Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DAN MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN


PENGENALAN MESIN PERBENGKELAN

Oleh

RAHMAD DWI PUTRA 171710201040

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
PENGENALAN MESIN PERBENGKELAN

Mesin perbengkelan dibagi menjadi 2 jenis yaitu mesin reparasi dan


produksi. Mesin reparasi atau servis adalah mesin perbengkelan yang digunakan
untuk memperbaiki benda kerja atau objek yang dianggap mengalami kerusakan
sehingga perlu diperbaiki. Salah satu mesin reparasi yaitu mesin gerinda yang
memperbaiki dan memperhalus permukaan besi yang sudah berkarat. Mesin
produksi adalah mesin yang digunakan membuat objek baru dengan proses
pembentukan benda objek. Salah satunya mesin bubut yang bias membuat objek
dengan membentuk, memotong dan mengukir benda kerja. Pada laporan ini yang
akan saya jelaskan mengenai macam , komponen serta fungsi dari mesin produksi.

1. Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang banyak
digunakan dì industri manufaktur, bengkel teknik, lembaga pendidikan vokasional,
kursus atau pelatihan mesin dan lain-lain. Mesin bubut digunakan untuk membuat
berbagai jenis produk atau benda kerja yang dilakasanakan dengan cara pemotongan
benda kerja. Proses pemotongan benda kerja ini dikakukan dengan cara menyayat
benda kerja yang berputar oleh suatu alat potong (pahat) yang digerakkan secara
lurus (translasi) dalam arah sejajar maupun melintang sumbu benda kerja.

1.1 Prinsip Kerja


Benda kerja yang dipasang pada cekam mesin diputarkan melalui poros
spindel mesin. Kemudian pahat bubut digerakkan translasi secara memanjang
ataupun melintang benda kerja sehingga terjadi "pemakanan" atau penyayatan benda
kerja oleh pahat.
Pada proses pembubutan ini, ada beberapa macam gerakan seperti berikut:
- Gerakan berputar.
Benda kerja berputar bersama-sama poros spindel mesin. Gerakan ini disebut sebagai
kecepatan potong atau gerakan putar relatif.
- Gerakan memanjang
Pahat digerakkan translasi secara memanjang sumbu benda kerja. Gerakan ini
disebut gerakan pemakanan (feeding).
- Gerakan melintang
Pahat digerakkan translasi secara melintang sumbu benda kerja. Gerakan ini disebut
pemotongan permukaan atau gerakan melintang.

1.2 Bagian Utama


- Kepala Tetap

pada kepala tetap ini terdapat poros spindel mesin yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan ragum sehingga bila poros spindel berputar maka ragum juga akan ikut
berputar. Di dalam kepala tetap terdapat juga puli (pulley) yang dihubungkan dengan
motor penggerak melalui belt (sabuk). Untuk mengubah kecepatan dan arah putaran
mesin, puli ini dihubungkan dengan poros spindel mesin melalui susunan roda gigi
transmisi di dalam gear box (kotak roda gigi).

- Kepala Lepas
berfungsi untuk mendukung benda kerja yang panjang, di mana senter diam ataupun
senter putar dapat dipasang pada kepala lepas ini. Berbeda dengan kepala tetap yang
diam di tempat, maka kepala lepas dapat digeserkan maju-mundur sepanjang alas
mesin.

- Ragum

sebenarnya ragum ini merupakan perlengkapan dari mesin bubut. ragum dipasang
pada poros spindel mesin dan dipakai untuk menjepit benda kerja yang akan dibubut.

- Ragum Bantuan

Berfungsi untuk menjepit benda kerja yang ukurannya Panjang agar konstan dan
stabil saat berputar.

- Ragum Pahat
Berfungi untuk menjepit pahat yang terletak pada eretan atas.

- Eretan Bawah

berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang sejajar sumbu


benda kerja. Eretan bawah ini memiliki roda pemutar yang dapat diputar secara
manual maupun secara otomatis. Dengan demikian eretan memanjang ini dapat
bergerak mendekati atau menjauhi kepala tetap.

- Eretan Tengah

berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang sumbu benda kerja.
Eretan melintang ini juga memiliki roda pemutar yang dapat digerakkan secara
manual maupun secara otomatis untuk mendekati ataupun menjauhi titik pusat benda
kerja.
- Eretan Atas

memiliki fungsi untuk melakukan gerakan pemakanan ke arah sudut yang diinginkan
sesuai penyetelannya. Eretan atas ini dapat diputar menurut sudut yang dikehendaki,
juga eretan ini dilengkapi roda pemutar untuk menggerakkan eretan atas maju atau
mundur.

- Handle Pengatur Kecepatan Rotasi

Ada 3 handle yang mengatur transmisi untuk mengatur kecepatan putar benda kerja.

- Handle Pengatur Pahat

merupakan poros berulir yang pada umumnya memiliki bentuk ulir trapesium atau
segi empat. Poros transportir digunakan untuk membawa eretan sewaktu melakukan
pembubutan ulir.
- Handle Penghubung Otomatis

mempunyai fungsi untuk membawa eretan pada waktu melakukan pembubutan


secara otomatis.

2. Mesin Ketam
Mesin ketam adalah suatu mesin perkakas yang memiliki gerakan utama
liris bolak-balik secara horizontal maupun vertical untuk mengubah bentuk dan
ukuran beda kerja agar sesuai dengan yang dikehendai. Fungsi mesin ketam untuk
meratakan,memotong membuat alur membuat bentuk beraturan seperti segi 5 dan
bias membuat roda gigi.

2.1 Prinsip Kerja


Mesin Ketam mempunyai gerakan dimana benda kerja relatif diam sedangkan
mata potongannya bergerak linier sedangkan mesin Ketam (Planer) dimana benda
kerja bergerak linier dan mata potongnya relatif diam.
Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik-
turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir yang
telah dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja sepanjang
pembimbing dapat dilakukan.
Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan
berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak pada waktu
ram melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik
diubah menjadi gerak translasi pada ram.

2.2 Bagian Utama


- Meja kerja
Merupakan tempat untuk memegang atau menjepit benda kerja. Dimana benda
kerja tersebut dapat lansgung dijepit pada meja dengan menggunakan peralatan
penjepit atau benda kerja tersebut dijepit dengan menggunakan ragum yang dipasang
diatas meja.

- Rumah Pahat

Rumah pahat atau pemegang pahat merupakan tempat di mana pahat sekrap
dipasang. Salah satu ujung dari rumah pahat ini menempel pada pelat rumah pahat
dan pada ujung yang lainnya yang berbentuk tirus terdapat baut penjepit

- Ragum Pahat

Berfungsi untuk menjepit pahat pada eretan atas.


3. Mesin Frais
Mesin frais atau milling machine merupakan mesin perkakas yang
digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara penyayatan bahan dengan
menggunakan alat potong.
Penyayatan benda kerja pada mesin frais dilakukan oleh pisau frais (milling
cutter). Berbeda dengan kebanyakan alat potong yang digunakan mesin perkakas
pada umumnya, misalnya mesin bubut atau mesin sekrap, yang hanya memiliki sisi
potong tunggal, maka pisau frais memiliki banyak sisi pemotong. Ada beberapa jenis
mesin frais, diantaranya mesin frais mendatar, mesin frais tegak dan mesin frais
universal.

3.1 Prinsip Kerja


Gerakan utama dari pisau frais yang berupa gerakan berputar, Gerakan
pemakanan dari benda kerja yang berupa gerakan lurus. Fungsi utama Mesin Frais
yaitu melubangi, meratakan dan membuat alur pada benda kerja.

3.2 Bagian Utama


- Spindle

Rumah pahat atau pemegang pahat merupakan tempat di mana pahat sekrap
dipasang. Salah satu ujung dari rumah pahat ini menempel pada pelat rumah pahat
dan pada ujung yang lainnya yang berbentuk tirus terdapat baut penjepit

- Knee
Merupakan bagian yang terpasang pada column, tempat mekanisme (transmisi
penggerak) pengaturan pemakan (feed) dan menopang sanddle.
- Meja

Merupakan tempat untuk memegang atau menjepit benda kerja. Dimana benda
kerja tersebut dapat lansgung dijepit pada meja dengan menggunakan peralatan
penjepit atau benda kerja tersebut dijepit dengan menggunakan ragum yang dipasang
diatas meja.

4. Mesin Bor

merupakan salah satu perkakas yang terpenting dalam perbengkelan dan


berfungsi untuk membuat sebuah lubang. Adapun peran utama dari mesin bor ini
adalah mesin bor ini menggenggam mata bor, mengikis memutar untuk
menghasilkan lubang pada benda kerja. Kinerja mesin bor ini memakai daya motor
listrik dan kemudian ditransmisikan dengan memakai hubungan puli dan sabuk,
kemudian daya biasnya akan diteruskan ke dalam mata mesin bor ini.
4.1 Prinsip Kerja
Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan berputar spindle utama dan
gerakan/laju pemakanan. Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan
berputarnya spindle mesin bor. Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor
menuju benda kerja tiap satuan waktu.
4.2 Bagian utama
- Dudukan
- Tiang
- Meja
- Spindel
- Mata bor
5. Mesin Gerinda

