Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM MENEJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Pengenalan Peralatan Perbengkalan Alat Mesin Pertanian


diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Sistem Menejemen
Alat dan Mesin Pertanian

Oleh
Resta Dwi Ismaniar Rahmadaningtyas
171710201092
TEP-B

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Acara : 1 (Pengenalan Peralatan Perbengkalan Alat Mesin Pertanian)
Tempat : Gedung Workshop (bengkel produksi)
Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2019
Penggunaan alat mesin pertanian saat ini kebutuhannya semakin meningkat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi perancangan alat mesin pertanian yang
lebih modern dan mudah dalam pengoperasiannya sangat dibutuhkan untuk
menunjang efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini berakaitan dengan kebutuhan
pangan yang semakin meningkat. Keberadaan alat mesin pertaian tentunya tidak
lepas dari proses perancangan dan perawatannya yang umumnya dilakukan di
bengkel kerja. Di Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember, laboratorium perbengkelan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Bengkel Reparasi
Bengkel untuk memperbaiki alat dan mesin pertanian yang rusak atau
bermasalah.
2. Bengkel Produksi
Bengkel berisi mesin besar yang gunanya untuk menghasilkan suatu benda
kerja.
Masing-masing bengkel memiliki fungsi masing-masing sebagai tempat
kerja. Keberadaan bengkel-bengkel beserta alat mesin didalamnya tentunya
memiliki spesifikasi dan karakteristik yang berbeda. Karenanya sebelum
menggunakan alat mesin dan peralatan dalam bengkel harus dipahami dan
dipatuhi prosedur kerja untuk menjamin keselamatan kerja para
pekerja/praktikan(mahasiswa). Praktikum acara 1 mengenai “Pengenalan
Peralatan Perbengkelan dan Keselamatan Kerja” di laksanakan di gedung
workshop TEP. Adapun alat mesin yang ada di bengkel produksi atau workshop
diantaranya adalah :
A. Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak
utama berputar. Prinsip kerjanya adalah benda kerja dicekam oleh chuck dan
berputar sedangkan pahat potong bergerak maju untuk melakukan pemotongan
dan pemakanan.Mesin bubut yang dimiliki TEP berjumlah tujuh. Lima
diantaranya ada di gedung workshop, satu di ruang komisi bimbingan, dan satu di
ruang traktor. Ke lima mesin bubut yang ada di workshop merupakan mesin bubut
dengan cara kerja manual. Sedangkan yang bekerja secara otomatis, yaitu mesin
bubut yang ada di ruang komisi bimbingan. Namun untuk menjalankan mesin
tersebut diperlukan kemampuan menguasai program auto cad. Fungsi, bagian-
bagian serta keselamatan kerja saat menggunakan mesin bubut yaitu :
a. Fungsi Mesin Bubut
1. Meratakan benda kerja
2. Memotong benda kerja
3. Melubangi benda kerja
4. Membuat AS (besi bulat, panjang, rata)
5. Membuat ulir dalam dan ulir luar
6. Membuat mur
7. Membuat bagian runcing pada benda kerja
8. Membuat ukiran pada benda kerja
b. Bagian-bagian Mesin Bubut
1. Kepala Tetap
Ada transmisi untuk menggerakkan mesin
2.
3. Ragom/Tnggem/Catok/Penjepit/
Menjepit benda kerja
4. Kepala Lepas
Meluruskan benda kerja agar center dan penempatan mata bor
5. Eretan
a) Eretan Atas  bergerak lurus atau miring dengan benda kerja
b) Erertan Tengah  arah gerakan maju mundur (dari arah samping
mesin)
c) Eretan Bawah  arah gerakan sejajar dengan benda kerja
6. Poros pembawa
Mempunyai fungsi membawa eretan pada waktu proses pembubutan
secara otomatis.
7. Alas mesin/landasan
Berfungsi sebagai tempat kedudukan eretan memanjang dan kepala
lepas.
8. Tuas roda gigi
Digunakan untuk mengatur kecepatan poros spindle mesin bubut.
9. Ragum pahat
Dipasang pada poros spindle dan digunakan untuk menjepit benda
kerja yang akan dibubut.
10. Lampu Indikator
Penanda jika aliran listrik sudah siap dinyalakan atau gunakan
11. Handle Pengatur Ulir
Handle digunakan untuk mengatur jumlah ulir yang dibuat.
12. Pedoman Name Plate
Digunakan sebagai pentunjuk posisi handle untuk mencapai kecepatan
yang diiginkan juga pada pembuatan ulir. ‘
13. Pendingin
Pendingin mesin bubut menggunakan pelumas oli kating.
c. Pedoman Keselamatan Kerja
1. Menggunakan kaca mata khusus untuk melindungi bagian mata dari
serbuk gram (bubur besi)
2. Mematuhi aturan atau tata cara penggunaan alat
3. Menggunakan pakaian kerja sesuai standar
4. Mematuhi tata tertib selama di proses kerja dan di dalam ruang.
d. Cara Kerja
Cara kerja dari mesin bubut yaitu, benda kerja yang akan dibubut
dipegang dan ditempatkan pada poros spindle dengan bantuan chuck.
Pergunakan chuck yang memiliki rahang di salah satu ujungnya pada
pusat sumbu putarannya. Sementara itu pada ujung lainnya dapat ditumpu
juga dengan center yang lain. Gerakan rotasi pada benda kerja tersebut
yang akan menghasilkan gerakan potong, sementara pahat yang telah
dibawa pada deretan translali sejajar dengan sumbu spindle tersebut akan
menghasilkan gerakan bubut tersebut.
B. Mesin ketam

Mesin Ketam atau bisa disebut juga Mesin Serut merupakan mesin untuk
merubah benda kerja sesuai bentuk yang dikehendaki baik dari bentuk dan
ukuran. Mesin ketam juga merupakan mesin dengan pahat pemotong bolak balik,
yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakan benda
kerja menyilang terhadap jalur pahat, maka dihasilkan permukaan yang rata.
Fungsi, bagian-bagian serta keselamatan kerja saat menggunakan mesin ketam
yaitu :
a. Fungsi
1. Meratakan benda kerja (permukaan halus)
2. Memotong benda kerja
3. Membuat alur berbentuk U, T, dan L
4. Membuat bentuk segi (segitiga, segiempat, segilima, dst)
5. Membuat roda gigi
b. Bagian-bagian Mesin Ketam
1. Meja kerja
Tempat untuk memegang atau menjepit benda kerja. Dapat naik turun
secara vertikal atau digerakkan ke kanan/kiri secara mendatar.
2. Mesin
Untuk menggerakkan bagian kerja pada mesin ketam.
3. Ragum
Berfungsi untuk menjepit pahat yang akan dihaluskan. Ragum untuk
membuat roda gigi menggunkan ragum yang dapat berputar.
4. Eretan pahat
Berfungsi untuk mengatur posisi pahat dalam arah vertikal(naik-
turun).
5. Pendingin
Pendingin mesin ketam tidak dilakukan otomatis. Cara mendinginkan
dengan memasukka tuas dalam pendingin (oli) lalu dipasang kembali.
c. Pedoman Keselamatan Kerja
1. Dilarang berada di depan mesin saat mesin berjalan, harus disamping
mesin.
2. Mematuhi aturan atau tata cara penggunaan alat.
3. Menggunakan pakaian kerja sesuai standar.
4. Mematuhi tata tertib selama di proses kerja dan di dalam ruang.
d. Cara Kerja
Mesin Ketam mempunyai gerakan dimana benda kerja relatif diam
sedangkan mata potongannya bergerak linier sedangkan mesin Ketam
(Planer) dimana benda kerja bergerak linier dan mata potongnya relatif
diam. Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat
juga dinaik-turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan
memutar poros ulir yang telah dihubungkan dengan roda gigi maka
gerakkan suap dari meja sepanjang pembimbing dapat dilakukan. Dimana
roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan
berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak
pada waktu ram melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak
putar dari motor listrik diubah menjadi gerak translasi pada ram.
C. Mesin Frais atau Milling
Mesin frais atau mesin milling merupakan yang digunakan untuk benda kerja
dengan menggunakan pisau frais sebagai alat potong yang berputar pada sumbu
mesin dan menghasilkan beberapa gerakan potong yang berbeda. Pada mesin frais
yang berputar adalah pisau dengan posisi pisau horizontal atau vertikal. Meja
kerja pada mesin frais bisa bergerak secara fleksibel naik/turun, kekiri/kekanan
dan maju/mundur. Fungsi dan bagian-bagian serta keselamatan kerja saat
menggunakan mesin ketam yaitu :
a. Fungsi Mesin Frais
1. Meratakan benda kerja
2. Membuat alur (berbentuk U dan T)
3. Membuat roda gigi
4. Mebuat segi (segitiga, segiempat, segilima, dst)
b. Bagian-bagian Mesin Frais:
1. Spindle utama
Berfungsi untuk memutarkan arbor dan pisau frais serta bagian untuk
mencekam alat potong dibagi menjadi 3 yaitu Vertical spindle,
Horizontal spindle, dan Universal spindle.
2. Ragum
Digunakan untuk menjepit benda kerja supaya kuat posisinya.
3. Kolom
Kolom atau badan mesin merupakan tempat kedudukan bagian-
bagian mesin.
4. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais.
5. Meja
Meja mesin frais merupakan tempat di mana benda kerja akan
dipotong.
6. Alas
Tempat bertumpu komponen-komponen utama mesin dan tempat
menampung cairan pendingin.
c. Cara Kerja
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal yaitu benda kerja dijepit
di suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin
frais. Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah
suatu pisau yang berputar. Pekerjaan yang terjadi mesin frais vertikal.
Pergerakkan meja dan ke atas dan ke bawah dari spindel. Mesin frais
vertikal dapat menghasilkan permukaan horizontal. Tenaga untuk
pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama
oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar
pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari
sistem utama mesin millingyang bertugas untuk memegang dan
memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
D. Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang digunakan untuk mengasah atau
menggerus benda kerja. Prinsip kerja mesin saling bersentuhan antara batu
gerinda dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan,
atau pemotongan. Mesin Gerinda memiliki beberapa fungsi kerja diantaranya
adalah :
a. Fungsi Mesin Gerinda
1. Menghaluskan benda kerja
2. Meratakan benda kerja
3. Mengasah benda-benda tajam (pisau, sabit, parang)
4. Mengasah mata bor
5. Mengasah pahat bubut
6. Membuat alur berbentuk U
b. Cara Kerja
Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan,
atau pemotongan. Fungsi utama Mesin Gerinda secara umum adalah :
Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
Menghaluskan dan meratakan permukaan bendakerja.
E. Mesin Bor
Mesin bor merupakan mesin arah gerakanya memutar alat pemotong ke arah
pemakanan mata bor dan hanya bersumbu pada mesin tersebut(membuat lubang).
Mesin bor yang dimiliki Jurusan TEP berjumlah empat dan terdiri dari tiga jenis
yaitu mesin bor besar, mesin bor radial dan mesin bor dril. Masing-masing dari
jenis mesin tersebut memiliki cara kerja yang sama namun ada beberapa
perbedaan, diantaranya yaitu 1) pada mesin bor besar meja kerja naik turun.
Dilengkapi rem untuk menghentikan sementara putaran mesin dan putaran mesin
dapat bergarak searah atau berlawanan jarum jam, 2) pada mesin bor radial meja
kerja tetap tidak bergerak, mesin dapat naik/turun, kiri.kanan, berputar dan bisa
membuat alur serta pada 3) mesin bor mini dril cara kerja sama dengan mesin bor
radial namun pada mesin bor mini dril mesin hanya bisa naik/turun, kiri/kanan
tapi tidak bisa maju/mundur. Sementara itu, secara garis besar fungsi mesin bor
yaitu :
a. Fungsi Mesin Bor
1. Melubnagi benda kerja
2. Meratakan benda kerja
3. Membentuk alur U, T, dan C.
b. Bagian-bagian Mesin Bor :
1. Dudukan
Dudukan atau Base merupakan penopang dari semua komponen
mesin bor.
