FOGGING
Alat
Bahan
B. CARA KERJA
Fogging (Pengasapan)
Fogging (pengasapan) adalah salah satu teknis pengendalian nyamuk yang
dilakukan diluar ruangan. Alat yang digunakan adalah mesin fogging (Termal
Fogging). Target dari cara pengendalian ini adalah nyamuk dewasa yang berada diluar
gedung. Area yang biasa dilakukan pengasapan antara lain Garbage Area (tempat
sampah), drainage (STP), pengasapan tebal pada seluruh jalur got (drainage) yang
tertutup treatme.
Menurut Depkes RI (2007), kegiatan pengendalian vektor dengan pengasapan
atau fogging fokus dilakukan di rumah penderita/tersangka DBD dan lokasi sekitarnya
yang diperkirakan menjadi sumber penularan. Fogging (pengabutan dengan
insektisida) dilakukan bila hasil PE positif, yaitu ditemukan penderita/tersangka DBD
lainnya atau ditemukan tiga atau lebih penderita panas tanpa sebab dan ditemukan
jentik > 5 %. Fogging dilaksanakan dalam radius 200 meter dan dilakukan dua siklus
dengan interval + 1 minggu.nt dengan insektisida khusus termal fogging.
Praktikum yang kami lakukan pada hari dan tanggal Senin, 15 Oktober 2018,
bertempat di lapangan bola Pabelan-Kartasura. Berdasarkan hasil yang didapatkan
setelah praktikum setelah semua disiapkan dan diberi pengarahan oleh dosen
pembimbing, maka mahasiswa di minta untuk mencoba menghidupkan mesin fogging
satu per satu, semua mahasiswa melakukan percobaan langsung.
- Tahap Persiapan
b. Siapkan Swingfogg
e. Siapkan solar
f. Siapkan masker
g. Periksa busi dan siapkan busi yang baru minimal 2 buah untuk 1 mesin
- Proses Pengasapan
e. Pompa tuas hitam sebanyak 10 kali s/d 15 kali dan biarkan mesin dalam keadaan off
(mati) jangan buka gas
f. Setelah itu baru buka gasnya sampai agar besar baru di tekan tombol orange sampai
mesin hidup
g. Perhatikan arah mata angin lalu lakukan pengasapan searah dengan arah mata angin
dalam pengertiannya bahwa kalau arah mata angin menujuh timur berarti kepada
nozzlenya menghadap kearah timur lalu lakukan pengasapan mulai dari paling
belakang sampai ke depan
h. Lakukan pengasapan berulang sampai ke bagian paling depan dengan aturan jangan
lupa memakai masker
i. Setelah selesai pengasapan mesin di matikan dengan cara menutup gas lalu buka
tangkai larutan dan tangki bahan bakar dan biarkan sampai mesin dingin baru di
angkat dan di kalibrasi lagi setelah itu di simpan di tempat yang aman.
Konsentrasi larutan /solusi, dalam hal ini perlu diperhatikan tentang dosis akhir (misal
: konsentrasi solusi untuk malation = 4-5 % dan dosis = 438 gr/ha) dan cara pembuatan
larutan
Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan debit
keluaran yang diinginkan
Jarak moncong mesin dengan obyek/target (max. 100 m, efektif 50 m).
Kecepatan dan posisi berjalan ketika mem-fog untuk swingfog -+ 2-3 menit setiap 500
m2 untuk satu rumah berikut halamanya, sedangkan untuk ulv 6-8 km/jam
Waktu foging disesuaikan dengan kepadatan atau aktifitas puncak dari vektor yang
bersangkutan. Biasanya untuk jam 09.00-11.00.
Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penular DBD dapat
dilakukan dengan cara : a) fogging, yaitu pengasapan untuk membunuh nyamuk
dewasa, b) abatisasi, yaitu penaburan abate dengan dosis 10 gr untuk 100 liter air pada
tampungan air yang ditemukan jentik nyamuk. Penyuluhan dan penggerakan
masyarakat dalam PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3 M, yaitu menguras,
menutup tampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi
sarang nyamuk.
Tujuan dari fogging adalah untuk membunuh sebagian besar vektor infektif
dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan. Selain itu kegiatan
ini juga bertujuan untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup sampai
dimana pembawa virus tumbuh sendiri.
Manfaat Praktikum
Dengan di adakan praktikum tersebut dapat di ambil manfaat yaitu menjadikan
mahasiswa mengetahui cara penggunaan dan pengoperasian dari mesin fogging.
Penyemprotan Nyamuk adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh operator pest
control yang sistem pekrjaannya adalah dengan melakukan Fogging (pengasapan)
disekitar lingkungan yang sudah ada manusia kena gigitan nyamuk demam berdarah
dan mengakibatkan manusia tersebut menjadi sakit. Untuk menghindari agar nyamuk
demam berdarah tidah bersarang dilingkungan anda diutamakan kebersihan daripada
lingkungan dan disarankan dilakukan Fogging (pengasapan) yang dikerjakan oleh
badan usaha yang profesional. prima professional siap untuk membantu anda apabila
ada ter indikasi menderita demam berdarah.
Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh nyamuk
dewasa yang mengandung virus . namun, fogging hanya efektif selama dua hari. Selain
itu, jenis insektisida yang digunakan untuk fogging ini juga harus ganti-ganti untuk
menghindari resistensi dari nyamuk. Foging merupakan alat yang digunakan untuk
pengendalian persebaran nyamuk. Foging memiliki bagian-bagian seperti tempat untuk
larutan insektisida, mesin atau diesel, tempat untuk bahan bakar, bagian untuk
menyemprot.
Dalam melakukan foging, hal-hal yang harus diperhatikan adalah waktu ketika
melakukan foging, dosis/takaran insektisida yang digunakan, dan tempat/ lokasi foging.
Waktu yang tepat ketika melakukan foging adalah pada pagi hari ketika angin belum
terlalu kencang berhembus, matahari belum terlalu tinggi karena dapat mempercepat
penguapan insektisida ke awan dan tidak dapat tepat sasaran.
Foging dilakukan ketika adanya kasus wabah yang terjadi di suatu wilayah
akibat nyamuk Aedes aegypti atau Anopheles seperti DBD dan Malaria dan atau
wilayah yang dekat dengan wilayah endemis Malaria/DBD dan berpotensi terjadinya
wabah. Pada umumnya, foging dilakukan oleh petugas dari Dinas Kesehatan atau
petugas puskesmas daerah setempat. Teknik atau cara ketika melakukan foging adalah
dengan meletakkan foging di bahu dan berjalan mundur menjauhi arah asap/ fog yang
keluar dari foging.
Kegiatan fogging bukanlah satu-satunya cara untuk menurunkan kasus DBD,
karena dengan fogging yang mati hanya nyamuk dewasa. Selama jentiknya tidak
dibasmi, setiap hari akan muncul nyamuk baru yang menetas dari tempat
perkembangbiakannya. Oleh karena itu penanggulangan kasus DBD perlu dilakukan
secara terpadu terutama pemberantasan jentiknya dengan PSN. Antara lain kebijakan
pemerintah melalui program 3M Plus, yaitu menguras bak penampungan air, mengubur
barang bekas, dan menutup bak penampungan air, serta plusnya yaitu menaburkan
bubuk abate dan melakukan upaya-upaya lain sebagai langkah pencegahan berkembang
biaknya vektor penyakit (Fa, Siregar, 2004).
D. FOTO KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA