Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KUNJUNGAN KE BMKG ( BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN

GEOFISIKA ) KELAS I A DRAMAGA,BOGOR


MATA KULIAH PENGELOLAAN AIR DAN LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU :
1. Annisa Nur Ichniarsyah, S.TP., M.Si
2. Mutiara Dewi P, S.P., M.Si

Disusun Oleh :
LINDA OCTAVIANI
14104001

Program Studi Agroekoteknologi


Fakultas Bioindustri
UNIVERSITAS TRILOGI
2018
1. (A) Alat-alat pengamatan yang terdapat pada stasiun pengamatan BMKG Dramaga

Cup Counter, Thermometer tanah berumput, Automatic Solar, Piranometer, Actinograph,


Campbell Stakes, Penakar Hujan Digital, Penakar Hujan Observatorium, ARWS, HV
Sampler, Lysimeter, Penakar Hujan Hellman, Sangkar Meteorologi, Gun Bellani.

(B) Prinsip kerja alat

- Campble stoke

Alat yang digunakan untuk mengukur lamanya penyinaran matahari.Camble stoke


ini bekerja seperti prsinsip kerja lup(kaca pembesar)Prinsip alat : pembakaran pias.
Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran
surya. Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar, sehingga yang terukur
adalah lama penyinaran surya terang.Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran
pias terlihat seperti garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang
tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa.Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada
halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat matahari terbenam. Kemiringan
sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat. Posisi alat tak berubah
sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari.

- Aktinograf
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari secara otomatis.
Dengan tinggi 120cm diatas permukaan tanah, alat ini mempunyai sebuah pencatatan
otomatis diatas sebuah kertas putih bergrafik. Kertas putih tersebut nantinya akan
menuliskan grafik sesuai dengan penerimaan cahaya pada bola kaca yang menyerupai
Campbell tadi. Perlu diketahui, penggantian kertas Aktinograf adalah tiap pukul 20.00,
atau tergantung GMT pukul 03.00 (Greenwich Mean Time ) wilayah barat. atau
rumusnya GMT +7 jam.

- HV Sampler (High Volume Sample)

Alat yang digunakan untuk mengetahui kadar polutan disekitarnya. Prinsip kerja:
dimana udara yang mengandung partikel debu  di hisap mengalir melalui kertas filter
dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Dimana debu menempel pada
kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut
ditimbang sebelum dan sesudah sampling disamping itu juga dicatat flowrate dan waktu
lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.

- Penangkar hujan observatorium


Fungsi : untuk mencatat intensitas curah hujan namun penggunaanya dengan
gelas ukur.Alat pengukur hujan, mengukur tinggi hujan seolah-olah air yang jatuh ke
tanah menumpuk ke atas merupakan kolom air. Bila air yang tertampung volumenya
dibagi dengan luas corong penampung maka hasilnya adalah tinggi.
Cara kerja penakar hujan observatorium:Saat terjadi hujan, air hujan masuk dalam
corong penakar. Air yang masuk dalam penakar dialirkan dan terkumpul didalam tabung
penampung. Pda jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan
menggunakan gelas ukur. Apabila jumlah curah hujan yang tertampung jumlahnya
melebihi kapasitas gelas ukur,maka pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan
yang tertampung dapat terukur.

- Panci Penguapan (Open Pan Evaporimeter)

Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk
mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan dan air
yang hilang melalui evaporasi..
Prinsip kerjanya adalah setiap pagi diukur ketinggian air pada panci yang
berdiameter 120 cm, dan  temperatur dicatat dengan termometer apung, mencatat angka
pada anemometer yang menunjukan arah dan kecepatan angin.

- Penangkar hujan otomatis type Hillman


Alat ini merupakan penakar hujan otomatis dengan tipe siphon. Bila air hujan
terukur setinggi 10 mm, siphon bekerja mengeluarkan air dari tabung penampungan
dengan cepat, kemudian siap mengukur lagi dan kemudian seterusnya,
Prinsip kerjanya adalah ketika hujan turun, air hujan masuk melalui corong,
kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan
pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkaipelampung terdapat
tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung gerakkan pena
dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan
bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan
selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air mencapai atau
melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan sistem siphon otomatis
(sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam
tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena turun dan
pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-menerus
turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah
hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertikal.

- Anemometer Wind Vane


Alat ini digunakan untuk mengukur kecapatan laju dan arah angin diatas
permukaan. Cara kerja:Mangkok akan berputar karena tertiup angin dan akan berputar
maka angka yang terdapat pada counter akan bertambah bilanganya dari counter tetrsebut
akan diketahui arah dan kecepatan angin rata-rata dalam satuan km/jam.

2) a) Alat Pengukur Curah Hujan : AWS  (Automatic Weather Stations), Penakar hujan


observatorium, Penakar Hujan hellman
b) Alat Pengukur Suhu Udara : Thermometer bola basah, Thermometer maksimum,
Thermometer Minimum
c) Alat Pengukur Evapotranspirasi :Gun Bellani Integrator Radiation, Panci Penguapan
(Open Pan Evaporimeter)
d) Alat Pengukur Intensitas Cahaya : Automatic solar, Piranometer, Actinograph,
Campble stoke
e) Alat lainnya : HV Sampler, ARWS, Cup counter, Soil thermometer

3) Menurut salah satu staf BMKG, kecil kemungkinan terdapat data yang tidak terekam, karena
ada masing-masing parameter terdapat beberapa alat yang menghasilkan data automatic dan
terhubung secara online dengan computer staf di kantor.
4) Suhu udara maksimum di Bogor pada tahun 2017 mencapai 34°C
5) Curah hujan harian tertinggi di Bogor pada tahun 2017 adalah 116 ml
6) Peran BMKG terehadap kemajuan sector pertanian dapat dikatakan penting. Pertumbuhan dan
kualitas tanaman tergantung pada interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik tanaman.
Faktor genetic berkaitan dengan karakteristik yang biasanya bersifat khas pada tanaman,
sedangkan faktor lingkungan berperan mengontrol potensi tanaman salah satunya adalah
iklim/cuaca. Salah satu unsur iklim yang dapat digunakan sebagai indicator dalam kaitannya
dengan tanaman adalah curah hujan. Keragaman curah hujan biasanya dikaitkan dengan
keragaman hasil tanaman semusim, terutama untuk kondisi Indonesia. Mutakhir, banyak
diperbincangkan mengenai terjadinya iklim ekstrem yang berdampakcukup besar terhadap
tanaman semusim, terutama tanaman pangan (Suciantini 2015). Jumlah curah hujan secara
keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil (Anwar et al.2015), terlebih apabila
ditambah dengan peningkatan suhu, peningkatan suhu yang besar dapat menurunkan hasil
produksi.

Anda mungkin juga menyukai