PENDAHULUAN
Bencana merupakan malapetaka luar biasa yang datang kapan saja tanpa
diduga waktunya dengan tepat (Honesti, 2012:51). Undang- undang Nomor 24
tahun 2007 tentang penanggulangan bencana menyebutkan bencana merupakan
peristiwa yang mengancam, mengganggu kehidupan serta penghidupan
masyarakat dapat disebabkan oleh faktor alam atau faktor non ala adapun faktor
manusia yang dapat menimbulkan korban jiwa kerugian harta benda, dampak
psikologis dan gangguan kesehatan mental. Sedangkan bencana alam diartikan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
tsunami, puting beliung, banjir, kekeringan, gempa bumi dan tanah longsor.
1
Pada penilitian sbeelumnya telah di lakukan penelitian mengenai kecepatan
angin yang menggunakan data yang beraslah dari anemometer dan arah angin
dengan menggunakan sensor optoculer pada pantai Kenjeran dekat Jembatan
Suramadu oleh Dwi Wijayanti (2015) yang berjudul “Rancang Bangun Alat Ukur
Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis Arduino Uno Atmega 328p” dan Haerudi
(2021) “Simulator Alat Ukur Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno R3”. Dari penelitian tersebut kekurangannya hanya
sebatas simulasi sehingga dirasa kurang bermanfaat bagi nelayan.
2
4. Penentuan kelayakan kondisi sekitar hanya pada berdasarkan
kecepatan angin dan suhu sekitar.
5. Infromasi yang di lihat hanya dapat di lihat pada tampilan SMS dan
tampilan laptop.
6. Alat ini difungsikan pada saat terjadinya angin laut.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengahsilkan anemometer dan sensor DHT11 untuk sistem informasi early
warning system kecepatan angin dan suhu pada daerah pantai.
2. Mengahasilkan Short message service untuk sistem informasi early warnig
system pada daerah pantai.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kondisi kecepatan angin dan suhu kepada warga
sekitar pantai.
2. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang kelautan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gelombang laut adalah pergerakan turun dan naiknya air laut yang arahnya
tegak lurus dengan permukaan air laut yang membentuk kurva sinusoidal.
Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam
tergantung kepada gaya pembangkitnya. Gelombang angin adalah pembangkit
gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gelombang pasang surut adalah gaya
tarik menarik antara matahari, bulan dan bumi, gelombang tsunami merupakan
gelo di dasar laut, dan ada juga jenis gelombang yang disebabkan oleh gerakan
kapa mbang yang disebabkan oleh gempa vulkanik ataupun gempa tektonik yang
adal. Arus gelombang laut dibangkitkan oleh energi gelombang yang kemudian
mempengaruhi terjadinya pergerakan sedimen dalam arah sejajar pantai atau
longshore dan tegak lurus pantai atau cross-shore.
Kecepatan angin (Va) berpengaruh tehadap kemungkinan tinggi gelombang
laut (H) dan gelombang maksimum yang dapat terjadi ditunjukkan oleh skala
Beaufort. Skala ini diciptakan oleh seorang laksamana Inggris yang bernama
Beaufort pada tahun 1804. Pada tahun tersebut Beaufort membuat daftar kekuatan
dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran seperti yang ditunjukkan
pada tabel 2.1. Pada perkembangan selanjutnya pada tahun 1920 seorang
hydrographer untuk royal navy yaitu Kapten H.P. Douglas CMG menciptakan
penentuan ketinggian gelombang laut untuk navigasi dan digunakan sebagai
4
rekomendasi pada tahun 1929 untuk penggunaan secara internasional dengan
skala 0 hingga 9 seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.
2.3 Angin
5
2.4 Sensor DHT11
(Sumber :
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/8315/152411069.pdf?
sequence=1&isAllowed=y#:~:text=Sensor%20DHT11%20adalah%20module
%20sensor,suhu%20seperti%20contohnya%20yaitu%20NTC. Di akses 17
desember 2021)
2.5 Anemometer
6
Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka untuk mendapatkan kecepatan
angin yang maksimal dan untuk menghindari pembacaan angin akibat terjadinya
turbulensi. Cara kerja dari alat ini yaitu saat angin bertiup melewati mangkok,
cekungan pada mangkok akan menerima tekanan dari angin sehingga mangkok
akan mengikuti arah angin dan berlanjut pada mangkok-mangkok berikutnya..
Saat angin bertiup dengan kencang maka semakin cepat pula mangkok akan
berputar. Dengan mengetahui jumlah putaran dalam satu detik maka dapat
diketahui kecepatan anginnya. Didalam anemometer terdapat alat pencacah yang
akan menghitung kecepatan angin dalam bentuk RPM yang kemudian dirubah
kedalam satuan m/s. Berikut ini merupakan spesifikasi anemometer yang akan
digunakan.
