Anda di halaman 1dari 15

Instrumentasi Dalam

Pengendalian Vektor
Oleh :
Adi Dwi Nur Huda ( P07133114001 )
Disca Pravitra Candrakirana( P07133114014 )
Eka Apriani Khasanah ( P07133114016 )
Yasinta Cahyaningtyas ( P07133114040 )

Pendahuluan
Pengendalian

vektor adalah semua


kegiatan atau tindakan yang
ditujukan untuk menurunkan populasi
vektor serendah mungkin sehingga
keberadaannya tidak lagi berisiko
untuk terjadinya penularan penyakit
tular vektor di suatu wilayah atau
menghindari kontak masyarakat
dengan vektor sehingga penularan
penyakit tular vektor dapat dicegah .

Perundang-undangan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
374/MENKES/PER/III/2010
TENTANG PENGENDALIAN
VEKTOR.

Instrumentasi

Termometer Air
Termometer

air
digunakan untuk
mengukur suhu air.
cara penggunaannya
dicelupkan bagian
ujung bawah selama
beberapa saat ke
dalam air, kemudian
baca suhu air.

Sling Hygrometer
Alat

untuk
pengukur
persentase
kelembaban udara
(% R.H.).
Digunakan pada
waktu
penangkapan
nyamuk.

Salinity Spectrometer
Suatu

alat untuk mengukur


kadar garam pada genangangenangan air di pantai.
Digunakan pada waktu survei
nyamuk pra-dewasa.
Cara penggunaan : Letakkan
setitik air yang akan diukur
kadar garamnya pada kaca
spektrometer, kemudian
diteropong ketinggian skala dari
kadar garam air tersebut dengan
mengarahkan spektrometer pada
cahaya/tempat yang terang.

Sticky Tapes

Alat

ini berupa tali/pita


yang dilumuri larutan gula
sehingga lalat akan lengket
dan terperangkap
Alat ini berupa tali/pita
yang dilumuri larutan gula
sehingga lalat akan lengket
dan terperangkap. Bila
tidak tertutup debu alat
sticky tapes bisa bertahan
selama beberapa minggu.
Cara pemasangannya
adalah dengan
menggantungkannya dekat
atap rumah (HAKLI, 2009).

Compression Sprayer
Alat

ini digunakan dasar


operator pengendali pest, alat
ini dibawa dipundak. Alat ini
sebagai operator pengendali
pest
Penyemprotan untuk konsentrasi
dalam bentuk emulsi atau
wettable powder, biasanya
berbentuk silinder dengan isi 510 liter. Dengan menggunakan
pompa ( disambungkan dengan
silinder ) yang dapat
dioperasikan tangan, insektisida
terlarut dapat ditekan pada
tekanan yang diinginkan.

Spray-can
Alat

semprot ini terutama digunakan untuk


penyemprotan residual pada permukaan
dinding dengan Pestisida
Memasukan larutan pestisida dan air
kedalam tangki spray-can. Pompa alat
sebanyak 50 kali untuk mendapatkan
tekanan yang sesuai. Angkat (gendong)
alat, arahkan nozzle kedinding rumah yang
akan di semprot larutan.Mengatur jarak
antara nozle dengan dinding 46 cm agar
lebar pancaran dapat mencakup 75 cm,
lakukan selama 3 menit. Jika
penyemprotan telah dilakukan selama 3
menit, mengatur kembali tekanan dengan
memompa sebanyak 25 kali agar tekanan
tetap.Melakukannya sampai larutan dalam
tangki habis.

Foging
Foging

merupakan alat yang digunakan untuk


pengendalian persebaran nyamuk
Cara penggunaan : Memasukkaan larutan
pestisida, bensin serta baterai sesuai dengan
tempatnya pada fog mechine.Memasangkan
nozzle yang sesuai. Menghidupkan mechine
dengan cara plisfog, yaitu membuka kran
secukupnya kemudian tekan bulb (dipompa)
beberapa kali hingga mesin hidup. Mengatur
kran dengan katup udara hingga bunyi mesin
terdengar normal dan stabil. Mengangkat
(menggendong) fog mechine. Mengarahkan
moncong ke tempat-tempat yang akan di
foging dengan sudut lancip. Lalu kran dibuka
dan asap akan menyembur keluar dari
moncong mesin. Jika sudah, kran larutan
ditutup kembali hingga asap tidak lagi
menyembur keluar. Mematikan mesin dengan
cara menutup kran bahan bakar.

Misting
Termasuk ULV ( Ultra Low
Volume ), untuk
menghasilkan partikel
dengan ukuran tertentu,
Cara Penggunaan : Menekan
cairan pada tekanan
tertentu melalui lubang
kecil. Atau melewati
disk/piringan yang berotasi.
Melewatkan cairan terhadap
elemen yang dipanaskan.
Lubang pengeluaran dari
petrol motor

Mengurangi Fertilitas
Vektor
Dilakukan dengan meradiasi
insekta jantan sehingga steril dan
menyebarkannya di antara
insekta betina. Dengan demikian
telur yang dibuahi tidak dapat
menetas. Cara kedua ini masih
dianggapa terlalu mahal dan
efisiensinya masih perlu dikaji.

Menggunakan Musuh
Alami
Musuh

alami insekta dapat berupa


pemangsanya ataupun mikroba penyebab
penyakitnya. Untuk ini perlu diteliti lebih
lanjut pemangsa dan penyebab penyakit
mana yang paling efektif dan efisien
mengurangi populasi insekta. Untuk ni
perlu juga dicari bagaimana caranya
untuk melakukan pengendalian
pertumbuhan pemangsa dan penyebab
penyakit ini apabila populasi vektor sudah
terkendali jumlahnya.

Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai