Anda di halaman 1dari 1

ARSITEKTUR

dan Lingkungan Rumah Tinggal


Koentjaraningrat (1983), “memayu hayuning bhawana” masyarakat jawa merasa berkewajiban untuk selalu berupaya menjaga dan memperindah
lingkungannya, baik fisik maupun spiritualnya, baik yang menyangkut pada adat, tata cara, cita-cita, ataupun nilai-nilai budaya

1. Temuan Studi Kasus : Ketika arsitek bergerak dalam 2. Temuan Studi Kasus : Memang pembangunan 3. Temuan Studi Kasus : Pembangunan tidak sekedar
penataan lingkungan binaan tentunya memahami padahakekatnya merupakan serangkaian upaya yang menjadi tanggung jawab pemerintah setempat tetapi
karakteristik secara fisik maupun non fisik pada lahan terarah untuk meningkatkan nilai tambah, tetapi umumnya bagaimana peran arsitek sebagai perencana dan
sebelum dibangun, masalah ini semata untuk menjawab berorientasi pada keuntungan ekonomi. pengembang, sehingga mampu berfikir cerdas untuk
pengguna, seringkali tidak memikirkan pada dampak Komentar : Pembangunan yang berorientasi pada merencanakan lingkungan yang baik agar terciptanya iklim
selanjutnya keuntungan ekonomi kini menjadi hal yang berkembang yang sehat bagi masyarakatnya
Komentar :Terkadang arsitek banyak yang tidak diseluruh muka bumi. Kecenderungan manusia yang kini Komentar :Tujuan utama arsitek adalah
mengetahui secara langsung karakteristik lahan yang akan menginginkan hal yang praktis membuat banyak bangunan perencanakan lingkungan yang baik agar terciptanya iklim
dibangun dampaknya terjadi pada ketidak koofisien yang diperjual belikan sehingga banyak orang yang terlibat sehat demi masyarakat. Akan tetapi banyak para arsitek
bangunan itu sendiri. Hal ini diakibatkan karena kecanggihan mengalami keuntungan. Tetapi tidak untung pada amatir yang lebih mengutamakan keuntungan saja tanpa
teknologi yang membuat hampir semua orang dimuka bumi masyarakat kecil dan menurut mereka dampak ini sangat merancang lingkungan disekitar bangunan yang akan
ini malas untuk keluar rumah dan ataupun bersosialisasi. merugikan dan membuat kesenjangan social terjadi didirikan. Ini membuat banyak sekali dampak negative jika
Kini orang lebih suka bertatap pada layar smartphone karna didalamnya. para arsitek tidak megetahui ataupun tidak peduli pada
menganggap bisa mengendalikan semua bekerjaannya aspek lingkungan sekitar. Bahkan arsitek seperti ini juga
dengan smartphone padahal yang dibutuhkan seorang perlu diberi sosialisai tentang peranan lingkungan yang
arsitek adalah melihat langsung lahan dan terjun langsung berdampak pada iklim sekitar agar arsitek tidak
pada lahan untuk menganalisis lahan yang akan dibangun. mementingankan aspek pada bangunan saja.

4. Temuan Studi Kasus : Dengan demikian masyarakat yang 5. Temuan Studi Kasus : Peranan masyarakat setempat 6. Temuan Studi Kasus : Pertumbuhan arsitektur tidak dapat
ada bukan semata mata sebagai objek ekonomi akan dapat berlangsung secara yang jauh lebih baiksejak disamakan dengan kehidupan manusia dari mulai lahir
pembangunan, tetapi merupakan subyek yang berperan aktif awal ada komunikasi dengan perencana sebelum hingga meninggal dan tidak begitu saja melahirkan ide
dalam menjaga dampak lingkungan pasca pembangunan pembangunan dimulai, agar hasilnya sesuai dengan tertentu, walaupun arsitektur sendiri menyangkut berbagai
Komentar : Selain masyarakt sebagai obyek kebutuhan kondisi sosial budaya masyarakat yang telah aspek kehidupan manusia, tetapi lebih merupakan sesuatu
ekonomi masyarakat juga harus kritis pada bangunan yang terbentuk sebelumnya, sehinga tidak terjadi kesenjangan proses dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan ide
dapat merusak lingkungan. Peranan masyarakat yang sosial dikemudian hari ide yang terbaik
seperti inilah yang dibutuhkan disaat arsitektur tidak Komentar : Terkadang perencana sekarang tidak ada Komentar : Pertumbuhan arsitektur seperti tidak
memperdulikan aspek lingkungan sekitar. Salah satu komunikasi pada masyarakat sekitar bangunan yang akan ada habisnya setiap masa akan berevolusi menjadi lebih
contohcara ialah melaporkan pada ketua lingkungan untuk dibangun. Disinilah awal akan terjadinya kesenjangan sosial baik serta ide-ide dan kretivitas dituangkan pada seni
segera menegur pembangunan sekitarnya yang menyalahi bukan tidak mungkin masyarakat yang enggan arsitektur. Arsitektur sendiri dimiliki pada setiap manusia
kaidahnya. menyampaikan pendapatnya lalu perecana juga enggan akan tetapi manusia dapat habis masanya dan arsitektur itu
berkomunikasi sejak awal menjadikan terjadinya sendiri diteruskan pada manusia yang hidup dimasa
kesenjangan sosial dan membuat rasa ingin unggul dari selanjutnya dan berevolusi lebih baik dari sebelumnya.
pada yang lain itu muncul. Sedangkan manusia itu sendiri pasti memiliki proses untuk
menghasilakn ide ide terbaik.

7. Temuan Studi Kasus : Manusia sebagai pemakai 8. Temuan Studi Kasus : Hal ini menjadi sebab bahwa suatu 9. Temuan Studi Kasus : Sebab arsitektur pada dasarnya
mempunyai kebutuhan kebutuhan biologis dan kepribadian, lingkungan buatan harus dirancang sebaik mungkin, tidak sekedar berbicara teknis, yang pada hakekatnya
serta sifat dasar yang diexpresikan dalam lingkungan , hal sehingga dapat diharapkan untuk memberikan rasa aman bertujuan sosial, seringkali dinyatakan tanpa kompromi
ini dikarenakan antara lingkungan dan perilaku manusia dan nyaman pada pemiliknya. dengan masyarakatnya
terdapat hubungan erat. Pada lingkungan yang baik Komentar : Lingkungan buatan yang sengaja Komentar : Pada dasarnya arsitek sering
tentunya akan menghasilkan perilaku yang baik pula, dirancang untuk memberikan kesan nyaman pada sang berkompromi dan sering terjun langsung pada masyarakat
demikian sebaliknya . pemilik harus memenuhi standar. Standarnya pun juga sekitar akan tetapi arsitek masa kini enggan bersosialisasi
Komentar : Karna pada dasarnya otak manusia harus memiliki aspek yang harus dimengerti perancang dan karna menurut mereka tugas arsitek hanyalah merancang
akan menyesuaikan kerja otaknya pada lingkungan sekitar. pemilik. Dimana perancang mendesain lingkungan yang suatu bangunan saja. Dan ini yang membuat arsitek dicap
Lingkungan yang baik adalah faktor utama manusia dapat membuat pemilik menjadi nyaman dan pemilik harus seolah tidak pernah berkompromi pada mayarakatnya.
berinteraksi pada diri sendiri maupun org lain. Banyak sikap bersedia untuk merawat lingkungan agar aspek
dan sifat yang terbentuk yang ditunjukkan jika manusia kenyamanan pada lingkungan tersebut tidak luntur.
ditempatkan pada lingkungan yang baik. Agar tidak rusakya
lingkungan yang baik itu maka manusia juga harus berperan
menjaganya. Baiknya lingkungan maka perilaku manusia
cenderung menjadi baik pula sebaliknya buruknya
lingkungan membuat manusia berperilaku buruk pula. Maka
kita tidak usah segan menjaga lingkungan yang baik

10. Temuan Studi Kasus : Bagaimanapun banyak bangunan 11. Temuan Studi Kasus : Profesional arsitektur dituntut 12. Temuan Studi Kasus : Hasil akhir arsitekturnya secara
disekitar kita yang gagal secara fungsional, sehingga untuk memikir lebih pada tata lingkungan yang sama sekali tidak sadar sebenarnya bukan milik pribadi pemberi tugas
akibantnya kelangsungan hidup manusia tidak tercapai secara berbeda dengan yang dilakukan sebagaian besar orang. atau bahkan monopili si arsitek, tetapi menjadi milik
optimal, dan terganggu fungsi fungi alam kesinambungan Komentar : Sebagian orang memikirkan pada masyarkat untuk berhak menikmati sebagai karya setempat
yang dinamis aspek keindahan dan kenyamanan saja akan tetapi bukan asal fotocopi dari proyek satu keproyek yang baru,
Komentar : Bangunan yang gagal secara fungsional pemikiran arsitek tertuju pada beberapa aspek yang sehingga penjabaran dan perwujudan akan tata nilai sosial
inilah yang sebenarnya menbutuhkan sentuhan para arsitek sekiranya belum terfikirkan oleh sebagian orang. Seperti budaya dan ekonomis melibatkan semua pihak.
yang bisa mengembalikan sesuai fungsi bangunan tersebut aspek keselarasan, fungsinal, keharmonisan tatanan, Komentar : Hasil akhir karya arsitektur berhak
.karna pada dasarnya peranan arsitek selain merancang pemikiran desain yang bisa dibuat untuk masa yang akan dinikmati semua orang dan untuk memberikan contoh yang
adalah menyesuaikan kebutuhan manusia berdasarkan fungsi dating dan masih banyak pemikiran arsitek. baik pada semua orang yang melihatnya. Karya arsitektur itu
dan kegunaanya. sendiri harus memberikan dampak positif dan memenuhi
segala aspek yang menunjukkan sisi postifi dari suatu
bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai