Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN TEKNIK

ELEKTRO UNIVERSITAS HANG TUAH

SOAL UJIAN TENGAH


SEMESTER

Mata kuliah : Sistem Instrumentasi


Kelautan Hari/tanggal : Selasa/ 1
November 2021 Semester : V (lima)
Waktu : Maksimal, 3 November 2021, jam
15.00
Sifat : WFH

Nama : Lifan Gusjianto


Nim : 20190230007
Prodi : Teknik Elektro
1. a. Jelaskan apa yangg disebut dengan system instrumentasi kelautan (disertai
dengan diagram blok)
b. Bagaimana suatu fenomena fisik alam bisa dijadikan sebagai acuan pengukuran
pada system instrumentasi.

2. Sebutkan 4 alat instrumentasi oseanografi dan jelaskan cara kerjanya.

3. Sonar termasuk dalam instrumentasi navigasi, jelaskan bagaimana cara kerja sonar
untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur
jarak bawah laut (boleh dilengkapi dengan gambar).

4. Pada saat ini kapal-kapal nelayan sudah dilengkapi dengan alat fish finder untuk
memudahkan mereka dalam pencarian dan pemetaan daerah tangkapan ikan,
jelaskan cara kerja alat fish finder tersebut (boleh dilengkapi dengan gambar).

Jawab :

1. a.

Instrumentasi Kelautan adalah suatu bidang ilmu kelautan yang


behubungan dengan alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran
dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks dalam
dunia kelautan. Instrumentasi kelautan secara umum mempunyai 3 fungsi utama:
• sebagai alat pengukuran
• sebagai alat analisis
• sebagai alat kendali
b. Pengukuran telah menjadi suatu bidang yang penting sejak dari awal tamadun
manusia apabila digunakan sebagai cara untuk mengkuantitikan pertukaran
barangan dalam sistem perniagaan. Perkembangan pengukuran adalah
perkembangan sains. Sistem pengukuran dan instrumen serta transduser yang
digunakan adalah penting dalam kegiatan domestik dan industri. Kemajuan
instrumentasi dalam bidang industri, sebagian besarnya berlaku dalam tahun
1930-an bermula dengan pengenalan kepada instrumen untuk merekodkan suhu.
Perkembangan pesat dalam bidang pembuatan telah mendorong kepada kegiatan
pengukuran berterusan beberapa kuantiti seperti tekanan, suhu, arus, aliran dan
sebgainya. Kegunaan harian insrumen pengukuran dapat dibagikan menjadi 3
bidang utama, yaitu:
1 . Pemantauan proses dan pengoperasian
Dalam bidang ini instrumen pengukuran hanya berfungsi
membekalkan bacaan kepada pengendali. Contohnya:
thermometer, barometer, dan anemometer yang digunakan oleh
biro kaji cuaca. Peralatan ini hanya memberi gambaran keadaan
suatu persekitaran, dan bacaan yang ditunjukkan oleh instrumen
ini tidak digunakan dalam sembarang bentuk pengawalan.
2 . Pengawalan proses dan pengoperasian
Dalam bidang ini instrumen pengukuran memainkan peranan
yang penting sebagai satu komponen dalam sistem kawalan
automatik. Sistem seperti ini menggabungkan instrumen kawalan
dan pengukuran untuk membekalkan tindakan automatik jarak
jauh. Ini membentuk suau proses yang dikenal sebagai proses
terkawal. Instrumen tidak senantiasa dapat mengukur dan
mengawal secara langsung sifat-sifat suatu bahan proses.
Contohnya: suhu, tekanan, aliran, arus, kelembapan, ketumpatan,
kelikatan dan sebagainya senantiasa mempengaruhi proses itu.
3 . Analisis uji kaji kejuruteraan
Terdapat dua kaidah umum yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah kejuruteraan, yaitu: teori dan uji kaji ( Radzi, 2007).
Perkembangan teknologi berbasis mikrokontroler pada abad-21
terjadi dengan sangat cepat. Kemajuan ini dapat dirasakan
dengan munculnya banyaknya peralatan mutakhir yang bisa
dioperasikan dengan menggunakan komputer maupun beberapa
tombol sederhana. Hampir keseluruhan peralatan elektronik yang
berada disekitar kita telah dikendalikan dengan adanya mikrochip
dan mikrokontroler, bahkan dalam skala besar seperti pabrik
pembuatan mobil dan motor. Kemajuan teknologi secara
langsung telah membantu umat manusia lebih mudah melakukan
hal yang dianggap sulit. Laut Indonesia masih menyimpan
berbagai macam sumberdaya hayati maupun non hayati yang
belum diteliti lebih mendalam. Hal ini disebabkan masih belum
banyak fasilitas wahana underwater untuk kegiatan eksplorasi
bawah laut di Indonesia. Kegiatan eksplorasi bawah laut
merupakan kegiatan yang penting dilakukan tapi memiliki bahaya
dan resiko yang tinggi. Kegiatan ini harus dilakukan oleh seorang
yang profesional dalam hal menyelam, selain itu menyelam
memiliki batasan waktu karena terbatasnya jumlah udara dalam
tabung selam (Annur, 2009).
2. 4 alat instrumentasi oseanografi dan cara kerjanya
a. Handrefractometer
Fungsi : Untuk mengukur salinitas
Cara kerja : Teteskan cairan aquades pada kaca sampel alat ini untuk
mengkalibrasi kemudian bersihkan dengan tissue, setelah itu ambil air sampel
menggunakan pipet kemudian buka penutup kaca sampel lalu air diteteskan,
setelah penetesan kaca ditutup, dan selanjutnya dilakukan pengamatan melalui
lensa pada handrefractometer untuk melihat berapa salinitasnya.
b. Tiang Pasang Suru
Fungsi :Untuk mengukur pasang surut
Cara kerja : Pemasangan tiang pasut perlu diperhatikan dari mana arah
datangnya gelombang karena pemasangan tiang pasut sebaiknya
membelakangi darimana datangnya gelombang supaya mempermudah
pembacaan angka pada saat pengamatan, adapun pengamatan pasut yang
dilakukan waktu praktek yaitu per 30 menit.
c. Layang-layang arus
Fungsi : Untuk mengukur kecepatan dan arah arus
Cara kerja : Masukan layang-layang arus kedalam perairan bersamaan dengan
mengaktifkan stopwatch dan dibiarkan terbawah oleh arus setelah sampai
jarak yang ditetapkan maka stopwatch dihentikan, kemudian catat berapa
waktu yang digunakan untuk mencapai jarak yang telah ditentukan, lalu untuk
mengukur arah arus yaitu dengan membidik layang-layang arus tersebut
menggunakan kompas kemudian baca arah kemana yang ditunjukan oleh
kompas.
d. DO meter
Fungsi : Untuk mengetahui oksigen
Cara kerja : Sebelum alat ini digunakan dilakukan kalibrasi terlebih dahulu
pada sensor penanya menggunakan larutan aquades agar netral, cara
penggunaannya yaitu tekan “power” untuk mengaktifkan alat ini, setelah aktif
buka tutup membran atau pen sensor lalu celupkan membran pada air sampel
setelah itu diamkan sesaat untuk menunggu angka/nilainya berhenti sehingga
ukuran DO dan suhu akan didapat setelah angkanya benar-benar berhenti.
3. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang di
pancarkan dan di pantulkan untuk mendeteksi dan di pantulkan untuk mendeteksi
dan menetapkan lokasi objek dibawah laut untuk mengukur jarak bawah laut.
Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau,
mendeteksi kedalaman laut, penagkapam ikan komersial, keselamatan
penyelaman dan komunikasi dibawah laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirimkan gelombang ultrasonic
ke bawah permukaan dan kemudian menunggu gelombang pantulan(echo) dari
gelombang ultrasonic yang telah di pantulkan tadi. Data suara di pancar ulang ke
operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
4. Fishfinder merupan alat untuk melacak keberadaan ikan di laut, danau, sungai.
Fishfinder dilengkapi dengan transducer yang dipasang dibawah kapal, alat inilah
yang akan mengirim sinyal ke dasar laut sehingga bisa mendeteksi keberadaan
ikan dan bisa di lihat melalui monitor yang dipasang di kapal, transducer ini
berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal sensor kebawah laut. Sinyal-sinyal
tersebut akan memantulkan kembali setelah mencapai dasar dan kemudian sinyal
tersebut akan kembali untuk ditangkap oleh transducer untuk seterunya dan di
tampilkan di layar monitor, berdasarkan jelajah sinyal dari transducer maka
komputer dapat mengetahui jenis ikan dan benda benda apa saja yang ada di
bawah laut.

Anda mungkin juga menyukai