Pengertian
Aliran Melalui Lubang
Lubang adalah bukaan pada dinding atau
dasar tangki dimana zat cair mengalir
melaluinya.
Lubang tersebut bisa berbentuk segi
empat, segi tiga, ataupun lingkaran. Sisi
hulu lubang tersebut bisa tajam atau
dibulatkan.
Karena kemudahan dalam pembuatan, lubang
lingkaran dengan sisi tajam adalah yang paling
banyak digunakan untuk pengukuran zat cair.
Menurut ukurannya lubang dapat dibedakan menjadi
lubang kecil dan besar.
2
Pengertian
Aliran Melalui Peluap
Pada lubang besar, apabila sisi atas dari
lubang tersebut berada di atas permukaan
air di dalam tangki, maka bukaan tersebut
dikenal dengan peluap.
Peluap ini juga berfungsi sebagai alat ukur
debit aliran, dan banyak digunakan pada
jaringan irigasi.
Peluap dengan ukuran yang besar disebut bendung,
yang selain sebagai pengukur debit, dalam jaringan
irigasi juga berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air.
Tinjauan hidraulis bendung adalah sama dengan peluap.
Peluap biasanya terbuat dari plat, sedang bendung
terbuat dari beton atau pasangan batu.
3
Kecepatan Teoritis
V
Nilai koefisien kecepatan tergantung pada bentuk dari sisi
lubang (lubang tajam atau dibulatkan) dan tinggi energi.
Nilai rerata dari koefisien kecepatan adalah Cv = 0,97.
Koefisien debit (Cd)
Debit Nyata
kecepatan nyata x luas nyata tampang aliran
Cd
Debit Teoritis
kecepatan teoritis x luas lubang
Vc Ac
Cd
x
CvxCc
V
a
Cv
Z1
2
Z2
Vc Cv.V2 Cv 2 gH
Debit aliran Q ( ac ).(Vc ) (Cc.a ).(Cv 2 gH )
Q Cc.Cv.a. 2 gH
- - Q Cd .a. 2 gH
.........(1)
..... (2)
11
12
v22
Maka H 1 0 H 2
atau V2 2 g ( H 1 H 2)
2g
Debit melalui lubang terendam Q Cd .a. 2 g ( H 1 H 2)
Dimana Cd koef. Debit; dan a Luas Lubang
13
Tangki
dengan
lubang
besar
berbentuk
segi
empat dengan lebar b dan
tinggi d, mengalirkan debit
secara bebas ke udara luar
(tekanan atmosfer). Elevasi
permukaan zat cair di
dalam
kolam
adalah
konstan sebesar H dari
sumbu lubang.
Distribusi kecepatan pada
vena kontrakta CC adalah
sebanding dengan akar
kedalaman
pada
setiap
titik.
V Cv. 2 gh
Debit aliran dQ Cd . b . dh . 2 gh
14
kecepatan
datang
15
Vo
maka
2
x 0,6x1.0x 2x 9.8x (5.5 5.0) 3.44 m 3 / dt
3
16
Apabila elevasi permukaan zat cair sebelah hilir berada di atas sisi
atas lubang maka aliran disebut melalui lubang terendam. Pada
kondisi ini penurunan rumus debit aliran dilakukan seperti pada
lubang kecil yang terendam.
Rumus debit aliran melalui lubang besar yang terendam adalah
17
18
Apabila elevasi muka air hilir berada di atas sisi bawah lubang dan
di bawah sisi atas maka aliran disebut melalui lubang terendam
sebagian. Analisanya merupakan gabungan antara aliran melalui
lubang terendam dan lubang bebas.
Rumus debit aliran melalui lubang besar yang terendam sebagian
adalah :
19
H2 =5.0 m
1.0 m
21
H =4.0 m
22
Waktu yang diperlukan untuk menurunkan zat cair dari ketinggian H1 menjadi
H2 di dapat dengan mengintegrasikan
persamaan di atas dengan batas H1 ke H2.
23
24
25
26
28
29
30
KLASIFIKASI NOTCH:
Didasarkan pada bentuk bukaan:
Rectangular notch persegi
Triangular (V-notch) segitiga terbalik /bentuk V
Trapezoidal notch trapesium
Parabolic notch, parabola
Stepped notch berjenjang
Berdasarkan efek pada air yang melimpah yang
ditimbulkan oleh sisi notch:
Notch dengan konstraksi
Notch tanpa kontaksi atau notch tertekan.
31
32
34
1)
2)
3)
Rectangular
Triangular
Trapezoidal
rectangular
trapezoidal
triangular
35 weir
submerged
z2
1
h
g
2
g
g
2g
2
dh
v2
V1
z1 0 0 z 2 0
2g
36
(lanjutan)
dq V2.dA 2gh.b.dh
Untuk coefficient debit Cd, maka besarnya debit :
dq Cd
1
2g.h 2 .b.dh
1
h 2 dh
2 12 H
Cdb 2g h
3
0
3
2
Q Cdb 2g.H 2
3
37
(lanjutan)
v a2
V2 2g(h )
2g
dq V2dA
v a2
dq Cd.b.dh 2g(h )
2g
H
v a2 12
2 g .b ( h ) dh
2g
0
2
Q C d .b 2 g .
v
H
2
g
38
2
a
3
2
2
g
2
a
3
2
V2/2g
h
dh
v2
V1
Untuk segmen dh dari kedalaman air h dari permukaan air, maka luas
segmen da
menjadi
b.dh 2(H h)tg dh
2
Kecepatan aliran segmen v
2gh
(continued)
2
Q dq 2Cdtg
2g (H h)h dh
2
3
1
Q 2Cdtg
2g (Hh 2 h 2 )dh
2
3
5
2
2
2
2
Q Cd.tg
2g Hh h 2
3
5
2
3
0
5
5
2
2
2
2
Q Cd.tg
2g( H H 2 )
3
3
5
2
5
8
Q
Cd.tg
2gH 2
15
2
40
(continued)
v
Q Cd .tg
2 g H
15
2
2g
5/ 2
v
2g
5/ 2
41
V2/2g
h
dh
v2
V1
3
5
2
8
Q Cd1b 2gH 2
Cd2 .tg
2gH 2
3
15
2
43
AMBANG LEBAR
(continued)
p1 V12
p2 V22
z1
z2
g 2g
g 2g
2
h
V22
0 H0 0 h
2g
o
r
V22
Hh
2g
v 2g(H h)
Maka debit aliran diatas ambang:
Q Cd.A.V
44
1
2
AMBANG LEBAR
(continued)
Debit maksimum terjadi bila (Hh2-h3) adalah maksimum. nilai (Hh2h3) adalah maximum bila dQ/dh = 0
dQ
d
2
3 12
C db 2g(Hh h )
dh dh
1
dQ
d
C db 2g (Hh2 h3 ) 2 0
dh
dh
2Hh 3h2
2(Hh2 h3 )
1
2
2 Hh 3h2 = 0
atau
h 23 H
45
AMBANG LEBAR
(continued)
Q C db 2g H( H) ( H)
Q C db 2g
Q
2
3 3
2
3
4
9
H3
C db 2gH
2
3
8
27
1
2
H3 C db 2g
4
27
H3
3
2
CONTOH
1. Air mengalir melalui ambang lebar dengan bentang 20 m. Perbedaan
tinggi air akibat ambang adalah 0,4 m. Hitung besarnya aliran
maksimum melalui ambang dengan koefisien debit 0,8
Perbedaan tinggi muka air, H - h = 0,4 m
Jadi,
h = H 0,4m
2
3
H H 0,4
h 23 H
3H - 1,2 = 2H
H = 1,2 m
Debit maksimum melalui pelimpah,
2
3
47
Lanjutan halaman 47
2. Hitung besarnya debit melalui peluap terendam dengan panjang
ambang, b dan koefisien debit Cd
H1
H2
Q = Q1 + Q2
Q
2
3
Cd b 2g (H1 H 2 )
C bH
d
2g(H1 H 2 )
48
Belum Selesai
Q = Q1 + Q2
Q
2
3
Cd b 2 g ( H1 H 2 )
C bH
d
2 g ( H1 H 2 )
49