Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM MANAJEMEN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Pengenalan Peralatan Perbengkalan Alat Mesin Pertanian


diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Sistem Menejemen
Alat dan Mesin Pertanian

Oleh
Ikmal Maulana Ishaq
201710201035
TEP-C

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Penggunaan alat mesin pertanian saat ini kebutuhannya semakin meningkat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi perancangan alat mesin pertanian yang
lebih modern dan mudah dalam pengoperasiannya sangat dibutuhkan untuk
menunjang efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini berakaitan dengan kebutuhan
pangan yang semakin meningkat. Keberadaan alat mesin pertaian tentunya tidak lepas
dari proses perancangan dan perawatannya yang umumnya dilakukan di bengkel
kerja. Di Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember,
laboratorium perbengkelan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Bengkel Reparasi
Bengkel untuk memperbaiki alat dan mesin pertanian yang rusak atau
bermasalah.
2. Bengkel Produksi
Bengkel berisi mesin besar yang gunanya untuk menghasilkan suatu benda
kerja.
Masing-masing bengkel memiliki fungsi masing-masing sebagai tempat kerja.
Keberadaan bengkel-bengkel beserta alat mesin didalamnya tentunya memiliki
spesifikasi dan karakteristik yang berbeda. Karenanya sebelum menggunakan alat
mesin dan peralatan dalam bengkel harus dipahami dan dipatuhi prosedur kerja untuk
menjamin keselamatan kerja para pekerja/praktikan(mahasiswa). Adapun alat mesin
yang ada di bengkel produksi atau workshop diantaranya adalah :
A. Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama
berputar. Prinsip kerjanya adalah benda kerja dicekam oleh chuck dan berputar
sedangkan pahat potong bergerak maju untuk melakukan pemotongan dan
pemakanan.Mesin bubut yang dimiliki TEP berjumlah tujuh. Lima diantaranya ada di
gedung workshop, satu di ruang komisi bimbingan, dan satu di ruang traktor. Ke lima
mesin bubut yang ada di workshop merupakan mesin bubut dengan cara kerja
manual. Sedangkan yang bekerja secara otomatis, yaitu mesin bubut yang ada di
ruang komisi bimbingan. Namun untuk menjalankan mesin tersebut diperlukan
kemampuan menguasai program auto cad. Fungsi, bagian-bagian serta keselamatan
kerja saat menggunakan mesin bubut yaitu :
a. Fungsi Mesin Bubut
1. Meratakan benda kerja
2. Memotong benda kerja
3. Melubangi benda kerja
4. Membuat AS (besi bulat, panjang, rata)
5. Membuat ulir dalam dan ulir luar
6. Membuat mur
7. Membuat bagian runcing pada benda kerja
8. Membuat ukiran pada benda kerja
b. Bagian-bagian Mesin Bubut
1. Kepala Tetap
Ada transmisi untuk menggerakkan mesin
2. Ragom/Tnggem/Catok/Penjepit/
Menjepit benda kerja
3. Kepala Lepas
Meluruskan benda kerja agar center dan penempatan mata bor
4. Eretan
a) Eretan Atas  bergerak lurus atau miring dengan benda kerja
b) Erertan Tengah  arah gerakan maju mundur (dari arah samping
mesin)
c) Eretan Bawah  arah gerakan sejajar dengan benda kerja
5. Poros pembawa
Mempunyai fungsi membawa eretan pada waktu proses pembubutan
secara otomatis.
6. Alas mesin/landasan
Berfungsi sebagai tempat kedudukan eretan memanjang dan kepala lepas.

7. Tuas roda gigi


Digunakan untuk mengatur kecepatan poros spindle mesin bubut.
8. Ragum pahat
Dipasang pada poros spindle dan digunakan untuk menjepit benda kerja
yang akan dibubut.
9. Lampu Indikator
Penanda jika aliran listrik sudah siap dinyalakan atau gunakan
10. Handle Pengatur Ulir
Handle digunakan untuk mengatur jumlah ulir yang dibuat.
11. Pedoman Name Plate
Digunakan sebagai pentunjuk posisi handle untuk mencapai kecepatan
yang diiginkan juga pada pembuatan ulir. ‘
12. Pendingin
Pendingin mesin bubut menggunakan pelumas oli kating.
c. Pedoman Keselamatan Kerja
1. Menggunakan kaca mata khusus untuk melindungi bagian mata dari
serbuk gram (bubur besi)
2. Mematuhi aturan atau tata cara penggunaan alat
3. Menggunakan pakaian kerja sesuai standar
4. Mematuhi tata tertib selama di proses kerja dan di dalam ruang.
d. Cara Kerja
Cara kerja dari mesin bubut yaitu, benda kerja yang akan dibubut dipegang
dan ditempatkan pada poros spindle dengan bantuan chuck. Pergunakan
chuck yang memiliki rahang di salah satu ujungnya pada pusat sumbu
putarannya. Sementara itu pada ujung lainnya dapat ditumpu juga dengan
center yang lain. Gerakan rotasi pada benda kerja tersebut yang akan
menghasilkan gerakan potong, sementara pahat yang telah dibawa pada
deretan translali sejajar dengan sumbu spindle tersebut akan menghasilkan
gerakan bubut tersebut.
B. Mesin ketam

Mesin Ketam atau bisa disebut juga Mesin Serut merupakan mesin untuk
merubah benda kerja sesuai bentuk yang dikehendaki baik dari bentuk dan ukuran.
Mesin ketam juga merupakan mesin dengan pahat pemotong bolak balik, yang
mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakan benda kerja
menyilang terhadap jalur pahat, maka dihasilkan permukaan yang rata. Fungsi,
bagian-bagian serta keselamatan kerja saat menggunakan mesin ketam yaitu :
a. Fungsi
1. Meratakan benda kerja (permukaan halus)
2. Memotong benda kerja
3. Membuat alur berbentuk U, T, dan L
4. Membuat bentuk segi (segitiga, segiempat, segilima, dst)
5. Membuat roda gigi
b. Bagian-bagian Mesin Ketam
1. Meja kerja
Tempat untuk memegang atau menjepit benda kerja. Dapat naik turun
secara vertikal atau digerakkan ke kanan/kiri secara mendatar.
2. Mesin
Untuk menggerakkan bagian kerja pada mesin ketam.
3. Ragum
Berfungsi untuk menjepit pahat yang akan dihaluskan. Ragum untuk
membuat roda gigi menggunkan ragum yang dapat berputar.
4. Eretan pahat
Berfungsi untuk mengatur posisi pahat dalam arah vertikal(naik-turun).
5. Pendingin
Pendingin mesin ketam tidak dilakukan otomatis. Cara mendinginkan
dengan memasukka tuas dalam pendingin (oli) lalu dipasang kembali.
c. Pedoman Keselamatan Kerja
1. Dilarang berada di depan mesin saat mesin berjalan, harus disamping
mesin.
2. Mematuhi aturan atau tata cara penggunaan alat.
3. Menggunakan pakaian kerja sesuai standar.
4. Mematuhi tata tertib selama di proses kerja dan di dalam ruang.

d. Cara Kerja
Mesin Ketam mempunyai gerakan dimana benda kerja relatif diam
sedangkan mata potongannya bergerak linier sedangkan mesin Ketam
(Planer) dimana benda kerja bergerak linier dan mata potongnya relatif diam.
Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik-
turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros
ulir yang telah dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja
sepanjang pembimbing dapat dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh
tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan berkala ini dibuat sedemikian rupa
sehingga poros ulir hanya bergerak pada waktu ram melakukan gerak balik
membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik diubah menjadi
gerak translasi pada ram.
C. Mesin Frais atau Milling

Mesin frais atau mesin milling merupakan yang digunakan untuk benda kerja
dengan menggunakan pisau frais sebagai alat potong yang berputar pada sumbu
mesin dan menghasilkan beberapa gerakan potong yang berbeda. Pada mesin frais
yang berputar adalah pisau dengan posisi pisau horizontal atau vertikal. Meja kerja
pada mesin frais bisa bergerak secara fleksibel naik/turun, kekiri/kekanan dan
maju/mundur. Fungsi dan bagian-bagian serta keselamatan kerja saat menggunakan
mesin ketam yaitu :
a. Fungsi Mesin Frais
1. Meratakan benda kerja
2. Membuat alur (berbentuk U dan T)
3. Membuat roda gigi
4. Mebuat segi (segitiga, segiempat, segilima, dst)
b. Bagian-bagian Mesin Frais:
1. Spindle utama
Berfungsi untuk memutarkan arbor dan pisau frais serta bagian untuk
mencekam alat potong dibagi menjadi 3 yaitu Vertical spindle,
Horizontal spindle, dan Universal spindle.
2. Ragum
Digunakan untuk menjepit benda kerja supaya kuat posisinya.
3. Kolom
Kolom atau badan mesin merupakan tempat kedudukan bagian-bagian
mesin.
4. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais.
5. Meja
Meja mesin frais merupakan tempat di mana benda kerja akan dipotong.
6. Alas
Tempat bertumpu komponen-komponen utama mesin dan tempat
menampung cairan pendingin.
c. Cara Kerja
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal yaitu benda kerja dijepit di
suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin frais.
Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pisau
yang berputar. Pekerjaan yang terjadi mesin frais vertikal. Pergerakkan meja
dan ke atas dan ke bawah dari spindel. Mesin frais vertikal dapat
menghasilkan permukaan horizontal. Tenaga untuk pemotongan berasal dari
energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik,
selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi
untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin millingyang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran
atau gerakan pemotongan.
D. Mesin Gerinda

Mesin gerinda merupakan mesin yang digunakan untuk mengasah atau


menggerus benda kerja. Prinsip kerja mesin saling bersentuhan antara batu gerinda
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan. Mesin Gerinda memiliki beberapa fungsi kerja diantaranya adalah :
a. Fungsi Mesin Gerinda
1. Menghaluskan benda kerja
2. Meratakan benda kerja
3. Mengasah benda-benda tajam (pisau, sabit, parang)
4. Mengasah mata bor
5. Mengasah pahat bubut
6. Membuat alur berbentuk U
b. Cara Kerja
Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan. Fungsi utama Mesin Gerinda secara umum adalah : Memotong
benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal. Menghaluskan dan
meratakan permukaan bendakerja.
E. Mesin Bor

Mesin bor merupakan mesin arah gerakanya memutar alat pemotong ke arah
pemakanan mata bor dan hanya bersumbu pada mesin tersebut(membuat lubang).
Mesin bor yang dimiliki Jurusan TEP berjumlah empat dan terdiri dari tiga jenis yaitu
mesin bor besar, mesin bor radial dan mesin bor dril. Masing-masing dari jenis mesin
tersebut memiliki cara kerja yang sama namun ada beberapa perbedaan, diantaranya
yaitu 1) pada mesin bor besar meja kerja naik turun. Dilengkapi rem untuk
menghentikan sementara putaran mesin dan putaran mesin dapat bergarak searah atau
berlawanan jarum jam, 2) pada mesin bor radial meja kerja tetap tidak bergerak,
mesin dapat naik/turun, kiri.kanan, berputar dan bisa membuat alur serta pada 3)
mesin bor mini dril cara kerja sama dengan mesin bor radial namun pada mesin bor
mini dril mesin hanya bisa naik/turun, kiri/kanan tapi tidak bisa maju/mundur.
Sementara itu, secara garis besar fungsi mesin bor yaitu :
a. Fungsi Mesin Bor
1. Melubnagi benda kerja
2. Meratakan benda kerja
3. Membentuk alur U, T, dan C.
b. Bagian-bagian Mesin Bor :
1. Dudukan
Dudukan atau Base merupakan penopang dari semua komponen mesin
bor.
2. Tiang
Digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses
pengeboran.
3. Meja
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor
4. Mata Bor
Alat pembuat lubang atau alur yang efisien.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan pencekam yang mencekam mata bor.
6. Spindle head
Pelindung dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakananya.
7. Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekan spindle dan mata bor ke benda
kerja.
c. Cara Kerja
Prinsip Kerja Mesin Bor adalah Penggerak mesin berupa motor listrik yang
dapat memutarkan poros dengan sabuk pemutar (belt). Poros berputar di
dalam rumah pipa (drill sleeve) yang mana dapat digerakkan ke atas dan
kebawah dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi. Roda gigi berputar
dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakan bagi alat
potongnya.
F. Mesin Las

Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung logam. Pengelasan
(wedding) adalah tenik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian
logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa penekanan dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Secara umum mesin las digunakan untuk menyambung
dua benda menjadi satu agar menjadi alat yang dapat berfungsi atau digunakan
manusia dan memotong benda. Jarak pengesalan biasanya 0,1 ml – 0,3 ml. Proses las
suatu benda (logam) dapat bedasarkan tebal tipis benda kerja yang ditentukan
berdasar besar ampere alat. Mesin las dibedakn menjadi tiga yaitu las listrik, las
karbit dan las air. Mesin las yang terdapat di lab. Alsin yaitu mesin las portable (900
watt). Mesin las portable ini memiliki dua kabel yang berwarna hitam dan merah.
Kabel hitam beraliran listrik (-) berfungsi untuk menghubungkan ke benda kerja.
Sedangkan kabel merah beraliran listrik (+) berfungsi untuk menjepit pakan. Didalam
kabel merah terdapat aliran elektroda dengan gerakan kiri-kanan/atas-bawah.
Penggunaan mesin las juga harus memperhatikan keselamatan kerja. Saat melakukan
proses las, harus menggunkan kacamata khusus las, menggunakan baju lengan
panjang untuk melindungi kulit dari percikan api yang ditimbulkan saat pakan
bertemu benda kerja. Pakan untuk mesin las listrik berbentuk kuningan atau tembaga
sedangkan pad alas karbit menggunakan pakan gulungan. Ada 3 macam mesin las di
lab. Alat Mesinn TEP yaitu :
a. Las karbit
Las karbit merupakan proses penyambungan logam dengan logam
(pengelasan) yang menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar
menghasilkan inframerah. Proses kerjanya yaitu membakar bahan bakar
yang telah dibakar gas dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api
dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk dan logam
pengisi.
b. Las Listrik
Berbeda dengan las karbit, las listrik mengeluarkan sinar ultraviolet. Proses
pengelasan dengan las listrik, ditentukan oleh tebal tipisnya benda kerja yang
dapat dinyatakan dalam bentuk Ampere. Cara kerja las listrik yaitu
menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang
diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang
terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang
menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus
sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan
disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan
disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.

c. Las argon
Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut
juga las busur elektroda tungsten. Las Argon ini merupakan salah satu
metode yang termasuk paling penting dalam pekerjaan baja paduan tinggi
atau hugh alloy dan logam bukan besi atau non feroous misalnya aluminium,
titanium, tembaga, molibdenum dan paduannya. Dengan stabilitas busur yang
tinggi, maka las argon merupkan metode las terbaik dari pada proses las
listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi karena penyebaran panas yang
berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan penambahan gas pelindung
inert yang juga sekaligus gas pendingin.dengan menggunakan gas Las argon
sendiri dibedakan menjadi dua yaitu Lastig(digunakan pada sepeda gunung)
dan Lasmig(digunakan pada tabung gas elpiji 3 kg).

Anda mungkin juga menyukai