Anda di halaman 1dari 18

BAB III

MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Dasar Teori PENGOPRASIAN MESIN BUBUT


CONTOH :
A. Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut (bahasa Inggris: lathe) adalah mesin perkakas yang memutar
benda kerja pada sumbu rotasi untuk melakukan berbagai proses seperti
pemotongan, pengamplasan, knurling, pengeboran, deformasi, pembubutan
muka, dan pemutaran, dengan alat yang diterapkan pada benda kerja untuk
membuat objek dengan simetri terhadap sumbunya.

Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang


sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan
kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan
ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar
roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan


pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar
bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai
kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

6
Bagian-Bagian Mesin

Mesin bubut terdiri dari kepala tetap dan meja. Adapun penjelasannya sebagai
berikut

Kepala tetap
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan
bagian inilah yang memutar benda kerja yang di dalamnya terdapat transmisi roda gigi.
Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita
melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol
pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala tetap
ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan.
Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu
Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang
penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci
penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita
menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.

Selang coolant atau pendingin


Berfungsi untuk menyemprotkan cairan coolant saat membubut. Coolant berguna untuk
menyetabilkan suhu alat potong dan sehingga ketajaman mata potong bisa lebih awet dan
hasil pembubutan lebih optimal. Contohnya dalam proses pengeboran benda kerja. Namun
tidak semua jenis alat membutuhkan coolant dalam proses pembubutan.

Tool post atau dudukan pahat


Toolpost ini berada di atas eretan atas. Digunakan untuk memegang atau menjepit pahat
bubut saat proses pembubutan. Secara umum, tool post ada dua macam, yaitu :

Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan ganjal. Cara
pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut-baut yang terdapat di bagian atas
tool post. Menurut jumlah rumah pahatnya tool post standar ada dua macam, yaitu
memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat empat. Tool post dengan satu rumah pahat,
menyebabkan jumlah pahat yang dapat dipasang hanya satu. Ketika harus mengganti
pahat, operator harus mengatur ketinggian lagi untuk pahat selanjutnya. Sedangkan untuk
tool post dengan empat rumah pahat, operator bisa memasang maksimal 4 jenis pahat
berbeda. Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk setiap pahat
dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.

Tool post yang dalam mengatur ketinggian mata pahat tanpa menggunakan ganjal.
Karena sudah dilengkapi dengan perlengkapan mekanik yang dapat mengatur

6
ketinggian pahat. Tool post ini ada dua macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan lebih
dari satu. Penggunaannya sama dengan standar tool post.

Kepala lepas
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang berfungsi
untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran
panjang, kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung,
yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala lepas
adalah; Center Putar, untuk memompang benda kerja,agar tidak terjadi gesekan, Handwill,
pengunci poros,Pengunci alas.

Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja
dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja. Eretan utama akan
bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan
pahat.

Eretan alas
Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak ke kiri atau ke kanan
sepanjang alas. Di dalamnya terdapat perlengkapan mekanik yang menggerakkan eretan
tersebut secara otomatis atau digerakkan dengan tangan.

Eretan lintang
Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas. Gerakan melintang,
yaitu menjauhi atau mendekati operator, baik diputar dengan tangan maupun secara
otomatis. Kegunaan eretan ini antara lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat atau
menggerakan pemakanan pahat. Pada bagian yang dekat dengan pemutarnya terdapat
skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat mengatur tebal penyayatan pahat.

Eretan atas
Terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini terpasang rumah
pahat. Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau diputar 360° sesuai dengan kebutuhan.
Pada bagian alasnya terdapat skala derajat. Eretan ini khususnya untuk membuat tirus
dengan sudut yang besar pada jarak pendek. Gerakannya tidak otomatis.
Motor penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik atau memberikan mesin tenaga untuk bergerak.

Tombol Emergency Stop


Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini termasuk hal yang
penting untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin-mesin memiliki tombol ini.

6
Handle atau tuas
Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran, berbeda pula
handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan atau berpedoman pada
tabel yang menempel pada mesin. Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :

1. Pengaturan kecepatan spindle (rpm)


2. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis
3. Pengaturan arah pemakanan
4. Pengaturan penguliran
5. Menyalakan dan mematikan mesin
6. Pengaturan arah putaran spindle
Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja saat dibubut. Berguna
juga untuk membantu operator melihat hasil pengukuran benda kerja. Namun tidak semua
mesin bubut dilengkapi dengan lampu.

Alas mesin
Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan dan
juga sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest).

Poros transportir dan poros pembawa


Poros transportir adalah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium dengan jenis
ulir withworth (inchi) atau metrik (mm) yang terletak dibawah eretan alas. Berfungsi
untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan
arah memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada
umumnya kisar ulirnya antara dari 6 sampai 8 mm. Poros pembawa adalah poros yang
selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan
secara otomatis. Untuk pengaturan kecepatan pemakanan otomatis, dapat dilihat dari tabel
pemakanan pada mesin. Agar dapat memilih kecepatan yang tepat dan mendapatkan hasil
pembubutan sesuai dengan kebutuhan. Cara pengaturannya mirip dengan pengaturan rpm
dengan mengatur handle.

Rem kaki
Digunakan untuk menghentikan mesin. Rem ini sangat berguna ketika mengulir dan
berhenti pada posisi tertentu. Dalam keadaan darurat, operator juga bisa menggunakan
rem kaki untuk menghentikan mesin. Demikianlah pembahasan lengkap mengenai
komponen utama mesin bubut dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah
wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share informasi ini dengan tema-teman yang lain.

6
6
B. Pengertian Mesin CNC
Pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer
dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang
menggunakan angka dan huruf).
C. Proses Pembubuta pada benda kerja
Proses kerja mesin bubut adalah benda kerja berputar, sedangkan pahat
bubut bergerak secara memanjang dan melintang. Dari proses pemakanan
dihasilkan sayatan atau pengurangan dimensi benda kerja dan bentuk
benda kerja yang umumnya simetris.

Proses-proses Pembubutan pada benda kerja

Mesin bubut sangat serbaguna dan mampu melakukan sejumlah proses pemesinan yang
menghasilkan berbagai macam bentuk seperti yang ditunjukkan oleh daftar berikut:

 Turning: menghasilkan benda kerja yang lurus, berbentuk kerucut, melengkung,


atau beralur seperti poros, spindel, dan pin.
 Facing: menghasilkan permukaan yang rata di ujung bagian dan tegak lurus
terhadapnya sumbu, berguna untuk bagian yang dirakit dengan komponen lain.
 Pemotongan dengan pahat yang dibentuk: menghasilkan berbagai bentuk sumbu
simetris untuk tujuan fungsional atau estetika.
 Boring
 Drilling
 Pembentukan Ulir
 Cut off
 Knurling: menghasilkan kekasaran teratur pada permukaan silinder, seperti pada
membuat kenop dan pegangan
Gambar 2. Berbagai macam proses yang dapat dilakukan oleh mesin bubut.

Pembubutan dilakukan pada berbagai (1) kecepatan rotasi, N, dari benda kerja yang
dijepit spindel, (2) kedalaman potong, d, dan (3) pemakanan, f, tergantung pada bahan
benda kerja, bahan alat pemotong, permukaan akhir dan akurasi dimensi diperlukan, dan
karakteristik mesin perkakas.

D. Aplikasi Penggunaan Las MIG (Metal Inert Gas )


Penggunaan las MIG ( Metal Inert Gas ) misalnya digunakan
dalam pengelasan di dunia Industri untuk pembuatan suatu barang atau
alat. Dengan contoh dalam pembuatan kapal terbang, rangka mobil,
teralis besi dan sebagainya. Adapun contoh gambar aplikasi pengunaan
las MIG

( Metal Inert Gas ) dapat dilihat :

Gambar 4. Aplikasi Las MIG (Metal Inert Gas )

E. Kelebihan dan Kelemahan Mesin bubut


1. Kelebihan Mesin Bubut

 Mesin bubut CNC memiliki akurasi yang sangat tinggi.


 Memiliki tingkat produksi tinggi.
 Tidak memerlukan operator yang dengan keterampilan khusus.
 Sistem otomatisasi penuh, memungkinkan pekerjaan selesai lebih cepat.
 Multifungsi, dapat digunakan untuk pembuatan berbagai jenis produk

2. Kelemahan Mesin Bubut

F. Jika mesin tidak dirawat dengan baik atau tidak menggunakan pelumasan, maka
akan merusak bagian-bagian mesin.
G. Mesin juga cepat aus jika operator tidak cukup baik saat menggunakannya saat
pengerjaan.
H. Menghasilkan bau yang mengganggu saat pengerjaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
I. Mesin ini lebih mahal daripada mesin konvensional lainnya karena Anda dapat
melakukan hampir semua operasi menggunakan mesin bubut.