7
komputer melalui kabel USB selain dapat diprogram arduino juga sudah dapat
difungsikan karena sudah mendapatkkan catu daya dari komputer, arduino uno juga
dapat aktif dengan menambahkan catu daya dari luar seperti baterai ataupun sumber
tegangan lain yang yang sesuai dengan kapasitas dari arduino uno yaitu antara 6
volt sampai dengan 20 volt..
(sumber : https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-
uno/ .diakses 17 desember )
Gambar 2.3 Arduino UNO
Mikrokontroler : ATmega328
Tegangan pengoperasian : 5V
Sumber tegangan disarankan : 7-12V
SRAM : 2 KB (ATmega328)
EEPROM : 1 KB (ATmega328)
8
2.7 Modul GSM SIM800
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan beberapa hal pokok yaitu objek penelitian, tahap
penelitian, tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan yang digunakan serta
mekanisme perancangan elektronika, design mekanik, dan design sistem kendali.
Pada design mekanik deskripsi design gambar dari software SketchUp.
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2021 sampai Maret
2022 , dengan rincian seperti yang ditunjukan oleh table 3.1.
10
data
6 Penyusunan
laporan
Tahap awal pelaksanaan penelitian ini adalah dengan mencari literatur dari
berbagai hasil penelitian sebelumnya atau terkait dengan penelitian ini melalui
buku atau journal untuk mengetahui landasan teori, karakteristik komponen
sistem, prinsip kerja serta teori yang menunjang lainnya. Diharapkan dengan
11
literatur yang telah didapat dapat memberikan arahan untuk mengurangi
kesalahan-kesalahn dalam penelitian ini nantinya.
2. Perancangan Sistem
3. Implementasi Alat
Setelah hardware dan software terbentuk pada tahap ke tiga ini maka
dilakukan pengujian pada seluruh komponen dan sistem pengendali yang
diterapkan dan di akhir dilakukan pengujian pada keseluruhan sistem. Sebelum
dilakukan pengujian pada masing-masing komponen maka dilakukan proses
kalibrasi dimana pada proses kalibrasi ini bertujuan agar pembacaan komponen
akurat dengan alat ukur yang dibandingkan.
5. Penyusunan Laporan
Pada tahap akhir ini, hasil pengambilan data dan analisa dimasukkan ke
pembahasan. Kemudian, dari apa yang telah dianalisa dapat ditarik beberapa
kesimpulan yang menyangkut kinerja dari alat yang dibuat dan memberikan saran
untuk peneliti selanutnya untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada
penelitian ini
12
3.5 Alat dan Bahan
- Alat
1. Solder
2. Bor
3. Atraktor
4. Multimeter
5. Tang
6. Gergaji
7. Gunting
8. Laptop
-Bahan
1. Laptop
2. Arduino uno
3. Sensor anemometer
4. Pipa paralon
5. Akrilik
6. Kabel
3.6 Desain Penelitian
Alat ini dirancang menggunakan pipa ½ dim dengan panjang alat 41 cm,
lebar 19 cm, dan tinggi 38 cm. Pada alat ini digunakan 2 buah sensor yaitu sensor
anemometer, dan sensor DH11. Sensor DHT11 dimasukkan kedalam pipa yang
berlubang dengan tujuan sensor terhindar dari hujan dan kerusakan. sensor
anemometer dibuat dengan baling-baling penangkap angin dari potongan bola
yang ringan, sensor ini ditempatkan lebih tinggi daripada sensor-sensor lain untuk
menghindari terjadinya turbulensi.
13
Gambar 3.2 desain mekanik alat
Blok diagram ini di buat untuk mempermudah dalam memahami kerja sistem
alat ini secara garis besar.
ARDUINO
UNO
Gambar 3.3 yaitu diagram blok kerja sistem pendukung cuaca yang dapat
dijelaskan bahwa prinsip kerja alat ini adalah sebagai berikut. Arduino uno
digunakan sebagai alat pembaca nilai analog maupun digital dari tiap-tiap sensor
14
yang digunakan. Pada arduino uno ini data yang diambil dari sensor anemometer
yang berupa nilai kecepatan angin dirubah menjadi nilai ketinggian gelombang
laut sesuai perhitungan dengan menggunakan metode Neural Network.
Pada sistem ini arduino uno berfungsi sebagai perangkat untuk mendeteksi
pembacaan dari sensor anemometer yang terhubung pada pin 2 yang berupa
pembacaan data kecepatan angin. Dari kecepatan angin tersebut akan dikonversi
menjadi nilai ketinggian gelombang dengan perhitungan yang sesuai.
15
Gambar 3.5 Rangkaian arduino uno dengan sensor DHT11
Pada gambar 3.5 diatas sensor DHT11 terhubung pada pin 8 arduino
dimana pembacaan sensor ini berupa data digital nilai suhu dan kelembaban yang
telah dikalibrasi pada daerah disekitar sensor. Sensor ini memiliki range
pengukuran yang luas yaitu -40oC sampai dengan 80oC untuk pengukuran suhu
dan 0 sampai dengan 100% untuk pengukuran kelembaban.
16
3.8 Flochart Sistem
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19