merupakan salah satu jenis mesin gerinda yang paling banyak


digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan tujuan untuk mendapatkan
kerataan dan kehalusan permukaan serta ukuran benda kerja yang diinginkan.
Mesin gerinda dipergunakan untuk menggerinda permukaan-permukaan
benda kerja yang datar. Permukaan datar yang dimaksud di sini adalah permukaan
datar yang sejajar, permukaan datar bertingkat, permukaan datar yang miring,
permukaan datar alur dan permukaan datar profil. Beberapa jenis mesin gerinda
antara lain: Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding), Mesin Gerinda Silinder
(Cylindrical Grinding), Mesin Gerinda Alat Potong (tool grinding machine), Mesin
Gerinda Tangan (Hand Grinding), Mesin Gerinda Duduk

5.1 Prinsip Kerja


batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi
pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Fungsi utama Mesin
Gerinda secara umum adalah : Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak
relatif tebal. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.

5.2 Bagian Utama


- Meja

bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja proses gerinda karena diatas
meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck
yang dikencanukan pada meja ini.

- Pelindung

Melindungi saat proses pengikisan benda kerja.

- Batu Gerinda
Mengikis dan menghaluskan menda kerja

6. Mesin Las
Merupakan alat yang digunakan untuk menyambung logam. Pengelasan
(wedding) adalah tenik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian
logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa penekanan dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Jenis mesin las ada 6 antara lain:
a. Las Karbit

salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang
berasal dari proses pembakaran antara gas karbit (asetelin) dan gas oksigen. Gas
asetelin digunakan untuk las gas karena mempertimbangkan beberapa faktor, antara
lain karena gas asetelin memiliki sifat yang yang tidak berwarna, berbau tidak
beracun, memiliki titik panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas lainnya dan
memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan berat udara.

b. Las Listrik
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian
juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis. Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik
cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik
yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan
mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai
dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan tipe elektrodanya.

c. Las Argon / Las TIG

Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut las busur
gas elektroda tungsten. Pengertian Las Argon ini adalah salah satu metode yang
termasuk paling penting dalam pekerjaan baja paduan tinggi atau hugh alloy dan
logam bukan besi atau non feroous misalnya aluminium, titanium, tembaga,
molibdenum dan paduannya. Dengan stabilitas busur yang tinggi, maka las argon
atau Las TIG atau Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah terbaik dari pada
proses las listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi karena penyebaran panas yang
berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan penambahan gas pelindung inert yang
juga sekaligus gas pendingin.

Sistem Las argon atau Tig terdiri dari sumber daya yang dapat dihubungkan.
Dalam banyak kasus pada pengelasan arus searah atau bolak-balik, dan pembakar las
yang terhubung ke sumber arus las melalui paket selang dan kabel. Paket selang dan
kabel saat pengelasan mengalirkan pasokan gas pelindung, arus las, dan air
pendingin (untuk sistem pendingin air).

d. Las Air

Pengelasan dalam air atau underwater welding merupakan proses pengelasan


yang dilakukan di dalam air. Underwater welding memiliki perbedaan dengan
pengelasan biasa di ruang udara. Pada underwater welding, elektroda dilapisi dengan
cat anti air. Flux pada elektroda underwater welding umumnya berjenis rutile dan
bisa juga berjenis iron-oxide. Material kawat inti pada elektroda underwater welding
biasanya sama dengan kawat inti pada elektroda pengelasan biasa. Akan tetapi pada
underwater welding, kawat inti stainless steel lebih sering digunakan (khususnya
untuk mengelas baja-baja berkekuatan tinggi).

e. Las Mig
Pengelasan dengan menggunakan gas carbon yg menyala yang dihasilkan
berasal dari busur nyala listrik / tembaga dipakai sebagai pencair metal yang dilas
dan metal penambah Disebut juga dengan Solid Wire. Sebagai pelindung oksidasi
dipakai gas pelindung berupa gas kekalinert, CO2

6.1 Prinsip Kerja


Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau

tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Pada


las listrik dilengkapi kabel merah dan hitam yang berfungsi sebagai penjepit
elektroda dan aliran listrik. Pada las listrik mempunyai kemampuan dengan
ketebalan 1mm- sampai tka hingga. Dengan tegangan listrik 0-2 Amphere.

6.2 Bagian Utama


- Elektroda
- Tang las
- Kabel las

Anda mungkin juga menyukai