Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGUKURAN TEKNIK

JENIS ALAT KECEPATAN


(ANEMOMETER CUP)

NAMA : KADEK ANDRE. K


: MUHAMMAD IQBAL
NRP : 12-2018-079
: 12-2018-105
KELOMPOK : 8 (DELAPAN)
JURUSAN : TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


BANDUNG
2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN ALAT UKUR
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang
bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan
metrologi.
Macam macam alat ukur :
 Alat ukur jarak

 Alat ukur gaya

 Alat ukur vibrasi

 Alat ukur percepatan

 Alat ukur tekanan

1.2 PENGERTIAN ALAT UKUR KECEPATAN

Alat ukur Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa


cepat benda berpindah. Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan
dinyatakan dalam satuan meter per sekon (m/s atau ms−1).
Alat-alat ukur kecepatan:
1) Speedometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan kendaraan darat,
yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di
jalan.
2) Tachymeter adalah sebuah fitur di dalam jam tangan yang berfungsi untuk
mengukur kecepatan gerak.
3) Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak
dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan
cuaca.
4) Current meter adalah suatu alat yang digunakan untuk megukur kecepatan
aliran air.
BAB II TUJUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anemometer

Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk


mengukurkecepatan angin dan untuk mengukur arah, anemometer
merupakan salah satuinstrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca
seperti Badan MetereologiKlimatologi dan Geofisika (BMKG). Kata
anemometer berasal dari Yunanianemos yang berarti angin, Angin
merupakan udara yang bergerak ke segala arah,angin bergerak dari suatu
tempat menuju ke tempat yang lain. Anemometer ini pertama kali
diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun
1450.Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.Saat tertiup angin,
baling-baling atau mangkok yang terdapat padaanemometer akan bergerak
sesuai arah angin. Makin besar kecepatan anginmeniup mangkok-
mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan
mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka
dapatdiketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat
pencacah yangakan menghitung kecepatan angin. Selain mengukur
kecepatan angin, alat ini jugadapat mengukur besarnya tekanan angin itu.
Anemometer memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Mengukur kecepatan angin;
2. Memperkirakan cuaca;
3. Memperkirakan tinggi gelombang laut;
4. Memperkirakan kecepatan dan arah arus
2.2 Pengertian Anemometer Mangkok
Anemometer Mangkok

sumber :Armagh Observatory, College Hill, 2011


Gambar 1. Anemometer mangkok

Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-
jari yang berpusat pada suatu sumbu vertical atau semua mangkok tersebut
terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap kesatu arah
melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap.
Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui
suatu system mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur system akumulasi
angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat
mengukur rata - rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan
alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke
pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama
waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah
sama denga nakumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu
pengamatannya.
2.3 Bagian Alat Ukur Anemometer Mangkok
Cup Counter Anemometer terdiri dari 3 bagian yaitu
:
1. 3 (tiga) buah mangkok sebagai baling - baling
yang dibatasi sudut 123o
2. Counter
3. Tiang

2.4 Prinsip Kerja


Prinsip kerja anemometer adalah sebagai berikut :

1. Angin memberikan tekanan yang kuat pada mangkuk atau baling-baling


anemometer;
2. Bagian cekung pada mangkuk akan berputar satu arah;
3. Poros yang berputar akan dihubungkan dengan sebuah dinamo kecil;
2.5 Metode Pengukuran
Secara langsung pada saat tertiup angin, maka baling-baling atau mangkuk
yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai dengan arah mata angin.
Semakin besar kecepatan angin meniup, maka semakin cepat pula perputaran
dari baling-baling tersebut. Berdasarkan jumlah perputaran per detiknya, maka
akan diketahui jumlah dari kecepatan anginnya. Pada anemometer terdapat
bagian alat pencacah yang berfungsi menghitung jumlah kecepatan angin.
Hasilnya akan dicatat, kemudian akan disesuaikan dengan Skala Beaufort c.

2.6 Kekurangan Dan Kelebihan


Kelebihan Anemometer Cup
 Anemometer cup dapat menerima angin dari arah manapun
 Anemometer cup dapat dipasang pada ketinggian yang bervariasi, mulai
dari 1-10 meter.
 Dengan menggunakan anemometer cup, anda dapat mengetahui
kecepatan angin perhariny
Kekurangan Anemometer Cup
 Jika dipasang pada ketinggian mencapai 10 meter, maka untuk menghidari
kerusakan anemometer tersebut harus dilengkapi dengan anti petir.
 Anemometer cup harus dipasang secara terpisah, tidak boleh dekat dengan
alat-alat atau benda yang dapat jadi penghalang
 Sebelum pemasangan harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu, agar
hasil yang didapat maksimal
2.7 Contoh Perhitungan
Panjang atau keliling lintasan mangkok pada anemometer misalnya adalah 3
meter. Pada saat tertentu, hembusan angin membuat alat ini berputar sebanyak
20 kali dalam waktu 10 detik. Dari data ini, kita dapat mengetahui bahwa
kecepatan angin pada saat itu adalah sekitar 6 meter per detik. Cara
pengerjaannya adalah sebagai berikut

Diketahui :
Panjang lintasan anemometer = 3 meter
Jumlah putaran = 20 kali
Waktu = 10 detik

Ditanya :
Kecepatan Angin = ...?

Jawaban :
Kecepatan angin = (Panjang lintasan x jumlah putaran) / waktu
= (3 meter x 20 kali) : 10 detik
= 60 meter : 10 detik = 6 meter/detik
Perlu diketahui bahwa pada ketinggian yang berbeda, kecepatan angin suatu
tempat juga akan berbeda. Oleh karena itu, ketika berkunjung ke stasiun
klimatologi, kita akan menemukan lebih dari satu anemometer yang dipasang
pada tiang dengan tinggi berbeda, yaitu ketinggian 0,5 meter, 2 meter, dan 10
meter. Pemasangan tiang ini perlu memperhatikan daerah sekitarnya agar
tidak ada penghalang angin seperti pohon atau gedung.

Anda mungkin juga menyukai