J. Peralatan utama pada mesin bubut


Peralatan utama adalah peralatan yang berhubungan langsung dengan
proses pembubutan,yakni minimum terdiri dari:

1. Pahat

Pahat memiliki peranan penting dalam kinerja mesin bubut. Pahat berfungsi sebagai alat
potong yang membantu proses penyayatan pada benda.
2. Senter Putar dan Tetap

Senter berfungsi untuk membuat benda kerja tetap dalam keadaan stabil selama berada di
dalam mesin bubut. Ada dua jenis senter yang digunakan, yakni senter tetap yang terletak
pada sumbu utama mesin dan senter putar yang posisinya berada di ujung kepala lepas .

3. Bor Senter

Pengerjaan bor dibutuhkan agar benda kerja bisa dipasang pada senter. Untuk itu
diperlukan bor senter yang digunakan untuk melubangi ujung benda kerja sehingga
nantinya bisa dipasang pada senter putar atau membuat lubang pada benda dengan
diameter yang lebih besar.

4. Chuck Bor

Chuck bor merupakan kelengkapan proses boring. Alat ini dipakai untuk mencekam mata
bor dengan ukuran diameter mata bor maksimal adalah 13 milimeter .

5. Cekam atau Kunci Chuck

Cekam atau yang biasa disebut dengan kunci chuck dipakai untuk mengencangkan atau
mengendurkan pososi rahang cekam yang ada pada mesin bubut sehingga benda bisa
dipasang dengan sempurna.

6. Kunci L atau Kunci Segi Enam

Kunci L atau yang dikenal dengan nama lain kunci segi enam memiliki penggunaan yang
sangat beragam. Salah satu penggunaan alat ini pada kinerja mesin bubut adalah untuk
mengendurkan atau mengencangkan tool post.

7. Mistar Gulung

Mistar gulung adalah perlengkapan mesin bubut yang biasanya terbuat dari plat baja,
namun ketebalannya lebih tipis dari mistar baja. Kegunaan dari alat ini adalah untuk
mengukur benda kerja yang memiliki panjang lebih dari 100 cm.

8. Kuas

Proses pengerjaan bubut membuat sisa-sisa potongan benda kerja membuat kotor bagian
bed mesin. Untuk membersihkan bed mesin dari sisa-sisa sayatan benda kerja
digunakanlah kuas.
9. Mal Ulir

Mal ulir dipakai untuk mengukur benda yang diulir pada mesin bubut. Proses dibutuhkan
karena ulir umumnya membutuhkan pengukuran yang pas dengan pasangannya. Mal ulir
digolongkan menjadi mal ulir metris, withworth, serta union.

10. Kunci Pas

Kunci pas berfungsi untuk melepaskan mur dan baut pada mesin bubut. Rahang pada alat
ini dibuat dengan besar sudut sekita 15 derajat. Hal ini untuk mencegah terjadinya
perputaran penuh yang mencapai 60 derajat.

11. Mata Bor

Untuk melubangi benda kerja dibutuhkan bor. Alat ini dilengkapi dengan mata bor yang
berguna untuk membuat bushing yang beragam mulai dari Ø5 hingga Ø30. Bushing
dilakukan dari ukuran mata bor yang paling kecil ke yang paling besar.

12. Hoist

Hoist merupakan alat bantu yang diperlukan untuk proses pemasangan benda kerja pada
mesin bubut. Hoist berfungsi untuk mengangkat benda kerja yang berat atau berukuran
besar serta mengatur benda kerja yang terpasang pada mesin bubut.

13. Digital Gear Tooth Caliper

Digital gear tooth caliper adalah perlengkapan mesin bubur yang berfungsi mengukur
panjang benda serta diameter gigi. Alat ini dilengkapi pengaturan untuk posisi serta
konversi pengukuran dalam mm maupun inch.

Alat Ukur Mesin Bubut

Selain berbagai perlengkapan tambahan, kinerja mesin bubut juga dibantu dengan
berbagai jenis alat ukur seperti berikut ini.

1. Jangka Sorong

Jangka sorong memiliki beberapa


fungsi seperti mengukur sisi luar
benda, mengukur sisi dalam
benda yang berlubang, dan
mengukur kedalaman benda
dengan memasukkan bagian skala
pengukurnya.
2. Outside Micrometer

Outside
micrometer
berfungsi
mengukur jarak
dengan
ketebalan yang
sangat kecil
degan akurat. Alat ini terdiri dari frame, anvils, barrel, spindle, dan
thimble.

3. Digital Micrometer

Digital micrometer mampu mengukur berbagai jarak


dengan ketebalan yang sangat kecil secara akurat.

6. Dial Indicator

Dial indicator berguna untuk


mengukur rata permukaan pada
bidang datar, kebulatan dan
kebengkokan poros, serta
kesejajaran.
3.2 Gambar & Narasi Alur Pekerjaan
I. Metode Pekerjaan
1. Ambil 6 Barang Untuk Pembuatan Assistan Lock Di Tempat Produksi
- Bracket Hinge Plate
- Bracket
- Pin Assistant Lock
- Pin Hinge Plate
- Pin Kecil
- Lock Liver
- Per assistant Lock
2. Dari 7 Bahan Tersebut Cek Terlebih Dahulu Apakah Semua Ok
3. Breacket Hinge Plat & Bracket Cek Lubangnya Terlebih Dahulu Agar Pas
Dengan Jig
4. Cek Gas Co2
5. Cek Amper Dan Wirre Pada Terapo Las
6. Siapkan Jig Untuk Mengelas/Untuk Menggabungkan Ketiga Bahan Tersebut
7. Siapkan Pin Dan Per Yang Di Gunakan Untuk Assisten Look
8. Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD )
- Apron
- Penutup Kepala
- Sarung Lengan
- Sarung Tangan
- Kedot Las
9. Setelah Itu Las Semua Bagian Dengan Satu Persatu
- Las Bracket Hinge Plate
- Bracket
10. Setelah Itu,Pasang Pin Kecil Dengan Per Assistant Lock
11. Las Kembali Dengan Lock Liver
12. Setelah Itu Las Kembali Pin Hinge Plate Dengan Brecket Hinge Plate
13. Setelah Selesai Di Las,Cek Jig
14. Masukan Kedalam Bok
15. Simpan Ketempat Plating Untuk Di Plating Oleh Cosstomer
Gambar alur pekerjaan

Ambil 6 Barang Untuk Pembuatan Assistan Lock Di

Tempat Produksi

- Bracket Hinge Plate . Dari 7 Bahan Tersebut Cek Terlebih


- Bracket Dahulu Apakah Semua Ok
- Pin Assistant Lock

- Pin Hinge Plate

- Pin Kecil

- Lock Liver
Breacket Hinge Plat & Bracket
- Per assistant Lock
Cek Lubangnya Terlebih Dahulu
Agar Pas Dengan Jig

Cek Amper Dan Wirre


Cek Gas Co2
Pada Terapo Las

Siapkan Pin Dan


Siapkan Jig Untuk Mengelas/Untuk Per Yang Di
Menggabungkan Ketiga Bahan Gunakan Untuk
Tersebut Assisten Look
GunakanAlat Pelindung Diri ( APD )

- Apron

- Penutup Kepala

- Sarung Lengan

- Sarung Tangan

- Kedok Las

Setelah Itu,Pasang Setelah Itu Las Semua Bagian Dengan Satu


Las Kembali Dengan
Pin Kecil Dengan Persatu
Lock Liver Per Assistant Lock - Las Bracket Hinge Plate

- Bracket

Setelah Itu Las Kembali Pin


Setelah Selesai Di Las,Cek
Hinge Plate Dengan
Jig
Brecket Hinge Plate

Simpan Ketempat
Plating Untuk Di Masukan Kedalam Bok
Plating Oleh
Cosstomer
3.3 Perhitungan / Statistik
Dua pelat baja seperti terlihat pada diagram 5 dilas. Pelat yang di atas
mempunyai ketebalan ¾ inch dan lebar 8 inch; kemudian dilas dengan pelat yang
di bawahnya dengan kemiringan lasan 450. Pelat yang di atas dilas sepanjang sisi
AB dan FG. Kita pertama kali perlu menentukan minimum panjang dari lasan
untuk dapat menahan beban 80.000 lb. Dan kemudian menentukan bagaimana
lasan harus didistribusikan sepanjang sisi AB dan FG . Catatan : bahwa beban
tidak digunakan secara simetris, sehingga beban digunakan mendekati ujung dari
pelat bagian atas daripada bagian yang lain .
Berdasarkan hal tersebut di atas, kita tentukan jumlah lasan yang kita butuhkan ,
agar didapatkan kekuatan lasan yang sama besar dengan kekuatan pelatnya.
Tegangan yang diizinkan adalah sebagai berikut :
Bahan lasan : τ = 14.000 lb/in2 ; σt = 24.000 lb/in2
Bahan pelat : τ = 15.000 lb/in2 ; σt = 30.000 lb/in2
Dimensi AB = GF = 20 inch ; CD = 3 inch ; DE = 5 inch.
Penyelesaian :

Bagian 1

Pertama kali kita tentukan panjang minimum dari lasan untuk dapat
menahan beban 80.000 lb dengan menggunakan rumus lasan dan tentukan beban
dimana lasan dapat bertahan sebelum mencapai 80.000 lb.

Plasan = (0,707 t . L).τall , atau

80.000 lb = (0,707. ¾” . L ). 14.000 lb/in2 = (7.424 lb./in).L ; kemudian

L = 80.000 lb./(7.424 lb./in.) = 10,78 inch.

Ini adalah panjang minimum dari lasan untuk dapat menahan beban, akan tetapi
karena beban 80.000 lb tidak diaplikasikan secara symetris pada pelat, kita tidak
dapat mengaplikasikan lasan secara simetris. Oleh karena itu, jika kita tempatkan
besar dari lasan yang sama pada sisi AB dan GF, pada kasus ini lasan akan rusak.
Untuk menentukan menentukan bagaimana lasan harus didistribusikan, sekali lagi
kita gunakan kondisi kesetimbangan statis.

Bagian 2.
Pada diagram 6 dapat kita lihat lasan didistribusikan dengan L AB pada sisi
AB dan LGF pada sisi GF. Jumlah panjang dari LAB dan LGF harus 10,78 inch
(minimum panjang lasan yang kita butuhkan). Maksimum gaya dimana lasan
dapat bertahan FAB = (7.424 lb./in.).LAB dan FGF = (7.424 lb./in).LGF, seperti
digambarkan pada diagram 6.

Sekarang kita aplikasikan kondisi kesetimbangan statis pada pelat bagian atas :
Jumlah Gaya (Sum of Forces) :

80.000 lb. – (7.424 lb./in).LAB – (7.424 lb./in). LGF = 0

Jumlah Torsipada G (Sum of Torque) :

- 80.000 lb . (5”) + (7.424 lb./in).LAB.(8”)= 0

Dari persamaan di atas didapatkan LAB = 6,73 inch. Karena jumlah LAB dan LGF =
10,78 inch , maka LGF = 10,78” – 6,73” = 4,05”.

Jadi dapat dikatakan bahwa untuk menahan beban 80.000 lb., maka lasan harus
didistribusikan (dan memenuhi kondisi kesetimbangan statis)

Bagian 3 :

Bagian yang menarik dari sambungan las ini adalah berapa banyak lasan
yang kita butuhkan untuk membuat sambungan las sekuat pelatnya. Pada kasus
ini kita asumsikan pelat diberi beban tarik, sehingga kekuatan dari pelat adalah
Ppelat = hasil dari luas penampang area pelat dan tegangan tarik yang diizinkan
untuk bahan pelat, atau Ppelat =(w .t).σt . Hal ini sama dengan kekuatan dari
sambungan rivet dan kita dapatkan panjang dari lasan yang kita butuhkan :

Plasan = (0,707 t . L) . τall = Ppelat = (w . t).σt , atau

(0,707 t . L).τall = (w.t)σt , kemudian

(0,707 . ¾” . L). 14.000 lb/in2 = (8” . ¾”) . 30.000 lb./in2 ; dan didapatkan :

L = 24,25 inch.

Ini adalah panjang minimum dari lasan agar didapatkan kekuatan las sekuat pelat
(pada tegangan tarik).

Anda mungkin juga menyukai