Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR V

RANGGA P KURNIAWAN 1622107

JUDUL: HOTEL DAN PUSAT PERBELANJAAN


TEMA: TEKNOLOGI DAN METODE MEMBANGUN
TAPAK: TELKOM
1. Tema
1.1 Teknologi dan Metode Membangun
Perkembangan arsitektur selalu berjalan seiring dengan perkembangan pola pikir manusia
dan lingkungan. Hasil dari perkembangan pola pikir ini adalah kemajuan teknologi, yang
memberikan pengaruh besar terhadap arsitektur. bentuk-bentuk bangunan pada masa lalu dan masa
sekarang merupakan refleksi dari kemungkinan material material yang tersedia pada masa itu, hal
tersebut merupakan salah satu bukti keterkaitan perkembangan teknologi terhadap arsitektur.
Dalam proses penciptaannya, arsitektur meramu unsur-unsur seni, sains/teknologi, manusia,
material, politik dan uang. (Mario salvadori, 1971).
Pada saat ini, perkembangan teknologi digital telah berkembang secara pesat di berbagai
bidang. Tidak bisa dipungkiri lagi, profesi arsitek telah terpengaruh dan mengalami perkembangan
secara progresif dalam mempergunakan teknologi digital untuk membantu proses desain arsitektur
hingga ke tahap pembangunan. Lebih jauh lagi, penggunaan teknologi digital telah memungkinkan
arsitek untuk melakukan innovasi desain arsitektur yang kompleks ditinjau dari segi bentuk,
struktur, fungsi, material dan lingkungan. Ketersediaan teknologi pada masa sekarang
memungkinkan seorang arsitek untuk menghasilkan dan mengembangkan desaindesain yang baru
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. pada kriteria Arsitektur terhadap
teknologi memiliki tiga pokok persoalan, yaitu Material, Sistem, dan Proses.
A. Material
Kebutuhan dalam setiap proyek terutama bangunan tentu tidak dapat terlepas dari material,
ketersediaan variasi material yang semakin beragam memungkinkan seorang arsitek dapat lebih
mengeksplorasikan desainnya. Variasi terhadap material inilah yang merupakan salah satu hasil
perkembangan teknologi terhadap kriteria arsitektur. Pada pemilihan material terkadang seorang
klien akan lebih memilih material tertentu, bahkan bersikeras suatu bangunan harus digunakan
dalam satu proyek. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan material dan tenaga kerja ahli pada
daerah dimana suatu bangunan akan didirikan. Seorang perencana tidak boleh mendiktekan pilihan
material bangunan, tetapi mengikutsertakan pilihan klien. Jadi seorang arsitek bisa
mempertimbangkan materi-materi ini ketika mengembangkan bangunan tersebut.
B. Sistem
Pilihan dan keputusan tentang sistem harus dihadapi dengan cara yang serupa dengan cara
yang digunakan untuk materi konstruksi. Sistem struktur bersifat beragam bergantung pada
material yang digunakan. Jika sistem tertentu dibutuhkan oleh klien hal itu harus di masukkan pada
program kerja. Meskipun demikian, sistem struktur pada umumnya dipilih oleh desainer untuk
memenuhi tujuan dan kebutuan dari program kerja. Jika arsitek tidak peka pada potensial estetika
akan membuat sistem penampilan suatu bangunan bisa menjadi kurang baik. Mungkin salah satu
situasi paling umum adalah pada saat peralatan interior membutuhkan elemen yang besar
contohnya pada outdoor ac agar tidak terlihat pada atap suatu bangunan, contoh lainnya bisa dilihat
pada sistem plumbing dengan membuat shaft sebagai tempat menyimpan pipa untuk air bersih
maupun air kotor agar lebih rapih dan tidak terlihat. seorang Perencana seharusnya sadar akan
permasalahan ini. Jika tidak, hasilnya akan tidak memuaskan secara estetika.
C. Proses
Efek dari proses pada arsitektur sangat signifikan namun jarang di rencanakan secara sadar,
arsitek yang membangun tanpa program akan membangun bangunan melalui desain proses ini
tidak efisien dan menghasilkan bangunan yang berbeda dari rencana. Metode teknik dan alat yang
digunakan pada proses desain akan memiliki pengaruh pada arsitektur yang dihasilkan. Sebagai
contoh jika seorang arsitek menggunakan sketsa/freehand (manual) pada proses desain
bangunannya, akan menghasilkan desain bangunan yang tidak seakurat dibandingkan dengan
desain yang dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus seperti komputer (CAD), meja
gambar, dll. Pada kasus lain juga terdapat pada proses desain struktural pada bangunan,
pengetahuan tentang kemajuan teknologi denagan memanfaatkan peralatan pada masa sekarang
akan sangat membantu dalam proses desain. Pada kasus tersebut terlihat jelas terutama dalam
proses desain, kemajuan teknoogi akan mempengaruhi hasil atau produk dari desain tersebut.

1.2 Teknologi Dalam Arsitektur


a. Teknologi Material
Semakin maju teknik pengolahan bahan, teknik perlakuan bahan serta penemuan material-material
baru sangat berpengaruh pada proses dan produk karya arsitektur.
b. Teknologi Struktur dan Rekayasa Perhitungannya
Dengan ditemukannya pendekatan pendekatan matematis baru dalam perhitungan kekuatan bahan
dan system struktur, hasil karya arsitektur menjadi semakin beragam dan pemanfaatan bahan
secara lebih efisien. Teknologi struktur ini memiliki keterkaitan timbal balik dengan teknologi
material.
c. Teknologi Peralatan dan Mesin
Dengan ditemukannya teknologi transportasi vertikal, teknologi penghawaan serta mesinmesin
utilitas lainnya, memungkinkan diciptakannya karya-karya arsitektur yang kompleks maupun
gedunggedung pencakar langit. Ditemukan pula software komputer untuk perhitungan strurktur,
utilitas yang sangat membantu untuk menghitung, dan mengambil keputusan perencanaan
sekompleks apapun secara cepat.
d. Teknologi Pelaksanaan
Dengan berkembangnya sistemrekayasa konstruksi, memungkinkan pembangunan pencakar langit
secara cepat, pemanfaatan ruang-ruang bawah tanah secara efektif.
1.3 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dari buku literatur maupun situs-situs di
internet, kami menyimpulkan bahwa ilmu arsitektur sangat mendapat pengaruh dari ilmu-ilmu lain
khususnya pada kemajuan teknologi. Suatu desain yang didukung pengetahuan tentang teknologi
pada masa sekarang akan menghasilkan karya arsitektur yang lebih namun tetap tidak terlepas dari
nilai-nilai terpenting dari arsitektur itu sendiri, yakni estetika, kekuatan serta fungsional.
Pada aspek teknologi sebagai ilmu yang mempengaruhi kriteria arsitektur sangatlah perlu
kita pahmi dan pelajari sehingga pengaruh tersebut akan dapat kita manfaatkan untuk
mengahasilkan produk arsitektur yang lebih maksimal.
1.4 Daftar Pustaka
Hersberger, Robert G, 1999, Architectural Programming and Predesign Manager, Toronto:
McGraw-Hill

2. Data Lokasi
Lokasi tapak berada di Kota Malang Jawa Timur tepatnya di Jl. A. Yani No.11, Blimbing, Kota
Malang, 65126

Gambar 1: Peta Malang


Gambar 2: Peta Lokasi

Lokasi kantor Plasa Telkom Malang terletak di jalan Ahmad Yani no 11 Malang dengan
wilayah cakupan kerja meliputi: Blitar, Pandaan, Batu, Kepanjen dan Pasuruan. Plasa Telkom
Malang juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak-pihak terkait. Kerja sama yang dilakukan
seperti kerja sama wireline dengan mitra outsourching, kerja sama fleksi dengan AD (auhorised
dealer), kerja sama speedy dengan sales agency, serta kerja sama yang berkaitan dengan promo
(radio, TV, koran, serta majalah).

Gambar 3: Peta garis tapak

Tapak berbentuk segiempat luasnya adalah 5.894 M2


3. Batas batas dimensi Tapak

Gambar 4: Batas wilayah

 Sebelah utara berbatasan dengan SD Islam Sabilillah Malang dan Masjid Sabilillah
Malang
 Sebelah selatan berbatasan dengan SDN Blimbing 3 dan God Bles Cafe 2
 Sebelah timur berbatasan dengan Jl Raya Lawang Malang
 Sebelah barat berbatasan dengan permukiman warga

4. Aksebilitas

KETERANGAN :

: Jalur akses dari


arah Lawang

: Jalur akses dari


arah Malang

: Jalur akses dari


soekarno hatta
5. Sirkulasi

KETERANGAN

: Kendaraan bermotor

: Pejalan kaki

Anda mungkin juga menyukai