Anda di halaman 1dari 2

http://fitria-maple.blogspot.com/2011/10/anemometer.

html

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan
meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort). Sedangkan satuan meteorologi dari
arah angin adalah 0o 360o serta arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah
terbuka.
Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak
sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat
pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka
dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan
menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan
dengan Skala Beaufort.
Cara kerja anemometer, yaitu:
1. Mencari posisi angin sedemikian rupa.
2. Membuka penutup yang terdapat di bagian atas alat.
3. Melihat atau membaca skala bila satu kali putaran berarti 100 m/s.
Tipe Anemometer
Anemometer sendiri terdapat dua tipe secara umum. Tipe tersebut adalah sebagai berikut:
Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat
pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh
mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada
arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu
sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan
angin. Anemometer tipe cup counter hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu
periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke
pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua
pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh
tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya.
Anemometer Termal
Anemometer ini merupakan satu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan fluida (angin)
sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada jumlah panas yang hilang secara konvektif dari

sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya panas yang dipindahkan dari sensor secara
langsung berhubungan dengan kecepatan fluida yang melewati sensor. Jika hanya kecepatan fluida
yang berubah, maka panas yang hilang bisa diinterpretasikan sebagai kecepatan fluida tersebut.
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan
kecepatan.
Proses Pengukuran Anemometer
Berikut contoh perhitungan sederhana kecepatan angin yang diukur dengan anemometer tiga
mangkok. Panjang lingkaran susunan mangkok-mangkok adalah 3 m, dan susunan itu pada suatu
waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 detik, maka kecepatan angin dapat dihitung : [(20x3)/10 m = 6
m/dt]. Untuk memudahkan menghitung putaran dari pada piringan anemometer maka salah satu
mangkok diberi warna lain.
Sehubungan dengan karena adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian yang
berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau
kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter
di atas permukaan tanah. Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci
Kelas A, dipasang anemometer setinggi 0,5 m. Di lapangan terbang pemasangan umumnya setinggi
10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat
harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon.
Sebagian besar Anemometer ini umumnya tidak dapat merekam kecepatan angin dibawah 1-2
mil/jam karena ada faktor gesekan apa awal putaran.

Anda mungkin juga menyukai