selasa pukul 09.00 WIB.
- Inclinometer dilakukan untuk mengetahui adanya penurunan pada
tubuh bendungan
- Terdapat 2 jenis alat yaitu Multilayer Settlement dan Inclinometer Digital.
- Dari 3 Inclinometer, yang disurvey sebanyak 1 buah yang berada di
tubuh bendungan.

Prosedur pembacaan settlement :


1. Petugas membawa dip meter ke lokasi OSP dan memasukkan probe
dari dip meter kedalam Open Stand Piezometer
2. Turunkan probe dalam lubang dip meter sampai alat dip meter
mengeluarkan bunyi dan lampu dip meter menyala. Lalu angkat probe
pelan-pelan hingga bunyi dip meter berhenti lalu turun kan pelan-pelan
hingga dip meter berbunyi kembali dan tahan probe agar pada posisi
saat ini
3. Catat kedalaman muka air yang dapat dibaca pada meteran yang ada
di probe. Angkat Probe dangan menggulung pada alat dip meter. Dan
pengukuran selesai
4. Data hasil pemantauan dilaporkan kepada koordinator bendungan way
sekampung
HASIL SURVEY LAPANGAN

1. Petugas membawa Data Mate ke lokasi Inclinometer


dan Hubungkan probe pada DataMate Indicator
dengan menggunakan kabel kontrol, kemudian
hubungkan kabel hand switch pada Data Mate.
2. Turunkan probe ke bawah secara perlahan. Biarkan
probe selama 5 sampai 10 menit untuk menyesuaikan
dengan suhu disekitar casing
3. Naikkan probe untuk memulai mengukur pada suatu
kedalaman, tunggu sampai pembacaan stabil
kemudian dicatat. Naikkan probe untuk kedalaman
berikutnya. Pengukuran harus dilakukan setiap 0,5 m.
ulangi proses pengukuran tersebut sampai probe
berada di atas casing.
4. Untuk pengecekan hasil pengukuran, jalankan
perintah “Validate Data” Data hasil pemantauan
dilaporkan kepada koordinator bendungan way
sekampung
HASIL SURVEY LAPANGAN

Observation Well (dari 10 diambil 1 sampel)


1. Petugas membawa dip meter ke lokasi
sumur observasi dan memasukkan probe
dari dip meter kedalam sumur observasi
2. Turunkan probe dalam lubang sumur
observasi sampai alat dip meter
mengeluarkan bunyi dan lampu dip meter
menyala. Lalu angkat probe pelan-pelan
hingga bunyi dip meter berhenti lalu turun
kan pelan-pelan hingga dip meter berbunyi
kembali dan tahan probe agar pada posisi
saat ini
3. Catat kedalaman muka air yang dapat
dibaca pada meteran yang ada di probe.
Angkat Probe dangan menggulung pada alat
dip meter. Dan pengukuran selesai
4. Data hasil pemantauan dilaporkan kepada
koordinator bendungan way sekampung
HASIL SURVEY LAPANGAN

- Robotic Total Station berfungsi untuk


melakukan pengukuran secara real time
terhadap prisma-prisma yang terdapat pada
tubuh bendungan untuk pengukuran
permukaan

- Prisma koreksi berfungsi untuk


mengoreksi koordinat-koordinat
patok geser
HASIL SURVEY LAPANGAN

- Piezometer berfungsi mengukur tekanan air pori tanah.


- Jumlah piezometer yang ada sebanyak 3, yang dipantau
sebanyak 1.
- Terdiri dari 3 Stasioning pada pondasi dan timbunan.
- Terdapat juga Alat pengukur suhu

1. Hubungkan Ujung Sensor Penghubung VWP Piezometer pada VWP data


recorder
2. Hubungkan kabel penghubung warna merah dengan kutub positif kabel VWP.
3. Hubungkan kabel penghubung warna hitam dengan kutub negatif kabel VWP.
4. Hubungkan kabel penghubung warna biru dan putih dengan thermistor kabel
VWP.
5. Tekan tombol ON pada data recorder dan Pilih range B (untuk Frekuensi 1.4 –
3.5 kHz) dengan menekan tombol POS
6. Baca frequensi (Hz) dan temperatur (ºC) untuk memonitor piezometer dengan
menggunakan tombol MEAS. Dan amati serta catat pada form laporan.
7. Tekan tombol RTN untuk menyimpan data Frekuensi F dan temperature (oC)
maka monitor akan menampilkan data sudah di save.Data hasil pemantauan
dilaporkan kepada koordinator bendungan way sekampung
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

PERMASALAHAN PEMECAHAN MASALAH

Pada alat RoboticTotal Station Mengganti sel surya dengan


terkendala sumber listrik menggunakan sumber listrik
dikarenakan menggunakan solar
panel
Peralatan belum terintegrasi secara Mengintegrasikan bacaan dari
telemetri manual menjadi telemetri
CCTV tidak dapat digunakan CCTV dapat menggunakan sumber
karena masalah pada baterainya listrik
Kerusakan di seismograf Perbaikan alat seismograf
04 PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Kegiatan pemeriksaan dan pemantauan dapat dilakukan setiap hari dan atau pada interval waktu tertentu yang diharapkan telah terjadi sedikit
perubahan pada peralatan yang dipantau.
2. Pemantauan Instrumentasi diperlukan untuk mendeteksi adanya anomali atau gejala-gejala kerusakan pada tubuh/fondasi bendungan. Intrumen
yang diperlukan :
a. Tekanan Air Pori (dengan memasang pizometer)
b. Rembesan (dengan alat ukur V-notch, flumes, cipoleti)
c. Deformasi (dengan alat inclinometer, patok geser)
3. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, terdapat instrumentasi yang mengalami kerusakan seperti
Robotic total station, CCTV dan alat pencatat gempa
SARAN :
3. Perlu dicantumkan label/ nama peralatan instrumentasi
4. Perlu dipasang/ ditambah papan larangan dan papan petunjuk
5. Sumber daya instrument tidak hanya bergantung pada sel surya, melainkan melalui sumber daya listrik dari PLN atau memanfaatkan dari PLTMH
bendungan itu sendiri.
Di Kue
W ma bo
ala ka lu,
u n
Ta pun saa kue
pi d
kit cap t huj ona
ah e a
se d n t
ma arus an p kila
ng te e n t
at t a p a t
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai