DI SUSUN OLEH :
Laporan ini telah di setujui syarat untuk mendapatkan nilai praktik pada mata kuliah PPKM Semester 2
Politeknik AUP Jakarta
Di : Jakarta
Mengetahui
Direktur Politeknik AUP
A . LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembangunan perikanan nasional sangat terkait dengan keberadaan kualitas
sumberdaya manusia sebagai kunci pokok dalam menentukan keberhasilan program pembangunan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan sumberdaya manusia menjadi salah satu upaya
pokok yang harus diwujudkan. Dengan demikian upaya peningkatan kualitas dan kemampuan
sumberdaya manusia mutlak diperlukan guna mendukung keberhasilan pembangunan
Dalam rangka mendukung hal tersebut, Politeknik Ahli Usaha Perikanan (Politeknik AUP) sebagai
salah satu lembaga pendidikan tinggi professional dalam bidang perikanan dalam menyiapkan
sumberdaya manusia perikanan selalu berupaya untuk selalu merealisasikan hal tersebut melalui
rancangan pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum dengan komposisi 30% teori dan 70%
praktik. Salah satu kegiatan praktik tersebut adalah praktik lapangan bagi taruna tingkat pertama yang
dilaksanakan pada awal semester II yang selanjutnya disebut dengan Praktik Pengenalan Kehidupan
Masyarakat Perikanan (PPKMP). PPKMP dimaksudkan agar para taruna remaja yang berasal dari
berbagai latar belakang yang berbeda,baik latar belakang pendidikan (sekolah menengah umum atau
kejuruan),tingkat sosial budaya, asal daerah yang berbeda, dan sebagainya dapat mengetahui dan
mengenal serta memiliki kesamaan cara pandang terhadap kehidupan masyarakat perikanan
(pembudidaya ikan, nelayan, pengolah ikan, pedagang ikan dan penyuluhan perikanan).
Proses transformasi nilai dalam waktu yang demikian singkat tersebut memerlukan wahana dan
pengelolaan yang sesama agar dapat mencapai hasil yang seoptimal mungkin. Penyelenggaraan
PPKMP ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kepada taruna tentang masyarakat
perikanan, lembaga pedesaan di lingkungan kehidupan pelaku utama perikanan serta menumbuhkan
kesadaran, yang pada gilirannya menumbuhkan jiwa dan semangat pengabdian taruna dalam berperan
serta membantu mewujudkan pengembangan masyarakat perikanan pada umumnya dengan usaha
perikanan yang tangguh.
B . TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya PPKMP adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan memahami berbagai aspek kehidupan masyarakat perikanan,lembaga desa
dan penyuluhan serta memahami mekanisme kerja lembaga perekonomian yang terkait dengan sektor
perikanan.
2. Memiliki cara pandang yang sama terhadap masyarakat perikanan dengan segala aspek
kehidupannya.
3. Dapat Mengetahui dan menghayati secara langsung kehidupan masyarakat perikanan serta
mekanisme kerja lembaga-lembaga yang terkait dengan aktivitas usaha perikanan.
4. Menembuhkan jiwa dan semangat pengabdian diri taruna terhadap dunia perikanan.
5. Dapat melihat langsung dan mengikuti perkembangan teknologi perikanan.
C . BATASAN MASALAH
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis harapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk perbaikan dalam penulisan selanjutnya. Penulis berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumny
BAB . II
PROFIL KECAMATAN SEBATIK KABUPATEN NUNUKAN
2.1 Demografi
Penduduk Kecamatan Sebatik Barat berjumlah 10.285 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk
Sebatik secara keseluruhan 30.947 jiwa. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa 1/3 jumlah
penduduk Sebatik berada di Sebatik Barat, dan 2/3 lainnya merupakan penduduk Sebatik Timur. Hal
ini dapat dipahami mengingat bahwa Sebatik Timur kondisinya lebih maju dari Sebatik Barat, baik
dari segi ekonomi maupun sarana infrastruktur yang relatif lebih baik dan lengkap. Oleh karena itu,
penduduk banyak terkonsentrasi di wilayah Timur yang jauh lebih maju. Kondisi seperti tersebut di
atas tampak pula pada jumlah penduduk per kelurahan di Sebatik Barat, yakni Kelurahan Aji Kuning
dengan jumlah penduduk terbesar (3.687 jiwa). Kondisi ini terkait dengan kemajuan Desa Aji Kuning
yang jauh melebihi desa-desa lain di Sebatik Barat. Sejak dari awal penduduk Aji Kuning telah
banyak mengadakan hubungan ekonomi perdagangan dengan negara tetangga (Malaysia).
Kecamatan Sebatik Timur, yakni sekolah milik swasta. Sekolah lanjutan atas negeri hanya ada di
Nunukan. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak penduduk yang mengalami kesulitan untuk
melanjutkan sekolah, baik karena masalah jarak lokasi maupun kemampuannya yang terbatas. Oleh
karena itu, hanya beberapa anak, khususnya dari golongan mampu yang dapat melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, dari segi pendidikan penduduk Sebatik Barat
sebagian besar rendah (hanya mencapai tingkat Sekolah)
Sebatik sebagai wilayah yang tergolong daerah tertinggal mempunyai keterbatasan infrastruktur,
seperti sarana perhubungan, komunikasi, penyediaan air bersih, sarana pendidikan, dan sarana
kesehatan. Prasarana dan sarana kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Sebatik Barat saat ini
hanya ada dua puskesmas, yakni satu Puskesmas di Desa Setabu dan satu Puskesmas di Desa Aji
Kuning, dengan jumlah dokter masing-masing satu orang. Dengan demikian, penduduk mengalami
hambatan dalam mengakses fasilitas kesehatan yang ada. Hal ini merupakan permasalahan sendiri
bagi penduduk Sebatik Barat dalam mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu,
banyak penduduk Sebatik Barat yang masih mengandalkan pengobatannya pada bantuan dukun
melalui cara-cara tradisional, yang dalam bahasa daerah/lokal disebut tatamba. Tatamba Puslitbang
Kesos 13 Diagnosa Permasalahan Sosial di Sebatik Barat Kab. Nunukan juga merupakan kebiasaan
adat (ritual) pengobatan bagi penduduk yang terkena bisa ular, tenung yaitu cara penyembuhannya
disembur dengan air putih yang sudah diberi doa. Menurut mereka si sakit sembuh karena izin dari
Allah. Beberapa cara tradisional lainnya masih sering dilakukan penduduk, misalnya pengobatannya
dengan cara mengunyah pucuk daun jambu dan nangka, merebus akar alang-alang, cabe rawit, butuh
(kemaluan) tupai, lalu diminum.
BAB III
PROFIL SKPT SEBATIK
Sebatik merupakan salah satu pulau kecil yang berbatasan dengan Negara Malaysia. Dalam Buku
Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara, Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau terluar
yang menjadi prioritas utama pembangunan karena berbatasan langsung dengan negara tetangga. Di
Pulau Sebatik terdapat Titik Dasar No. TD 036 dan Titik Referensi No. TR 036. Pulau Sebatik
merupakan pulau yang wilayahnya terbagi menjadi 2 (dua) bagian, sebagian wilayah merupakan
daerah teritorial Negara Malaysia dan sebagian masuk dalam wilayah Indonesia. Dimana sebelah
utara dengan Malaysia, dengan Selat Makassar di sebelah selatan, di sebelah barat dengan
Kecamatan Sebatik Barat, di sebelah timur dengan Laut Sulawesi.
Luas Wilayah Kecamatan Sebatik memiliki luas daerah yaitu 104,42 km2yang terdiri dari dua belas
(12) Desa dengan 4 desa Swasembada serta Desa Tanjung Karang sebagai ibukota kecamatan. Ke
empat desa itu terletak di pesisir/tepi laut. Desa-desa yang berada di Kecamatan Sebatik antara lain
sebagai berikut :
1 Pancang
2 Sungai Nyamuk
3 Tanjung Aru
4 Tanjung Karang
5 Lapri
BAB IV
Pelaksanaan Praktik
No Spesifikasi
1 Nama kapal Cv anugrah
2 Tanda pendaftaran Pk . 205/031/13/UPP-SNN-2018
3 Tanda selar KLU 1 NO.281
4 Nama pemilik Pak Ramsyah
5 Nama nahkoda Jumar yusuf
6 Panjang kapal 5 m lebih
7 Lebar kapal 2 m setengah
8 Dalam kapal 1m
9 Gros tonage 5
10 Port of register 90
11 Tahun pembuatan 5 tahun
1. Dalam sehari Main engine beroperasi 10 jam untuk bahan bakar 90 liter sekaligus pulang
pergi kelokasi penangkapan
2. Perawatn sekitar 6 bulan sekali untuk oli 1 bulan sekali dan untuk karburator sekitar 6 bulan
sekali
3. Prosedur pengoprasian mesin induk (main engine) kapal star dan stop di lakukan cara sebagai
berikut:
- Kendorkan baut jalan udara yang terdapat penutup tangki hubungkan konektor ke motor,
operasikan bulp pupm
4. Keruskan yg sering terjadi pada mesin kapal biasa nya kipas yg sering patah
5. Dan untuk oli pelumas yg dibutuh kan dalam 1 trip sekitar 1 liter untuk 1 jerigen
6. Alat mesin bantu dalam proses penangkapan ikan adalah pompa air
b. Permesinan Budidaya Perikanan
Kegiatan yg di lakukan adalah mengunjungi hasil budidaya kolam air tawar nila merah milik pak
Asriadi, budidaya ini mulai di bangun 2007 dan beropersi sekitar 2020, dibudidaya tersebut memiki 3
orang pekerja.
No Jenis mesin Spesifikasi dan kegunaan
1 Blower Meberikan oksigen pada ikan
2 Mesin pompa air Memasukan dan mengeluarkan air
3
4
5
6
C . TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
1. Data responden
Nama responden : ibu nurtang
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status : menikah
Pendidikan terakhir : SD
Lama usaha: 6 tahun
Keikutsertaan dalam pelatihan : pernah
4.pemasaran produksi
Berapa jumlah pedagang di daerah tersebut: banyak
Jenis produk apa saja yg di pasarkan:amplang,lekor dan. Bakso
Ke daerah mana saja pemasaran nya:ke daerah² sekitar dan keluar negri (Malaysia)
Sistem pemasaran:jual online dan titip ke supermarket
Bagaimana instruktur pemasaran: mendukung
Produk yg paling laku di pasaran:lekor dan amplang
5.lain-lain
D . PENYULUHAN PERIKANAN
Nama responden : ibu Rahmatia
Pekerjaan buru ikat rumput laut
Lama bekerja 10 tahun
Haraga pertali Rp.10.000
1 hari mendapatkan 7 tali
Pekerja dalam 1 kelompok 10-15 orang
Waktu yg di tempuh saat panen yaitu 35-40 hari
Panjang tali 13.15.17 meter
Tali yang di gunakan yaitu tali tunggal dan doubel
Pemilik bibit:bapak Fendi
Isi dalam 1 pondasi 600 tali
Penyakit atau kegagalan panen biasanya karena
Hama,tiram dan lumut.
1 tali ada 8 atau 7 botol
Panjang jemuran 18
Lebar 10
Harga 1 gulung tali 300 ribu
Pemasangan atau pengambilan rumput laut tergantung cuaca
Bahan bakar yg di gunakan yaitu bensin campur oli
Pulang dan pergi mengabiskan 20 liter
1 gulung tali menghasilkan 8-9 tali
Mulai beroperasi 1 tahun