Anda di halaman 1dari 10

TUGAS :

KIMIA REKAYASA

DI SUSUN OLEH :

MAHARANI NUR IKHSANI

E1A120008

UNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIK

S1 TEKNIK SIPIL

2020/2021
PROSES PEMURNIAN ALUMINIUM
A. PENGERTIAN ALUMINIUM

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor


atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan
merupakan jenis logam berat, tetapi merupakan elemen yang berjumlah sekitar
8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat.


Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Tahan korosi.

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan


dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai
jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol
minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi
lampu mobil dan compact disks.

B. PROSES PEMURNIAN ALUMINIUM

Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya


adalah Orsted pada tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, tetapi
belum dalam keadaan murni. Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam
bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun 1827 dengan memodifikasi proses
Orsted.
Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-
besaran digunakan proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang
umurnya sama (23 tahun) namun ditempat yang berbeda yakni Charles Martin
Hall di Amerika dan Heroult di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan
kedua orang ini kaya dalam waktu singkat dan meninggal dunia pada tahun yang
sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya
sangat mahal turun secara drastis.
Pemurnian aluminium dilakukan dalam dua tahap:

1. Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh


aluminium oksida (alumina), dan
2. Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk
menghasilkan aluminium murni.

Alumina refining. Proses ektrasi alumina.

Peleburan alumina menjadi ingot cetakan aluminium.

Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang


mengandung aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan
sebagainya). Selanjutnya, bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.

Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan


tambang yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida
Al(OH)3. Aluminium hidroksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000
oC sehingga terbentuk alumina dan H2O yang menjadi uap air.

Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult.


Proses Hall-Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan lelehan
Na3AlF6, atau yang biasa disebut cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan
mengakibatkan aluminium cair menempel pada anode, sementara oksigen dari
alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat dari karbon,
membentuk karbon dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih
ringan daripada larutan alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan
mudah.
Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult
menghabiskan energi yang cukup banyak. Rata-rata konsumsi
energi listrik dunia dalam mengelektrolisis alumina adalah 15 kWh per kilogram
aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40% biaya
produksi aluminium di seluruh dunia.

Proses Bayer

Al2O3

Batangan cetak casting ingot aluminium.

Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat


pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak
dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.

Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam


bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya
adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),

Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)


Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut.
Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya
aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan
pengenceran.

2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)

End apan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga


diperoleh aluminium oksida murni (Al2O3)

2Al(OH)3(s) ---> Al2O3(s) + 3H2O(g)

Proses Hall-Heroult[

Selanjutnya adalah tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses
elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum
oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit
yang sekaligus berfungsi sebagai katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu
950 °C. Sebagai anode digunakan batang grafit.

Setelah diperoleh Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah elektrolisis


leburan Al2O3. Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit
(Na3AlF6) yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3
murni mencapai 2000 °C), campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-
950 °C. Anode dan katodenya terbuat dari grafit. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)

Anode (+): 3O2- (l) 3/2 O2 (g) + 6e−

Katode (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)

Reaksi sel: 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 2Al (l) + 3/2 O2 (g)
Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang
disebut pot reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon,
yang bertindak sebagai suatu elektrode (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara
umum pada proses ini, leburan alumina dielektrolisis, di mana lelehan tersebut
dicampur dengan lelehan elektrolit kriolit dan CaF2 di dalam pot di mana pada pot
tersebut terikat serangkaian batang karbon dibagian atas pot sebagai katode. Karbon
anode berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V
antara anode dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus listrik dapat
diperbesar sesuai keperluan, seperti dalam keperluan industri. Alumina mengalami
pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju kebawah pot,
yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau
lempengan. Masing – masing pot dapat menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium
per tahun(Anonymous,2009). Secara umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2 ton
alumina, yang nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium.

Kelebihan aluminium dibanding logam lain

 Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena


memiliki daya hantar listrik yang baik ini aluminium digunakan pada kabel listrik
menggantikan tembaga yang harganya lebih mahal.
 Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan
aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara
menghasilkan aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas
sehingga dapat melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak
terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan
lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap
mengkilat).
 Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
 Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga
sering dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya
relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada
barang-barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat
memantulkan cahaya yang lebih banyak.
 Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan
makanan. Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan alat-alat rumah tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas
aluminium yang sangat tipis yang digunakan sebagai pembungkus
rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain.
 Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat
digunakan menggantiakan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam
pembuatan bingkai pintu dan jendela.

PROSES DESTILASI MINYAK BUMI


A. PENGERTIAN DESTILASI
Fungsi destilasi ialah untuk memisahkan larutan ke dalam beberapa
komponennya atau suatu metode pemisahan bahan kimia yang berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap. Prinsip destilasi ialah didasarkan
dari perbedaan titik didih komponen zatny.

Fungsi Destilasi

Fungsi destilasi ialah untuk memisahkan larutan ke dalam beberapa komponennya


atau suatu metode pemisahan bahan kimia yang berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap. Prinsip destilasi ialah didasarkan dari perbedaan titik
didih komponen zatnya.

Bagian-Bagian alat destilasi dan fungsinya

1). Labu destilasi

Berfungsi untuk wadah atau tempat sebuah campuran zat cair yang akan
didestilasi.
2). Steel Head

Berfungsi untuk penyalur uap atau gas yang akan dimasukkan ke alat
pendingin (kondensor).

3). Thermometer

Thermometer umumnya dipakai untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung.

4). Kondensor

Berfungsi sebagai aliran uap hasil reaksi serta untuk aliran air keran.

5). Labu didih

Berfungsi untuk wadah sampel. Contohnya seperti memisahkan alkohol


dan air. Pipa dalam = pipa destilasi.

6). Adaptor

Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang telah terkondisi untuk


disalurkan ke penampung yang sudah disediakan.

7). Mantel

Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya.

Tujuan Destilasi

Tujuan destilasi adalah untuk memurnikan zat cair pada titik didihnya dan
memisahkan cairan dari zat padat. Uap yang yang dibuang dari campuran sebagai
uap bebas. Konsentrat yang hilang sebagai destilat serta bagian cair yang tidak
menguap sebagai residu. apabila yang dikehendaki adalah bagian campurannya
yang tidak teruapkan maka proses tersebut dinamai dengan pengentalan dengan
evaporasi.
B. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI DENGAN DESTILASI
BERTINGKAT

Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Lalu, minyak


bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil).
Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:

 Light crude oil (Minyak mentah ringan) yang mengandung kadar logam dan
belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
 Heavy crude oil (Minyak mentah berat) yang mengandung kadar logam dan
belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar
meleleh.

Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen


utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan
senyawa anorganik. Meskipun kompleks, untungnya terdapat cara mudah untuk
memisahkan komponen-komponennya, yakni berdasarkan perbedaan nilai titik
didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir
sesuai dengan yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu
diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan
pencampuran fraksi.

gambar distilasi bertingkat


Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi
komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-
kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis
komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai
titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
 Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
bagian bawah menara/tanur distilasi.
 Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup
gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
 Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap
akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk
zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini
disebut fraksi.
 Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-
senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.

Anda mungkin juga menyukai