Anda di halaman 1dari 18

Hasil Observasi Alat-alat Meteorologi di BMKG Juanda

Ini adalah hasil laporan observasi kami mahasiswa UNESA angkatan 2010 (Rosi
Wulandani, Firzah Al Hotib, Ahmad Muallifin, Karimatud Diniyah, Fridolin
Walangara, Budairi, Indah Budiarti, Fatihatur Rizqi) saat PLK (Perkuliahan Luar
Kelas) ke BMKG di Juanda.
Di dinas Stasiun BMKG Juanda terdiri dari beberapa ruangan, yang masing-
masing ruangan mempunyai fungsi tersendiri. Ruangan tersebut antara lain :
Ruang Observasi
Ruang Komunikasi
Taman Alat-alat
Ruang Aerologi

Ruang Observasi
Di dalam ruang observasi terdapat peralatan-peralatan meteorologi yang terdiri
dari :
Thermometer
Thermograph
Barometer
Barograph
Anemograph
Fungsi dari alat-alat tersebut antara lain sebagai berikut :
Thermometer
Secara umum thermometer berfungsi sebagai alat pengukur suhu.
Gambar thermometer
Thermograph
Berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis. Dengan
menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat, kemudian di bagian kertas
tersebut terdapat pengukur suhu ( bagian atas kertas ) dan pengukur kelembaban
(bagian bawah kertas). Dengan menggunakan sensor, maka grafik perubahan suhu
bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana
mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan menyusut jika suhu rendah.
Cara kerja :
Alat ini mencatat otomatis temperatur dan kelembapan sebagai fungsi waktu.
Thermohygrograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan
invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar
kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel
halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena
melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas
pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal
menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph
harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila
dipakai untuk mengukur atmospher.
Barometer
Secara umum barometer berfungsi untuk mengukur tekanan udara.
Gambar Barometer
Barograph
Berfungsi sebagai pengukur tekanan udara secara otomatis tercatat di kertas.
Gambar barograph
Anemograph
Berfungsi sebagai alat pengukur kecepatan dan arah angin.


Pada ruang observasi juga terdapat alat-alat elektronik untuk komunikasi Alat-alat
tersebut antara lain :
Teleprinter
Facsimile
Facsimile Recorder
HF Receiver
SSB Tranceiver
UHF Tranceiver
Transmissiometer
Celiometer
Stavol
PA Amplivier
Tape Recorder
Jaluran Local Intercome
Rason Rawin
Gensel
Telefax
Wind Shear Monitoring
Fungsi dari alat-alat tersebut antara lain :
Facsimile Recorder
Berfungsi sebagai alat untuk menerima gambar-gambar.
HF Receiver, SSB Tranceiver, UHF Tranceiver
Berfungsi sama seperti HT, tetapi menjangkau jarak jauh dan dilengkapi dengan peta
cuaca, khususnya HF Receiver.

Gambar SSB
Rason Rawin
Berfungsi sebagai alat untuk mengetahui arah dan kecepatan angin.
Tranmissiometer
Yaitu radio yang digantungkan pada balon.
Celliometer
Berfungsi untuk mengukur tinggi dasar awan.
Telefax
Berfungsi sebagai penerima berita dan penerima gambar.
Wind Shear Monitoring
Berfungsi sebagai alat pengukur adanya angina silang/arus wind.
Ruang Komunikasi
Ruang komunikasi berfugsi sebagai tempat alat-alat pemancar pengiriman data
cuaca du berbagai daerah. Alat-alat yang terdapat pada ruang komunikasi antara lain :
Radio SSB dan Intercome: alat ini berfungsi untuk melancarkan pertukaran data
cuaca antara kota yang satu dengan yang lain.
Perangkat Komputer : AFTN dan Metar
Telephone
Proses pengiriman data cuaca :
Pengamatan cuaca, setelah diamati data-data itu dibawa ke pusat geofisika di
Jakarta dan disiarkan pada acara prediksi cuaca. Untuk mengetahui keadaan,
khususnya di Jawa Timur pengambilan di kota-kota seperti Malang, Madiun,
Banyuwangi, dll informasi berpusat di Juanda. Dari data cuaca di kota-kota tersebut di
informasikan ke pusat stasiun BMKG di Denpasar dan pengiriman terakhir
diberitakan ke Jakarta.
Taman Alat di Belakang Ruang Observasi
Alat-alat meteorologi yang terdapat di dalam taman alat di bagian belakang
ruang observasi BMKG Juanda diantaranya yaitu,
1) Anemometer dan Penunjuk Arah Angin
Anemometer
Anemometer dan PenunjukArah Angin
Fungsi anemometer:
Untuk mengukur kecepatan angin
Cara kerja anemometer:
Angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan kecepatan angin akan
ditunjukkan oleh spidometer yang tertera pada alat. Anemometer berupa baling-
baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apa bila angin
bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus
listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.
Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya
dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan
berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus listrik
yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut
otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan diconvert ke derajat arah angin/mata
angin.
2) Campbell Stokes
Gambar Campbell stokes
Fungsi Campbell Stokes:
Untuk mencatat lama penyinaran matahari
Cara kerja Campbell Stokes:
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan)
sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai
pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan
untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh
posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola
gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang
hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus.
Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak di piaspun akan terputus-
putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus
akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
3) Open Pan (Panci Penguapan)
Panci Penguapan (Evaporation Pan)
Fungsi: untuk mengukur evaporasi (penguapan).
Pengamatan penguapan air menggunakan alat penguapan yang terdiri dari :
1. Bejana atau panci tempat air dengan diameter 127 Cm,

2. Thermometer apung untuk mengukur suhu air,

Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci
terbuka. Berfungsi untuk mengetahui suhu permukaan air yang terjadi di permukaan
bumi/ tanah. Terdiri dari thermometer maksimum (thermometer air raksa) dan
thermometer minimum (thermometer alcohol). Suhu rata-rata air didapat dengan
menambahkan suhu makimum dan minimum, kemudian dibagi dua. Letak
thermometer harus terapung tepat di permukaan air, sehingga dilengkapi dengan
pelampung dibagian depan dan melakang yang terbuat dari bahan yang tahan air/karat
(biasanya almunium). Setelah dilakukan pembacaan, posisi indek pada thermometer
minimum harus dikembalikan ke suhu actual dengan memiringkannya. Sedangkan
untuk thermometer maksimum, tinggi air raksa juga dikembalikan pada suhu actual
dengan menggunakan magnet.
3. Hook Gauge stell well untuk mengukur tinggi air dalam panci,
4. Cup counter anemometer untuk mengukur kecepatan angin rata-rata di permukaan
air
Cara kerja:
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas
permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang
sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
Pengamatan dilaksanakan setiap jam 07.00 WIB. Selisih tinggi air sekarang dengan
tinggi air kemarin merupakan jumlah air yang hilang karena menguap dengan
kondisi : suhu air rata-rata seperti yang ditunjukan thermometer apung, kecepatan
angin rata-rata di permukaan air seperti yang ditunjukan Cup Counter Anemometer.
4) Sangkar Meteorologi
Sangkar Meteorologi
Sangkar meteorologi: Sangkar meteorologi merupakan bangunan berbentuk rumah
yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menyimpan alat termohigrograf,
termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola kering dan
termometer bola basah.
Di dalam sangkar meteorology terdapat beberapa alat, yaitu:
a. Thermometer Minimum dan Maksimum
Terdapat dua jenis termometer yakni termometer maksimum: berfungsi sebagai alat
ukur suhu udara maksimum yang terbuat dari gelas dengan bejana berbentuk bola dan
pada ujungnya berisi air raksa. Dan termometer minimum: berfungsi sebagai alat ukur
suhu udara minimum yang terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada ujungya berisi
alkohol dan benda penunjuk yang akan terseret oleh alkohol manakala suhu turun dan
akan tertinggal manakala suhu naik (alkohol mengembang), maka benda penunjuk
tadi akan menunjukan suhu terendah dalam kurun waktu pengamatan.
b. Thermometer Bola Basah dan Bola Kering
Alat ini disebut Psychrometer terdiri dari 2 buah Thermometer air raksa yaitu
Thermometer bola kering dan Thermometer bola basah. Thermometer bola basah
adalah thermometer yang bola air raksanya dibalut dengan kain basah. Penguapan
yang terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunya suhu. Perbedaan suhu
yang ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan bantuan tabel diperoleh
harga kelembaban udara dan suhu titik embun.
c. Termohigrograf
Gabungan Thermograph dan Hygrograph dinamakan Thermohygrograph. Alat
ini memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis.
Dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat, kemudian di bagian
kertas tersebut terdapat pengukur suhu ( bagian atas kertas ) dan pengukur
kelembaban (bagian bawah kertas). Dengan menggunakan sensor, maka grafik
perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat peka terhadap suhu
sekitar dimana mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan menyusut jika suhu
rendah.
5) Penakar Hujan Hillman
Penakar Hujan Hillman
Fungsi: untuk mengukur curah hujan
Cara kerja:
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri.
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik
keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu
mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/
digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air
dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air
mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan
keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena
turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian
jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis
vertikal yang terdapat pada pias.
6) Penakar Hujan Obs
Penakar hujan tipe Obs
Fungsi: untuk mengukur curah hujan
Cara kerja:
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat
mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
Bak tempat penampungan air hujan.
Kaki yang berbentuk tabung silinder.
Gelas penakar hujan.
Untuk mengukur curah hujan, keran pada kaki tabung dibuka dan air hujan yang
tertampung akan diukur dengan gelas penakar hujan, kemudian curah hujan dapat
diketahui dengan membaca skala yang ada di gelas penakar hujan tersebut.
3.4. Titik observasi: Ruang Aerologi
Ruang aerologi digunakan untuk pengamatan udara tingkat atas. Pengukuran
udara tersebut menggunakan pilot balon dan radio sonde yang diterbangkan
menggunakan balon putih. Selain itu dalam ruang aerologi juga terdapat beberapa alat
yang digunakan untuk menerima sinyal dari radio sonde. Penjelasan lebih lanjut
mengenai pilot balon dan radio sonde adalah sebagai berikut:
1) Radio sonde
Radio sonde berfungsi untuk mengukur tekanan, temperature, kelembapan,
kecepatan dan arah rata-rata angin. Balon ini selain membawa alat-alat meteorology
juga membawa radio pemancar kecil. Hasil pengukuran data cuaca yang diperoleh
dari alat-alat tersebut dikirimkan ke stasiun peneliti yang bersangkutan di bumi.
Beberapa alat kelengkapan untuk pelepasan radio sonde yaitu:
a) Kelembapan
b) Baterai kering 18 u
c) Benang watertonik. Total panjangnya 12 m. panjang dari balon ke parasit
5 m, sedangkan panjang benang dari parasit ke radio sonde 7 m.
d) Balon putih dengan diameter 1,5 m dan diisi dengan 1,5 kg gas
hydrogen.
e) Parasit, berfungsi untuk memperlambat jatuhnya radio sonde.
Kekuatan balon putih dan radio sonde yaitu sekitar 90-100 menit dan bisa mencapai
ketinggian <17 km, setelah itu balon akan pecah dan radio sonde akan jatuh. Di dalam
radio sonde terdapat surat pemberitahuan bahwa bagi yang menemukan radio sonde
tersebut agar mengembaliakannya ke BMKG terdekat, atau bias juga melalui
perangakat desa terlebih dahulu.
Radio sonde dilepas sebanyak 2 kali dalam sehari, yaitu pada:
a) 00.00 GMT (07.00 WIB)
b) 12.00 GMT (19.00 WIB)

Radio Sonde

Pengukur Kelembapan di dalam Radio Sonde

Program yang mengamati ketinggian Radio Sonde
2) Pilot Balon
Pilot balon dan teodolit
Pilot balon berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Balon ini hampir
sama dengan balon sonde tetapi gerakannya diatmosfer diikuti dengan teodolit.
Dengan teodolit, maka dapat menentukan azimuth dan tinggi balon tersebut setiap
saat. Dengan diketahui tinggi dan azimuth balon tersebut setiap saat maka dapat
ditentukan jalan yang ditempuh balon yang juga menunjukkan arah dan kecepatan
angin pada tiap ketinggian tertentu.
Pilot balon dilepas sebanyak 2 kali dalam sehari, yaitu pada:
c) 06.00 GMT (13.00 WIB)
d) 18.00 GMT (01.00 WIB
Program Pilot Balon
3) Teodolit
Teodolit adalah alat yang digunakan untuk mengikuti gerakan pilot balon dan
menentukan azimuth serta arah angin.
4) Parabola
Parabola berfungsi untuk menangkap sinyal dari radio sonde dan mengirim informasi
ke stasiun meteorology yang lain.

Anda mungkin juga menyukai