ALAT-ALAT METKLIM
1.Campbell Stokes
2.Kertas Pias
2
1. Setel atau atur skala lintang pada alat sesuai lokasi lintang.
2. Letakkan alat pada tiang atau pondasi yang telah disiapkan (tinggi tiang 120 cm).
Arahkan penjepit bola kaca dengan membujur kea rah utara-selatan sesuai arah
kompas, sehingga jalur pias arah timur dan barat (letak harus rata air).
3. Apabila matahari di lokasi lintang selatan, maka mangkuk pada arah selatan lebih
tinggi, artinya miring ke arah utara, demikian pula sebaliknya.
4. Pasang pins sesuai jatuhnya titik pembakar radiasi matahari, lakukan uji coba selama
satu hari, jika jejak pembakaran belum sejajar dengan kedua tepi pias maka atur lagi.
1. Sewaktu memasang alat di pagi hari. Gun Bellani dibalik sampai cairan yang ada di
tabung buret tertampung semua dibola hitam, sehingga cairan dalam tabung buret
mendekati nol.
2. Kemudian dikembalikan ke posisi normal berdiri tegak lurus dan di pasang di tempat
semula. Panas yang ditimbulkan akan menguapkan zat cair dalam bola hitam.
1. Anemometer
3
Fungsi Anemometer :
2. Memperikirakan cuaca.
2.1 Anemometer
2.1.1 Cup anemometer
Anemometer ini paling umum dan sering digunakan dikarenakan cara pembuatan yang
Anemometer ini berbentuk kincir angin atau baling-baling berbentuk panjang vertikal. Dalam
kasus di mana arah pergerakkan angin selalu sama, seperti dalam poros ventilasi tambang dan
bangunan misalnya, baling-baling angin, yang dikenal sebagai meter air dapat memberikan hasil
Anemometer jenis ini diciptakan oleh Dr Savvas Kapartis serta dipatenkan oleh FT Teknologi
penerbangan.
2.2 Windvane
Keterangan gambar :
Keterangan gambar :
1. Mangkuk, sebagai penangkap angin sekaligus sebagai bagian yang
berputar.
2. Sirip, sebagai penangkap angin yang kemudian bergerak
mempengaruhi potensiometer untuk menunjukan arah angin.
3. Potensiometer, sebagai penanda setiap arah angin. Dengan sistem
pembagi tegangan yang linear terbagi sesuai dengan besarnya tahanan.
Masing-masing tegangan mewakili arah angin.
4. LCD, tempat menampilkan nilai besaran yang diukur.
5. Sensor BME280, sebagai sensor yang mengukur nilai ketinggian.
6. Sensor TCRT5000, sebagai rotary encoder untuk menghitung
kecepatan angin yang terukur..
7. Kotak sebagai wadah microcontroller, baterai, sistem dudukan alat,
dan pengkabelan.
8
Cara kerja anemometer dari sudut pandang lain yaitu dengan memanfaatkan rotasi
yang terjadi saat angin menggerakan mangkok pada perangkat ini. Seperti yang
sudah diketahui bahwa anemometer mangkok adalah jenis yang paling banyak
digunakan. Initer diri dari beberapa mangkok yang menempel pada ujung lengan
horizontal terpasang pada poros vertikal. Penangkapan dalam mangkok angin
menyebabkan mangkok berputar. poros yang terhubung keperangkat yang
memberikan kecepatan angin dalam mil per jam, kilometer per jam, atau knot.
Poros dihubungkan ke generator listrik, jumlah arus yang dihasilkan oleh
generator bervariasi dengan kecepatan angin
9
Cara kerja anemometer pada jenis terbaru dapat diketahui melalui anemometer modern
yaitu anemometer kincir. Anemometer kincir angin, dalam hal ini harus sejajar dengan
arah angin agar berfungsi dengan benar. Sebuah baling-baling angin, melekat pada ekor
anemometer, didorong sampai baling- baling menghadap ke angin. Selain itu ada pula
yang dipanaskan sampai suhu yang lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya. Elektronik
dalam tubuh instrument menghitung kecepatan angin berdasarkan hambatan listrik dari
kawat. Anemometer jenis ini cuku pakurat untuk menentukan kecepatan angin.
10
1. Ombrometer (Manual)
Nama alat pengukur curah hujan adalah ombrometer. Selain itu, juga bisa disebut penakar
hujan observatorium atau penakar hujan manual.Ombrometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah hujan yang turun pada suatu wilayah dalam periode tertentu.
Jika hujan turun, air masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat
pelampung, air ini menyebabkan pelampung serta tangkinya naik keatas pada tangkai
pelampung terdapat tongkat pena yang gerakan nya selalu mengikuti tangkai
pelampung. Gerakan pena dicatat pada pias yang digulung pada silinder jam yang
dapat berputar dengan bantuan tenaga.
Jika air dalam tabung sudah mulai penuh, pena akan mencapai skala teratas pada pias
(10 mm) setelah air melewati lengkungan punak selang, maka berdasarkan sistem
siphon otomatis, air akan keluar melalui ujung tabung bersamaan dengan tumpahnya
air. tangki pelampung dan pena pencatat akan turun dan pencatatannya merupakan
garis lurus vertical.
2. Pluviometer
11
Pluviometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan milimeter. Alat
ini terdiri dari sebuah wadah terbuka yang memiliki skala ukuran di sisi luar alat.
Pluviometer diletakkan di tanah lapang atau tempat terbuka, pada bagian atas alat ini
terdapat corong terbuka yang dapat menampung air hujan. Udara yang tertampung
pada pluviometer selanjutnya akan diukur dengan menggunakan skala di sisi luar
wadah. Pengukuran tersebut biasanya dilakukan setiap saat atau pada periode tertentu
saja. Data yang sudah diperoleh kemudian dicatat dan digunakan untuk menentukan
rata-rata curah hujan yang turun.
3. Radar Hujan
Radar hujan adalah alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan secara
keseluruhan pada wilayah yang lebih luas. Radar hujan menggunakan gelombang
elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian awan dan curah hujan
di suatu area.
Cara kerja radar hujan yaitu dengan mengirimkan sinyal gelombang elektromagnetik
ke atmosfer, sehingga dapat menabrak tetesan udara di atmosfer. Ketika
elektromagnetik menabrak tetesan udara, maka sebagian sinyal akan dikembalikan ke
radar. Data waktu yang dibutuhkan sinyal untuk kembali ke radar kemudian
digunakan untuk mengukur jarak dan lokasi tetesan udara di atmosfer. Data yang
dikumpulkan oleh radar hujan kemudian diproses dan digunakan untuk membuat peta
curah hujan di wilayah yang lebih luas, seperti suatu negara atau benua. Peta curah
hujan dapat digunakan untuk memprediksi cuaca dan potensi bencana alam, serta
merencanakan pengelolaan sumber daya air pada suatu wilayah.
5. Bendix
Penakar hujan tipe Bendix adalah alat pengukur curah hujan yang menggunakan
teknologi mutakhir untuk menghasilkan data akurat dan real time. Alat ini
menggunakan prinsip Optik dan Sensor Inframerah untuk mengukur volume dan
intensitas curah hujan. Perangkat ini memiliki pembukaan berbentuk corong yang
menangkap hujan dan mengarahkannya ke wadah pengukuran.
Ketika tetesan hujan masuk ke dalam wadah, sensor inframerah mendeteksi
perubahan cahaya yang dihasilkan oleh tetesan tersebut. Kemudian, alat ini akan
langsung menghitung volume hujan yang tertampung di dalam wadah.
13
1. ATMOMETER
2. EVAPORATION PAN
Cara kerja Panci Penguapan Tertanam mirip dengan Panci Penguapan Klas A, tetapi
panci ini ditempatkan dalam lubang yang digali di tanah sehingga hanya sedikit
terlihat dari permukaan tanah.
Panci penguapan terapung diletakkan di atas permukaan air yang akan diukur
penguapannya
Air pada panci penguapan terapung akan menguap ke udara seiring dengan waktu.
esarnya penguapan dalam panci penguapan terapung dapat diukur dengan
menggunakan skala yang terdapat pada panci penguapan tersebut.Panci penguapan
terapung biasanya digunakan untuk mengukur penguapan dari permukaan air seperti
danau atau waduk
3. LYSIMETER
Cara kerja alat ini adalah, tiap pagi, kira-kira pukul 07.00 atau 08.00 waktu setempat.
Atau berpedoman sebelum matahari terlalu tinggi juga bisa, tuang air pada masing-
16
masing tanah pengujian sebanyak 8 liter air. Setelah itu tunggu sampai 24 jam. Ambil
air melalui kran yang berada dibagian bawah, dan kemudian dilakukan pengukuran,
berapa liter jumlah air yang meluap (sisa air).
1. Ceilometer
adalah alat untuk mengukur ketinggian dari dasar permukaan awan. Satuan pantulan
cahaya m/s (mil per detik).
Prinsip Kerja
Ceilometer ini bekerja berdasarkan prinsip dari pantulan balik (backScattered) dari
gelombang suara/cahaya yang dipancarkan, akibat adanya material yang melayang di
udara. Sehingga perbedaan waktu antara gelombang yang dipancarkan (Tx) dan
gelombang balik yang diterima (Rx) akan dijadikan acuan untuk menghitung
ketinggian dari bahan pemantul (aerosol/awan).
1. LIDAR (Light Detection and Ranging) yang dapat mengukur ketinggian awan
hingga 30 km di atas permukaan tanah. Teknologi laser banyak dimanfaatkan sebagai
pendeteksi pada ceilometer ini, dengan panjang gelombang berkisar 600-1000 nm.
2. Termometer
18
3. Barometer
21
4. Balon Cuaca
22
Balon cuaca tidak mengukur apa pun, balon cuaca hanyalah alat untuk mengangkat
radiosonde yang terpasang padanya. Radiosonde biasa yang digunakan mengukur
suhu udara °C, kelembaban % dan tekanan hPa, sementara GPS dalam radiosonde
menentukan posisinya, yang digunakan untuk menentukan laju atau kecepatan angin.