2. Tiang
Digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk
proses pengeboran.
3. Meja
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor
4. Mata Bor
Alat pembuat lubang atau alur yang efisien.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan pencekam yang mencekam mata bor.
6. Spindle head
Pelindung dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakananya.
7. Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekan spindle dan mata bor ke
benda kerja.
c. Cara Kerja
Prinsip Kerja Mesin Bor adalah Penggerak mesin berupa motor listrik
yang dapat memutarkan poros dengan sabuk pemutar (belt). Poros
berputar di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang mana dapat digerakkan
ke atas dan kebawah dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi.
Roda gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan
pemakan bagi alat potongnya.
F. Mesin Las

Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung logam. Pengelasan
(wedding) adalah tenik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian
logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa penekanan dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Secara umum mesin las digunakan untuk
menyambung dua benda menjadi satu agar menjadi alat yang dapat berfungsi atau
digunakan manusia dan memotong benda. Jarak pengesalan biasanya 0,1 ml – 0,3
ml. Proses las suatu benda (logam) dapat bedasarkan tebal tipis benda kerja yang
ditentukan berdasar besar ampere alat. Mesin las dibedakn menjadi tiga yaitu las
listrik, las karbit dan las air. Mesin las yang terdapat di lab. Alsin yaitu mesin las
portable (900 watt). Mesin las portable ini memiliki dua kabel yang berwarna
hitam dan merah. Kabel hitam beraliran listrik (-) berfungsi untuk
menghubungkan ke benda kerja. Sedangkan kabel merah beraliran listrik (+)
berfungsi untuk menjepit pakan. Didalam kabel merah terdapat aliran elektroda
dengan gerakan kiri-kanan/atas-bawah. Penggunaan mesin las juga harus
memperhatikan keselamatan kerja. Saat melakukan proses las, harus menggunkan
kacamata khusus las, menggunakan baju lengan panjang untuk melindungi kulit
dari percikan api yang ditimbulkan saat pakan bertemu benda kerja. Pakan untuk
mesin las listrik berbentuk kuningan atau tembaga sedangkan pad alas karbit
menggunakan pakan gulungan. Ada 3 macam mesin las di lab. Alat Mesinn TEP
yaitu :
a. Las karbit
Las karbit merupakan proses penyambungan logam dengan logam
(pengelasan) yang menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar
menghasilkan inframerah. Proses kerjanya yaitu membakar bahan bakar
yang telah dibakar gas dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala
api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk dan
logam pengisi.
b. Las Listrik
Berbeda dengan las karbit, las listrik mengeluarkan sinar ultraviolet.
Proses pengelasan dengan las listrik, ditentukan oleh tebal tipisnya benda
kerja yang dapat dinyatakan dalam bentuk Ampere. Cara kerja las listrik
yaitu menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik
yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian
yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda
yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian
benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah
kedua logam tersebut.
c. Las argon
Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering
disebut juga las busur elektroda tungsten. Las Argon ini merupakan salah
satu metode yang termasuk paling penting dalam pekerjaan baja paduan
tinggi atau hugh alloy dan logam bukan besi atau non feroous misalnya
aluminium, titanium, tembaga, molibdenum dan paduannya. Dengan
stabilitas busur yang tinggi, maka las argon merupkan metode las terbaik
dari pada proses las listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi karena
penyebaran panas yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan
penambahan gas pelindung inert yang juga sekaligus gas
pendingin.dengan menggunakan gas Las argon sendiri dibedakan menjadi
dua yaitu Lastig(digunakan pada sepeda gunung) dan Lasmig(digunakan
pada tabung gas elpiji 3 kg).

Anda mungkin juga menyukai