Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalah suatu
lembaga yang kegiatannya mengadakan penelitian, pelayanan meteorologi dan
geofisika, seperti penelitian dan pelayanan di bidang iklim, cuaca, gempa
bumi, kemagnetan bumi, debu radioaktif dan perakiraan cuaca. BMKG
mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND)
dipimpin oleh seorang kepala badan. BMKG mempunyai tugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan
Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841
diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr.
Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor.
Stasiun meteorologi adalah tempat yang mengadakan pengamatan terus-
menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer). Dalam
persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati
keadaan iklim selama sepuluh tahun berturut-turut sehingga akan mendapat
gambaran umum tentang rerata keadaan iklim, batas-batas ekstrim, dan pola
siklusnya. Sasaran BMKG dalam menyebarkan informasi yaitu
penanggulangan atau antisipasi bencana meliputi banjir, angin kencang,
kekeringan, tsunami dan gempa.
Karena cuaca dan iklim merupakan salah satu unsur lingkungan hidup
yang sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Oleh sebab itu,
informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca dan iklim akan sangat
diperlukan. Data yang benar dan lengkap, melalui analisis meteorologi dan
klimatologi akan membuka kejelasan tentang gejala dan perilaku cuaca
maupun keadaan iklim setempat serta dapat membuat manusia melakukan
usaha optimasi bidang kegiatannya. Dalam kehidupan sehari-hari, iklim akan
mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada suatu
kawasan, dan teknik budidaya yang dilakukan petani. Dengan demikian
pengetahuan iklim sangat penting artinya dalam sektor pertanian.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kunjungan ini adalah agar para mahasiswa mengerti
tentang macam-macam, cara kerja, dan waktu penggunaan alat-alat yang ada
di Stasiun BMKG Karangploso, Malang.

2
BAB II
CARA KERJA ALAT
2.1 Gun Bellani

Gun bellani merupakan alat non-recording. Adapun fungsi dari alat ini
adalah untuk mengukur jumlah radisi harian matahari yang jatuh dipermukaan
bumi. Data yang dihasilkan berupa jumlah radiasi matahari yang dinyatakan
dalam satuan gram, Cal/cm2/jam. Pada pengamatan Agroklimat Gun bellani
diamati jam 07.00 waktu setempat.
Cara kerja alat:
Selama terjadi pancaran radiasi oleh matahari, terjadi penyerapan kalor
oleh bola tembaga hitam. Panas hasil serapan tersebut digunakan untuk
menguapkan aquades yang terdapat didalamnya. Uap air yang dihasilkan
masuk dalam receiver. Karena terjadi perbedaan suhu antara bola tembaga
hitam dengan tabung buret, uap air akan mengembun dan akhirnya
mengumpul dalam dasar receiver. Pengamatan dilakukan dengan mencatat
sisa air yang terdapat pada dasar receiver setelah dibalik dan mencatat jumlah
air yang terkumpul pada dasar receiver setelah terjadi pengembunan selama 24
jam.
2.2 Pyranometer

3
Cara kerja alat:
Sinar matahari atau radiasi yang datang secara langsung maupun yang
dipancarkan atmosfir (radiasi solar global) dan yang dihamburkan langit akan
menembus glass dome. Radiasi dengan panjang gelombang sampai dengan 3.0
microns akan diteruskan ke lempeng logam hitam dan putih. Lempeng logam
hitam akan mengabsorbsi panas radiasi sementara lempeng putih akan
memantulkan radiasi sehingga terjadi perbedaan temperatur diantara kedua
jenis lempeng logam ini. Perbedaan temperatur dari kedua lempeng ini
dihubungkan ke circuit thermojunctions yang mengubah besaran panas
menjadi perbedaan tegangan potensial diantara kedua ujung lempeng.
Biasanya datanya diambil satu minggu satu kali.
2.3 Automatic Solar Radiation Station (ASRS)

Asrs ini berfungsi untuk mencatat pantulan sinar matahari dari bumi dan
mengukur radiasi Global dari matahari. Asrs memiliki dua sensor yaitu Sensor
pyranometer yang berfungsi untuk mengukur identitas atau ukuran besarnya
Radiasi matahari dalam satu hari. Sensor pyrheliometer berfungsi untuk
mengukur langsung dalam satu hari asrs berkaitan dengan sensor pyranometer.
Kedua alat ini saling berkaitan dan sama-sama berfungsi untuk mengukur
besaran densitas atau Radiasi matahari dalam satu hari.

4
2.4 Penakar Hujan Hellman

Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument atau alat untuk
mengukur curah hujan. Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat
penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri. Pengamatan
dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu
mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah. Alat ini mencatat
jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertikal yang tercatat
pada kertas pias.
Cara kerja alat:
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat
tongkat pena yang gerakannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan
pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat
berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh
(dapat dilihat pada lengkungan selang gelas), pena akan mencapai tempat
teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan
selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air), air
dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.
Bersamaan dengan keluarnya air, tangkai pelampung dan pena turun dan
pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan masih
terus-menerus turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.
Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan
menghitung garis-garis vertikal.

5
2.5 Sangkar Meteorologi

Komponen-komponen alat dalam sangkar meteorologi adalah thermometer


bola kering dan bola basah, thermometer minimum dan maksimum.
Cara kerja alat:
Thermometer bola kering dan Thermometer bola basah, yakni apabila
terjadi kenaikan suhu udara, kalor yang merambat dalam bola thermometer
akan menyebabkan air raksa memuai. Pemuaian air raksa akan
mengakibatkan pertambahan volume air raksa yang ada. Pemuaian air raksa
tersebut menyebabkan naiknya permukaan kolom raksa ke skala yang lebih
besar. Permukaan raksa akan bergeser ke skala yang lebih kecil bila terjadi
penurunan suhu.
Thermometer maksimum ini, yakni apabila terjadi kenaikan suhu udara,
kalor yang merambat dalam bola termometer akan menyebabkan air raksa
memuai. Pemuaian air raksa akan mengakibatkan pertambahan volume air
raksa yang ada dan menyebabkan naiknya permukaan kolom raksa ke skala
yang lebih besar. Saat terjadi penurunan suhu, air raksa yang terdapat pada
bola termometer akan menyusut. Akan tetapi air raksa yang telah masuk ke
kolom raksa pada skala tidak bisa kembali ke bola raksa karena terhambat
oleh adanya celah sempit. Sehingga dapat diketahui suhu tertinggi yang telah
terjadi.
Thermometer minimum ini adalah pada saat terjadi penurunan suhu,
alkohol dalam bola termometer akan menyusut. Penyusutan tersebut
menyebabkan penurunan kolom alkohol pada skala dan menggeser indeks
yang terdapat pada kolom alkohol ke skala yang lebih kecil. Sedangkan pada

6
saat terjadi kenaikan suhu, alkohol dalam bola termometer akan memuai.
Pemuaian tersebut akan menaikkan permukaan alkohol dalam kolom alkohol
akan tetapi kenaikan tersebut tidak mempengaruhi posisi indeks (indeks tidak
bergerak). Sehingga dapat diketahui suhu terendah yang terjadi.
2.6 Penakar Hujan OBS

Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak
dapat mencatat sendiri. Fungsi dari alat ini untuk mengukur curah hujan.
Cara kerja alat:
Untuk mengukur curah hujan, keran pada kaki tabung dibuka dan air hujan
yang tertampung akan diukur dengan gelas penakar hujan, kemudian curah
hujan dapat diketahui dengan membaca skala yang ada di gelas penakar hujan
tersebut. Cara membacanya adalah jumlah air hujan yang tertampung diukur
dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur
yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 125 cm
sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam
yaitu pada pagi hari. Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin
bukan hari ini. Apabila jumlah curah hujan yang tertampung jumlahnya
melebihi kapasitas ukur gelas ukur, maka pengukuran dilakukan beberapa kali
hingga air hujan yang tertampung dapat terukur semua.
2.7 Automatic Weather System (AWS)

7
AWS pada umumnya dipasang pada ketinggian 10 m diatas permukaan
tanah dan bebas dari bangunan. Display akan menampilkan langsung hasil
data yang dikirimkan melalui sensor. Pencatatan data cuaca dapat diatur atau
diprogram sesuai dengan kebutuhan, tergantung dengan kebutuhan dan
keinginan kita akan melakukan pencatatan data setiap 10 menit sekali, 30
menit sekali, dan seterusnya. Kemudian kita dapat memanggil data yang
tersimpan pada Data Logger melalui Data Collect (Mengambil dari Data
Logger ke komputer). Fungsi utama AWS adalah konversi pengukuran elemen
meteorologis menjadi sinyal listrik melalui sensor, pemrosesan dan
transformasi sinyal ini menjadi data meteorologi, merekamnya dan/atau
mentransmisikan informasi yang dihasilkan.
2.8 Campbell Stokes

Campbell stokes yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari


dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahari
yang ditangkap oleh bola kaca yang sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api
yang tepat pada kertas pias. Maka kertas itu akan terbakar apabila terajadi
penerimaan radiasi sinar matahari, dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat
ditentukan berapa lama matahari bersinar pada hari tersebut.
Cara kerja alat:

8
Sinar radiasi yang datang akan ditembakkan oleh bola kristal kearah pias
dibawahnya. Posisi pias ini ada 3 arah, yaitu di equator, di lintang utara dan
dilintang selatan. Bila pias berada ditengah berarti posisi matahari ada di
equator bumi, bila posisi bumi bergerak ke utara matahari maka pias akan
dipasang diselatan, dan sebaliknya. Sebelum pemasangan alat ini, harus
diukur dahulu letak dan posisi alat ini, agar terjadi pembakaran kertas pias
yang sempurna, kertas spesifik ini berasal dari Jerman. Proses pengukurannya
adalah dengan cara mengukur terbakarnya kertas pias, didalam kertas spesifik
terdapat garis – garis yang fungsinya untuk mengukur lamanya pembakaran.
Pengambilan data diambil setiap jam 06.00 sore dan kertas pias akan kembali
dipasang pada jam 06.00 pagi.
2.9 Barometer Digital

Alat barometer terbaru dan lebih canggih adalah versi digital. Anda tidak
perlu sering melakukan kalibrasi karena teknologi digital memiliki akurasi
tinggi. Selain itu, perhitungan dan info yang diberikan juga lebih jelas. Hasil
terbaru tekanan udara dapat dilihat dari layar LED. Beberapa alat digital
seperti ini juga menambahkan fitur seperti termometer sehingga info lebih
lengkap.
2.10 Panci Penguapan

9
Pengamatan dilaksanakan setiap jam 07.00 WIB. Selisih tinggi air
sekarang dengan tinggi air kemarin merupakan jumlah air yang hilang karena
menguap dengan kondisi: suhu air rata-rata seperti yang ditunjukan
thermometer apung, kecepatan angin rata-rata di permukaan air seperti yang
ditunjukan Cup Counter Anemometer. Fungsi dari alat ini yaitu untuk
mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
Cara kerja alat:
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm
pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam
tabung peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung
pengaman didekatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap
tenang dan tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup katrol diputar
sambil melihat ujung panci dari hugging di dalam tabung pengaman. Sekrup
pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan skala. Jika sekrup itu diputar kembali ke kanan
maka tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak
lurus dengan sekrup pengontrol.
2.11 Automatic Rain Water Sampler

Automatic Rain Water Sampler adalah peralatan yang digunakan untuk


mengambil sampel air hujan Wet dan Dry. Fungsi alat ini yaitu untuk
mengambil sampel air hujan yang akan diukur konsentrasi kimia Air Hujan.
Cara kerja alat:
Jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem
kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh
motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah

10
hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air
hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup
rapat.
2.12 Pengukuran Suhu Tanah

Pengamatan suhu tanah sebetulnya dilakukan pada kedalaman 0 cm, 5 cm,


10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Dipasang membujur Utara-Selatan
dengan jarak 0.5 m sampai dengan 1 m antara dengan lainnya (kecuali ada
standar khusus yang 0 sampai dengan 20 cm). Gunanya agar bayangan tidak
saling mengenai satu dengan lainnya. Pengukuran dilakukan pada tanah
tertutup rumput dan pada permukaan tanah terbuka. Pengamatan ini dilakukan
tiga kali sehari.
Cara pembacaan termometer tanah tidak berbeda dengan pembacaan pada
termometer bola kering. Pengukuran suhu tanah pada lapisan atas perlu
dilakukan lebih intensif (lebih sering) dari pada interval kedalaman yang lebih
dalam, karena fluktuasi suhu tanah lebih besar dan perubahan suhu yang
berlangsung lebih cepat pada lapisan atas tanah tersebut. Dengan
pertimbangan ini World Meteorogical Organization (WMO)
merekomendasikan pengukuran tanah pada kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100
cm.
2.13 Lysimeter

11
Fungsi dari alat ini sendiri yaitu untuk mengukur jumlah evapotranspirasi
pada sebidang tanah bervegetasi secara langsung. Alat ini terdiri dari 4 bejana
dengan volume 1x1x1,2m yang ditanam dalam tanah dihubungkan dengan
kran, dan permukaan tanah diatasnya ditanami dengan tumbuhan tertentu.
Cara kerja alat:
Lysimeter jam 07.00 WIB disiram merata sejumlah 8 liter air, pada jam
07.00 WIB hari berikutnya (24 jam) diukur kembali melalui kran-kran. Jumlah
air yang diukur selama 24 jam tadi merupakan hasil dari evapotranspirasi.

12
BAB III
DATA BMKG
Pada tanggal 25 Mei 2022 mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas
Islam Malang angkatan 2021 melakukan kunjungan ke BMKG Stasiun
Klimatologi Malang. Masing-masing kelas mendapat seorang pemandu yang
menjelaskan alat-alat apa saja yang ada di taman alat BMKG. Taman alat
adalah tempat untuk diletakkannya alat-alat pengukur unsur cuaca. Syarat
taman alat diantaranya, yaitu berupa tanah yang luas dan datar, kanan dan
kirinya tidak ada pepohonan atau bangunan yang tinggi, memiliki pagar yang
mengelilingi taman alat agar terhindar dari masuknya binatang atau gangguan
anak-anak. Taman alat BMKG tersebut, sudah memiliki alat-alat yang hampir
lengkap. Alat-alat pengukur unsur cuaca yang dijelaskan oleh pemandu kami
adalah Lysimeter, Penakar Hujan Observatorium, Sangkar Meteorologi,
Termometer Tanah Gundul dan Berumput, Automatic Weather Station (AWS),
Automatic Rain Water Sampler (ARWS), Oven Pan Evaporimeter, Penakar
Hujan Hellman, Campbell Stokes, Barometer Digital, Gun Bellani,
Pyranometer, Automatic Solar Radiation Station.
Lysimeter adalah alat pengukur evapotranspirasi dari sebidang tanah yang
bervegetasi. Lysimeter dibuat dengan plat baja segi empat yang berada di
dalam tanah dengan panjang dan lebarnya 1 m serta kedalaman 1,5 m.
Dibawah segi empat tersebut terdapat prisma segitiga yang berguna
menampung air yang disiramkan pada tanah dalam plat baja. Air yang
tertampung dalam prisma segitiga di pompa untuk diukur denngan gelas ukur.
Namun, pengukuran evapotranspirasi ini hanya bisa dilakukan pada saat tidak
terjadi hujan, karena jika hujan maka air yang tertampung telah bercampur
dengan air hujan. Pengukuran dilakukan setiap pukul 17.00 WIB.
Penakar hujan Observatorium adalah penakar hujan manual yang memiliki
tinggi 120 cm. Batas penampungan untuk menampung air hujan yang masuk

13
adalah 3-5 liter. Air yang ditampung akan diukur dengan gelas ukur yang
memiliki batas ukur 25 ml. Dalam pengukuran, 1 mm air yang terukur pada
gelas ukur sama dengan 1 liter air pada 1 m2 bidang tanpa infiltrasi dan runoff.
Sangkar meteorologi adalah sangkar cuaca yang dibuat dari kayu dengan
tinggi 120 cm dari permukaan tanah. Di dalam sangkar tersebut terdapat
termometer bola basah, bola kering, maksimum, dan minimum. Termometer
bola basah dan bola kering adalah termometer air raksa yang dipasang vertikal
dan berdampingan. Termometer bola basah adalah termometer yang bolanya
dibungkus dengan kain kasa atau kasin muslin yang tergantung pada bejana
berisi air murni sehingga bola tersebut selalu basah. Sedangkan termometer
bola kering adalah termometer bola yang terbungkus dengan kering sehingga
keadaan bolanya selalu kering. Pembacaan termometer bola basah dan bola
kering bisa didapat pengukuran kelembaban udara dan titik embun.
Termometer minimum dan maksimum dipasang secara horizontal di dalam
sangkar meteorologi. Termometer minimum untuk mengukur suhu udara
minimum atau terendah dan cairan yang digunakan pada termometer ini
adalah alkohol. Karena alkohol lebih peka terhadap perubahan suhu.
Sedangkan untuk termometer maksimum untuk mengukur suhu udara
maksimum dan cairan yang digunakan adalah air raksa.
Termometer tanah gundul dan berumput adalah termometer yang
digunakan untuk mengukur suhu tanah yang tidak bervegetasi dan bervegetasi.
Kedalaman kedua termometer ini adalah 0 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm,
100 cm. Termometer dengan kedalaman 0-20 cm dipasang miring dengan
sudut 60° dan dipasang besi penahan supaya mudah dalam pembacaan.
Sedangkan kedalaman untuk 50 cm dan 100 cm termometer dimasukkan ke
dalam tabung logam tembaga dan pada bagian bawah termometer diisi dengan
parafin/lilin yang berguna memperlambat perubahan suhu ketika termometer
diangkat. Kedua termometer ini diamati pada pukul 07.30 WIB, 13.30 WIB,
dan 17.30 WIB. Untuk termometer dengan kedalaman 0-20 cm diamati pada
pukul 07.30 WIB dan 13.30 WIB. Sedangkan pada pukul 17.30 WIB
dilakukan pengamatan pada semua termometer.

14
Automatic Weather Station (AWS) adalah alat pengukur unsur cuaca
secara otomatis. Alat ini memiliki sensor suhu dan kelembaban serta
pyranometer yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari.
Automatic Rain Water Samplers (ARWS) adalah alat penakar hujan otomatis
yang khusus untuk menampung sampel air hujan. Alat ini memiliki sensor
yang sangat peka terhadap air hujan, dimana saat hujan sensor tersebut akan
menghidupkan motor penggerak yang kemudian membuka tutup pengumpul
sampel dan sampel air hujan dialirkan ke botol plastik. Dan saat tidak lagi
hujan, sensor akan menutup tutup pengumpul sampel supaya sampel yang ada
tidak terkontaminasi polutan.
Oven Pan Evaporimeter adalah alat pengukur penguapan radiasi langsung
dari matahari. Alat ini memiliki komponen-komponen, yaitu Hook Gauge,
Still Well, Termometer Apung, dan Cup Counter Anemometer. Hook Gauge
adalah batang berskala yang memiliki sekrup dan ujungnya seperti pancing.
Gunanya untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air panci. Still Well
adalah bejana untuk meletakkan Hook Gauge. Termometer apung terdiri dari
termometer maksimum dan minimum yang digunakan untuk mencatat suhu
air minimum dan maksimum yang terjadi selama 24 jam. Cup Counter
Anemometer yang digunakan pada Oven Pan Evaporimeter adalah
anemometer dengan tinggi 0,5 m yang berguna untuk mengukur kecepatan
angin rata-rata harian.
Penakar hujan Hellman adalah penakar hujan otomatis. Alat ini dipasang
dengan tinggi 120 cm dari permukaan tanah. Alat ini mencatat curah hujan
yang terjadi pada kertas pias yang dipasang pada silinder jam. Setiap air hujan
yang masuk ke dalam tabung penampung akan menekan pelampung yang
terhubung dengan pena sehingga saat ditekan air hujan, pelampung akan naik
dan pena akan bergerak naik. Penggantian kertas pias dilakukan pada pukul
07.00 WIB dan pengamatan dilakukan selam 24 jam.
Campbell Stokes adalah alat pengukur lama penyinaran matahari. Alat ini
menggunakan bola kaca sebagai lensa cembung yang mengumpulkan sinar
matahari ke suatu titik fokus. Sinar matahari difokuskan pada kertas pias
sehingga kertas pias terbakar. Seberapa panjang bekas yang terbakar itulah

15
yang menunjukkan lama penyinaran matahari. Alat ini dipasang di atas
pondasi beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.

BAB IV
PEMBAHASAN
Maksud dari stasiun meteorologi ini ialah menghasilkan serempak data
meteorologis dan data biologis dan atau data-data yang lain yang dapat
menyumbangkan hubungan antara cuaca dan pertumbuhan atau hidup
tanaman dan hewan. Lokasi stasiun ini harus dapat mewakili keadaan
pertanian dan keadaan alami daerah tempat stasiun itu berada. Informasi
meteorogis yang secara rutin diamati antara lain ialah keadaan lapisan
atmosfer yang paling bawah, suhu dan kelengasan tanah pada berbagai
kedalaman, curah hujan, dan curahan lainnya, durasi penyinaran dan reaksi
matahari.
Dalam bidang pertanian ilmu prakiraan penentuan kondisi iklim atmosfer
ini adalah untuk menentukan wilayah pengembangan tanaman. Iklim
mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan
kelembaban nisbi udara adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia
pertanian, air, udara, dan temperatur menjadi faktor yang penting.
Kemampuan menyimpan air oleh tanah itu terbatas. Sebagian air
meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi, dan drainase.
Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti
penting dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24
jam yang dilakukan oleh BMKG, mempunyai arti dalam kegiatan harian
misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya
pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau
ditunda jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan
permulaan musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat
tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian ini memanfaatkan informasi

16
tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaannya.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah:
1. Alat-alat yang ada di BMKG dapat membantu dalam mengkaji aspek-
aspek dan fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca dan iklim.
2. Alat-alat yang ada di BMKG juga merupakan alat instrumentasi dimana
ada yang berbentuk manual dan digital.
3. Ketinggian alat yang berbeda-beda akan menghasilkan pengukuran yang
berbeda pula.
4. Semakin canggih suatu alat instrumen maka akan semakin akurat hasil
pengukurannya.
5. Unsur-unsur cuaca (radiasi surya, tekanan udara, suhu, kelembaban, curah
hujan, angin, evapotranspirasi, dan awan) sangat berpengaruh kepada
pertanian oleh sebab itu pengetahuan mengenai pengamatan iklim sangat
diperlukan bagi sarjana pertanian.

5.2 Saran
Adapun saran yang ingin saya sampaikan untuk praktikum ini adalah
kunjungan lapangan ini saya sarankan untuk tetap ada bagi angkatan
selanjutnya sehingga para mahasiswa lebih mampu memahami berbagai alat
instrumentasi yang berguna bagi pemantauan cuaca dan iklim dan dapat
menjadi tambahan ilmu pengetahuan yang baru.

17
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroardoyo, S. (1996). Meteorologi. Bandung, Institut Teknologi Bandung.

Runtunuwu, E., H. Syahbuddin., dan A. Pramudia. (2008). “Validasi Model


Pendugaan Evapotranspirasi: Upaya Melengkapi Sistem Database Iklim
Nasional”. Jurnal Tanah dan Iklim. 27: 8 – 9.

Setiawan, A. C. (2003). Otomatisasi Stasiun Cuaca untuk Menunjang Kegiatan


Pertanian. [Online]. Tersedia: http:// www.bmg.ac.id. [08 Juni 2022].

Wisnubroto, S. (1999). Meteorologi Pertanian Indonesia. Yogyakarta, Mitra


Gama Widya.

18

Anda mungkin juga menyukai