Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan 2 dan 3

PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


(PRE-TREATMENT) :

SARINGAN KASAR (SCREENING)

A. Pendahuluan

Saringan kasar berfungsi untuk menahan bahan-bahan kasar

(sampah) seperti potongan kayu, serpihan kertas, kain perca dan benda-

benda lain yang terdapat dalam air limbah, dan ditempatkan pada tahap awal

proses dalam pengolahan air limbah.

Tujuan dari penyaringan kasar adalah untuk menghindari

rusaknya/tersumbatnya peralatan-peralatan seperti pompa, katup-katup,

pipa penyalur dan alat-alat pengaduk yang digunakan dalam pengolahan air

limbah.

Pada unit pengolahan yang tidak dilengkapai dengan saringan kasar,

biasanya sampah yang terdapat dalam air limbah terlebih dahulu dihancurkan

(grinding) dengan alat yang disebut comminutor.

Saringan kasar dapat berupa kisi-kisi baja, anyaman kawat/kasa

baja ataupun pelat yang berlubang-lubang. Kisi-kisi yang dibuat dari pelat

baja merupakan jenis saringan yang sering digunakan pada tahap awal dalam

pengolahan air limbah. Kisi-kisi ini dipasang vertikal atau dengan kemiringan

antara 30o-45 o .
B. Dimensi Saluran Pengarah

Saluran yang digunakan untuk menempatkan kisi saringan

hendaknya dirancang dengan kecepatan yang memungkinkan fungsi saringan

dapat berlangsung dengan baik. Kecepatan aliran tidak boleh terlalu lambat

agar pasir tidak mengendap di sekitar kisi saringan karena hal ini dapat

mengurangi lubang efektif saringan. Tapi juga tidak boleh terlalu cepat agar

benda kasar dapat tersangkut dengan baik pada kisi-kisi saringan. Dasar

saluran sedapat mungkin datar atau miring ke belakang kisi. Untuk

memperoleh kecepatan yang relatif seragam, maka saluran diperlebar pada

bagian kisi saringan dan dibuat pengarah lurus dengan arah tegak lurus kisi

saringan.

C. Pemeliharaan

Dalam pengoperasian saringan kasar perlu dipelihara dengan

membersihkan sampah-sampah yang tersangkut pada kisi-kisi saringan.

Pembersihan dapat dilakukan secara manual maupun secara mekanis.

Pada pembersihan secara manual, maka dimensi kisi harus dibuat

sedemikian rupa sehingga petugas dapat melakukan tugasnya dengan mudah

dan lancar. Ukuran kisi dibuat dengan lebar 10 mm, tebal 50 mm dan panjang

sesuai dengan jangkauan manusia. Pada bagian atas kisi saringan diberi pelat

baja yang berlubang-lubang dan dipasang secara horisontal. Pelat ini selain

dipakai sebagai jembatan pengantar bagi petugas, juga sebagai tempat

penampungan sementara sampah atau benda kasar yang telah diangkat dari

kisi saringan. Kelemahan dari sistem ini adalah diperlukan petugas yang harus

selalu siap di tempat untuk mengawasi sampah yang tersangkut pada kisi

saringan dan membersihkannya serta menjaga agar sampah yang tertahan


pada kisi saringan tidak menyebabkan air limbah meluap atau aliran menuju

ke instalasi selanjutnya menjadi terhenti.

Pada sistem pembersihan secara mekanis, digunakan alat

pembersih yang biasanya dapat dipesan/dibuat pabrik. Untuk itu gambar-

gambar teknisnya harus dibuat sebaik-baiknya sesuai dengan dimensi

saluran, kedalaman air di saluran, jarak antar kisi dan metode

pengawasannya. Untuk keperluan penggantian bagian-bagian yang rusak,

sebaiknya dalam satu instalasi pengolahan minimal dipasang 2 unit saringan

mekanis. Selama dilakukan perbaikan/pemeliharaan saluran sedapat mungkin

dikeringkan dengan menyediakan schotbalk di muka dan di belakang saringan.

Apabila hanya dipasang 1 unit saringan, sebaiknya dilengkapi saluran

penyimpang (bypass channel) yang menggunakan saringan manual. Pengaliran

aliran air menuju saluran penyimpang dapat digunakan pintu geser atau

dengan schotbalk.

D. Langkah-Langkah Perancangan

1. Menentukan dimensi dari Screen Chamber, yang meliputi luas

penampang, lebar dan kedalaman screen chamber

2. Menentukan dimensi dari Bar screen, meliputi : Jumlah batang, lebar

total bukaan screen, panjang screen yang terendam, kecepatan aliran

melalui bukaan screen, head loss (kehilangan tekanan), waktu tinggal

Secara garis besar kehilangan tekanan dalam screen dipengaruhi oleh

bentuk kisi dan tinggi kecepatan air yang melewati kisi.

Rumus Kirschmer :
Hf =  (T/W)4/3 hv sin 

Dimana :

 = Faktor bentuk/Kirschmer factor

T = Tebal bar screen

W = Jarak bukaan antar screen

Hv = Velocity head melalui bukaan screen, dengan rumus Vs2/2g

 = Sudut peletakan screen

Vs = Kecepatan aliran air selama melewati kisi (m/s)

g = Percepatan gravitasi bumi

 = Faktor bentuk/Kirschmer factor yang nilainya adalah sebagai berikut :

No. Bentuk Kisi Faktor Bentuk


()
1. Persegi panjang dengan sudut tajam 2,42
2. Persegi panjang dengan pembulatan di depan 1,83
3. Persegi panjang dengan pembulatan di depan 1,67
dan belakang
4. Lingkaran 1,79

Kriteria rancangan yang lain

No. Deskripsi Manual Mekanis


1. Lebar kisi (mm) 5-15 5-15
2. Tebal Kisi (mm) 25-75 25-75
3. Jarak antar kisi (mm) 25-50 15-75
4. Kemiringan kisi (o) 30-45 0-30
5. Kecepatan aliran (m/s) 0,3 – 0,6 0,6 – 1,0
6. Head loss (mm) 150 150

Sumber : Metcalf and Eddy, 1979


E. Perancangan Screen Chamber dan Bar Screen

E.1 Screen Chamber

Kreteria disain :

- Debit (Qmax) = 0,1542 m3/dt, 0,2542 m3/dt, 0,3542 m3/dt,

(PILIH SALAH SATU)

- Kecepatan aliran maksimum (V) = 0,76 m/dt (Clark et al, 1971)

- Bentuk saaluran/penampang = segiempat

- Bahan saluran = Beton, koefisien Manning (n) = 0,015

- Panjang saluran = 2,5 m , 3 m, 4m (PILIH SALAH SATU)

Hitung :

- Luas penampang screen chamber (A) dengan rumus = Q/V

- Lebar (Wc) dan kedalaman (Dc) screen chamber, Wc : Dc = 2 : 1

- Kemiringan saluran (slope), dengan Rumus Manning adalah :


2/3
V = 1/n R S 1/2

Dimana V = Kecepatan aliran (0,5 m/dt), asumsi), S = Kemiringan

saluran, n = Koefisien Manning (0,015), R = jari-jari hidrolis

Wc x Dc
R = ( -------------------)
Wc + 2 Dc
E.2 Bar Screen

Kriteria Disain :

- Jenis Hand-Cleaned Bar Screen

- Screen berpenampang lingkaran dengan diameter 1,27 cm (tebal, T)


o
- Sudut peletakkan screen terhadap bidang horizontal,  = 30-45
o
(Parker H.W, 1978) dan direncanakan 45

- Jarak bersih bukaan antara screen (W) = 2,52 – 5,08 cm ( Metcalf

& Eddy, 1991), direncanakan 2,54 cm

- Kecepatan aliran melalui screen (Vs) = 0,3048 – 0,6096 m/dt

(Clark, JW, 1971).

- Kecepatan aliran melalui screen chamber (Vc) > 0,3048 m/dt

(Seeyle)

- Headloss saat clogging < 15 cm, dan saat bersih < 1 cm (Metcalf &

Eddy, 1991)

- Debit = Qmax

Hitung :

- Jumlah batang baja screen (n), dengan rumus, Wc = (n + 1) W + n.T

- Lebar total bukaan screen (Ws), rumus Ws = Wc- n.T

- Panjang screen yang terendam (Ls), rumus Ls = Dc/Sin , dimana

Dc = Kedalaman screen chamber.

- Kecepatan aliran melalui bukaan screen (Vs), dengan Rumus :

Vs = Q/(Ls x Ws)

Hasilnya dicek apakah 0,3048 < Vs< 0,6096 tidak ?

- Head loos saat bar screen dalam keadaan bersih (Hf), Rumus :

Hf =  (T/W)4/3 hv sin 

( rumus Kirschmer (Parker, H.W, 1978)

Dimana :

 = Faktor bentuk/Kirschmer factor = 1,79 (circulair bar)

T = Tebal bar screen


W = Jarak bukaan antar screen

Hv = Velocity head melalui bukaan screen, dengan rumus Vs2/2g

 = Sudut peletakkan screen

- Headloss saat bar screen terjadi clogging dengan asumsi 50 %

bukaan screen tertutup pada saat Qmax.

Ws = (Wc x 50%) – n.T

Vs = Q/(Ws x Ls)

Hv = Vs2/2g

Maka

Hf =  (T/W)4/3 hv sin 

- Kecepatan aliran melalui screen chamber dan waktu detensi pada

saat Q max, rumus : V = Q/A, dimana A = Wc x Dc, untuk rumus

td = Volume/Q

- Kecepatan aliran melalui screen chamber dan waktu detensi pada

saat Q min, rumus : Qmin = 2/3 Qhr, dan V = Qmin/A, dimana A =

Wc x Dc, untuk rumus td = Volume/Q

Anda mungkin juga menyukai