Anda di halaman 1dari 3

PROSES PEMBUATAN ALUMINIUM

DAN MANFAATNYA
hasannudin | October 23, 2015 | Kimia Unsur | No Comments

Setelah kita mempelajari unsur alkali, alkali tanah, mulia dan halogen, maka kali ini akan kita
bahas mengenai cara pembuatan unsur serta manfaatnya. Unsur-unsur yang telah kita pelajari
baik yang logam maupun nonlogam sangat bermanfaat bagi kehidupan. Banyak unsur yang
telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia, misalnya aluminium, karbon, nitrogen,
oksigen, belerang, silikon, besi, kromium, tembaga, dan lain-lain.

Barang yang terbuat dari aluminium

Aluminium banyak digunakan untuk keperluan perkakas rumah tangga, kemasan makanan,
kabel listrik, bahan bangunan, mata uang, komponen kendaraan bermotor, dan badan pesawat
terbang. Selain ringan (massa jenis 2,7 g/cm3), keras, mengkilap, tidak beracun,, dan mudah
ditempa, aluminium juga dikenal sebagai unsur yang tahan terhadap korosi. Lapisan oksida
yang terbentuk pada permukaan alumihium dapat menghalangi pembentukan korosi lebih
lanjut. Unsur Al dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan gas hidrogen dan dan
aluminium oksida. Terbentuknya aluminium oksida dapat melapisi permukaan logam
sehingga logam tersebut terlindung dan oksidasi yang merugikan.

Aluminium juga digunakan untuk membuat paduan logam (aliase), misalnya magnalium
(90% Al dan 10% Mg) untuk pesawat terbang, dan alniko (20% Al, 50% Fe, 20% Ni, dan
10% Co) yang bersifat magnet.
Tawas, KAl(SO4)2 merupakan salah satu senyawa logam aluminium yang sering digunakan
pada proses penjernihan air. Dalam air, tawas dapat menggumpalkan pengotor dan dapat
membentuk koloid Al(OH)3 yang mampu mengadsorbsi lumpur halus sehingga air menjadi
jernih.

Berikut adalah sejumlah pemanfaatan unsur aluminium dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam industri.

1. Na3AlF6 : bahan pembuatan aluminium


2. KAl(SO4)2.12H2O (tawas) : penjernihan air
3. Al2O3.nH2O : bahan baku pembuatan aluminium
4. Al(OH)3 : pengikat zat warna pada kain
5. Al : alat-alat dapur, alat-alat listrik, dan sayap pesawat terbang

Proses Pembuatan Aluminium


Aluminium termasuk logam yang mudah bereaksi sehingga tidak terdapat alam bentuk unsur
bebas di alam. Unsur aluminium terdapat pada kulit bumi dalam bentuk senyawa oksida,
seperti bijih bauksit (Al2O3.2H2O) atau tanaah liat (Al2Si2O7.2H2O).

sel Hall-Heroult

Pengolahan bijih bauksit menjadi aluminium dapat dilakukan dalam sel Hall-Heroult.
Prosesnya terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pemurnian dan elektrolisis.

a. Tahap Pemurnian

Pada tahap pemurnian bauksit terjadi reaksi sebagai berikut.

1. Bauksit direaksikan dengan NaOH pekat untuk memisahkan Al2O3 dari pengotornya.
Senyawa Al2O3 akan larut, sedangkan zat lainnya tidak larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) –> 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
2. Larutan kemudian diasamkan dengan HCl untuk memperoleh Al(OH)3.
NaAlO2(aq) + HCl(aq) + H2O(l) –> Al(OH)3(s) + NaCl(aq)3.
3. Setelah disaring, Al(OH)3 dipanaskan untuk memperoleh Al2O3 murni. 2Al(OH)3(s)
–> Al2O3(s) + 3H2O(l) (disertai tambahan kalor)
b. Tahap Elektrolisis

Pada tahap kedua, yaitu tahap elektrolisis, Al2O3 dicampur dengan kriolit (Na3AlF6). Fungsi
kriolit adalah untuk menurunkan titik leleh Al2O3 dan 2.000°C menjadi 1.000oC.

Ketika campuran dilelehkan, kriolit akan berfungsi sebagai pelarut. Elektrolisis dilakukan
dalam suatu bejana yang dindingnya terbuat dan besi yang dilapisi karbon. Karbon (grafit)
tersebut juga berfungsi sebagai katoda, sedangkan untuk anodanya digunakan batang-batang
karbon yang dicelupkan ke dalam campuran. Reaksi elektrolisisnya adalah:

Al2O3 –> 2Al3+ + 3O2-

Katoda : Al3+(l) + 3e– –> Al(l) x4

Anoda : 2O2-(l) –> O2(g) + 4e– x3

4Al3+ + 6O2- –> 4Al(l) + 3O2(g)

2Al2O3(l) –> 4Al(l) + 3O2(g)

Demikian tulisan menganai proses pembuatan alumunium dan manfaatnya. Jika ada
masukan, saran ataupun pertanyaan, silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat…

Anda mungkin juga menyukai