Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana merupakan malapetaka luar biasa yang datang kapan saja tanpa
diduga waktunya dengan tepat (Honesti, 2012:51). Undang- undang Nomor 24
tahun 2007 tentang penanggulangan bencana menyebutkan bencana merupakan
peristiwa yang mengancam, mengganggu kehidupan serta penghidupan
masyarakat dapat disebabkan oleh faktor alam atau faktor non ala adapun faktor
manusia yang dapat menimbulkan korban jiwa kerugian harta benda, dampak
psikologis dan gangguan kesehatan mental. Sedangkan bencana alam diartikan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
tsunami, puting beliung, banjir, kekeringan, gempa bumi dan tanah longsor.

Indonesia merupakan wilayah dengan ancaman bencana tsunami dan dan


gelombang tinggi dengan intensitas yang cukupp tinggi. Disisi lain indonesia
memiliki intesitas kecepatan angin yang cukup tinggi untuk daerah pantai. Angin
merupakan pergerakan udara seacara horizontal yang memiliki besaran fisis
kecepatan dan arah diakibatkan oleh adanya perbedaan tekanan udara disuatu
daerah.Untuk mengetahui besar dari kecepatan dan arah angin tersebut dibutuhkan
suatu alat yang akurat dalam pengukurannya.Anemometer merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah angin digunakan pada
stasiun cuaca.

Pada perkembangan dunia modern saat ini sebenarnya nelayan dapat


mengakses informasi cuaca dan kecepatan angin yang di berikan oleh Badan
Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maritim melalui website. Namun
tiidak semua nelayan mampu mengakses informasi yang diberikan oleh BMKG.
Dari keadaan tersebut di perlukan sebuah alat yang dapat memonitoring kecepatan
angin dan suhu pada pantai saat itu juga, hal tersebut di lakukan agar mendapat
informasi yang akurat.

1
Pada penilitian sbeelumnya telah di lakukan penelitian mengenai kecepatan
angin yang menggunakan data yang beraslah dari anemometer dan arah angin
dengan menggunakan sensor optoculer pada pantai Kenjeran dekat Jembatan
Suramadu oleh Dwi Wijayanti (2015) yang berjudul “Rancang Bangun Alat Ukur
Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis Arduino Uno Atmega 328p” dan Haerudi
(2021) “Simulator Alat Ukur Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno R3”. Dari penelitian tersebut kekurangannya hanya
sebatas simulasi sehingga dirasa kurang bermanfaat bagi nelayan.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu inilah peneliti ingin


membuat perancangan sistem pendeteksi dini kecepatan angin dan suhu berbasis
GSM menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dan Modul GSM SIM800Lv2
sebagai pengirim data berupa teks melalui pesan singkat SMS yang mana
digunakan sebagai informasi bagi warga sekitr pantai yang akan dilakukan di
Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur dengan memberikan informasi kondisi
cuaca saat itu untuk memberikan kewaspadaan pada warga sekitar saat itu.

1.1 Rumusan Masalah


Mengacu pada permasalahan yang telah di uraikan pada latar belakang,
maka rumusan masalah dapat ditekankan pada :
1. Bagaimana merancang anemometer dan sensor DHT11 untuk sistem informasi
kecepatan angin dan suhu pada daerah pantai?
2. Bagaimana menerapkan short message service untuk early warning system di
kecepatan angin dan suhu pada daerah pantai?

1.2 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam penelitian ‘Rancang Bangun Early
Warning System Melalui SMS menggunakan parameter Kecepatan angin dan
suhu pada Daerah Patai Puger”, yang penulis buat adalah :
1. Mikrokontroler yang di gunakan pada alat ini adalah Arduino Uno
2. Sistem ini memberikan dalam keadaan real time.
3. Penelitan ini dilakukan pada saat terjadi angin muson barat.

2
4. Penentuan kelayakan kondisi sekitar hanya pada berdasarkan
kecepatan angin dan suhu sekitar.
5. Infromasi yang di lihat hanya dapat di lihat pada tampilan SMS dan
tampilan laptop.
6. Alat ini difungsikan pada saat terjadinya angin laut.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengahsilkan anemometer dan sensor DHT11 untuk sistem informasi early
warning system kecepatan angin dan suhu pada daerah pantai.
2. Mengahasilkan Short message service untuk sistem informasi early warnig
system pada daerah pantai.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kondisi kecepatan angin dan suhu kepada warga
sekitar pantai.
2. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang kelautan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini diperlukan landasan teori guna memperkuat penelitian


yang dilakukan, landasan teori yang tepat mengenai “Rancang Bangun Rancang
Bangun Early Warning System Melalui Sms Dengan Anemometer Dan Sensor
Dht11 Pada Daerah Pantai Payangan””. Sehingga penelitian ini mendapatkan
sebuah hasil penelitian yang dapat diaplikasikan sesuai dengan tujuan dan fungsi
alat yang sesungguhnya. Adapun beberapa landasan teori dalam penelitian ini
dijabarkan sebagai berikut :

2.2 Gelombang Laut

Gelombang laut adalah pergerakan turun dan naiknya air laut yang arahnya
tegak lurus dengan permukaan air laut yang membentuk kurva sinusoidal.
Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam
tergantung kepada gaya pembangkitnya. Gelombang angin adalah pembangkit
gelombang laut dapat disebabkan oleh angin, gelombang pasang surut adalah gaya
tarik menarik antara matahari, bulan dan bumi, gelombang tsunami merupakan
gelo di dasar laut, dan ada juga jenis gelombang yang disebabkan oleh gerakan
kapa mbang yang disebabkan oleh gempa vulkanik ataupun gempa tektonik yang
adal. Arus gelombang laut dibangkitkan oleh energi gelombang yang kemudian
mempengaruhi terjadinya pergerakan sedimen dalam arah sejajar pantai atau
longshore dan tegak lurus pantai atau cross-shore.
Kecepatan angin (Va) berpengaruh tehadap kemungkinan tinggi gelombang
laut (H) dan gelombang maksimum yang dapat terjadi ditunjukkan oleh skala
Beaufort. Skala ini diciptakan oleh seorang laksamana Inggris yang bernama
Beaufort pada tahun 1804. Pada tahun tersebut Beaufort membuat daftar kekuatan
dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran seperti yang ditunjukkan
pada tabel 2.1. Pada perkembangan selanjutnya pada tahun 1920 seorang
hydrographer untuk royal navy yaitu Kapten H.P. Douglas CMG menciptakan
penentuan ketinggian gelombang laut untuk navigasi dan digunakan sebagai

4
rekomendasi pada tahun 1929 untuk penggunaan secara internasional dengan
skala 0 hingga 9 seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.

2.3 Angin

Angin merupakan pergerakan udara yang kurang lebih sejajar dengan


permukaan bumi. Gerakan udara ini disebabkan oleh adanya perubahan
suhu udara. Angin yang berhembus dapat mengakibatkan permukaan air laut
yang mulanya tenang menjadi timbul riak air atau gelombang kecil. Dengan
bertambahnya kecepatan dan durasi hembusan maka riak tersebut akan menjadi
semakin besar kemudian membentuk gelombang.

5
2.4 Sensor DHT11

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing


objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat
diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong
kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu
NTC Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu
dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki
kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca
tidak mudah terinterverensi. Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi
nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data
kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan
nama koefisien kalibrasi.Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor
DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti
gambar dibawah ini.

(Sumber :
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/8315/152411069.pdf?
sequence=1&isAllowed=y#:~:text=Sensor%20DHT11%20adalah%20module
%20sensor,suhu%20seperti%20contohnya%20yaitu%20NTC. Di akses 17
desember 2021)

Gambar 2.1 Sensor DHT 11

2.5 Anemometer

Anemometer adalah sebuah perangkat untuk mengukur kecepatan angin.

6
Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka untuk mendapatkan kecepatan
angin yang maksimal dan untuk menghindari pembacaan angin akibat terjadinya
turbulensi. Cara kerja dari alat ini yaitu saat angin bertiup melewati mangkok,
cekungan pada mangkok akan menerima tekanan dari angin sehingga mangkok
akan mengikuti arah angin dan berlanjut pada mangkok-mangkok berikutnya..
Saat angin bertiup dengan kencang maka semakin cepat pula mangkok akan
berputar. Dengan mengetahui jumlah putaran dalam satu detik maka dapat
diketahui kecepatan anginnya. Didalam anemometer terdapat alat pencacah yang
akan menghitung kecepatan angin dalam bentuk RPM yang kemudian dirubah
kedalam satuan m/s. Berikut ini merupakan spesifikasi anemometer yang akan
digunakan.

(sumber : https://www.alatuji.com/kategori/510/anemometer , di akses 17


desember 2021)

Gambar 2.2 Anemometer

2.6 Arduino UNO

Arduino uno merupakan sebuah modul mikrokontroler dengan menggunakan


ATmega328. Arduino uno memiliki 6 pin input analog, 14 pin input atau output
digital dimana 6 diantaranya memiliki fasilitas output PWM, dua buah sumber
tegangan saat arduino uno bekerja, menggunakan sebuah pembangkit frekuensi
sebesar 16 MHz, satu koneksi USB, sebuah jack power supply, sebuah ICSP
header, dan sebuat tombol reset. Arduino uno dapat diprogram dengan
menggunakan software arduino melalui komputer, dengan terhubung pada sebuah

7
komputer melalui kabel USB selain dapat diprogram arduino juga sudah dapat
difungsikan karena sudah mendapatkkan catu daya dari komputer, arduino uno juga
dapat aktif dengan menambahkan catu daya dari luar seperti baterai ataupun sumber
tegangan lain yang yang sesuai dengan kapasitas dari arduino uno yaitu antara 6
volt sampai dengan 20 volt..

(sumber : https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-
uno/ .diakses 17 desember )
Gambar 2.3 Arduino UNO

Ringkasan spesifikasi dari arduino uno:

Mikrokontroler : ATmega328

Tegangan pengoperasian : 5V
Sumber tegangan disarankan : 7-12V

Range tegangan input : 6-20V

Jumlah pin I/O digital : 14 (6 pin memiliki fasilitas output PWM)


Jumlah pin analog input 6)

Arus DC tiap pin I/O : 40 mA


Arus DC pada pin 3.3V : 50 mA
Memori Flash : 32 KB, 0.5 KB digunakan oleh
bootloader

SRAM : 2 KB (ATmega328)

EEPROM : 1 KB (ATmega328)

Clock Speed : 16 MHz

8
2.7 Modul GSM SIM800

Modul GSM SIM800 adalah perangkat yang bisa digunakan untuk


menggantikan fungsi handphone. Untuk komunikasi data antara sistem jaringan
seluler, maka digunakan Modul GSM SIM800 yang digunakan sebagai media
panggilan telephone celluler. Protokol komunikasi yang digunakan adalah
komunikasi standart modem yaitu AT Command. Adapun beberapa fitur Modul
GSM SIM800 antara lain: - Antarmuka: UART - Support AT command -
Suara :Tricodec, AMR, Hand - free operation - SMS: SMS Broadcast, mode teks
dan mode Protocol Data Unit (PDU) - Catu Daya: 3.2~4.8 V - Fitur tambahan:
Analog Audio, Antena pad - Konsumsi daya: 1.0 mA (pada sleepmode) Modul
SIM800 di Indonesia banyak digunakan pada industri bisnis rumahan dan bahkan
skala besar, mulai dari fungsi untuk controller berbasis SMS, WEB, Call sistem
hingga sebagai penggerak perangkat elektronik jarak jauh. Beberapa kegunaan
modem ini di masyarakat adalah antara lain: 1. Telemetri 2. M2M integration 3.
SMS polling 4. SMS quiz application 5. SMS auto-reply 6. Aplikasi server pulsa
7. Payment point data 8. SMS broadcast application 9. PPOB, dan sebagainya 6
Modul GSM SIM800 sudah diproduksi dengan bermacam bentuk dan tipe modul
adapter, seperti untuk arduino, neo, dan modul trainer kit.

(sumber : https://eprints.umm.ac.id/39499/3/BAB%20II.pdf , diakses 17


desember 2021)

Gambar 2.4 Modul GSM SIM800

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan beberapa hal pokok yaitu objek penelitian, tahap
penelitian, tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan yang digunakan serta
mekanisme perancangan elektronika, design mekanik, dan design sistem kendali.
Pada design mekanik deskripsi design gambar dari software SketchUp.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Elektronika Terapan dan


Laboratorium Komputer dan Multimedia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Jember, Jl Slamet Riyadi No.62 Patrang, Jember 68111.

3.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2021 sampai Maret
2022 , dengan rincian seperti yang ditunjukan oleh table 3.1.

Tabel 3.1 Perencanaan Penelitian

No Kegiatan Desember Januari Februari Maret


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Studi
literatur
3 Perancangan
sistem
4 Pengukuran
dan
pengambilan
data
5 Pengolahan
dan Analisis

10
data
6 Penyusunan
laporan

3.4 Tahap Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Rincian langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pnelitian ini anntinya


adalah:
1. Studi Literatur

Tahap awal pelaksanaan penelitian ini adalah dengan mencari literatur dari
berbagai hasil penelitian sebelumnya atau terkait dengan penelitian ini melalui
buku atau journal untuk mengetahui landasan teori, karakteristik komponen
sistem, prinsip kerja serta teori yang menunjang lainnya. Diharapkan dengan

11
literatur yang telah didapat dapat memberikan arahan untuk mengurangi
kesalahan-kesalahn dalam penelitian ini nantinya.

2. Perancangan Sistem

Pada tahapan ini merancang kontruksi mekanikal dan electrical secara


sistematis dan tersusun dari alat yang akan dilakukan saat penelitian dan
diharapkan dari proses perancangan konstruksi yang sistematis ini, terbentuk
sebuah alat pendeteksi gelombang tinggi . Hal – hal lain yang dilakukan yakni
seperti penyolderan, perancangan sistem kendali

3. Implementasi Alat

Setelah hardware dan software terbentuk pada tahap ke tiga ini maka
dilakukan pengujian pada seluruh komponen dan sistem pengendali yang
diterapkan dan di akhir dilakukan pengujian pada keseluruhan sistem. Sebelum
dilakukan pengujian pada masing-masing komponen maka dilakukan proses
kalibrasi dimana pada proses kalibrasi ini bertujuan agar pembacaan komponen
akurat dengan alat ukur yang dibandingkan.

4. Analisa dan Pengambilan Data


Analisa dan pengambilan data dilakukan Setelah melakukan pengujian pada
keseluruhan sistem dan memastikan semuanya bekerja dengan baik dan hasil
sesuai yang diharapkan, maka yang dilakukan selanjutnya adalah pengambilan
data yang diperlukan untuk kemudian dianalisa dan dibandingkan dari data yang
telah didapatkan. Analisa yang dilakukan adalah kecepatan menuju steady state
dan ketahanan terhadap perubahan beban.

5. Penyusunan Laporan
Pada tahap akhir ini, hasil pengambilan data dan analisa dimasukkan ke
pembahasan. Kemudian, dari apa yang telah dianalisa dapat ditarik beberapa
kesimpulan yang menyangkut kinerja dari alat yang dibuat dan memberikan saran
untuk peneliti selanutnya untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada
penelitian ini

12
3.5 Alat dan Bahan

Pembuatan perancangan sistem ini membutuhkan alat dan bahan yang


menunjang, agar dapat terbentuk sistem yang sesuai dengan yang diharapkan.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

- Alat

1. Solder

2. Bor

3. Atraktor

4. Multimeter

5. Tang

6. Gergaji

7. Gunting

8. Laptop

-Bahan

1. Laptop
2. Arduino uno
3. Sensor anemometer
4. Pipa paralon
5. Akrilik
6. Kabel
3.6 Desain Penelitian
Alat ini dirancang menggunakan pipa ½ dim dengan panjang alat 41 cm,
lebar 19 cm, dan tinggi 38 cm. Pada alat ini digunakan 2 buah sensor yaitu sensor
anemometer, dan sensor DH11. Sensor DHT11 dimasukkan kedalam pipa yang
berlubang dengan tujuan sensor terhindar dari hujan dan kerusakan. sensor
anemometer dibuat dengan baling-baling penangkap angin dari potongan bola
yang ringan, sensor ini ditempatkan lebih tinggi daripada sensor-sensor lain untuk
menghindari terjadinya turbulensi.

13
Gambar 3.2 desain mekanik alat

3.7 Desain Diagram Blok Sistem

Blok diagram ini di buat untuk mempermudah dalam memahami kerja sistem
alat ini secara garis besar.

ARDUINO
UNO

Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem Keseluruhan

Gambar 3.3 yaitu diagram blok kerja sistem pendukung cuaca yang dapat
dijelaskan bahwa prinsip kerja alat ini adalah sebagai berikut. Arduino uno
digunakan sebagai alat pembaca nilai analog maupun digital dari tiap-tiap sensor

14
yang digunakan. Pada arduino uno ini data yang diambil dari sensor anemometer
yang berupa nilai kecepatan angin dirubah menjadi nilai ketinggian gelombang
laut sesuai perhitungan dengan menggunakan metode Neural Network.

Sensor DHT11 digunakan untuk mendeteksi nilai suhu dan kelembaban


disekitar sensor. Data-data pembacaan sensor yang diterima oleh arduino uno
kemudian diteruskan ke laptop untuk diolah lebih lanjut. Dengan menggunakan
modul GSM. Dan mendapatkan SMS yang di gunakan untuk notifikasi.

3.7.1 Rancangan Perangkat Elektronika

- Arduino Uno dengan Anemometer .

Pengkabelan Anemometer dengan arduino uno pada sistem menggunakan

rangkaian sebagai berikut:


Gambar 3.4 Rangkaian arduino uno dengan sensor anemometer

Pada sistem ini arduino uno berfungsi sebagai perangkat untuk mendeteksi
pembacaan dari sensor anemometer yang terhubung pada pin 2 yang berupa
pembacaan data kecepatan angin. Dari kecepatan angin tersebut akan dikonversi
menjadi nilai ketinggian gelombang dengan perhitungan yang sesuai.

- Arduino Uno dengan Sensor DHT22

Rangkaian pengkabelan arduino uno dengan sensor DHT22 adalah sebagai


berikut:

15
Gambar 3.5 Rangkaian arduino uno dengan sensor DHT11

Pada gambar 3.5 diatas sensor DHT11 terhubung pada pin 8 arduino
dimana pembacaan sensor ini berupa data digital nilai suhu dan kelembaban yang
telah dikalibrasi pada daerah disekitar sensor. Sensor ini memiliki range
pengukuran yang luas yaitu -40oC sampai dengan 80oC untuk pengukuran suhu
dan 0 sampai dengan 100% untuk pengukuran kelembaban.

16
3.8 Flochart Sistem

Gambar 3.6 Flowchart sistem

17
DAFTAR PUSTAKA

Arief Hanifan P. 2011. Perancangan Sistem Informasi Cuaca Maritim Untuk


Para Nelayan Jawa Timur Dengan Media Komunikasi Short Message Service.
Surabaya. Jurusan Teknik Fisika, ITS.

Bambang Triatmodjo.1999. Teknik Pantai. Yogyakarta. Beta Offset

Coastal Engineering Research Center. 1984. Shore Protection Manual Volume 1.


Washington. Departement Of The Army.

Produk Inovatif. 2014. Jual Sensor Anemometer. https:/Produkinovatif.


Wordpress.Com/2014/07/27/Jual-Sensor-Anemometer. (Diakses Tanggal 05 April
2016).

Ratna Dewi. 2012. Pendugaan Tinggi Gelombang Berdasarkan kecepatan Angin


Pada Zona Alur Pelayaran Diperairan Tanjungpinang. Tanjungpinang. Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan, UMRAH.

18
19

Anda mungkin juga menyukai